Anda di halaman 1dari 52

LOGO

Prinsip Umum Peracikan


Isi Materi

1 Proses umum peracikan

2 Ketepatan dalam Pengukuran

3 Pemilihan wadah obat

4 Pemilihan Bahan Obat


Tahapan Umum Peracikan

Estetika&informatif
Pengemasan

Inkompatibilitas&skill
Peracikan

Akurasi
Pengambilan Bahan

Kebersihan
Persiapan
Persiapan

Personal Hygiene

Clean Equipment Kebersihan

Clean work area


Personal Hygiene

Cuci tangan dengan Menggunakan baju


air mengalir pelindung

Personal
Cuci tangan hygiene Gunakan Masker
dengan disinfektan

Sarung Rambut tertutup/terikat


tangan
Clean equipment / peralatan

Phase
Phase 11 Phase
Phase 22 Phase
Phase 33

Cuci alat Keringkan


dengan bilas
dengan dengan
detergen lap/serbet
dan air etanol 70%
bersih
mengalir
Clean Work Area

Ruang Racik

steril
Ventilasi

bersih Syarat

Terang

Rapi
Pengambilan Bahan Padat

Vaselin
Inert higroskopis menguap album/adeps
lanae

sendok sendok sendok


sendok porselin/ porselin
penyu/
porselin stainless  kertas
porselin
 kertas steel  perkamen
 kertas
perkamen gelas arloji
perkamen
setangkup
Pengambilan Bahan Cair
Bahan
Cair

Minyak (Oleum Minyak menguap


sesami) (Oleum cajuputi)
batang pengaduk /  batang pengaduk
pipet (tergantung / pipet (tergantung
jumlah)  cawan jumlah)  gelas
porselen arloji setangkup
Pengukuran Bahan

 Persen kesalahan yang diperbolehkan  5%


(untuk bahan obat)

 Jika kita tahu sensitivitas alat  % eror


Contoh ……

 Suatu Timbangan gram memiliki


sensitivitas 6 mg, berapakah %
kesalahan jika kita menimbang 50
mg bahan????

M.W.Q
Contoh M.W.Q……

 M.W.Q  minimum weight quantification

trituration
 Suatu Timbangan gram memiliki sensitivitas 6
mg, berapa M.W.Q ??
Jenis Timbangan
Pengambilan Bahan Cair

Paling mudah

To To
delivery contain
• Volumetri errant
Labu
c pippet selection
Erlenmeyer
• Graduate • Beaker
d pippet unprofessional • Botol
• Suntikan execution
• Gelas

silinder

Paling rentan
Cara melihat skala

 The final volume


should be determined
by aligning the
bottom of the
meniscus
Prinsip Pemilihan Alat Ukur

select the smallest device


• (graduate, pipet, syringe)  minimize the potential for errors  misreading the
scale.
volumes <1 ml
• graduated pipet, syringe, or calibrated dropper

viscous liquids
•  don’t use graduates and pipets
•  use disposable syringe or weight

Don’t use prescription bottles, nonvolumetric flasks or beakers


Tahapan Umum Peracikan

Estetika&informatif
Pengemasan

Inkompatibilitas&skill
Peracikan

Akurasi
Pengambilan Bahan

Kebersihan
Persiapan
Peracikan

Dosis
Dosis sama
sama setiap
setiap pengambilan
pengambilan

Sediaan tercampur
homogen dan stabil

penggerusan Geometric Dobling levigation


dillution up

See video…
Macam-macam alat pencampuran
Macam wadah Menimbang
Pengemasan dan Pelabelan

Etiket dan label ????………


Kapsul
Pot bedak
Botol Bedak
Pot salep
Pot salep
Pot salep
Botol Tablet/Kapsul
Botol Tablet/Kapsul
Botol Sediaan Cair
Alumunium foil
Plastik klip
Plastik
See video extemporaneous
LOGO

Obat dengan
Pengawasan Khusus
NARKOTIKA

 UU No 22 tahun 1997 tentang Narkotika


 UU No 35 tahun 2009 tentang Narkotika
 Narkotika adalah
 zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang
dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan, yang dibedakan ke dalam golongan-
golongan sebagaimana terlampir dalam Undang-
Undang ini.
PREKURSOR NARKOTIKA

 Prekursor narkotika adalah


 zat atau bahan pemula atau bahan kimia yang
dapat digunakan dalam pembuatan narkotika yang
dibedakan dalam tabel sebagaimana terlampir dalam
Undang-Undang ini.
 Pembeda dengan UU No 22/1997
Tujuan Penggunaan

 kepentingan pelayanan kesehatan


 pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Penggolongan

 Narkotika gol. I,
 Tanaman Papaver somniferum L.; koka (semua
genus Erythroxylon, fam Erythroxylaceae); ganja
(semua genus Cannabis)
 Heroina/ diasetilmorfin, amfetamin, metamfetamin
 Narkotika gol. II,
 Difenoksilat, dihidromorfina, fentanil, petidin
 Narkotika gol. III
 Kodeina, buprenorfina, propiram
Narkotika Golongan I

 Dilarang digunakan untuk kepentingan pelayanan


kesehatan.
 Dalam jumlah terbatas, dapat digunakan untuk kepentingan
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan untuk
reagensia diagnostik, serta reagensia laboratorium setelah
mendapatkan persetujuan Menteri atas rekomendasi
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan.
 Hanya dapat disalurkan oleh pedagang besar
farmasi tertentu kepada lembaga ilmu pengetahuan
tertentu untuk kepentingan pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Narkotika Golongan I

 Narkotika Golongan I dilarang diproduksi


dan/atau digunakan dalam proses produksi,
kecuali dalam jumlah yang sangat terbatas
untuk kepentingan pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
 Pengawasan produksi Narkotika Golongan I
untuk kepentingan pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi dilakukan secara
ketat oleh Badan Pengawas Obat dan
Makanan.
Produksi

 Menteri memberi izin khusus untuk


memproduksi Narkotika kepada Industri
Farmasi tertentu yang telah memiliki izin sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan setelah dilakukan audit oleh Badan
Pengawas Obat dan Makanan.
Penyimpanan dan Pelaporan

 Narkotika yang berada dalam penguasaan


industri farmasi, pedagang besar farmasi,
sarana penyimpanan sediaan farmasi
pemerintah, apotek, rumah sakit, pusat
kesehatan masyarakat, balai pengobatan,
dokter, dan lembaga ilmu pengetahuan wajib
disimpan secara khusus.
Penyimpanan dan Pelaporan

 Industri Farmasi, pedagang besar farmasi, sarana


penyimpanan sediaan farmasi pemerintah, apotek,
rumah sakit, pusat kesehatan masyarakat, balai
pengobatan, dokter, dan lembaga ilmu pengetahuan
wajib membuat, menyampaikan, dan menyimpan
laporan berkala mengenai pemasukan dan/atau
pengeluaran Narkotika yang berada dalam
penguasaannya.
 Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penyimpanan
secara khusus dan jangka waktu, bentuk, isi, dan tata
cara pelaporan diatur dengan Peraturan Menteri.
Pelanggaran Atas Penyimpanan dan Pelaporan

 Dikenai sanksi administratif oleh Menteri atas


rekomendasi dari Kepala Badan Pengawas Obat
dan Makanan berupa:
 teguran;
 peringatan;
 denda administratif;
 penghentian sementara kegiatan; atau
 pencabutan izin.
Penyaluran

 Narkotika hanya dapat disalurkan oleh:


 Industri Farmasi,
 pedagang besar farmasi,
 dan sarana penyimpanan sediaan farmasi pemerintah
 sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang ini.
 Industri Farmasi, pedagang besar farmasi, dan
sarana penyimpanan sediaan farmasi
pemerintah wajib memiliki izin khusus
penyaluran Narkotika dari Menteri.
Penyerahan

 Penyerahan Narkotika hanya dapat dilakukan oleh:


 apotek;
 rumah sakit;
 pusat kesehatan masyarakat;
 balai pengobatan; dan
 dokter.
 Apotek hanya dapat menyerahkan Narkotika kepada:
 rumah sakit;
 pusat kesehatan masyarakat;
 apotek lainnya;
 balai pengobatan;
 dokter; dan
 pasien.
Penyerahan

 Rumah sakit, apotek, pusat kesehatan


masyarakat, dan balai pengobatan hanya dapat
menyerahkan Narkotika kepada pasien
berdasarkan resep dokter.
Penyerahan

 Penyerahan Narkotika oleh dokter hanya dapat


dilaksanakan untuk:
 menjalankan praktik dokter dengan memberikan
Narkotika melalui suntikan;
 menolong orang sakit dalam keadaan darurat dengan
memberikan Narkotika melalui suntikan; atau
 menjalankan tugas di daerah terpencil yang tidak ada
apotek.
 Narkotika dalam bentuk suntikan dalam jumlah
tertentu yang diserahkan oleh dokter hanya dapat
diperoleh di apotek.
PSIKOTROPIKA

 UU No 5 tahun 1997 tentang Psikotropika


 Adalah zat atau obat, baik alamiah maupun
sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat
psikoaktif melalui pengaruh selektif pada
susunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktivitas mental dan
perilaku.
Penggolongan

 Psikotropika Gol. I: brolamfetamina, psilosibina


 Psikotropika Gol. II: amfetamine,
metamfetamine
 Psikotropika Gol. III: amobarbital, pentobarbital,
buprenofrin
 Psikotropika Gol. IV: diazepam, alprazolam,
midazolam, klobazam, fenobarbital
LOGO

Anda mungkin juga menyukai