Disusun oleh :
Aribowo 16340172
Latar belakang
Industri farmasi merupakan badan usaha yang memiliki izin
dari menteri kesehatan untuk melakukan kegiatan pembuatan
obat atau bahan obat serta merupakan salah satu tempat
Apoteker melakukan pekerjaan kefarmasian, yaitu dalam
pembuatan termasuk pengendalian mutu Sediaan Farmasi,
pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian
atau penyaluranan obat, pengelolaan obat, serta pengembangan
obat, bahan obat dan obat tradisional. Industri farmasi sebagai
sarana penyedia obat-obatan bagi masyarakat merupakan salah
satu dari fasilitas kefarmasian yang memiliki peranan penting
dalam memproduksi dan mendistribusikan obat dengan
mengutamakan keamanan, mutu, manfaat dan khasiat.
CPOB di Industri Farmasi
Penerapan CPOB di Industri Farmasi dimaksudkan
untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam proses
produksi obat sehingga tidak membahayakan jiwa
manusia (Konsumen). Persyaratan dasar CPOB adalah
bahwa semua proses pembuatan obat dijabarkan
dengan jelas, dikaji secara sistematis berdasarkan
pengalaman dan terbukti mampu secara konsisten
menghasilkan obat yang memenuhi persyaratan mutu
yang telah ditetapkan.
Aspek-aspek CPOB
Aspek CPOB meliputi :
1. Manajemen Mutu
2. Bangunan dan Fasilitas
3. Perlatan
4. Sanitasi dan hygiene
5. Pengawasan Mutu
6. Inspeksi dan audit mutu
Sterilisasi
Steralisasi adalah suatu cara untuk membebaskan suatu benda
dari semua, baik bentuk vegetatif maupun bentuk spora. Proses
sterilisasi dipergunakan pada bidang mikrobiologi untuk
mencegah pencernaan organisme luar, pada bidang bedah untuk
mempertahankan keadaan aseptis, pada pembuatan makanan
dan obat-obatan untuk menjamin keamanan terhadap
pencemaran oleh mikroorganisme dan di dalam bidang-bidang
lain pun sterilisasi ini juga penting. Steralisasi juga dikatakan
sebagai tindakan untuk membunuh kuman patogen atau kuman
apatogen beserta spora yang terdapat pada alat perawatan atau
kedokteran dengan cara merebus, stoom, menggunakan panas
tinggi, atau bahkan kimia.
Metode Sterilisasi
1. Pemanasan Kering
2. Pemanasan Basah
3. Pemanasan dengan Bakterisida
4. Sterilisasi dengan radiasi
5. Tyndalisasi
6. Pasteurisasi
7. Sterilisasi secara Kimia
8. Sterilisasi secara Mekanika
Produk Steril
Produk steril hendaklah dibuat dengan pengawasan khusus dan
memperhatikan hal-hal terinci dengan tujuan untuk menghilangkan
pencemaran mikroba dan partikel lain.
Menurut cara produksi, produk steril dapat digolongkan dalam dua kategori
utama yaitu yang harus diproses dengan cara aseptik pada semua tahap,
dan yang disterilkan dalam wadah akhir yang disebut juga sterilisasi akhir.
Semua produk steril hendaklah dibuat pada kondisi yang terkendali dan
dipantau dengan teliti.
Untuk mendapat keyakinan terhadap sterilisasi produk steril yang dibuat
secara aseptik tanpa sterilisasi akhir diperlukan tindakan khusus.
Untuk membuat produk steril diperlukan suatu ruangan terpisah yang
khusus dirancang. Memasuki ruangan ini hendaklah melalui suatu ruang
penyangga udara atau jalan terusan lain yang sesuai.
Pembuatan produk steril memerlukan tiga kualitas
ruangan yang berbeda:
1. Ruang ganti pakaian dimana di satu daerah pakaian
kerja pabrik ditanggalkan dan di daerah sebelahnya
yang bersih pakaian pelindung steril dikenakan.
2. Ruang bersih yang digunakan untuk kegiatan bersih
namun tidak harus kegiatan steril. Ruang ini
digunakan juga untuk persiapan komponeft dan
pembuatan larutan.
3. Ruang steril digunakan untuk kegiatan steril.
Petugas masuk ke ruang ini melalui suatu ruang
penyangga udara atau cara lain yang sesuai.
Sediaan semi padat sterlisasi
Salep mata adalah salep steril untuk pengobatan
mata menggunakan dasar salep yang cocok. Salep
mata memberikan arti lain dimana obat dapat
mempertahankan kontak dengan mata dan jaringan
disekelilingnya tanpa tercuci oleh cairan air mata.
Basis untuk salep mata biasanya petrolatum putih
walapun dalam beberapa kasus basis larut air juga
digunakan.
Karakteristik Sediaan Salep Mata
Kejernihan
Stabilitas
Buffer dan pH
Tonisitas
Viskositas
Bahan Tambahan
Kualitas Basis Salep
Stabil, selama masih dipakai dalam masa pengobatan. Maka
salep harus bebas dari inkompatibilitas, stabil pada suhu
kamar dan kelembaban yang ada dalam kamar.
Lunak, yaitu semua zat dalam keadaan halus dan seluruh
produk menjadi lunak dan homogen, sebab salep digunakan
untuk kulit yang teriritasi, inflamasi dan ekskoriasi.
Mudah dipakai, umumnya salep tipe emulsi adalah yang
palintg mudah dipakai dan dihilangkan dari kulit.
Dasar salep yang cocok adalah dasar salep yang kompatibel
secara fisika dan kimia dengan obat yang dikandungnya.
Terdistribusi secara merata, obat harus terdistribusi merata
melalui dasar salep padat atau cair pada pengobatan.
Penimbangan
Sterilisasi Alat
Dan Bahan Fase
Fase Air Minyak
Pencampuran
Pelehan Bahan
Bahan Bahan
Penyaringan Pencampuran
Bahan
Pencampuran Fase
Minyak Air
Homogenisasi, Pendinginan, dan
pemfakuman
Pengisian Tube
Pengemasan Sekunder