Anda di halaman 1dari 74

YOGYAKARTA

PENDAHULUAN

PENGELOLAAN
LIMBAH B3
PENCEMARAN
LINGKUNGAN
1 UU No. 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan

Regulasi
2 Undang-undang No. 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit

3 UU No. 32/2009 tentang Perlindungan


dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

4 Undang-undang No. 18 Tahun 2008


tentang Sampah
5
Peraturan Pemerintah Nomor : 101
Tahun 2014 tentang Pengelolaan
Regulasi Limbah B3

KEPMENKES RI
6 1204/MENKES/SK/X/2004 Tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan RS
Peraturan Gubernur DIY No. 7 Tahun
9 2010 tentang Baku Mutu Limbah Cair
Kegiatan Industri, Pelayana Kesehatan
Regulasi dan Pariwisata
SUMBER
LIMBAH

RUMAH SAKIT
 Ruang Pelayanan Rawat
jalan/Rawat Inap
 Instalasi Gizi
 Laboratorium
 Ruang Operasi
 Ruang Bersalin
 IGD
 Laundry
 Kamar Jenazah
 House Keeping
 Taman / Kebun
 Ruang Tunggu
IDENTIFIKASI LIMBAH
No Sumber Padat Cair
1 Poli Domestik, medis Domestik
2 Irna Domestik, medis Domestik
3 UGD Domestik, medis Domestik
4 IMP Medis, domestik Domestik
5 Lab Medis, kemikalia Domestik
6 Infar Kemasan, obat Domestik
7 Steralmed Kemasan, alat rusak Domestik
8 Radioterapi radioaktif radioaktif
9 Admin Domestik Domestik
10 Laundry Domestik,medis Domestik
KEGIATAN PRODUKSI LIMBAH
Perawatan Alat suntik, botol infus, kassa, kateter, sarung tangan, masker,
bungkul/botol obat, dsb
Bedah IDENTIFIKASI
Alat suntik, LIMBAH
botol infus, kassa, kateter, sarung tangan, masker,
bungkus/botol obat, obat, pisau bedah, jaringan tubuh, kantong darah

Poliklinik Alat suntik, botol infus, kassa, kateter, sarung tangan, masker,
bungkul/botol obat, dsb
Farmasi Dos, botol obat plastik/kaca, bungkus plastik, obat kadaluwarsa, sisa obat

Radiologi Catridge Film, Film, sarung tangan, kertas, plastik


IGD Alat suntik, botol infus, kassa, kateter, sarung tangan, masker,
bungkul/botol obat, dsb
Dapur Sisa bhn makanan ( sayur, daging, tulang, bulu,dsb )
Laundry Kantong Plastik, linen bekas
Kantor Kertas, karton,dos, plastik
Kantin Sisa bhn makanan ( sayur, daging, tulang, bulu,dsb )
KM/WC Pembalut, sabun,odol
Laboratorium Aalat suntik, pot sputum, pot urine/feses, reagent, chemical, kaca slide
KONDISI LIMBAH PADAT
• Limbah rumah sakit
Terkontaminasi
• Tidak terkontaminasi

• 85 % limbah umum ( tidak


berbahaya )
• 15 % limbah berbahaya ( harus
dikelola dg baik dan benar
DISTRIBUSI LIMBAH INFEKSIUS

• 1 % limbah tajam
• 3 % limbah kimia dan
farmasi
• < 1 % limbah radioaktif,
limbah sitotoksik, limbah
kemasan bertekanan,
thermometer pecah dan
limbah batery bekas
• 10 – 12 % Limbah
infeksius non tajam
PENYIMPANAN PENGANGKUTAN PENIMBUL
SEMENTARA • FREKUENSI • IDENTIFIKASI
PEMUSNAHAN • TPS • ALAT ANGKUT • PEMISAHAN
- METHODE YG • IJIN TPS • SDM
DIGUNAKAN • TANGGAP
- PIHAK III DARURAT
TPS
• FASILITAS BAK
SAMPAH
ALUR PENGELOLAAN LIMBAH PADAT
DISTRIBUSI LIMBAH B3.
NO JENIS LIMBAH B3 SUMBER KARAKTERISTIK PRODUKSI

1 Sampah Medis Pelayanan Medis Infeksius

2 Sampah MedisTajam Pelayanan Medis Infeksius


3 Botol Infus Pelayanan Medis Infeksius
4 Oli Bekas Maintenance Mudah Terbakar
5 Baterey Bekas Seluruh unit kerja Beracun
6 Accu Bekas Maintenance Beracun
7 Filter Bekas Maintenance Beracun
8 Lampu TL Maintenance Beracun
9 Obat Kadaluwarsa Inst. Farmasi Beracun
10 Sludge IPAL IPAL Beracun
11 Fixer Radiologi Beracun
12 Reagen Kadaluwarsa ILK Beracun, Iritatif
PEMILAHAN LIMBAH PADAT
BENDA MEDIS NON BOTOL &
NON MEDIS PLASTIK
TAJAM TAJAM
INFUS

PIHAK III TPA REUSE


FASILITAS TEMPAT SAMPAH
FASILITAS TEMPAT SAMPAH
LIMBAH PADAT INFEKSIUS
Limbah yang berasal dari
pelayanan klinis, perawatan,
laboratorium dan atau semua
benda yang sudah
terkontaminasi dengan darah
atau cairan tubuh pasien
CONTOH LIMBAH PADAT INFEKSIUS

• Jaringan tubuh manusia dan hewan


• Organ-organ tubuh
• Plasenta, Janin manusia, Jaringan
tubuh hewan carcasses/jaringan dari
laboratorium
• Sisa/bekas pembalut operasi
lanjutan……….
• Cotton wool, Apusan / swabs
• Sarung tangan bekas pakai
• Masker bekas pakai
• Plester /Pembalut
• Kertas peresap untuk pembersihan darah atau cairan
tubuh
• Kantong urine, Incontinence pads
• Pembalut wanita, Kantong Stoma
• Pumpers
• Semua material yang terkontaminasi, darah,
eksudat, nanah & cairan tubah lainnya
LIMBAH BENDA TAJAM
Semua benda yg dapat melukai atau
merobek kulit manusia.

• Alat suntik bekas pakai, Jarum dan


syringnya
• Benda-benda tajam yang dapat
menyebabkan luka atau tusukan,
Pecahan gelas, Botol obat suntik (vials)
• Ampul obat suntik, Jarum scalpel,
Guide wire (sisa diagnostik)
PEMBUANGAN LIMBAH MEDIS
TAJAM DI RUANGAN
Pembuangan Limbah Medis Tajam
Pembuangan Limbah Medis Non Tajam
Pembuangan Limbah Medis Non Tajam
PENGUMPULAN /PACKING
LIMBAH
1. Pengumpulan limbah secara rutin
2. Pengumpulan sampah dari bangsal dilakukan setiap hari
3. Tempatkan dalam wadah limbah tertutup
4. Tutup mudah dibuka , sebaiknya dengan menggunakan kaki
5. Kontainer dalam keadaan bersih
6. Kontainer terbuat dari bahan yg kuat, ringan dan tidak berkarat
7. Kantong limbah harus tertutup
8. Semua kontainer dan kantong harus diberi label
9. Kontainer yang penuh harus segera diganti dengan kontainer atau
kantong yang kosong
10.Ikat limbah jika sudah terisi ¾ penuh
Pengumpulan Limbah Padat Infeksius
Pengumpulan Plabot dan Flacon
Pengumpulan Limbah Padat Infeksius
Petugas memasukkan Limbah Infeksius ke
dalam kereta Pengangkut


Pengumpulan botol
Infus di ruangan

Pengangkutan ke tempat
Dekontaminasi
Dekontaminasi dg

Khlorin 0,05 %

Botol Infus siap di


kelola
Jenis Wadah & Label Limbah
Padat Medis Sesuai Kategori
.
.
LIMBAH PADAT NON INFEKSIUS

Limbah rumah tangga atau


pembungkus alat medik
yang tidak terkontaminasi
dengan darah atau cairan
tubuh pasien
CONTOH LIMBAH PADAT NON
INFEKSIUS

• Limbah padat dari dapur (sisa makanan, kulit


buah & sayuran, dll)
• Limbah padat dari perkantoran (kertas, plastik,
bungkus makanan/minuman, dll)
• Limbah padat dari taman dan halaman (daun,
ranting, dll)
• Limbah padat dari kegiatan pelayanan medis yg
belum terkontaminasi (bungkus obat, bungkus
kemasan spuit, kertas pembungkus plester,
bungkus alat sterilan, dll)
Fasilitas Pemilahan Sampah Non Infeksius
Pembuangan Limbah Padat Non Infeksius di
Ruangan
Pengumpulan Limbah Padat Non Infeksius
Pengumpulan Limbah Padat Non Medis
Pengumpulan Limbah Padat Non Infeksius
PENGANGKUTAN

• Mengangkut limbah harus menggunakan kereta dorong


khusus
• Kereta dorong harus kuat, mudah dibersihkan, tertutup
• Tidak boleh ada yang tercecer
• Sebaiknya lift pengangkut limbah berbeda dengan lift
pasien
• Gunakan alat pelindung diri ketika menangani limbah
FASILITAS ALAT ANGKUT

Non Medis Medis


Pengangkutan Limbah Padat Non Infeksius
PENYIMPANAN SEMENTARA
• Simpan limbah di tempat penampungan sementara khusus
• Tempatkan limbah dalam kantong plastik dan ikat dengan
kuat
• Beri label pada kantong plastik limbah
• Setiap hari limbah diangkat dari tempat penampungan
sementara
• Tempat penampungan sementara harus di area terbuka,
terjangkau (oleh kendaraan), aman dan selalu dijaga
kebersihannya dan kondisi kering
Tempat Penyimpanan Sementaran Limbah B3
Infeksius dan Non Infeksius
KEGIATAN DI TPS LIMBAH PADAT MEDIS
Fasilitas di TPS Limbah Infeksius
TPS Limbah Padat Non Infeksius
Penyimpanan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun

1. Penyimpanan Limbah B3 wajib dilakukan oleh Penghasil Limbah B3.


2. Penyimpanan dilakukan dengan cara:
a. menyimpan Limbah B3 di fasilitas Penyimpanan Limbah B3;
1) karakteristik infeksius, benda tajam, patologis disimpan dengan
ketentuan:
• 2 hari pada temperatur lebih besar dari 0°C
• 90 hari pada temperatur sama dengan atau lebih kecil dari 0°C, sejak
Limbah B3 dihasilkan
2) bahan kimia kedaluarsa, radioaktif, farmasi, sitotoksik, peralatan medis,
tabung gas disimpan dengan ketentuan:
• 90 hari untuk Limbah B3 yang dihasilkan sebesar 50 kg per hari atau
lebih
• 180 hari untuk Limbah B3 yang dihasilkan kurang dari 50 kg per hari
a. menyimpan Limbah B3 menggunakan wadah Limbah B3 sesuai
kelompok Limbah B3;
b. penggunaan warna pada setiap kemasan dan/atau wadah Limbah sesuai
karakteristik Limbah B3 (penggunaan kantong plastik berwarna sesuai
dengan jenis Limbah B3);
c. pemberian simbol dan label Limbah B3 pada setiap kemasan dan/atau
wadah Limbah B3 sesuai karakteristik Limbah B3;
Lanjutan.

a. Penggunaan label dan simbol kemasan


dan/atau wadah sesuai karakteristik Limbah
B3

3.Penghasil Limbah B3 tidak melakukan


Penyimpanan Limbah B3, wajib diserahkan
paling lama 2 (dua) hari sejak Limbah B3
dihasilkan kepada pemegang Izin Pengelolaan
Limbah B3
TEMPAT PENYIMPANAN SEMENTARA LIMBAH
B3
BLOK PENYIMPANAN LIMBAH B3
TPS LIMBAH ELEKTRONIK, LIMBAH OBAT
KADALUWARSA DAN LIMBAH OLI BEKAS
Tanggap darurat bak penampung Oli, APAR
TANGGAP DARURAT UNTUK TUMPAHAN OLI
TANGGAP DARURAT SHOWER UNTUK KONTAMINASI &
PENCEGAHAN EMISI
SISTEM TANGGAP DARURAT
MASALAH PLABOT INFUS
1. Bernilai rupiah
MEDIA PEMBIBITAN

KERAJINAN

BIJI PLASTIK

KEPERLUAN LAIN

MENARIK MINAT ORANG


MENGUMPULKAN DIKELOLA DENGAN BAIK DG REGULASI
PRINSIP PEMANFAATAN LIMBAH PLABOT
INFUS
1. SIFAT B3 SUDAH HILANG
SIFAT B3 PLABOT INFEKSIUS

Chlorin
0,05 %
PRINSIP PEMANFAATAN LIMBAH PLABOT INFUS

2. Mengurangi beban Incenerator


3. Mengurangi polusi udara berupa Dioxin dan
furan serta asap dan partikel karena
pembakaran plastik yang tidak sempurna
4. Prinsip Reuse
5. Pembuatan Regulasi ( jenis limbah yang dapat
dimanfaatkan )
UPAYA PEMANFAATAN LIMBAH B3 PLABOT
INFUS
1. Pembuatan SPO Pengelolaan Plabot Infuse
2. Menetukan Jenis Limbah Plabot yang dapat
dimanfaatkan
KRITERIA YANG DAPAT DIMANFAATKAN :
 BOTOL/PLABOT TANPA SELANG
 BOTOL/PLABOT BUKAN DARI PASIEN
CYTOSTATIKA
 BOTOL/PLABOT TIDAK MENGANDUNG DARAH
UPAYA PEMANFAATAN LIMBAH B3 PLABOT
INFUS

3. Surat Edaran dari Direktur Utama tentang Alur


Pengelolaan Plabot ( harus 1 pintu ) dan jenis
4. Membuat MOU dengan Badan Usaha yang
berijin untuk mengelola Plabot
5. Pengawasan kualitas mikrobiologi plabot yang
akan dikelola
BOTOL/PLABOT INFUS YANG TIDAK BOLEH
DIMANFAATKAN

PLABOT DIBERI
DIBUNGKUS
PLASTIK HITAM
LIMBAH PADAT MEDIS YANG
DIMUSNAHKAN
( SELANG DAN JARUM INFUS )
ALUR PEMANFAATAN PLABOT INFUSE

Pengumpulan botol
Infus di ruangan

Pengangkutan ke tempat
Dekontaminasi
Dekontaminasi dg

Khlorin 0,05 %

Botol Infus siap di


Kelola
HASIL YANG KELUAR DARI RSUP
Permasalahan Pengolahan Limbah B3 Terkait
dengan Perizinan Pengolahan Limbah B3
a. Dokumen Lingkungan dan Izin Lingkungan:
1) Amdal dan UKL/UPL Rumah Sakit tidak mengkaji terkait kegiatan
Pengolahan Limbah B3 menggunakan insinerator atau alat pengolah
Limbah B3 lainnya.
2) Tidak memiliki TPS LB3 kalaupun ada tidak difungsikan dan belum
memiliki ijin penampungan LB3.
3) Ada Rumah Sakit yang belum memiliki dokumen Amdal dan UKL/UPL
4) Ada rumah sakit yang mengurus ijin IMB duluan sebelum ijin
lingkungan.

b. Persyaratan lainnya:
5) Rumah sakit tidak memiliki Akte pendirian rumah sakit
6) Posisi rumah sakit berdekatan dengan fasilitas pendidikan
7) Rumah sakit tidak memiliki lahan untuk lokasi insinerator, insinerator
dipasang di lokasi TPA
Lanjutan…

c. Alat Insinerator
1) Insinerator hanya 1 ruang bakar
2) Insinerator sudah rusak karena sudah lama tidak dioperasikan
3) Tidak memiliki alat pengendali pencemaran udara
4) Insenerator harus ada SDM untuk pengoperasiannya

d. Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik


Rumah sakit kesulitan untuk mengakses permohonan izin melalui
OSS:
5) Jaringan di lokasi rumah sakit tidak tersedia
6) Kurang memahami mengakses di oss.go.id
7) Kurang memahami mengakses di ptsp.menlhk.go.id
Tindak lanjut yang harus dilakukan:
Pelaksanaan bimbingan teknis terkait dengan materi:

1. PP No.24/2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha


Terintegrasi Secara elektronik;
2. Permen LHK No. P.95/Menlhk/Setjen/Kum.1/11/2018
tentang Perizinan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya
dan Beracun Terintegrasi dengan Izin Lingkungan melalui
Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi secara
elektronik; dan
3. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor: P.56/Menlhk-Setjen/2015 Tentang Tata Cara
Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya
dan Beracun dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
4. Peraturan Pemerintah nomor 101 tahun 2014 tentang
Pengelolaan Limbah B3.
Alat Autoklaf Hasil Olahan
Autoklaf
Alat Steril wave Hasil olahanSteril
wave
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai