1
DISTRIBUSI LIMBAH B3.
NO JENIS LIMBAH B3 SUMBER KARAKTERISTIK PRODUKSI
3. Penghasil Limbah B3 tidak melakukan Penyimpanan Limbah B3, wajib diserahkan paling lama 2 (dua)
hari sejak Limbah B3 dihasilkan kepada pemegang Izin Pengelolaan Limbah B3
.
Jenis Wadah & Label Limbah Padat Medis
Sesuai Kategori
.
Tempat Penyimpanan Sementaran Limbah B3
Infeksius dan Non Infeksius
TPS Limbah Padat Non Infeksius
Fasilitas di TPS Limbah Infeksius
KEGIATAN DI TPS LIMBAH PADAT MEDIS
BLOK PENYIMPANAN LIMBAH B3
TPS LIMBAH ELEKTRONIK, LIMBAH OBAT KADALUWARSA DAN
3. Persyaratan lokasi Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan Pengolahan Limbah B3 oleh Penghasil
Limbah B3, meliputi:
a. merupakan daerah bebas banjir dan tidak rawan bencana alam, atau dapat direkayasa dengan
teknologi untuk perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup; dan
b. jarak antara lokasi Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan Pengolahan Limbah B3 dengan lokasi fasilitas
umum diatur dalam Izin Lingkungan.
Pengolahan Limbah B3 …
Persyaratan Teknis Insinerator
a.Efisiensi pembakaran > 99,95%;
b.Temperatur pada ruang bakar utama (primary chamber) minimum 800oC (temperatur operasional);
c.Temperatur pada ruang bakar kedua (secondary chamber) minimum 1000oC (temperatur
operasional), dengan waktu tinggal minimum 2 (dua) detik;
d.Memiliki alat pengendali pencemaran udara (misal: wet scrubber);
e.Ketinggian cerobong minimum 14 meter dari permukaan tanah; dan
f.Memenuhi baku mutu emisi.
Pengolahan limbah sitotoksik (genotoksik) pada temperatur > 1200oC.
Persyaratan Teknis autoklaf tipe alir gravitasi dan/atau tipe vakum, gelombang mikro, iradiasi
frekwensi radio
b.Pengoperasian Peralatan autoklaf tipe alir gravitasi dan/atau tipe vakum dilakukan dengan
temperature lebih besar dari atau sama dengan
•121oC, tekanan 15 psi, waktu tinggal di dalam autoklaf 45 menit
•135 oC, tekanan 31 psi, waktu tinggal dalam autoklaf 30 menit
•Mampu membunuh spora Bacillus stearothermophilus pada konsentrasi 1 x 104
Penguburan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
3. Penguburan Limbah B3 hanya dapat dilakukan jika pada lokasi dihasilkannya Limbah patologis
dan/atau Limbah benda tajam tidak terdapat fasilitas Pengolahan Limbah B3 menggunakan peralatan
insinerator Limbah
4. Lokasi dan fasilitas penguburan Limbah B3 harus memenuhi persyaratan teknis, meliputi:
• bebas banjir;
• berjarak paling rendah 20 m (dua puluh meter) dari sumur dan/atau perumahan;
• kedalaman kuburan paling rendah 1,8 m (satu koma delapan meter); dan
• diberikan pagar pengaman dan papan penanda kuburan Limbah B3.
Penimbunan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
1. Penimbunan Limbah B3 dilakukan oleh Penghasil Limbah B3 terhadap Limbah B3 yang dihasilkannya.
MEDIA PEMBIBITAN
KERAJINAN
BIJI PLASTIK
KEPERLUAN LAIN
Chlorin 0,05
%
HASIL YANG KELUAR
LIMBAH PADAT MEDIS YANG DIMUSNAHKAN
( SELANG DAN JARUM INFUS )
Bagaimana Penerapan Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan
No P.56 Tahun 2015?...
Evaluasi Pelaksanaan Kebijakan PerMenlhk P.56/2015
1. Belum ada Rumah Sakit yang memiliki Tempat Penyimpan Sementara Limbah B3 medis pada
bangunan utama rumah sakit, kalaupun ada tidak digunakan sebagaimana seharusnya.
2. Belum ada yang menerapkan Tempat Penyimpanan Sementara Limbah B3 sebagai Depo
Pemindahan
3. Dinas Lingkungan Hidup Provinsi dan Kabupaten/Kota belum semua menerbitkan Persetujuan
Pengangkutan Limbah B3 menggunakan alat angkut Roda 3.
4. Terbatasnya rumah sakit yang mengajukan permohonan Pengolahan Limbah B3 dengan
menggunakan peralatan autoklaf, gelombang mikro, iradiasi ferkuensi radio .
Lanjutan…
5. Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota belum ada yang menerbitkan Persetujuan Penguburan
Limbah B3
5. Dinas Lingkungan Hidup Provinsi, Kabupaten/Kota belum ada yang menerbitkan Persetujuan
Penimbunan Limbah B3 berupa Abu terbang insinerator dan Abu dasar insinerator
5. Penerapan pasal 37; hanya 2 (dua) rumah sakit yang mendapatkan izin pengolahan Limbah B3 dan
mengolah Limbah B3 dari Pusat Kesehatan Masyarakat.
Penerapan pasal 37, terkendala dengan Peraturan Menteri LH tentang Kegiatan Wajib Amdal
telah dilakukan koordinasi untuk sinkronisasi kebijakan tersebut
8. Penerapan pasal 38 masih ada instansi Lingkungan Hidup Provinsi yang belum sepakat untuk hasil
akhir dari roses Pengolahan Limbah B3 tersebut
Permasalahan Pengolahan Limbah B3 Terkait
dengan Perizinan Pengolahan Limbah B3
a. Dokumen Lingkungan dan Izin Lingkungan:
1) Amdal dan UKL/UPL Rumah Sakit tidak mengkaji terkait kegiatan Pengolahan Limbah B3
menggunakan insinerator atau alat pengolah Limbah B3 lainnya.
2) Belum semuanya Rumah Sakit memiliki dokumen Amdal dan UKL/UPL
Lanjutan…
c. Alat Insinerator
1) Insinerator hanya 1 ruang bakar
2) Insinerator sudah rusak karena sudah lama tidak dioperasikan
3) Tidak memiliki alat pengendali pencemaran udara
4) SDM pengoperasian insenerator tidak tersedia.
14. Opasitas 10 %
45