Anda di halaman 1dari 8

PENGELOLAAN LIMBAH B3

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : :
Halaman :
UPTD
PUSKESMAS Dr.Debra S. S.
Tanda tangan Rumengan, Mkes
RANOMUT
Nip.19790916201001006
KOTA MANADO
1. Pengertian o Pengelolaan bahan berbahaya beracun (B3) adalah
meliputi :
1. Penetapan jenis dan area/lokasi penyimpanan B3;
2. Pengelolaan, penyimpanan, dan penggunaan B3;
3. Sistem pelabelan B3;
4. Sistem pendokumentasian dan perizinan B3;
5. Penanganan tumpahan dan paparan B3;
6. Sistem pelaporan dan investigasi jika terjadi tumpahan
dan atau paparan;
7. Pembuangan limbah B3;
8. Serta penggunaan APD.

o Pengelolaan bahan berbahaya beracun (B3) adalah suatu


kegiatan yang meliputi:
1. Pengurangan,
2. Penyimpanan,
3. Pengumpulan,
4. Pengangkutan,
5. Pemanfaatan,
6. Pengolahan, dan/atau
7. Penimbunan.

o Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya disingkat


B3 adalah zat, energi, dan/atau komponen lain yang
karena sifat, konsentrasi, dan/atau jumlahnya, baik secara
langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan
dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/atau
membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta
kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain.

o Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, yang selanjutnya


disebut Limbah B3, adalah sisa suatu usaha dan/atau
kegiatan yang mengandung B3.

2. Tujuan 1. Melindungi pasien, petugas kesehatan, pengunjung dan


masyarakat sekitar fasilitas pelayanan kesehatan dari
penyebaran infeksi dan cidera.
2. Membuang bahan-bahan berbahaya (sitotoksik, radioaktif,
gas, limbah infeksius, limbah kimiawi dan farmasi) dengan
aman.

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor : 013/SK/I/2022 tentang


pengelola bahan berbahaya beracun (B3)

4. Referensi 1. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 tentang


Kesehatan Lingkungan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 184, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5570)
2. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
3. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor 56 Tahun 2015 tentang Tata Cara dan Persyaratan
Teknis Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
44 Tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen
Puskesmas
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
27 Tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan Dan
Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
18 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Limbah Medis
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Berbasis Wilayah

5. Prosedur a. Alat:
/Langkah- Safety Box
Langkah Wadah Sampah medis
Wadah sampah non medis
Tempat Penampungan Sementara(TPS)
Simbol B3
Label identitas B3
Plastik warna kuning
Plastik warna hitam
Plastik warna coklat
Spill Kit
Kotak P3K
Helm
Masker wajah
Pelindung mata (goggle)
Apron/celemek yang sesuai.
Pelindung kaki dan/atau sepatu boot.
Sarung tangan sekali pakai atau sarung tangan untuk
tugas berat
Komputer
SmartPhone
b. Bahan :
Berita Acara B3
Buku Register
Laporan Pajanan (formulir A dan B)
Alat Tulis Kantor

Langkah-langkah Pengelolaan bahan berbahaya beracun


(B3) adalah meliputi :

A. Penetapan jenis dan area/lokasi penyimpanan B3;


1. Petugas menginventarisir jenis bahan berbahaya
beracun (B3)/ Limbah B3 terdiri dari Limbah limbah
padat, limbah cair, dan limbah gas yang meliputi
limbah :
a. Dengan karakteristik infeksius;
b. Benda tajam;
c. Bahan kimia kedaluwarsa, tumpahan, atau sisa
kemasan;
d. Farmasi;
e. Peralatan medis yang memiliki kandungan
logam berat tinggi; dan
f. Tabung gas atau kontainer bertekanan.
2. Petugas menetapkan area/lokasi penyimpanan bahan
berbahaya beracun (B3)/Limbah B3:
a. Di fasilitas Penyimpanan Limbah B3/Tempat
Penampungan Sementara (TPS);
b. di dalam wadah Limbah B3 sesuai kelompok
Limbah B3;
c. Diberikan warna pada setiap kemasan dan/atau
wadah Limbah sesuai karakteristik Limbah B3;
dan
d. Volume paling tinggi Limbah yang dimasukkan
ke dalam wadah atau kantong Limbah adalah
3/4 (tiga per empat) Limbah dari volume,
sebelum ditutup secara aman dan dilakukan
pengelolaan selanjutnya.
Warna kemasan dan/atau wadah Limbah B3 berupa
warna:
a. Kuning, untuk Limbah medis/ infeksius
b. Cokelat, untuk Limbah bahan kimia
kedaluwarsa, tumpahan, atau sisa kemasan,
dan Limbah farmasi.
B. Pengelolaan, penyimpanan, dan penggunaan B3;
1. Petugas mengelola bahan berbahaya beracun (B3)/
Limbah B3 meliputi tahapan:
a. Pengurangan dan pemilahan Limbah B3;
b. Penyimpanan Limbah B3;
c. Pengangkutan Limbah B3;
2. Petugas menyimpan Limbah B3
a. Limbah B3 dengan karakteristik infeksius dan
benda tajam disimpan di tempat Penyimpanan
Limbah B3 sebelum dilakukan Pengangkutan
Limbah B3, paling lama:
1. 2 (dua) hari, pada temperatur lebih besar dari
0oC (nol derajat celsius); atau
2. 90 (sembilan puluh) hari, pada temperatur
sama dengan atau lebih kecil dari 0 oC (nol
derajat celsius),
sejak Limbah B3 dihasilkan.
b. Limbah B3 bahan kimia kedaluwarsa, tumpahan,
atau sisa kemasan; farmasi; peralatan medis yang
memiliki kandungan logam berat tinggi; dan
tabung gas atau kontainer bertekanan disimpan di
tempat penyimpanan Limbah B3 paling lama:
1. 90 (sembilan puluh) hari, untuk Limbah B3 yang
dihasilkan sebesar 50 kg (lima puluh kilogram) per
hari atau lebih; atau
2. 180 (seratus delapan puluh) hari, untuk Limbah
B3 yang dihasilkan kurang dari 50 kg (lima puluh
kilogram) per hari untuk Limbah B3, sejak Limbah
B3 dihasilkan
C. Sistem pelabelan B3
1. Petugas memberikan simbol dan label Limbah B3
pada setiap kemasan dan/atau wadah Limbah B3
sesuai karakteristik Limbah B3 yang terdiri dari :
a. Simbol pada kemasan dan/atau wadah Limbah B3
berupa simbol:
o Infeksius, untuk Limbah infeksius;
2. Petugas memberikan Label identitas Limbah B3 pada
setiap wadah atau kemasan Limbah B3 yang terdiri
dari :
a. Penghasil
b. Alamat
c. Nomor penghasil
d. Tanggal pengemasan
e. Jenis limbah
f. Kode limbah
g. Jumlah limbah
h. Sifat limbah
D. Sistem pendokumentasian dan perizinan B3;
1. Petugas mendokumentasikan kegiatan pengelolaan
bahan berbahaya beracun(B3)/Limbah B3 sebagai
berikut :
a. Bukti penyerahan Limbah B3 antara lain berupa
keterangan penyerahan limbah B3, berita acara,
atau risalah.
b. Petugas membuat laporan tentang Pengolahan
Limbah B3 secara berkala sesuai dengan
kewenangannya meliputi: sumber, nama,
karakteristik, jumlah timbulan Limbah B3 dan
waktu diterimanya Limbah B3;
2. Petugas melengkapi perizinan B3 dengan izin yang
terdiri atas:
a. Izin Pengelolaan Limbah untuk kegiatan
Penyimpanan Limbah B3;
b. Izin Pengelolaan Limbah untuk kegiatan
Pengumpulan Limbah B3;
E. Penanganan tumpahan dan paparan B3;
1. Petugas melakukan penanganan tumpahan B3
sebagai berikut :
a. Bila ada tumpahan B3, segera bersihkan dengan
peralatan spill kit.
2. Petugas melakukan penanganan paparan B3 dengan
tata laksana sebagai berikut :
a. Bila tertusuk jarum segera bilas dengan air mengalir
dan sabun/cairan antiseptik sampai bersih
b. Bila darah/cairan tubuh mengenai kulit yang utuh
tanpa luka atau tusukan, cuci dengan sabun dan air
mengalir
c. Bila darah/cairan tubuh mengenai mulut, ludahkan dan
kumur-kumur dengan air beberapa kali.
d. Bila terpecik pada mata, cucilah mata dengan air
mengalir (irigasi), dengan posisi kepala miring kearah
mata yang terpercik.
e. Bila darah memercik ke hidung, hembuskan keluar
dan bersihkan dengan air.
f. Bagian tubuh yang tertusuk tidak boleh ditekan dan
dihisap dengan mulut.
g. Memulai PPP sebaiknya secepatnya kurang dari 4 jam
dan tidak lebih dari 72 jam, setelah 72 jam tidak
dianjurkan karena tidak efektif.
F. Sistem pelaporan dan investigasi jika terjadi tumpahan
dan atau paparan;
1. Petugas melaporkan jika terjadi tumpahan dan atau
paparan, sebagai berikut :
a. Setiap pajanan dilaporkan kepada yang berwenang
yaitu atasan langsung dan Tim PPI
b. Setiap pajanan di laporkan dalam Laporan Pajanan
yang terdiri dari formulir A dan B (formulir A diisi
oleh tenaga kesehatan yang terpajan dan
menyerahkan formulir ke ruang tindakan dengan
tembusan ke Tim PPI
dan formulir B diisi oleh petugas ruang tindakan dan
tembusan diserahkan pada tenaga kesehatan yang
terpajan untuk diserahkan kepada atasan langsung
dengan tembusan Tim PPI
2. Petugas melakukan investigasi jika terjadi tumpahan
dan atau paparan, sebagai berikut :
a. Setiap pajanan dicatat, meliputi kapan dan
bagaimana terjadinya pajanan,
mengidentifikasikan keselamatan dan
kemungkinan tindakan pencegahan dan sangat
penting untuk menjaga kerahasiaan data klien.
G. Pembuangan limbah B3
1. Petugas membuang Limbah B3 dengan
karakteristik infeksius dan benda tajam disimpan
di tempat Penyimpanan Limbah B3/Tempat
Penampungan Sementara (TPS) sebelum
dilakukan Pengangkutan Limbah B3
2. Petugas membuang Limbah B3 bahan kimia
kedaluwarsa, tumpahan, atau sisa kemasan;
farmasi; peralatan medis yang memiliki
kandungan logam berat tinggi; dan tabung gas
atau kontainer bertekanan disimpan di tempat
penyimpanan Limbah B3/Tempat Penampungan
Sementara (TPS) sebelum dilakukan
Pengangkutan Limbah B3
H. Serta penggunaan APD.
1. Petugas menggunakan Alat Pelindung Diri dalam
pengelolaan limbah medis B3 meliputi :
a. Helm, dengan atau tanpa kaca.
b. Masker wajah (tergantung pada jenis
kegiatannya).
c. Pelindung mata (goggle)(tergantung pada jenis
kegiatannya).
d. Apron/celemek yang sesuai.
e. Pelindung kaki dan/atau sepatu boot.
f. f. Sarung tangan sekali pakai atau sarung
tangan untuk tugas berat
6. Diagram alir Pengelolaan bahan berbahaya beracun (B3) meliputi :

Menginventarisir jenis bahan Menetapkan area/lokasi


berbahaya beracun penyimpanan bahan berbahaya
(B3)/Limbah B3 beracun /Limbah B3

Mengelola B3

Menyimpan B3

Memberikan simbol dan label


Limbah B3

Memberikan Label identitas


Limbah B3

Mendokumentasikan kegiatan
pengelolaan bahan berbahaya
beracun(B3)/Limbah B3

Melengkapi perizinan B3
dengan izin

Melakukan penanganan
tumpahan B3

Melakukan penanganan paparan


B3

Melaporkan jika terjadi tumpahan


dan atau paparan B3

Melakukan investigasi jika terjadi


tumpahan dan atau paparan B3

Menggunakan APD dalam


Membuang Limbah B3
pengelolaan limbah medis B3

7. Hal-hal yang Pengelolaan Bahan Berbahaya Beracun (B3) perlu mendapat


perlu perhatian
diperhatikan
8. Unit terkait 1. Unit Pemeriksaan Umum
2. Unit Pemeriksaan Anak
3. Unit Kesehatan Ibu Anak dan Imunisasi
4. Unit Kesehatan Gigi dan Mulut
5. Unit Tindakan (UGD)
6. Unit Laboratorium

9. Dokumen terkait 1. SOP Pengelolaan Sampah Medis


2. SOP Pengelolaan Sampah Non Medis
10. Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
historis Diberlakukan
perubahan 1. No.dokumen

2. Nama dr. Debra S.S.


Kepala Rumenengan, M.Kes
Puskesmas
3.
No.Revisi

Anda mungkin juga menyukai