Anda di halaman 1dari 7

PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN

BERBAHAYA BERACUN (B3)


No. Dokumen : 02/SOP-
018/KPDTM/2023
No. Revisi : 00
SO TanggalBerlaku : 20 Agustus 2023
P
Halaman : 1/2

KLINIK PRATA Penanggung Jawab


MA DEWATA TI
RTA MEDIKA

Ayu Purbayanti

1. Pengertian ●Pengelolaan bahan berbahaya beracun (B3) adalah melip


uti :
1. Penetapan jenis dan area/lokasi penyimpanan B3;
2. Pengelolaan, penyimpanan, dan penggunaan B3;
3. Sistem pelabelan B3;
4. Sistem pendokumentasian dan perizinan B3;
5. Penanganan tumpahan dan paparan B3;
6. Sistem pelaporan dan investigasi jika terjadi tumpahan d
an atau paparan;
7. Pembuangan limbah B3;
8. Serta penggunaan APD.

●Pengelolaan bahan berbahaya beracun (B3) adalah suatu


kegiatan yang meliputi:
1. pengurangan,
2. penyimpanan,
3. pengumpulan,
4. pengangkutan,

●Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya disingkat


B3 adalah zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena
sifat, konsentrasi, dan jumlahnya, baik secara langsung ma
upun tidak langsung, dapat mencemarkan dan merusak ling
kungan hidup, atau membahayakan lingkungan hidup, kese
hatan, serta kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidu
p lain.

●Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, yang selanjutnya


disebut Limbah B3, adalah sisa suatu usaha atau kegiatan y
ang mengandung B3.

2. Tujuan 1. Melindungi pasien, petugas kesehatan, pengunjung dan mas


yarakat sekitar fasilitas pelayanan kesehatan dari penyebara
n infeksi dan cidera.
2. Membuang bahan-bahan berbahaya ( gas, limbah infeksius,
limbah kimiawi dan farmasi) dengan aman.

3. Kebijakan Surat keputusan penanggung jawab klinik Nomor


02/SK-007/KPDTM/2023 Tentang Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi

4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2023 tentang


Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Ta
hun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan
2. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Nomor
6 Tahun 2021 tentang Tata Cara Dan Persyaratan Pengelol
aan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27
Tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan Dan
Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43
Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.

5. Prosedur a. Alat:
Safety Box
Wadah Sampah medis
Wadah sampah non medis
Tempat Penampungan Sementara(TPS)
Simbol B3
Label identitas B3
Plastik warna kuning
Plastik warna hitam
Spill Kit
Helm
Masker wajah
Pelindung mata (goggle)
Apron/celemek yang sesuai.
Pelindung kaki dan/atau sepatu boot.
Sarung tangan sekali pakai atau sarung tangan untuk
tugas berat
SmartPhone
b. Bahan :
Berita Acara B3
Buku Register
Alat Tulis Kantor

Langkah-langkah Pengelolaan bahan berbahaya beracun (B3)


adalah meliputi :

A. Penetapan jenis dan area/lokasi penyimpanan B3;


1. Petugas menginventarisir jenis bahan berbahaya beracu
n (B3)/ Limbah B3 terdiri dari Limbah limbah padat, limb
ah cair, dan limbah gas yang meliputi limbah :
a. dengan karakteristik infeksius;
b. benda tajam;
c. bahan kimia kedaluwarsa, tumpahan, atau sisa ke
masan;
d. farmasi;
e.peralatan medis yang memiliki kandungan logam b
erat tinggi; dan
f. tabung gas atau kontainer bertekanan.
2. Petugas menetapkan area/lokasi penyimpanan bahan b
erbahaya beracun (B3)/Limbah B3:
a. di fasilitas Penyimpanan Limbah B3/Tempat Pen
ampungan Sementara (TPS);
b. di dalam wadah Limbah B3 sesuai kelompok Li
mbah B3;
c. diberikan warna pada setiap kemasan dan/atau w
adah Limbah sesuai karakteristik Limbah B3; dan
d. Volume paling tinggi Limbah yang dimasukkan ke
dalam wadah atau kantong Limbah adalah 3/4 (tig
a per empat) Limbah dari volume, sebelum ditutu
p secara aman dan dilakukan pengelolaan selanj
utnya.
Warna kemasan dan/atau wadah Limbah B3 berupa war
na:
a. kuning, untuk Limbah medis/ infeksius
b. Hitam, untuk Limbah bahan kimia kedaluwarsa, tum
pahan, atau sisa kemasan, dan Limbah farmasi.
B. Pengelolaan, penyimpanan, dan penggunaan B3;
1. Petugas mengelola bahan berbahaya beracun (B3)/ Li
mbah B3 meliputi tahapan:
a. Pengurangan dan pemilahan Limbah B3;
b. Penyimpanan Limbah B3;
c. Pengangkutan Limbah B3;
2. Petugas menyimpan Limbah B3
a. Limbah B3 dengan karakteristik infeksius dan benda
tajam disimpan di tempat Penyimpanan Limbah B3 s
ebelum dilakukan Pengangkutan Limbah B3, paling l
ama: 2 (dua) hari, pada temperatur lebih besar dari
0oC (nol derajat celsius); atau 90 (sembilan puluh) h
ari, pada temperatur sama dengan atau lebih kecil d
ari 0oC (nol derajat celsius),
sejak Limbah B3 dihasilkan.
b. Limbah B3 bahan kimia kedaluwarsa, tumpahan, ata
u sisa kemasan; farmasi; peralatan medis yang me
miliki kandungan logam berat tinggi; dan tabung gas
atau kontainer bertekanan disimpan di tempat penyi
mpanan Limbah B3 paling lama: 90 (sembilan pulu
h) hari, untuk Limbah B3 yang dihasilkan sebesar 50
kg (lima puluh kilogram) per hari atau lebih; atau 180
(seratus delapan puluh) hari, untuk Limbah B3 yang
dihasilkan kurang dari 50 kg (lima puluh kilogram) p
er hari untuk Limbah B3, sejak Limbah B3 dihasilkan
c. Sistem pelabelan B3
1. Petugas memberikan simbol dan label Limbah B3 pada s
etiap kemasan dan/atau wadah Limbah B3 sesuai karakt
eristik Limbah B3 yang terdiri dari :
a. Simbol pada kemasan dan/atau wadah Limbah B3 b
erupa simbol:
o Infeksius, untuk Limbah infeksius;
2. Petugas memberikan Label identitas Limbah B3 pada se
tiap wadah atau kemasan Limbah B3 yang terdiri dari :
a. Penghasil
b. Alamat
c. Tanggal pengemasan
d. Jenis limbah
e. Kode limbah
f. Jumlah limbah
g. Sifat limbah
D. Sistem pendokumentasian dan perizinan B3;
1. Petugas mendokumentasikan kegiatan pengelolaan bah
an berbahaya beracun(B3)/Limbah B3 sebagai berikut :
a. Bukti penyerahan Limbah B3 antara lain berupa keter
angan penyerahan limbah B3, berita acara, atau risal
ah.
2. Petugas melengkapi perizinan B3 dengan izin yang ter
diri atas:
a. Izin Pengelolaan Limbah untuk kegiatan Penyimpan
an Limbah B3;
b. Izin Pengelolaan Limbah untuk kegiatan Pengumpul
an Limbah B3;
E. Penanganan tumpahan dan paparan B3;
1. Petugas melakukan penanganan tumpahan B3 sebagai
berikut :
a. Bila ada tumpahan B3, segera bersihkan dengan per
alatan spill kit.
2. Petugas melakukan penanganan paparan B3 dengan tata
laksana sebagai berikut :
a. Bila tertusuk jarum segera bilas dengan air mengalir
dan sabun/cairan antiseptik sampai bersih
b. Bila darah/cairan tubuh mengenai kulit yang utuh
tanpa luka atau tusukan, cuci dengan sabun dan air
mengalir
c. Bila darah/cairan tubuh mengenai mulut, ludahkan
dan kumur-kumur dengan air beberapa kali.
d. Bila terpecik pada mata, cucilah mata dengan air
mengalir (irigasi), dengan posisi kepala miring kearah
mata yang terpercik.
e. Bila darah memercik ke hidung, hembuskan keluar
dan bersihkan dengan air.
f. Bagian tubuh yang tertusuk tidak boleh ditekan dan
dihisap dengan mulut.
g. Memulai PPP sebaiknya secepatnya kurang dari 4
jam dan tidak lebih dari 72 jam, setelah 72 jam tidak
dianjurkan karena tidak efektif.
F. Sistem pelaporan dan investigasi jika terjadi tumpahan dan
atau paparan;
1. Petugas melaporkan jika terjadi tumpahan dan atau pap
aran, sebagai berikut :
a. Setiap pajanan dilaporkan kepada yang berwenang y
aitu atasan langsung dan Tim PPI dan Tim K3.
b. Setiap pajanan di laporkan dalam Laporan Pajanan ya
ng terdiri dari formulir A dan B (formulir A diisi oleh te
naga kesehatan yang terpajan dan menyerahkan for
mulir ke ruang tindakan dengan tembusan ke Tim PPI
dan formulir B diisi oleh petugas ruang tindakan dan t
embusan diserahkan pada tenaga kesehatan yang ter
pajan untuk diserahkan kepada atasan langsung den
gan tembusan Tim PPI
2. Petugas melakukan investigasi jika terjadi tumpahan dan
atau paparan, sebagai berikut :
a. Setiap pajanan dicatat, meliputi kapan dan
bagaimana terjadinya pajanan,
mengidentifikasikan keselamatan dan
kemungkinan tindakan pencegahan dan sangat
penting untuk menjaga kerahasiaan data klien.
G. Pembuangan limbah B3
1. Petugas membuang Limbah B3 dengan karakteristik
infeksius dan benda tajam disimpan di tempat
Penyimpanan Limbah B3/Tempat Penampungan
Sementara (TPS) sebelum dilakukan Pengangkutan
Limbah B3
2. Petugas membuang Limbah B3 bahan kimia
kedaluwarsa, tumpahan, atau sisa kemasan;
farmasi; peralatan medis yang memiliki kandungan
logam berat tinggi; dan tabung gas atau kontainer
bertekanan disimpan di tempat penyimpanan
Limbah B3/Tempat Penampungan Sementara (TPS)
sebelum dilakukan Pengangkutan Limbah B3
H. Serta penggunaan APD.
1. Petugas menggunakan Alat Pelindung Diri dalam
pengelolaan limbah medis B3 meliputi :
a. Helm, dengan atau tanpa kaca.
b. Masker wajah (tergantung pada jenis kegiatannya).
c. Pelindung mata (goggle)(tergantung pada jenis
kegiatannya).
d. Apron/celemek yang sesuai.
e. Pelindung kaki dan/atau sepatu boot.
f. Sarung tangan sekali pakai atau sarung tangan
untuk tugas berat
6. Diagram alir Pengelolaan bahan berbahaya beracun (B3) meliputi :

Menetapkan area/lokasi peny


Menginventarisir jenis bahan berbah
impanan bahan berbahaya b
aya beracun (B3)/ Limbah B3
eracun /Limbah B3

Menyimpan B3

Memberikan simbol dan label Lim


bah B3

Memberikan Label identitas Limbah B


3

Mendokumentasikan kegiatan pengel


olaan bahan berbahaya beracun(B3)/
Limbah B3

Melengkapi perizinan B3 dengan izi


n

Menggunakan APD dalam pengelol


aan limbah medis B3

8. Unit terkait 1. Unit Pemeriksaan Umum dan tindakan


2. Unit Instalasi Farmasi
9. Histori
perubahan

Anda mungkin juga menyukai