SKRIPSI
PERA SETIAWATI
NIM. PO7224319063
Angkatan : 2019
menyatakan bahwa saya tidak melakukan kegiatan plagiat dalam penulisan dan
Apabila suatu saat nanti terbukti saya melakukan tindakan plagiat, maka saya
Setiawati
NIM.P07224319063
iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Identitas Diri
Nama : Pera Setiawati
Tempat/ tanggal Lahir : Banjarmasin, 03-04-1984
Status Keluarga : Menikah
Alamat Instansi : RS dr.R.Hardjanto
Riwayat pendidikan :
1. Sekolah Dasar Negeri Labuan Amas Selatan 1 Lulus Tahun 1996
Riwayat Pekerjaan
1. PNS di RS dr.R.Hardjanto Balikpapan Sejak Tahun 2003 sampai
sekarang
iv
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat
pembuatan skripsi ini, dan pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan
terimakasih kepada :
Kalimantan Timur
skripsi ini.
v
5. Yona Palin,SKM.,M.Kes Selaku Pembimbing II yang meberikan bimbingan
8. Kepala Rumah Sakit Tk.II Dr.R.Hardjanto Balikpapan dan seluruh staf yang
penyusunan laporan ini yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca
Akhir kata kami berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat
Peneliti
vi
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan……………………………………………………… ......... 7
A. Landasan Teori................................................................................ 12
vii
1. Pengetahuan….. ....................................................................... 12
2. Sikap ........................................................................................ 22
3. Perilaku .................................................................................... 28
viii
b. Tujuan Pendidikan Kesehatan .......................................... 35
4) Tromboflebitis ............................................................ 49
9) Demam .......................................................................... 52
D. Hipotesis ......................................................................................... 56
ix
BAB III METODE PENELITIAN
B. Pembahasan ................................................................................ 87
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN…………………………………... ................... 99
x
B. SARAN ...................................................................................... 100
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR BAGAN
xiii
DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN
KH : Kelahiran Hidup
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Menggunakan Media Audio
Visual Terhadap Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Ibu Nifas
di Rumah Sakit Dr.R.Hardjanto Balikpapan Tahun 2020
Abstrak
Latar belakang : Masa nifas masih dinyatakan masa yang kritis bagi ibu
setelah melahirkan. Diperkirakan 60% kematian ibu terjadi setelah persalinan
dan 50% diantara nya terjadi dalam selang waktu 24 jam pertama. Penanganan
komplikasi nifas sering terlambat karena masih banyak ibu tidak mengenal tanda
bahaya masa nifas yang dapat di deteksi secara dini. Salah satu upaya
memberikan pengenalan pendidikan kesehatan menggunakan media audiovisual.
Tujuan Penelitian : : untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan
menggunakan media audiovisual terhadap pengetahuan, sikap dan perilaku ibu
nifas di Rumah Sakit dr.R.Hardjanto Balikpapan Tahun 2020.
Desain Penelitian : desain penelitian ini adalah Quasi Eksperimen dengan
pendekatan one grup pre-post test design. Populasi ibu nifas yang melahirkan di
RS dr.R.Hardjanto. Tehnik pengambilan sampel dengan consecutive sampling
sebanyak 26 orang.
Hasil Penelitian : hasil penelitian ini terdapat pengaruh dari pendidikan
kesehatan tentang tanda bahaya nifas menggunakan media audiovisual terhadap
pengetahuan, sikap dan perilaku ibu nifas dengan nilai signifikan sebesar 0,000
(P < 0,05).
Kesimpulan Penelitian : Pemberian pendidikan kesehatan menggunakan media
audiovisual berpengaruh terhadap pengetahuan, sikap dan perilaku ibu nifas
dengan harapan ibu nifas mengambil sikap dan perilaku apabila menemukan
tanda bahaya nifas agar dapat ditangani sebelum terjadi komplikasi yang fatal.
xvi
Effects of Health Education Using Audio Visual Media on Knowledge, Attitudes and
Behavior of Postpartum Mothers at Dr.R.Hardjanto Hospital Balikpapan in 2020
Abstract
Background : The puerperium is still considered a critical period for mothers after giving birth.
An estimated 60% of maternal deaths occur after delivery and 50% of them occur within the first
24 hour interval. Handling of puerperal complications that can cause maternal death is often
late because there are still many mothers do not recognize the danger signs of the puerperium
that can be detected early. One way to provide an introduction to health education using
audiovisual media.
Objectives: to find out the effect of health education using audiovisual media on the knowledge,
attitudes and behavior of postpartum mothers at dr.R.Hardjanto Hospital Balikpapan in 2020.
Design: This research design is Quasi Experiment with one group pre-post test design approach.
The population of postpartum mothers giving birth in Dr.R.Hardjanto Hospital. Sampling
technique sampling is consecutive sampling of 26 people.
Results: the results of this study there is the influence of health education about puerperal signs
using audiovisual media on the knowledge, attitudes and behavior of postpartum mothers with a
significant value of 0,000 (P <0.05).
Conclusion: The provision of health education using audiovisual media influences the
knowledge, attitudes and behavior of the puerperal mother in the hope that the puerperal mother
can take an attitude and behavior if they find signs of puerperal danger so that they can be
handled before fatal complications occur.
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kematian ibu menjadi penyebab kematian nomor dua bagi wanita usia
reproduksi, setelah HIV / AIDS, dan merupakan penyebab utama pada wanita
berusia 1529 tahun. Risiko meninggal karena sebab ibu terkait dengan risiko
hamil dan risiko kebidanan karena komplikasi dan kematian saat hamil, saat
tekanan darah tinggi saat hamil, komplikasi persalinan dan aborsi yang tidak
tahun 2014 beberapa negara memiliki AKI cukup tinggi seperti Afrika Sub-
Saharan 179.000 jiwa, Asia Selatan 69.000 jiwa, dan Asia Tenggara 16.000
190 per 100.000 Kelahiran Hidup (KH), Vietnam 49 per 100.000 KH,
Thailand 26 per 100.000 KH, Brunei 27 per 100.000 KH dan Malaysia 29 per
1
2
ibu selama periode 19912015 dari 390 menjadi 305 per 100.000 KH
nifas nya masih dinyatakan masa yang kritis bagi ibu setelah melahirkan.
Diperkirakan 60% kematian ibu terjadi setelah persalinan dan 50% diantara
perdarahan (28%), eklamsia (24%), dan infeksi (11%) (Kemenkes RI, 2019)
pelayanan ibu hamil kunjungan pertama (K1) turun pada tahun 2017 menjadi
97,3% dibanding tahun 2016 dengan kisaran angka 98,5%. Hal ini sejalan
2016 dari 90,1% turun mencapai angka 88,2% pada tahun 2017. Ada
kemungkinan AKI meningkat di tahun 2017 menjadi 110 kasus kematian ibu
tenaga kesehatan. Dilihat dari tahun 2016 kasus kematian ibu meningkat 15
ada13.812 ibu hamil, sedangkan data cakupan ibu hamil 13.734, sehingga
pada saat hamil, persalinan maupun nifas. Adapun jumlah sasaran ibu hamil
resiko tinggi kota Balikpapan tahun 2018 adalah 2.762 jiwa (20,1%) dari total
cakupan ibu hamil kota Balikpapan. Sedangkan AKI kota Balikpapan berada
di bawah target Nasional yakni di tahun 2018 terjadi 9 kasus kematian atau
72/ 100.000 KH. Dari 9 kasus kematian ibu, terdiri dari 5 kasus penyebab
Balikpapan, 2018)
melahirkan, ibu masih perlu mendapat perhatian karena ibu nifas masih
kematian ibu. Untuk menjaga kesehatan ibu nifas dan bayi baru lahir baik
persalinannya di tolong oleh tenaga kesehatan atau tidak harus mendapat Post
Masih banyak ibu nifas yang mengalami masalah pada masa nifas yang
tidak di ketahui atau terdeteksi oleh tenaga kesehatan. Beberapa faktor yang
masa nifas, apabila tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa menyebabkan
sangat penting dan perlu, karena masih banyak ibu atau wanita yang sedang
hamil atau pada masa nifas belum mengetahui tentang tanda-tanda bahaya
masa nifas, baik yang diakibatkan masuknya kuman ke dalam alat kandungan
seperti eksogen (kuman datang dari luar), autogen (kuman masuk dari tempat
lain dalam tubuh) dan endogen (dari jalan lahir sendiri) (Mochtar, 2012).
Asuhan pada masa nifas sangat diperlukan dalam periode ini karena
masa nifas merupakan masa kritis untuk ibu dan bayinya.Tenaga kesehatan
kunjungan ini diantaranya yaitu untuk menilai status ibu dan bayinya,
atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu dan bayi. Sehingga diharapkan
dengan adanya kunjungan pada ibu nifas, komplikasi yang terjadi pada masa
nifas dapat dicegah. Apabila ibu nifas mengerti tentang tanda-tanda bahaya
masa nifas, maka ibu dapat segera memeriksakan diri ke petugas kesehatan.
Sebaliknya, jika ibu tidak mengerti tanda-tanda bahaya masa nifas maka ibu
kesehatan.
hal-hal merugikan kesehatan mereka dan kesehatan orang lain dan kemana
bahaya kehamilan akan membuat ibu menjadi tahu, memahami dan bisa
fungsi yang kuat yaitu mempunyai kekuatan untuk menarik perhatian peserta.
dengan pendidikan kesehatan tanpa media atau hanya dengan media ceramah
6
Media audiovisual juga lebih menarik perhatian, menghemat waktu dan dapat
diputar berulang-ulang.
peneliti lakukan terhadap 10 orang ibu nifas yang berkunjung ke rumah sakit
infeksi serta masalah pada masa nifas, hal ini karena ibu tidak mengenali
tanda-tanda bahaya selama masa nifas dan datang berobat pada saat kondisi
ibu nifas tentang tanda- tanda bahaya nifas agar ibu nifas lebih meningkatkan
pengetahuan nya dan dapat mengambil sikap apabila mengalami salah satu
tanda bahaya nifas yang dialaminya, dengan demikian, ibu akan melakukan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tahun 2020
2. Tujuan Khusus
pada ibu nifas di Rumah Sakit dr.R. Hardjanto Balikpapan Tahun 2020
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat praktis
pelayanan kesehatan.
3. Bagi Responden
pelayanan kesehatan.
4. Bagi Peneliti
dikemudian hari.
10
E. Keaslian Penelitian
pendekatan one group pre test-post test design tanpa kelompok kontrol.
menit dengan metode ceramah, curah pendapat dan diskusi. Data pre test
dan post test diambil dengan kuesioner yang telah diuji validitas dan
nilai mean sikap 12,8±0,37 dengan nilai p value 0,000 <α 0,05. Pendidikan
menggunakan media audio visual tentang tanda bahaya nifas dan melihat
apakah ada pengaruh terhadap pengetahuan, sikap dan perilaku ibu nifas.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengetahuan
a. Pengertian pengetahuan
dua aspek yaitu aspek positif dan aspek negatif, akan menentukan
12
13
b. Tingkat pengetahuan
tingkat yaitu :
1) Tahu (Know)
dan sebagainya.
2) Memahami (Comperhention)
3) Aplikasi (Application)
4) Analisis (Analysis)
lain.
5) Sintesis (Syntesis)
6) Evaluasi (Evaluation)
b) Secara Kebetulan
hanya berdasarkan intuisi atau suara hati atau bisikan hati saja.
i) Induksi
j) Deduksi
1) Faktor Internal
a) Pendidikan
informasi(Nursalam, 2017)
b) Pekerjaan
c) Umur
2) Faktor Eksternal
a) Faktor lingkungan
b) Sosial Budaya
e. Proses Ingatan/Memori
sebagai berikut :
1) Memori sensoris
(Solso,dkk., 2008).
20
1) Pengulangan (rehearsal)
diingat).
(Santrock, 2009)
3) Elaborasi
segera mengakui bahwa ada pengkodean yang lebih baik dari pada
4) Pembentukan Gambar.
dua cara : sebagai kode verbal dan sebagai kode gambar, semakin
detail dan khusus kode gambar tersebut, semakin baik memori anda
5) Organisasi.
f. Kriteria Pengetahuan
2. Sikap
a. Pengertian sikap
2012 )
b. Komponen Sikap
Dewi, 2010).
c. Tingkatan Sikap
tingkatan yakni :
1) Menerima (receiving)
2) Merespon (responding)
3) Menghargai (Valuing)
d. Sifat Sikap
Notoadmodjo, 2012)
1) Pengalaman pribadi
3) Pengaruh kebudayaan
4) Media massa
penulisnya.
mempengaruhi sikap.
6) Faktor emosional
2012)
3) Unobstrustive Measures
26
4) Multidimensional Scaling
setuju (4), setuju (3), kurang setuju (2), tidak setuju (1).Nilai
100
I = --------------------- maka I = 100/ 4 = 25
jumlah kategori
pengukuran positif.
28
3. Perilaku
a. Pengertian perilaku
aktivitas seseorang yang tampak dan dapat diobservasi oleh orang lain
keadaan sehat tubuh, jiwa dan raga (Pusat Bahasa Kemdikbud, 2016).
b. Klasifikasi Perilaku
utama, yaitu:
a) Pendidikan
(Notoatmodjo, 2012).
b) Sosial ekonomi
c) Pemberian Informasi
mengalami perubahan.
4. Pendidikan Kesehatan
(Zaidin.Ali, 2010)
hidup sehat dan aktif berperan serta dalam upaya kesehatan. Tujuan
(Zaidin.Ali, 2010)
menjadi 3, yaitu :
36
individu.
kelompok.
masyarakat luas.
sasaran murid.
a) Health promotion
d) Disability limitation
e) rehabilitation(Zaidin.Ali, 2010)
37
2001).
pendidikan/pengajaran(Notoadmodjo. 2012)
Pada garis besar nya hanya ada 3 macam alat bantu pendidikan (alat
peraga).
sebagainya
2) Alat bantu dengar (visual aids), yaitu alat yang dapat membantu untuk
musik/kaset.
perlu.
lainnya.
(c) Film dan vidio yang tersedia tidak selalu sesuai dengan
kurang ekonomis.
ditampilkan.
(Saifuddin, 2009)
masa kritis baik ibu maupun bayi nya. Diperkirakan 60% kematian
hari setelah lahir. Dengan pemantauan melekat dan asuhan pada ibu
dan bayi pada masa nifas dapat mencegah beberapa kematian ini.
1) Tujuan Umum
mengasuh anak
2) Tujuan Khusus :
psikologisnya
ngan
dapat terjadi selama masa nifas, apabila tidak dilaporkan atau tidak
pertama.
(Prawirohardjo, 2009).
khususnya
dalam masa nifas sifat lochea alkalis, jumlah lebih banyak dari
berbau busuk.
48
2009).
rahim dimana berat rahim dari 1000 gram saat setelah bersalin,
2009).
49
infeksi.
dibagi 2 yaitu :
cepat dan kecil, perut nyeri tekan, pucat muka cekung, kulit
darah rendah.
diutarakan.
sakit kepala yang hebat, sehingga terjadi oedema pada otak dan
utamanya adalah protein urine. Hal ini biasa terjadi pada akhir-
9) Demam
mungkin terjadi:
putting susu.
(1) Penyebab
(3) Gejala
b) Mastitis
2009)
c) Abses Payudara
(Saleha.2009).
55
B. Kerangka Teori
C. Kerangka Konsep
Pengetahuan
Pendidikan kesehatan
menggunakan media Sikap
audiovisual
Perilaku
D. Hipotesis
Tahun 2019
2019
terhadap sikap tentang tanda-tanda bahaya masa nifas pada ibu nifas di
terhadap perilaku tentang tanda-tanda bahaya masa nifas pada ibu nifas
METODE PENELITIAN
ini tidak ada kontrol atau pembanding, tapi telah dilakukan observasi pertama
yang terjadi. Pengukuran pre test dan post test menggunakan dependent
01 X 02
Keterangan :
perlakuan.
58
59
1. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu nifas yang melahirkan
2. Sampel
b. Ibu nifas yang di rawat diluar ruang perawatan nifas (ICU,Ruang VIP)
adalah:
Z 1 Z1 - β S
2
n
X 1 X 2
Z 1 Z1 - β S
2
n
X 1 X 2
61
Diketahui :
(X1-X2) = 2
n
2
2
2.92 x 3.35
n
2
2
9.782
n
2
n 23.921 24
Untuk mengantisipasi kemungkinan drop out yang
orang.
1. Identifikasi Variabel
2. Definisi Operasional
secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena yang kemudian dapat
Sikap terhadap Respon atau reaksi Kuesioner Kuesioner Rasio Jika data
tanda bahaya tertutup ibu nifas dengan berdistribusi
masa nifas mengenai tanda skala normal :
bahaya masa nifas guttman Skor 0-16
yang meliputi :
1. Menerima Ordinal Jika data
2. Merespon tidak
3. Menghargai berdistribusi
4. Bertanggung normal :
jawab 1. Positif
Jika skor ≥
50%
2. Negatif
Jika skor <
50%
64
1. Tempat penelitian
2. Waktu Penelitian
1. Sumber data
a. Data Primer
Likert dengan jawaban sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat
b. Data Sekunder
orang lain yang dianggap valid. Data sekunder adalah sumber data
Indonesia yang diambil dari data riskesdas dan infodatin, data AKI
dari profil kesehatan Kota Balikpapan, dan data ibu bersalin dan nifas
2. Instrument Penelitian
guttman.
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu indeks yang akan menunjukkan alat ukur itu
2008):
Keterangan :
r = Koefesien korelasi
n = Jumlah responden
∑x = Nilai setiap pertanyaan
∑y = Jumlah seluruh pertanyaan
68
Keputusan uji :
tersebut valid
Bila r hitung (r Pearson) < r tabel (0,361 karena N 30) artinya pernyataan
tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
fakta atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkali-kali dalam
yaitu dapat dipercaya, bila secara konsisten memberi hasil yang sama pada
(k – 1) σ²t
69
Keterangan:
Keputusan uji :
a. Variabel Pengetahuan
tidak valid karena memiliki nilai rhitung < r tabel 0,361 yaitu item
pertanyaan nomor 9, 12, 20, 25, 26, 30 dan 34 sehingga jumlah pertanyaan
penelitian.
b. Variabel Sikap
valid karena memiliki nilai rhitung < r tabel 0,361 yaitu item pertanyaan
penelitian.
1. Prosedur Administrasi
Kaltim
Keputusan (SK).
71
inklusi.
inform consent
2. Prosedur Teknis
ini akan dilaksanakan pada ibu nifas 12 jam post partum sampai
ulang ke Rumah Sakit (KF2) dan peneliti melakukan post test ke dua
1. Penyusunan data
kegiatan, yakni:
1) Perhitungan data.
2) Penjumlahan data.
ataukah tidak.
73
b. Koreksi
sebagai berikut :
ataukah belum.
a) Manual
b) Elektronis (komputer)
koreksi
2. Analisa data
b. Analisa Univariat
Skor Kriteria
Pengetahuan
76-100% = 21-28 Baik
56-75% = 16-20 Cukup
< 56% = 0-15 Kurang
Sikap
>50% = 8-16 Positif
≤ 50% = 0-15 Negatif
c. Analisa Bivariat
katagorik.
𝑑
𝑡=
𝑠/√𝑛
Keterangan :
t = Nilai t hitung
d = Rata-rata selisih nilai 1 dan 2 (pre dan post)
s = simpangan baku selisih (beda) nilai
n = ukuran atau besaran sampel
Keputusan uji adalah p value <
berikut:
77
1
𝑟 [4𝑁(𝑁−1)]
𝑧=
1
√24𝑁(𝑁−1)(2𝑁−1)
Keterangan:
digunakan adalah uji chi square. Uji Chi square untuk satu
adalah :
Keterangan :
78
I. Etika Penelitian
bersedia untuk ikut serta dalam penelitian atau tidak, dengan memberikan
yang benar dan pantas, memperhatikan hak dari subjek penelitian serta
A. Hasil Penelitian
1. Karakteristik responden
tanda bahaya nifas terhadap pengetahuan, sikap dan perilaku ibu nifas
80
81
berdasarkan usia jumlah tertinggi pada responden yang berusia antara 26-
2. Analisa Univariat
sebagai berikut :
82
Tabel 4.2 Hasil Data Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Sebelum dan
Sesudah Perlakuan di Rumah Sakit dr. R.Hardjanto Balikpapan
tahun 2020.
Variabel Frekuensi (n) Persentase(%)
Pengetahuan
Pre Test
Kurang 4 15,4
Cukup 16 61,5
Baik 6 23,1
Post test
Kurang 2 7,7
Cukup 7 27,0
Baik 17 65,3
Sikap
Pre Test
> 50 11 42,3
≤ 50 15 57,7
Post Test
>50 26 100
≤ 50 0 0,0
Perilaku
Pre test
Melakukan Kunjungan 6 23,1
Tidak melakukan 20 76,9
Post Test
Melakukan Kunjungan 24 92,3
Tidak melakukan 2 7,7
TOTAL 26 100
ibu tentang tanda bahaya masa nifas dengan katagori pengetahuan cukup
Pada nilai pre-test sikap ibu mengenai tanda bahaya masa nifas
responden memiliki sikap negatif atau berada pada nilai ≤ 50 . Nilai post
Nilai perilaku ibu terhadap tanda bahaya nifas pada pretest dari 26
karena jumlah sampel < 50, adapun hasil uji normalitas disajikan pada
4. Analisa Bivariat
Sikap
Pretest
6,423 24,054 0,000
Posttest
Perilaku
Pretest
- - 0,000
Posttest
diberikan perlakuan diperoleh hasil nilai p value 0,000 < α 0,05 dan
hasil nilai p value 0,000 < α 0,05 dan nilai thitung 24,054> ttabel (n-
ibu nifas, karena data berbentuk katagorik, maka uji yang digunakan
N % n % n %
Pre Test 6 23,1 20 76,9 26 100 0,000
Balikpapan.
87
B. Pembahasan
Balikpapan diperoleh hasil nilai p value 0,000 < α 0,05 dan nilai
seseorang memiliki usia yang cukup, maka akan memiliki pola pikir dan
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Neli (2016)
ibu tentang tanda bahaya masa nifas dapat diperoleh dari konseling,
pendidikan kesehatan maupun kelas ibu hamil. Kelas ibu hamil adalah
pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil (Kemenkes, 2011). Ibu yang
bahaya nifas di bandingkan ibu yang pertama kali melahirkan. Masa nifas
perdarahan lewat jalan lahir, keluar cairan berbau dari jalan lahir, bengkak
di wajah, tangan serta kaki, sakit kepala, kejang-kejang, demam lebih dari
2 hari, payudara bengkak, merah disertai rasa sakit, dan ibu terlihat sedih,
Qudus, 2019) tentang hubungan paritas dan usia ibu dengan pengetahuan
ibu nifas tentang tanda bahaya nifas di desa Cijagra Bandung dengan hasil
= 0.189 > 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan antara paritas
belakang ibu tidak bekerja. Pekerjaan merupakan salah satu faktor yang
90
nyata serta meningkatkan retensi memori karena lebih menarik dan mudah
yaitu faktor internal yang meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan serta
bahaya nifas sudah cukup baik, hal ini menunjukkan bahwa responden
sudah paham dengan materi tersebut. Dari hasil kuesioner pretest dan post
kesehatan tentang tanda bahaya masa nifas sejak dini yaitu selama masa
kehamilan agar ibu dapat melakukan deteksi dini selama masa nifas.
Asym.Sig (nilai p-value < 0.05) sebesar 0.000. Hal ini menunjukkan
terhadap sikap tanda bahaya masa nifas, sebelum dan sesudah diberikan
pendidikan kesehatan.
pengetahuan dan sikap tentang gizi seimbang pada siswa usia 11 tahun di
tidak ada pengaruh edukasi gizi dengan media audiovisual terhadap sikap
0,080).
pendidikan kesehatan ada tiga ranah yang ingin diubah yaitu kognitif
manusia yang dapat berespon terhadap perubahan seperti fisik pada ibu
atau melakukan.
dan jika ada perubahan positif hal ini karena ada suatu kebutuhan yang
stimulus sosial, sehingga masih bisa bersifat tertutup. Selain itu faktor
pengalaman pribadi pun bisa mempengaruhi dimana apa yang telah dan
sikap yang berubah, selain pengaruh orang lain adalah media massa dalam
menyajikan berita.
terjadi selain itu juga banyak faktor yang mempengaruhi sikap, tidak
dengan nilai Asym.Sig (nilai p-value < 0.05) sebesar 0.000. Hal ini
audiovisual terhadap perilaku tanda bahaya masa nifas, dapat dilihat dari
oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak
adalah semua tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang
langsung, maupun yang tidak dapat diamati. Dari segi biologis, perilaku
bersangkutan).
dengan alasan merasa sehat dan tidak ada keluhan namun ibu mengatakan
96
tetap akan waspada jika ada gejala tanda bahaya nifas, akan segera
bahaya nifas yang mungkin muncul. Hal ini sesuai seperti yang
orang sehat atau perilaku orang sakit. Menurut (S. Notoadmodjo, 2012)
perilaku orang sehat. Perilaku ini disebut perilaku sehat (healthy behavior)
yang mencakup perilaku yang tampak maupun tidak (overt and covert
yang sakit. Perilaku orang yang sakit terjadi pada orang yang sudah
adalah perilaku orang sehat dan perilaku orang sakit artinya ibu nifas
pemeriksaan sesuai jadwal kunjungan nifas untuk mendeteksi dini jika ada
tanda bahaya masa nifas. Tetapi jika ibu nifas melihat adanya tanda bahaya
perilaku kunjungan ibu nifas ke Rumah Sakit tetapi hal ini kemungkinan
diperoleh informasi bahwa ibu tidak datang kembali ke rumah sakit karena
C. Keterbatasan Penelitian
mengambil post test kedua untuk menilai memori jangka panjang karena pada
saat jadwal kontrol ke RS hanya sedikit responden yang datang kontrol ulang.
media audio visual (video) yang sudah peneliti kirim sebelumnya melalui
mengisi kuesioner post test kedua, waktu yang dibutuhkan peneliti akan
pasien datang atau tidak yang peneliti dapat lihat di buku kunjungan
poliklinik.
BAB V
99
A. Kesimpulan
2. Sikap tentang tanda-tanda bahaya masa nifas pada ibu nifas sebelum
57,7%.
value = 0,000
value = 0,000
B. Saran
1. Tenaga Kesehatan
post partum, memberikan motivasi agar ibu mengenali tanda bahaya masa
pengetahuan dan sikap serta perilaku ibu terhadap tanda bahaya masa
nifas, yang akan berdampak pada meningkatnya kunjungan ibu nifas dan
101
3. Bagi Responden
Ambarwati, Eny Retna dan Diah Wulandari. 2010. Asuhan Kebidanan Nifas.
Yogyakarta: Nuha Medika
Depkes, 2013. Buku Pedoman Pengenalan Tanda Bahaya, Persalinan Dan Nifas,
Jakarta: Depkes RI.
102
Pusat Bahasa Kemdikbud. (2016). Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI ).
Kementerian Pendidikan Dan Budaya.
Saleha, Siti. 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, 2006. Strategi Belajar Mengajar. Rineka
Cipta, Jakarta.
Wawan, A., & Dewi, M. (2012). Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan
Perilaku Manusia. In Nuha Medika.
103
WHO, UNICEF, U. and the W. B. (2015). Trends in Maternal Mortality: 1990 to
2015,Trends in Maternal Mortality: 1990 to 2015. WHO, Geneva.
103
L
N
Lampiran 1 (Kuesioner Penelitian)
PENJELASAN PENELITIAN
KepadaYth.
Calon Responden
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, nama Pera Setiawati, Saya
mahasiswa Politekhnik Kesehatan Kalimantan Timur Program Studi Diploma IV
Kebidanan Terapan. Dalam rangka kegiatan penelitian, saya menyebarkan
kuesioner penelitian tentang “Pengaruh Pendidikan Kesehatan Menggunakan
Media Audiovisual Terhadap Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Ibu Nifas di
Rumah Sakit dr. R. Hardjanto Balikpapan Tahun 2019”.
Penelitian ini tidak akan menimbulkan kerugian apapun bagi peserta
penelitian (responden) dan kegiatan Ibu sekalian. Kerahasiaan tentang identitas
dan semua informasi yang diberikan akan dijaga dan hanya digunakan untuk
keperluan penelitian ini. Semua hasil catatan atau data responden akan
dimusnahkan setelah penelitian ini dilaksanakan. Jika anda telah menjadi
responden dan terjadi hal-hal yang memberatkan maka anda diperbolehkan untuk
mengundurkan diri dari penelitian ini dengan menghubungi peneliti baik secara
langsung ataupun melalui nomor telepon yang saya miliki.
Apabila Ibu setuju sebagai responden penelitian ini, maka saya mohon
kesediannya untuk menandatangani lembar persetujuan yang telah dipersiapkan
(lembar berikutnya) .Atas kesediannya menjadi responden saya ucapkan
terimakasih.
Hormat Saya,
Pera Setiawati
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
menjadi responden dalam penelitian yang akan dilakukan oleh sdr. Pera
Responden,
(…………………………….)
ANGKET PENELITIAN
Identitas Responden
Nama :
No. Responden :
Umur :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Anak ke :
Periksa Hamil : (sebutkan berapa kali)
Petunjuk :
1. Silahkan mengisi kuesioner yang telah disediakan
2. Untuk menjawab,berikan tanda (√) pada kolom jawaban yang ibu anggap
sesuai.
3. Apabila jawaban yang ibu berikan dianggap tidak tepat, maka dapat diberi
tanda (═) untuk meralat dan berikan (√) yang sesuai.
No. Pernyataan S TS
1 Perdarahan yang sangat banyak selama masa nifas hal yang harus
diwaspadai
2 Pandangan kabur dan nyeri kepala hebat tidak berbahaya
3 Tidak perlu khawatir jika mengalami pusing dan sakit kepala yang
hebat
4 Cara mengatasi payudara bengkak adalah dengan kompres air hangat
5 Untuk memperlancar ASI dapat dilakukan perawatan payudara sejak
hamil
6 Kontrol ulang saat nifas tidak lah penting bagi ibu nifas
7 Perawatan luka jahitan jalan lahir dengan diberi ramuan tradisional
8 Masalah berat terjadi pada masa nifas karena tidak tahu ada tanda
bahaya nifas yang dapat segera di atasi
9 Nyeri perut saat masa nifas dapat diatasi dengan di pijat
10 Tanda bahaya nifas itu tidak ada.
11 Deteksi dini jika ada masalah-masalah selama masa nifas dapat
mengatasi kegawatan yang lebih parah
12 Lebih baik pergi ke dokter/bidan jika ada masalah selama masa nifas
13 Jika ada luka tidak sembuh,maka di biarkan saja sampai sembuh
dengan sendirinya
14 Penting bagi ibu nifas untuk makan makanan bergizi supaya tidak
lemah
15 Makan berpantangan selama masa nifas agar tidak terjadi masalah
selama masa nifas
16 Sedih dan depresi melalui masa nifas dapat dicegah dengan adanya
dukungan keluarga
Peneliti Responden
(…………………..) (….…..…….……….)
Lampiran 2. Lembar Konsultasi Proposal Skripsi
Sonya Yulia,S.Pd.,M.Kes
Lampiran 3. Surat Izin studi Pendahuluan
Lampiran 4. Surat Balasan Izin Studi Pendahuluan
Lampiran 5. Surat Izin Validitas Kuesioner
Lampiran 6 Balasan Surat Izin Validitas Kuesioner
Lampiran 7 Surat Izin Penelitian
Lampiran 8. Jawaban Surat Izin Penelitian
Lampiran 9. Master Tabel
Karakteristik Responden Pengetahuan Sikap
Resp. Perilaku
Umur Pddkn Pekerjaan Paritas Pre % katagorik Post % katagorik Pre % katagorik Post % katagorik Pre Post
Grande Tidak Melakukan
1 37 SMA Wiraswasta 22 79% Baik 23 82% Baik 9 56% Positif 14 88% Positif Melakukan Kunjungan
multi Kunjungan
Tidak Melakukan
2 32 SMA IRT Multigravida 20 71% Cukup 21 75% Cukup 7 44% Negatif 15 94% Positif Melakukan Kunjungan
Kunjungan
Tidak Melakukan
3 34 SMA IRT Multigravida 19 68% cukup 24 86% Baik 8 50% Negatif 12 75% Positif Melakukan Kunjungan
Kunjungan
4 28 SMA IRT Multigravida 17 61% cukup 23 82% Baik 6 38% Negatif 10 63% Positif Melakukan Kunjungan Melakukan Kunjungan
Pegawai Tidak Melakukan
5 24 SMA Primigravida 18 64% cukup 25 89% Baik 9 56% Positif 13 81% Positif Melakukan Kunjungan
Swasta Kunjungan
Pegawai Tidak Melakukan
6 29 SMA Multigravida 14 50% Kurang 17 61% cukup 10 63% Positif 15 94% Positif Melakukan Kunjungan
Swasta Kunjungan
Tidak Melakukan Tidak Melakukan
7 21 SMA IRT Primigravida 15 54% Kurang 15 54% kurang 7 44% Negatif 11 69% Positif
Kunjungan Kunjungan
8 30 SMA IRT Multigravida 22 79% Kurang 27 96% Baik 9 56% Positif 14 88% Positif Melakukan Kunjungan Melakukan Kunjungan
Tidak Melakukan
9 24 SMA IRT Primigravida 17 61% cukup 21 75% cukup 6 38% Negatif 12 75% Positif Melakukan Kunjungan
Kunjungan
10 36 PT Honorer Multigravida 16 57% cukup 25 89% Baik 10 63% Positif 13 81% Positif Melakukan Kunjungan Melakukan Kunjungan
Pegawai Tidak Melakukan
11 35 PT Multigravida 22 79% Baik 23 82% Baik 11 69% Positif 13 81% Positif Melakukan Kunjungan
Swasta Kunjungan
Tidak Melakukan
12 25 SMP IRT Primigravida 16 57% cukup 18 64% Cukup 9 56% Positif 14 88% Positif Melakukan Kunjungan
Kunjungan
Tidak Melakukan
13 25 SMP IRT Multigravida 15 54% Kurang 15 54% kurang 6 38% Negatif 12 75% Positif Melakukan Kunjungan
Kunjungan
Tidak Melakukan
14 22 SMA Wiraswasta Primigravida 17 61% cukup 22 79% Baik 7 44% Negatif 13 81% Positif Melakukan Kunjungan
Kunjungan
Tidak Melakukan
15 29 SMA Wiraswasta Multigravida 16 57% Cukup 18 64% Cukup 6 38% Negatif 14 88% Positif Melakukan Kunjungan
Kunjungan
16 28 SMA IRT Multigravida 16 57% cukup 22 79% Baik 9 56% Positif 13 81% Positif Melakukan Kunjungan Melakukan Kunjungan
Tidak Melakukan
17 21 SMA IRT Primigravida 14 50% Kurang 17 61% Cukup 7 44% Negatif 12 75% Positif Melakukan Kunjungan
Kunjungan
Tidak Melakukan
18 31 PT PNS Multigravida 22 79% Baik 24 86% Baik 8 50% Negatif 13 81% Positif Melakukan Kunjungan
Kunjungan
Tidak Melakukan
19 30 PT PNS Multigravida 20 71% cukup 26 93% Baik 7 44% Negatif 11 69% Positif Melakukan Kunjungan
Kunjungan
Grande
20 38 PT PNS 23 82% Baik 23 82% Baik 9 56% Positif 12 75% Positif Melakukan Kunjungan Melakukan Kunjungan
multi
Tidak Melakukan
21 31 SMA IRT Multigravida 17 61% Cukup 21 75% Cukup 8 50% Negatif 13 81% Positif Melakukan Kunjungan
Kunjungan
Tidak Melakukan
22 30 S1 PNS Multigravida 20 71% cukup 25 89% Baik 8 50% Negatif 11 69% Positif Melakukan Kunjungan
Kunjungan
Tidak Melakukan
23 27 SMP IRT Multigravida 18 64% cukup 24 86% Baik 8 50% Negatif 13 81% Positif Melakukan Kunjungan
Kunjungan
Tidak Melakukan
24 26 SMA IRT Multigravida 19 68% cukup 24 86% Baik 7 44% Negatif 13 81% Positif Melakukan Kunjungan
Kunjungan
Tidak Melakukan
25 31 SMA IRT Multigravida 22 79% Baik 23 82% Baik 10 63% Positif 14 88% Positif Melakukan Kunjungan
Kunjungan
Grande Tidak Melakukan
26 36 SMA PNS 17 61% cukup 22 79% Baik 9 56% Positif 13 81% Positif Melakukan Kunjungan
multi Kunjungan
Lampiran 10. Analisa Statistik Hasil Penelitian
ANALISA STATISTIK
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
PENGETAHUAN
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.958 35
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
p1 .50 .509 30
p2 .60 .498 30
p3 .67 .479 30
p4 .73 .450 30
p5 .63 .490 30
p6 .60 .498 30
p7 .73 .450 30
p8 .77 .430 30
p9 .40 .498 30
p10 .70 .466 30
p11 .50 .509 30
p12 .77 .430 30
p13 .53 .507 30
p14 .60 .498 30
p15 .73 .450 30
p16 .47 .507 30
p17 .57 .504 30
p18 .53 .507 30
p19 .67 .479 30
p20 .67 .479 30
p21 .57 .504 30
p22 .50 .509 30
p23 .70 .466 30
p24 .53 .507 30
p25 .70 .466 30
p26 .43 .504 30
p27 .63 .490 30
p28 .50 .509 30
p29 .50 .509 30
p30 .87 .346 30
p31 .63 .490 30
p32 .53 .507 30
p33 .57 .504 30
p34 .90 .305 30
p35 .53 .507 30
Item-Total Statistics
Cronbach's Alpha if
Scale Mean if Item Scale Variance if Item Corrected Item-Total Item
Delete Delete Correla Delete
d d tion d
p1 20.97 108.516 .778 .956
p2 20.87 107.430 .904 .955
p3 20.80 108.717 .807 .956
p4 20.73 109.582 .768 .956
p5 20.83 110.971 .562 .957
p6 20.87 108.464 .800 .956
p7 20.73 111.030 .610 .957
p8 20.70 111.045 .638 .957
p9 21.07 116.409 .033 .961
p10 20.77 110.461 .647 .957
p11 20.97 107.895 .839 .955
p12 20.70 113.734 .337 .959
p13 20.93 108.478 .783 .956
p14 20.87 108.464 .800 .956
p15 20.73 110.478 .670 .957
p16 21.00 107.931 .837 .955
p17 20.90 109.059 .732 .956
p18 20.93 107.375 .892 .955
p19 20.80 111.407 .531 .958
p20 20.80 115.269 .147 .960
p21 20.90 109.059 .732 .956
p22 20.97 108.378 .791 .956
p23 20.77 112.599 .425 .958
p24 20.93 107.375 .892 .955
p25 20.77 114.806 .200 .960
p26 21.03 115.964 .073 .961
p27 20.83 110.971 .562 .957
p28 20.97 107.895 .839 .955
p29 20.97 108.378 .791 .956
p30 20.60 116.731 .022 .960
p31 20.83 112.695 .392 .958
p32 20.93 107.375 .892 .955
p33 20.90 109.059 .732 .956
p34 20.57 117.289 -.055 .960
p35 20.93 108.340 .797 .956
Scale Statistics
Item Statistics
Scale Statistics
Descriptives
Median 17.00
Variance 3.682
Minimum 14
Maximum 20
Range 6
Interquartile Range 3
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistics
Pengetahuan
Pos
Pengetahuan Pre t Sikap Pre Sikap Post
N Valid 26 26 26 26
Missing 26 26 26 26
Mode 15a 25 8 13
Range 6 7 4 5
Minimum 14 20 5 11
Maximum 20 27 9 16
KunjunganSesudah
Cumulative
Per
cen
Frequency Percent Valid Percent t
Paired Differences
Paired Differences
Pair 1 Sikap Pre - -6.423 1.362 .267 -6.973 -5.873 -24.054 25 .000
Sikap Post
Cases
Kunjungan
Tidak
Melakukan Melakukan
Kunjungan Kunjungan Total
Sesudah Count 24 2 26
Total Count 30 22 52
Chi-Square Tests
Asymp.
Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value Df sided) sided) sided)
N of Valid Cases 52
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 11.00.
Chi-Square Tests
Asymp.
Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value Df sided) sided) sided)
N of Valid Cases 52
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 11.00.
Risk Estimate
N of Valid Cases 52
Lampiran 11 Dokumentasi Penelitian