MAKALAH
diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pemindahan Tanah Mekanis dan
Alat-alat Berat yang diampu oleh Drs. H. Wahyu Wibowo, M.T.
Disusun Oleh:
Kelompok 4
Marsandi Tedja Surya 1603995
Brama Putra Pratama 1603781
Madaliatul Islahiyah 1607282
Fahrul Pujianto 1606905
Siti Nurahmah 1607584
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang mana
dengan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah berjudul:
Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat-alat Berat ini sebagai tugas dalam mata
kuliah Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat-alat Berat yang diampu oleh Drs. H.
Wahyu Wibowo, M.T.
Tidak lupa sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW, para keluarganya, para sahabatnya, sampai kepada kita selaku
umatnya.
Selama penyusunan laporan ini penulis menyadari bahwa masih terdapat
kekurangan-kekurangan yang jauh dari sempurna, dikarenakan keterbatasan
penulis baik dalam ilmu pengetahuan maupun tata bahasa penyusunan. Maka dari
itu, apabila dalam penyusunan laporan ini terdapat kekeliruan, penulis sangat
mengharapkan koreksi disertai saran yang membangun agar ke depannya penulis
dapat memperbaiki kesalahan tersebut dan tidak mengulanginya kembali.
Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Drs. H. Wahyu Wibowo, M.T., selaku dosen mata kuliah Pemindahan Tanah
Mekanis dan Alat-alat Berat;
2. Rekan-rekan kelas Teknik Sipil yang telah memotivasi penulis untuk
menyelesaikan penyusunan laporan ini.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis khususnya, dan bagi para
pembaca pada umumnya.
Penulis
A. Latar Belakang
Dewasa ini pembangunan merupakan hal yang sangat digencarkan di
berbagai negara. Termasuk di Indonesia, ada banyak sekali proyek pembangunan
yang dikelola oleh pemerintah maupun pihak swasta yang bertujuan untuk
membuat kehidupan masyarakat Indonesia lebih baik lagi.
Untuk menunjang pembangunan tersebut, tentu diperlukan perlatan berupa
alat berat yang mampu mempermudah dalam pengerjaannya. Alat berat tersebut
mempunyai peran yang krusial, karena tanpa adanya alat berat tidak mungkin
manusia dapat mengangkat material bangunan yang bebannya mampu mencapai
puluhan ton. Alat berat yang umumnya dipakai pada proyek pembangunan di
antranya, bulldozer, shovel, clamshell, truck, crane, dan sebagainya.
Namun, pemilihan alat berat juga merupakan hal yang penting untuk
dipertimbangkan. Seperti, apakah crane dibutuhkan atau tidak, lokasi proyek yang
memungkinkan digunakan alat berat atau tidak, dan lain-lain. Hal ini penting
karena dengan melakukan pemilihan alat berat yang tepat, maka proses
pembangunan akan berjalan lancar dan juga mampu meminimalisasi penggunaan
dana proyek yang tidak efektif dan efisien.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang kami pilih dalam makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan pemindahan tanah mekanis?
2. Apa yang dimaksud dengan alat berat?
3. Apa yang dimaksud dengan traktor?
4. Bagaimana klasifikasi alat berat berdasarkan kedudukannya?
5. Bagaimana klasifikasi fungsional alat berat?
6. Bagaimana klasifikasi operasional alat berat?
7. Apa saja kegunaan alat berat?
8. Bagaimana spesifikasi dari alat berat?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan makalah ini, yaitu:
1. Tujuan Umum
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
makalah dalam mata kuliah Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat-alat
Berat
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penyusunan makalah ini adalah untuk
menginformasikan kepada pembaca tentang pengertian, klasifikasi,
spesifkasi, dan aplikasi alat berat
D. Metoda Penulisan
Metoda yang digunakan dalam penyusunan makalah ini adalah metode
kualitatif dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber, seperti buku tentang
Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat Berat, internet, dan sumber referensi
lainnya.
E. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan dalam makalah ini adalah:
BAB I. PENDAHULUAN
Dalam bab ini dibahas mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan
penulisan (umum dan khusus), metode penulisan, serta sitematika
penulisan.
BAB II. PEMBAHASAN
Dalam bab ini dibahas mengenai pengertian pemindahan tanah mekanis,
pengertian alat berat, klasifikasi alat berat berdasarkan keduduannya,
klasifikasi fungsional alat berat, klasifikasi operasional alat berat,
B. Alat Berat
1. Pengertian Alat Berat
Alat Berat atau Heavy Equipment, adalah alat bantu yang di gunakan oleh
manusia untuk mengerjakan pekerjaan yang berat / susah untuk di kerjakan
dengan tenaga manusia / membantu manusia dalam mengerjakan pekerjaan yang
berat. Dalam istilah teknik sipil alat berat sering didefinisikan sebagai alat yang
berfungsi untuk membantu manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan
suatu struktur bangunan. Alat berat umumnya terdiri atas lima komponen,
yaitu implemen, alat traksi, struktur, sumber tenaga dan transmisinya (power
train), serta sistem kendali Pemanfaatan alat berat telah dilakukan sejak aman
Romawi. Vitruvius dalam bukunya De architectura tercatat menggunakan derek
sederhana.
Dalam pemindahan tanah secara mekanis, alat berat dibagi menjadi tiga
jenis, yaitu: Traktor, Excavator, dan alat berat selain traktor dan excavator.
b) Power Shovel
Alat gali (pemindah tanah ) mekanis berukuran besar dengan bak/embar
penggali dipasang diujung batang penggerak yang mampu menggali dan memuat
batuan atau batubara sampai ratusan ton sekali angkat untuk dimuat kedalam truk.
Alat gali ini bertenaga listrik tetapi saat ini pada umumnya bertenaga diesel
(bermesin diesel). Ember penggali digerakkan dengan kabel, tetapi sekarang
umumnya dengan tenaga hidrolik.
c) Dragline
Merupakan alat untuk menggali tanah dan memuatkan pada alat-alat
angkut. misalnya truk atau ke tempat penimbunan yang dekat dengan tempat
galian. Pada umumnya power shovel sampai dengan kapasitas 2.5 cu-yd dapat
diubah menjadi dragline, dengan melepas boom shovel diganti boom dan bucket
e) Crane
Salah satu alat berat (heavy equipment) yang digunakan sebagai alat
pengangkat dalam proyek kontruksi. Crane bekerja dengan mengangkat material
yang akan dipindahkan, memindahkan secara horizontal, kemudian menurunkan
material ditempat yang diinginkan.
Gambar 22. 623 K ( High Scraper) Gambar 23. 637 G (Batu bara)
c) Grader
Alat berat yang digunakan untuk meratakan jalan, membentuk jalan
(grading) yang dibiasa digunakan dalam proyek pembangunan jalan.
Motorgrader merupakan salah satu alat berat yang sangat penting untuk konstruksi
jalan.
e) Dump Truck/Wagon
Dump truck adalah jenis kendaraan yang digunakan untuk mengangkut
bahan material seperti pasir, kerikil atau tanah untuk keperluan konstruksi. Dump
truck dapat memindahkan material pada jarak menengah sampai jarak jauh (500
meter – up).
3. Wheel Loader
5. Scraper
Scrapper merupakan sejenis traktor dengan blade berada ditengah dan
memiliki bucket atau wadah untuk menampung material yang ingin dipindahkan
6. Motor Grade
8. Tridum Roller
12. Dragline
13. Dredger
15. Crane
Crane adalah mesin mengangkat, umumnya dilengkapi dengan
penggulung (juga disebut tali kawat drum), kawat tali atau rantai dan berkas
gandum , yang dapat digunakan baik untuk mengangkat dan material yang lebih
rendah dan untuk memindahkan mereka horizontal. Menggunakan satu atau lebih
mesin sederhana untuk membuat keuntungan mekanis dan dengan demikian
memindahkan beban di luar kemampuan normal manusia. Cranes biasa digunakan
dalam transportasi industri untuk bongkar muat barang, dalam pembangunan
industri untuk pergerakan material dan dalam industri manufaktur untuk perakitan
alat berat
a) Jenis Crane
1) Truck-Crane
b) Bagian Crane
Bagian dari crane adalah mast atau tiang utama, jib dan counter jib,
counterweight, trolley dan tie ropes. Mast merupakan tiang vertikal yang berdiri
di atas base atau dasar. Jib merupakan tiang horizontal yang panjangnya
ditentukan berdasarkan jangkauan yang diinginkan.
Mekanisme Swing
Torsi Ayun - Kehutanan Umum 86.3 kN·m
Kecepatan Ayun - Kehutanan Umum 10.0 rpm
Gambaran Umum
Rangkaian Truk Artikulasi Bawah Tanah AD60 dirancang untuk produksi
tinggi, biaya pengangkutan per ton lebih rendah dalam aplikasi pertambangan
bawah tanah.Konstruksinya yang kokoh dan perawatannya yang sederhana
menjamin masa pakai yang lama dengan biaya pengoperasian yang
Distribution Berat
Kosong — Gandar Depan 70.5%
Kosong — Gandar Belakang 29.5%
Bermuatan — Gandar Depan 50.0%
Bermuatan — Gandar Belakang 50.0%
Transmisi
Gambaran Umum
Produktivitas maksimum adalah keunggulan Bor Track Cat
MD5150C.Waktu siklus yang cepat dan biaya pengoperasian yang rendah dicapai
melalui desain kami yang telah terbukti seperti peningkatan kemampuan manuver,
cakupan pola, pengaturan yang lebih cepat, dan bor batuan yang andal.Peralatan
memiliki siklus pemakaian yang lama berkat komponen Cat yang tahan lama dan
desain perawatan yang mudah.
Spesifikasi
Satuan:AS | Metrik
Diameter Lubang Hingga 152 mm (6 in.)
Kedalaman Lubang 31 m (102,5 ft) - Kedalaman
Maksimum
Kompresor Udara 15,1 m3/mnt. (534 cfm)
Kedalaman Lubang Maksimum 31.0 m
Kompresor 15.1 m³/mnt.
Bor Batu HPR5128 28.0 kW
Engine – Cat C11 287 kW (385 hp) @ 1800 rpm
Kisaran Diameter Lubang 101,6 mm-152,4 mm (4,0 in/-6,0
in.)
Data Umum
Kedalaman Lubang Maksimum 31.0 m
Gambaran Umum
Landfill Compactor Cat dirancang dengan memperhitungkan ketahanan,
yang memastikan kesiapan maksimum selama beberapa siklus pemakaian.Dengan
optimalisasi kinerja dan penyederhanaan servis, alat berat kami membantu Anda
beroperasi dengan lebih efisien dan aman.Setelah diperkenalkan pada 1978, 826
telah menjadi pemimpin industri selama lebih dari 35 tahun.Dengan fokus untuk
membantu pelanggan meraih kesuksesan, kami tetap melanjutkan pengembangan
pada setiap seri.Seri 826K melanjutkan warisan keandalan, kinerja, keselamatan,
kenyamanan operator, kemudahan servis, dan efisiensi kami.
Engine
Satuan:AS| Metrik
Daya Kotor 324.0 kW
Daya Bersih 302.0 kW
Model Engine Cat® C15 ACERT™
Diameter 137.2 mm
Langkah 171.4 mm
Kapasitas Silinder 15.2 L
Emisi Tier 4 Final/Stage IV atau
Engine
Daya Kotor 96.5 kW
Diameter 105.0 mm
Langkah 127.0 mm
Model Engine C4.4
Dimensi
Panjang Keseluruhan 5350.0 mm
Lebar Keseluruhan 2160.0 mm
Tinggi pada Roda Kemudi 2450.0 mm
Tinggi pada ROPS 3000.0 mm
Tinggi Alat Berat Maksimum 3000.0 mm
Ban
Ban 13/80 R20
Kapasitas Isi Ulang Servis
Kapasitas Tangki Bahan Bakar 270.0 l
Kapasitas Tangki Air (Semprot) 380.0l
Roda
Lebar Drum 991.0 mm
Diameter Drum 1029.0 mm
Diameter Luar 1425.0 mm
Dimensi
Sudut swing boom (Kiri) 55.0 Derajat
Sudut swing boom (Kanan) 56.0 Derajat
Tinggi dengan rangka keselamatan ROPS yang dilipat 1507.0 mm
Sistem Boom
Kapasitas Angkat Linkage Tetap, Kotor - jangkauan maks 3856.0 kg
Jangkauan Linkage Tetap - maks 6.04 m
Jangkauan dengan Kepala Ayun pada Boom Teleskopik 8.23 m
Jangkauan dengan Head Tetap PF-48 pada Linkage Tetap 7.1 m
Kapasitas Angkat Boom Teleskopik, Kotor - jangkauan maks 2300.0 kg
Jangkauan Boom Teleskopik - maks 7.93 m
Dimensi Pengiriman*
Tinggi 3454.0 mm
Lebar 2840.0mm
Berat - Pendekatan
Target Bobot Kerja Kotor Alat Berat 71214.0 kg
Bobot chassis 25378.0 kg
Bobot Bak 7850.0 kg
Target Bobot Kotor Alat Berat 71214.0 kg
Spesifikasi Kerja
Kelas Muatan Nominal (100 %) 38.2 metrik ton
Kecepatan Tertinggi - Bermuatan 73.7 km/j
Kapasitas Bak (SAE 2:1) 25.2 m3
Kelas Muatan Maksimum (110 %) 42.0 metrik ton
Tidak Melebihi Muatan (120 %) 50.4 metrik ton
Kapasitas Target Muatan 38.2 metrik ton
Transmisi
Maju 1 11.9 km/j
Maju 2 16.3 km/j
Maju 3 22.2 km/j
Maju 4 29.8 km/j
Maju 5 40.4 km/j
Maju 6 54.4 km/j
Maju 7 73.7 km/j
Mundur 14.2 km/j
Final Drive
Bobot
Bobot Kerja – Kabel 18696.0 kg
Bobot Kerja – Grapple 21900.0 kg
Winch 527CA dengan Freespool
Ukuran Kabel – Opsional 22.0 mm
Ukuran Kabel – Direkomendasikan 19.0 mm
Kapasitas Drum – Kabel Opsional 55.0 m
Kapasitas Drum – Kabel yang Direkomendasikan 81.0 m
Diameter Drum 254.0 mm
Lebar Drum 330.0 mm
Linepull Maksimum 31389.0 kg
Linespeed Maksimum 44.0 m/mnt.
Bobot 1180.0 kg
Undercarriage – Kabel
Tinggi Grouser 65.0 mm
Shoe/Sisi 41
Lebar Antar-Track 2160.0 mm
Track Roller/Sisi 7
Track di Permukaan Tanah 2846.0 mm
Lebar Shoe 559.0 mm
Lebar Shoe – opsional 610.0 mm
Transmisi
Penggerak Konverter - Maju 1 7.1 km/j
Penggerak Konverter - Maju 2 12.4 km/j
Penggerak Konverter - Maju 3 21.2 km/j
Penggerak Konverter - Mundur 1 7.7 km/j
Penggerak Konverter - Mundur 2 13.5 km/j
Penggerak Konverter - Mundur 3 23.5 km/j
Penggerak Langsung - Maju 2 13.0 km/j
Penggerak Langsung - Maju 3 22.8 km/j
Penggerak Langsung - Mundur 1 8.0 km/j
Penggerak Langsung - Mundur 2 14.3 km/j
Penggerak Langsung - Mundur 3 25.1 km/j
Sistem Hidraulik
Aliran Maksimum — Sirkuit Implement/Travel 350.0 l/mnt.
Aliran Maksimum: Sirkuit Bantu – Tekanan Tinggi 250.0 l/mnt.
Aliran Maksimum: Sirkuit Bantu – Tekanan Sedang 50.0 l/mnt.
Aliran Maksimum — Mekanisme Swing 112.0 l/mnt.
Tekanan Maksimum: Sirkuit Implement – Normal 35000.0 kPa
Tekanan Maksimum: Sirkuit Implement – Pengangkatan Berat 37500.0 kPa
Tekanan Maksimum: Sirkuit Implement – Sirkuit Travel 35000.0 kPa
Tekanan Maksimum: Sirkuit Bantu – Tekanan Tinggi 35000.0 kPa
Tekanan Maksimum: Sirkuit Bantu – Tekanan Sedang 18500.0 kPa
Tekanan Maksimum: Mekanisme Swing 34000.0 kPa
Sistem 350.0 l
Kapasitas Tangki 220.0 l
Transmisi
Gaya Tarik Drawbar 112.4 kN
Kemampuan Menanjak Maksimum (pada 21.000 kg) 60,2%
Kecepatan Creeper – Gigi ke-1 3.0 km/j
Kecepatan Creeper – Gigi ke-2 12.0 km/j
Maju/Mundur – Gigi ke-1 7.0 km/j
Maju/Mundur – Gigi ke-2 25.0 km/j
Ban
Ban Pilih berbagai jenis ban yang sesuai dengan aplikasi Anda.
Kabin
ROPS/ Memenuhi Standar ISO.
FOPS
FOPS Struktur Pelindung Benda Jatuh (FOPS, Falling Object Protective)
memenuhi ISO 3449: 2005 Level II.
ROPS Kabin Caterpillar dengan Struktur Pelindung Bahaya Terguling (ROPS,
Rollover Protective Structure) terintegrasi merupakan standar.
ROPS ROPS memenuhi kriteria ISO 3471: 2008.
Kapasitas Isi Ulang Servis
Tangki Bahan Bakar - Standar 380.0 l
Sistem Pendinginan 39.0 l
Karter 35.0 l
Transmisi 44.0 l
Diferensial dan Final Drive - Depan 64.0 l
Diferensial dan Final Drive - Belakang 64.0 l
Tangki Hidraulik 110.0 l
Dimensi
Dimana :
SW = Swelling factor.
B = Berat jenis tanah dalam keadaan asli.
Atau volume tanah keadaan asli = load factor x volume tanah gembur.
Dimana :
Sh = % Penyusutan (shringkage).
B = Berat jenis tanah keadaan asli ( Lb/curf )
C = Berat jenis tanah pada( lb/curf )
c. Perhitungan Luas Penampang
Dimana :
VP = Volume dengan rumus prismoida.
L = Jarak antar bidang awal A1 dan bidang akhir A2.
Am = Bidang tengah antara A1 dan A2 dan sejajar dengan kedua bidang
ini.
Cat : Am bukan rata-rata dari A1 dan A2
Am ≠ ½ (A1 + A2)
Kalau kita bandingkan antara VA dan VP pasti ada perbedaan yang disebut
dengan koreksi prismoida K v. Jika Kv ditambahkan pada V A, maka hasilnya akan
mendekati VP.
Jadi :
Dimana :
G = Pemakaian minyak pelumas ( 1/jam )
DK = Daya mesin (PK)
F = Faktor
C = Kapasitas (isi) karter, transmisi dll (liter)
t = Jangka waktu penggantian minyak pelumas (jam)
Diperoleh dari angka-angka praktek besarnya Faktor (F) adalah
pada tabel di bawah ini :
Tabel 1. Angka-angka praktek di lapangan
Dimana :
H = Pemakaian minyak hidrolis ( 1 / jam )
C = Kapasitas (isi) pada sistem (liter)
t = Jangka waktu penggantian minyak Hidrolis ( jam )
c) Biaya personil
Di dalam rincian kebutuhan biaya langsung personil terdapat pekerjaan
yang diasumsikan membutuhkan hanya 1 jam setiap harinya yaitu pekerjaan yang
dilakukan pada masa pengawasan berkala. Untuk pekerjaan ini kita harus
mengkonversi terlebih dahulu satuannya menjadi orang per jam dengan rumus di
bawah.
Misalnya, kita akan mengkonversi satuan biaya langsung personil untuk
tenaga ahli pendidikan sarjana strata 1, pengalaman 12 tahun, standar biaya orang
d) Biaya lembur
1) Perhitungan Upah Lembur Pada Hari Kerja
Tabel 3. Perhitungan Upah Lembur Pada Hari Kerja
Jam
Rumus Keterangan
Lembur
1,5 X 1/173
Jam Upah Sebulan adalah 100% Upah bila upah yang berlaku di
x Upah
Pertama perusahaan terdiri dari upah pokok dan tunjangan tetap.
Sebulan
2 X 1/173 x Atau 75% Upah bila Upah yang berlaku di perusahaan
Jam Ke-
Upah terdiri dari upah pokok, tunjangan tetap dan tunjangan tidak
2&3
Sebulan tetap. Dengan ketentuan Upah sebulan tidak boleh lebih
Contoh 1 :
Untuk peralatan umur ekonomis 2 (dua) tahun (4.000 jam operasi)
Contoh 2 :
Untuk peralatan umur ekonomis 3 (tiga) tahun (6.000 jam operasi).
Contoh 3 :
Untuk peralatan umur ekonomis 4 (empat) tahun (8.000 jam operasi)
dengan biaya 90 % dari harga pokok peralatan, maka penyediaan biaya
kebutuhan suku cadang sebagai berikut :
Contoh 4 :
Untuk peralatan umum ekonomis 5 (lima) tahun ( 10.000 jam operasi )
dengan biaya 90 % dari harga pokok peralatan, maka penyediaan biaya
kebutuhan suku cadang sebagai berikut :
a. Besarnya biaya untuk peralatan yang mempunyai umur ekonomis 5
(lima) tahun (10.000 jam operasi) dengan biaya 90 % dari harga pokok
peralatan, maka penyediaan biaya kebutuhan suku cadang :
Tahun I = 1/15 x 90 % = 6 % dari harga pokok peralatan
Tahun II = 2/15 x 90 % = 12 % dari harga pokok peralatan
Tahun III = 7/15 x 90 % = 42 % dari harga pokok peralatan
Tahun IV = 2/15 x 90 % = 24 % dari harga pokok peralatan
Tahun V = 3/15 x 90 % = 18 % dari harga pokok peralatan
b. Apabila dengan biaya 60 % dari harga pokok peralatan, maka
penyediaan biaya kebutuhan suku cadang :
Tahun I = 1/15 x 65% = 4,33% dari harga pokok peralatan
Tahun II = 2/15 x 65% = 8.66% dari harga pokok peralatan
Tahun III = 7/15 x 65% = 30,31% dari harga pokok peralatan
Tahun IV = 2/15 x 65% = 8,66% dari harga pokok peralatan
Tahun V = 3/15 x 65% = 12,99% dari harga pokok peralatan
Contoh 5 :
Untuk kebutuhan ekonomis 6 (enam) tahun (12.000 jam operasi)
dengan biaya 90 % dari harga pokok peralatan, maka penyediaan biaya
kebutuhan suku cadang sebagai berikut :
Dimana :
Untuk umur ban adalah yang paling sulit ditentukan karena banyak
dipengaruhi oleh beberapa faktor, tabel dibawah ini menunjukkan perubahan
umur ban.
Daftar perkiraan umur ban:
Tabel 6. Perkiraan Umum Ban
A. Kesimpulan
Alat berat merupakan peralatan yang sangat diperlukan dalam proyek
pembangunan guna mempermudah dan memperlancar segala perkerjaan
konstruksi, terutama pada proyek-proyek dengan skala yang besar. Tujuan
penggunaan alat-alat berat tersebut adalah untuk mendapatkan hasil yang
diharapkan dengan lebih mudah pada waktu yang relative lebih singkat.
Alat berat yang umumnya dipakai di dalam proyek konstruksi antara lain
alat pendorong (dozer); alat gali (excavator) seperti backhoe, front shovel,
clamshell; alat pengangkut seperti loader, truck dan conveyor belt; alat
pemadat tanah seperti roller dan compactor; dan lain-lain.
Pemilihan alat berat merupakan hal yang penting untuk
dipertimbangkan. Seperti, apakah crane dibutuhkan atau tidak, apakah
lokasi proyek memungkinkan digunakan alat berat atau tidak, dan lain-
lain. Hal ini penting karena dengan melakukan pemilihan alat berat yang
tepat, maka proses pembangunan akan berjalan lancar dan juga mampu
meminimalisasi penggunaan dana proyek yang tidak efektif dan efisien.
B. Saran
Suatu proyek pembangunan tentu membutuhkan alat berat untuk
memudahkan segala pekerjaan konstruksi. Namun, yang harus
diperhatikan dengan teliti adalah perihal pemilihan alat berat, seperti
memperhatikan segi fungsi, biaya, perawatan serta operasionalnya, hingga
lokasi yang akan digunakan dalam suatu proyek, karena hal-hal tersebut
akan sangat berpengaruh pada produktivitas dan efisiensi alat berat yang
dipilih tersebut.
Prasetyo, Eko. (2011). Pemindahan Tanah Mekanis: Mengenal Alat Berat dalam
Proyek Pembangunan. [Online]. Diakses dari
https://www.scribd.com/doc/91707554/PEMINDAHAN-TANAH-
MEKANIS. (diakses pada 29 Juli 2016).