Lisna Agiara,S.Ked
02
1987-1996 1985
pendidikan terapi wicara ini resmi
dibawah pembinaan Menteri 04 Lembaga Pendidikan Bina
Wicara
Kesehatan dan diakui sebagai
salah satu jenis tenaga kesehatan Berbaur dengan fisioterapi >>
yang termasuk kedalam Tenaga Akademi Rehabilitas Medik
Keterapian Fisik bersama-sama
dengan fisioterapi dan okupasi 03 dengan jurusan terapi wicara
terapi
Terapi Wicara ?
bentuk pelayanan untuk mengatasi gangguan bahasa, gangguan produksi bicara,
Gangguan
kognitif Gangguan Gangguan suara
produksi bicara
Atensi, memori, berpikir, fungsi
eksekutif
Area Penanganan Terapi Wicara
Komunikasi
Gangguan multimodal
kemampuan
irama kelancaran
Gangguan
makan dan
menelan Gangguan literasi Auditory
Rehabilitation
Auditory Rehabilitation
daerah sosial
Persepsi
(persepsi auditorik mulai terbentuk usia ekonomi
6-12 bulan hingga memahami kerumitan
kosakata pd usia 23 bulan
Kognisi
Genetik
Prematuritas
WHO 2019 Indonesia urutan ke 4
setelah Sri Langka, Myanmar, dan India
466 juta orang di dunia
mengalami gangguan
pendengaran
34 juta diantaranya
merupakan anak-anak Riskesdas 2018
proporsi tuna rungu sejak lahir pada anak
umur 24-59 bulan di Indonesia
mencapai 0,11%
Sulit dipahaminya wicara pada anak tuna rungu merupakan hasil dari
beberapa faktor, yaitu karena masalah dalam menghasilkan suara,
kualitas suara yang buruk, ketidakmampuan membedakan nada dan
berkaitan dengan struktur bahasa.
Auditory Visual/Verbal
Therapy (AVT)
AVT • Metode AVT merupakan terapi auditori-
verbal yang dapat mengoptimalkan proses
mendengar dan berbahasa anak.
• AVT mengutamakan pendengaran anak
• pendekatan yang menekankan penggunaan sisa dalam berkembang, dan melatih bahasa
pendengaran untuk membantu anak belajar verbal anak.
mendengarkan, memproses bahasa verbal, dan • Pada proses AVT anak hal utama yang
berbicara. diperiksa adalah alat bantu mendengar anak,
• melatih anak untuk dapat mengoptimalkan mengatur alat pendengaran agar dapat
fungsi pendengaran yang telah disediakan digunakan secara maksimal lalu anak di
melalui Alat Bantu Dengar (ABD) maupun berikan stimulus verbal, dan menirukan
Cochlear Implant (CI) sebagai modal dalam suara sesuai dengan apa yang dia dengar,
menerima informasi dari lingkungan. tanpa membaca bibir.
Bentuk Perencanaan Terapi AVT pada anak dengan gangguan pendengaran
Anak dengan
kehilangan
pendengaran antara
20–30 dB (slight
losses) Kehilangan pendengaran
antara 30–40 dB (mild losses).
latihan membaca bibir
untuk pemahaman membaca bibir, latihan
pendengaran, latihan bicara
artikulasi, serta latihan kosakata.
Bentuk Perencanaan Terapi AVT pada anak dengan gangguan pendengaran
Komprehensif
mampu mengembangkan kosa kata yang lebih kompleks misalnya kosa kata yang sifatnya abstrak
mampu menjawab pertanyaan sederhana seperti “dimana, apa, siapa
memahami kalimat kompleks dengan tiga elemen “tolong ambilkan ayah buku di kamar bukan di meja”
dapat menjawab pertanyaan kompleks seperti “bagaimana, apa”
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan AVT