TINJAUAN PUSTAKA
A. Sistem Perkemihan
yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih
bagian posterior abdomen, satu buah pada setiap sisi kolumna vertebralis,
rendah dari ginjal kiri karena adanya hati. Setiap ginjal memiliki panjang
sekitar 11 cm, lebar enam cm, dan tebal tiga cm dan terbenam dalam
15
akhir dari protein, ureum, kreatinin dan amoniak, sekresi hormon: renin,
erithropoetin, dihidroksikolekalsiferol.
ginjal ke kandung kemih. Setiap ureter memiliki panjang sekitar 25-30 cm,
memiliki dinding yang tebal dan saluran yang sempit, yang berlanjut
dengan pelvis ginjal dan terbuka ke dasar kandung kemih. Sebagian dari
ureter ini terletak dalam rongga abdomen dan sebagian lagi terletak
belakang simfisis pubis di dalam rongga panggul dan dapat menahan lebih
dari 500 ml urin, tetapi akan timbul nyeri. Terisinya kandung kemih ini
oleh urin dengan jumlah ± 250 ml akan merangsang stres reseptor yang
atas vagina yaitu antara klitoris dan vagina. Kondisi ini menyebabkan
wanita lebih sering terkena infeksi saluran kemih, bakteri akan lebih
bakteri seperti daerah anus ataupun vagina (Potter dan Perry, 2000).
B. Lanjut Usia
akhirnya menjadi tua, jadi manusia tidak secara tiba-tiba menjadi tua.
2011).
dialami oleh setiap individu yang mencapai usia lanjut dan merupakan
tingkah laku yang akan terjadi pada seseorang pada saat mencapai usia
Pada lanjut usia terjadi kemunduran fisik pada semua sistem, termasuk
renal dan system urinaria dalam berbagai cara. Proses penuaan secara
Beare, 2007).
lebih sering dialami wanita adalah usia, jenis kelamin, dan persalinan
pervaginam.
yaitu :
urin oleh lansia dalam waktu 24 jam dengan kategori sebagai berikut :
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: diet dan intake, respon
berkemih orang normal rata-rata sebanyak 5-6 kali atau 4 jam sekali
dengan volume kurang lebih 300 ml setiap miksi atau sekitar 1500 ml
setiap 3 jam sekali atau tidak lebih dari 8 kali dalam sehari. Tidak
frekuensi berkemih lanjut usia sebanyak 1 kali per 2 jam tanpa bisa
2005).
(Setiati, 2007).
cukup sering.
tidak dapat menahan air seni. Selain itu, adanya kontraksi (gerakan)
(Widiastuti, 2011).
kesehatan mental, persepsi kesehatan dan nyeri) (Grimm, et. al, 2003).
4. Tipe Inkontinensia
a. Inkontinensia Dorongan
2008).
b. Inkontinensia Total
2006).
c. Inkontinensia Stress
d. Inkontinensia Refleks
e. Inkontinensia Fungsional
fungsi saluran kemih bagian bawah yang utuh tetapi ada faktor
D. Bladder Training
inkontinensia.
kebugaran tubuh.
pada pasien setelah kateter terpasang dalam jangka waktu yang lama
mencegah inkontinensia.
episode inkontinensia.
depan. Saluran air seni dan saluran buang air besar keduanya
2013).
(nocturia), ada urin yang menetes setelah selesai buang air kecil
panggul
menegang.
E. Kerangka Teori
-Tidak mengalami
Mengembalikan fungsi berkemih
kelemahan tubuh
-Dapat berkomunikasi
F. Kerangka Konsep
Inkontinensia urine
Kegel Exercise
G. Hipotesis Penelitian