Anda di halaman 1dari 17

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Rajekwesi Bojonegoro

Gaya
Belajar

Suci Arsita Sari, SST., M.K.M


Pengertian Gaya Belajar

AGENDA Visual

Auditory

Kinestetik
Pengertian
Gaya
Belajar
Gaya Belajar
Fleming dan Mills (1992)
kecenderungan peserta didik untuk
mengadaptasi strategi tertentu dalam
belajarnya sebagai bentuk tanggung
Oxford (2001)
jawabnya untuk mendapatkan satu
pendekatan belajar yang sesuai pendekatan yang digunakan
peserta didik dalam belajar
bahasa baru atau mempelajari
Drummond (1998)
berbagai mata pelajaran
gaya belajar dianggap sebagai cara
belajar atau kondisi belajar yang
disukai oleh pembelajar
Visual
Gaya
Belajar
(belajar dengan cara melihat)
• gaya belajar dengan cara melihat, mengamati,
memandang, dan sejenisnya.
• Kekuatan gaya belajar ini terletak pada indera
penglihatan.
• Bagi orang yang memiliki gaya ini, mata adalah alat
yang paling peka untuk menangkap setiap gejala atau
stimulus (rangsangan) belajar
• tipe visual juga lebih nyaman belajar dengan
pengunaan warna-warna, garis, maupun bentuk
Ciri-ciri gaya belajar Visual
1. Lebih mudah mengingat dari yang dilihat
daripada yang didengar
2. Lebih suka membaca daripada dibacakan
3. Berbicara dengan tempo agak cepat
4. Cukup peduli dengan penampilan dan
pakaian Contents Here
5. Lebih menyukai melakukan demonstrasi
daripada pidato
6. Sulit untuk menerima instruksi secara
verbal kecuali ditulis
7. Tidak mudah terdistraksi dengan
keramaian
8. Suka menggambar apa pun di kertas
Strategi Belajar
1. Belajar dari gambar maupun
video yang menarik
2. Membaca buku yang tidak hanya
tulisan saja tetapi juga memiliki
ilustrasi
3. Saat belajar bisa sambil
lakukan doodling supaya lebih
fokus
4. Gunakan spidol warna-warni saat
membuat catatan
5. Membuat mind mapping untuk
memudahkan belajar
Auditori
Gaya
Belajar
(belajar dengan cara mendengar)
• mengandalkan pendengaran sebagai menerima informasi dan
pengetahuan.
• tidak masalah dengan tampilan visual saat mengajar, yang
penting adalah mendengarkan pembicaraan pengajar dengan
baik dan jelas. 
• Anak auditori dapat mencerna makna yang disampaikan
melalui tone suara, pitch (tinggi rendahnya), kecepatan
berbicara dan hal-hal auditori lainnya.
• tipe auditori biasanya paling peka dan hafal dari setiap ucapan
yang pernah didengar bukan apa yang dilihat.
Ciri-ciri gaya belajar
Auditori
Biasanya merupakan pembicara yang fasih

Senang membaca dengan mengeluarkan suara atau


menggerakkan bibir mereka Kesulitan dalam tugas atau pekerjaan yang
melibatkan visual

Pandai menirukan nada atau pun irama suara


Mudah terdistraksi dengan keramaian

Senang mendengarkan
Mudah dalam mengingat nama saat berkenalan dengan orang
baru

Lebih mudah mengingat sesuatu dari apa yang didengar


daripada yang dilihat
Strategi Dengarkan musik yang disukai

Belajar
Bisa merekam saat guru mengajar lalu dikemudian
hari didengarkan kembali

Apabila membaca buku, bisa sambil diucapkan


dengan suara pelan untuk lebih mudah mengingat

Mendengarkan materi yang diajarkan guru saat di


kelas dengan seksama

Belajar dengan diskusi bersama teman supaya lebih


mudah memahami maupun mengingat materi
Kinestetik
Gaya
Belajar
(belajar dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh)
• Gaya belajar ini menyenangi belajar yang melibatkan
gerakan.
• lebih mudah mempelajari sesuatu tidak hanya sekadar
membaca buku tetapi juga mempraktikkanya.

• Dengan melakukan atau menyentuh objek


yang dipelajari akan memberikan
pengalaman tersendiri bagi tipe kinestetik.
• orang yang memiliki gaya belajar tipe
kinestetik biasanya tidak betah berdiam
lama-lama di kelas 
Ciri-ciri Kinestetik
1. Menyenangi belajar dengan metode
praktik
2. Kadang kesulitan dalam menulis tetapi
pandai dalam bercerita
3. Menyukai aktivitas yang melibatkan
gerakan tubuh seperti olahraga atau
menari
4. Saat berkomunikasi banyak
menggunakan isyarat tubuh
5. Menghafal dengan cara berjalan atau
melihat

6. Berbicara perlahan
7. Penampilan rapi
8. Tidak terlalu mudah terganggu dengan situasi
keributan
• Saat mendapatkan materi belajar, bila memungkinkan
segera coba praktikkan
• Belajar sambil melakukan aktivitas yang melibatkan
gerakan, misalnya sambil berjalan atau sesederhana
menjetikkan jari
• Melakukan eksperimen dari materi yang didapatkan dari
dosen
• Bisa mengunjungi tempat yang berhubungan materi di
pelajaran, misalnya untuk pelajaran Sejarah bisa
mengunjungi museum
• Mengikuti ekstrakurikuler seperti seperti KIR
(Kelompok Ilmiah Remaja)
Thank You
Thank You

Anda mungkin juga menyukai