Mata Kuliah Bimbingan SD – 2018 C Kelompok 4 Kelas 2018 C
Rizka Malia Syafitri 18010644063
Aqiella Salsa Fadia Hayya 18010644064 Sherlly Mariatul Kiftia 18010644065 Rekha Widyasari 18010644127 Dhita Seftiana 18010644172 Anak yang Lamban Belajar Anak lamban belajar dikenal dengan istilah slow learners, backward, dull, atau borderline. Anak lamban belajar juga dapat disebut anak yang memiliki performa pendidikan di bawah rata-rata dari yang diharapkan. Pada umumnya hanya tertarik pada pelajaran yang menunjukkan suatu hal yang konkret, mengalami hambatan/keterlambatan berpikir, lambat/sulit melakukan perintah bertahap, tidak memiliki tujuan dalam menjalani masa esok, lambat merespon rangsangan/adaptasi social, kemampuan mengingatnya rendah karena sulit berkonsentrasi, kesulitan mengungkapkan pemikirannya melalui bahasa. Mereka juga miskin imajinasi dan tidak punya pemikiran akan masa depan. Ciri – Ciri Anak yang Lamban Belajar Diperoleh melalui analisis dgn rincian: 1. Fisik 2. Perkembangan Mtental 3. Perkembangan Intelek 4. Sosial 5. Perkembangan Kepribadian Ciri – ciri lamban belajar dilihat dari proses belajar • Lamban mengamati dan mereaksi peristiwa yang terjadi dalam lingkungannya. • Kurang bernafsu untuk melakukan penelitian terhadap hal-hal yang baru dalam lingkungannya. • Siswa lamban belajar tidak banyak mengajukan pertanyaan-pertanyaan • Siswa lamban belajar kurang memperlihatkan perhatiannya terhadap apa dan bagaimana tugas itu dapat diselesaikan dengan baik. • Dalam belajarnya banyak menggunakan ingatan (hapalan) aripada logika (reasoning) • Tidak mampu menggunakan cara-cara tertentu dalam mempelajari ilmu pengetahuan. • Siswa lamban belajar kurang lancer berbicara, tidak jelas, dan gagap. • Siswa lamban belajar sangat bergantung pada guru dan orang tuanya, terutama dalam membuktikan kebenaran pengetahuan yang sedang dipelajarinya. Ciri – ciri lamban belajar dilihat dari proses belajar
• Siswa lamban belajar sulit memahami konsep abstrak.
• Siswa lamban belajar sulit memindahkan kecakapan tertentu yang telah dikuasainya kedalam kecakapan lainnya sekalipun dalam mata pelajaran yang sama, seperti kecakapan mengali dan membagi. • Siswa lamban belajar lebih sering berbuat salah. • Mengalami kesulitan membuat generalisasi pengetahuan secara teruari, bahkan tidak mampu menarik kesimpulan. • Memiliki daya ingatan yang lemah, mudah lupa dan gampang menghilang. • Mengalami kesulitan saat menuliskan pengetahuan dalam bentuk karangan-karangan lainnya, sekalipun menggunakan kata dan kalimat yang sederhana. • Siswa lamban belajar lemah dalam mengerjakan tugas-tugas latihan di sekolah dan di rumah. Ciri – ciri lamban belajar dilihat dari keterampilan baca tulis
Siswa lamban belajar kurang menaruh perhatian terhadap tugas-tugas
membaca yang diberikan gurunya. Kurang terbiasa melakukan tugas belajar sendiri terutama membaca buku-buku pelajaran. Lebih suka membaca nyaring daripada belajar membaca dalam hati atau diolah dalam fikiran. Kurang mampu membaca materi pelajaran-pelajaran yang disajikan gurunya dalam kelas. Lebih banyak berhasil belajar tanpa membaca (visualisasi) Membutuhkan waktu yang lama untuk menyelesaikan tugas-tugas membacanya. Ciri – ciri lamban belajar dilihat dari keterampilan baca tulis • Banyak mengajukan keluhan tentang kesulitan mengerjakan tugas membaca. • Umumnya pendiam • Kadang-kadang memperlihatkan gejala kesulitan saat mendengar dan melihat. • Merasa sulit mengingat-ingat pengetahuan isi bacaan • Kurang sanggup mempraktikkan isi bacaan. Sulit menghubungkan teori kedalam praktik. • Sering menampakan gejala-gejala emosional dalam mengerjakan tugas membaca materi pelajaran. • Malas pergi sekolah. • Sulit menghadapi tes keterampilan membaca standar. • Siswa lamban belajar memiliki Perkembangan akademik yang rendah di bawah standar yang diharapkan. Karakteristik Anak Lamban Belajar 1.Secara Fisik dan Motorik 2.Secara Sosial Emosional 3.Secara Kognitif, Kemampuan Berpikir, dan Daya Ingat Lemah Anak yang lamban belajar Anak yang mengalami emosinya kurang lamban belajar secara fisik terkendali, suka tidaklah berbeda dengan mementingkan diri sendiri. anak pada umunya. Mereka Inilah sebabnya mengapa tidak ada perbedaan secara sering timbul perselisihan kasat mata. jika dilihat dari dengan teman-temannya. segi motorik, mereka juga Perasaan mudah tidak menunjukan perbedaan terpengaruh oleh orang yang begitu komplek. lain dan lingkungannya. Serta tidak mempunyai pendirian yang kuat.
Fisik dan Motorik Sosial Emosional
Kognitif, Kemampuan Berpikir, Anak yang lamban belajar dan Daya Ingat Lemah bisasanya memiliki karakteristik kemampuan berfikir dan daya ingatnya yang lemah. Mereka akan cenderung lamban daalm memecahkan suatu masalah sekalipun masalah tersebut tergolong mudah. Faktor Penyebab Anak Lamban Belajar 1. Faktor Internal a. Faktor Fisiologis : Keadaan jasmani yang sehat akan berpengaruh lebih besar dibanding jasmani yang keadaannya kurang sehat. b. Faktor Psikologis : - Motivasi Untuk Belajar : dorongan dr dalam diri anak akan sangat mempengaruhi proses belajar anak - Intelegensi : menentukan kualitas belajar siswa sehingga hasil lebih baik - Minat : hal penting untuk dibangkitkan agar proses belajar lebih baik - Bakat Lamban atau tidaknya sesoraang dalam belajar juga dipengaruhi oleh bakat. Sebagai contoh Sesorang yang memiliki bakat seni ia akan cenderung lamban untuk belajar dibidang matematika. Faktor Penyebab Anak Lamban Belajar 3. Faktor Non Sosial 2. Faktor Eksternal - Faktor Alamiah
- Keluarga siswa yang tinggal dipegunungan yang lokasinya sangat jauh
dari sekolah ini juga bisa menjadi salah satu faktor yang mengakibatkan lamban belajar. - Lingkungan - Faktor Instrumental Sekolah Pertama, hardware, seperti gedung sekolah, alat-alat belajar, - Lingkungan fasilitas belajar, lapang¬an olahraga. Kedua, software, seperti kurikulum sekolah, peraturan-peraturan sekolah, buku Sosial panduan, silabi, dan lain sebagainya. Masyarakat - Faktor Materi Pelajaran yg disampaikan Meliputi metode mengajar guru, porsi materi, tingkat kesulitan yang berbeda Menghadapi Anak yang Lamban Belajar Identifikasi siswa lambat belajar antara lain meliputi: a.Penilaian pendidikan: • Prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran-pelajaran dasar dan kesulitan-kesulitan yang dialami. • Tingkat perkembangan bahasa dan pembicaraan siswa. • Sikap sosial dan emosial siswa di dalam dan di luar sekolah. • Minat dan sikap terhadap sekolah. • Riwayat pendidikan sebelumnya meliputi perubahan-perubahan sekolah dan kehadiran. • Minat dan latar belakang pengetahuan siswa. • Pemeriksaan kesehatan yang meliputi keadaan kesehatan pada umumnya penyakit yang pernah di derita,penglihatan, pendengaran, hidung dan sistem syaraf. c Pemeriksaan psikologi yang meliputi kualitas berfikir,kekuatan-kekuatan dan kelemahan- kelemahan intelektual, sikap serta sifat-sifat pribadi lainnya. d. Pengungkapan taraf perkembangan sosial siswa seperti suasana emosional kesulitan- kesulitan yang dialami yang berpengaruh terhadap kemampuan belajar siswa.
Terapi Bermain Terapi Perilaku Pada dasarnya manusia adalah Diberikan kepada anak dengan makhluk yang gemar bermain, tujuan melatih perilaku baru mereka merasa senang bila dengan mengubah lingkungan melakukan aktivitas bermain. atau dengan proses kognitif dan Terapi bermain adalah salah emosional anak,. Misalnya, satu upaya psikoterapi untuk kebiasaan mencorat-coret membantu mengatasi masalah tembok menjadi kebiasaan sosial, bahasa atau motorik. menggambar di buku.
Penanganan Anak Lamban Belajar
Terapi Keluarga Terapi Lain Terapi keluarga adalah Terapi lain seperti okupasi terapi yang diterapkan untuk terapi, terapi renang dan seluruh anggota keluarga lain-lain sesuai masalah dalam rangka membantu yang dihadapi oleh anak, anak lamban belajar. Banyak didahului konsultasi dengan masalah anak dapat diatasi para ahli. dengan cepat karena bantuan atau dukungan keluarganya.
Penanganan Anak Lamban Belajar
Bimbingan Pada Anak Lamban Belajar 1. Bimbingan bagi anak masalah konsentrasi 2. Bimbingan bagi anak masalah daya ingat 3. Bimbingan bagi anak masalah kognisi 4. Bimbingan bagi anak masalah sosial emosional Kurangnya Motivasi dalam Belajar Motivasi instrinsik meliputi hasrat dan keinginan untuk berhasil, dorongan kebutuhan Motivasi belajar adalah untuk belajar, dan harapan akan dorongan yang timbul dari cita-cita siswa. Sedangkan dalam diri siswa (intrinsik) motivasi ekstrinsik yang dan dari luar diri siswa meliputi adanya penghargaan, (ekstrinsik) untuk lingkungan belajar yang melakukan sesuatu. kondusif, kegiatan belajar yang menarik, dan adanya upaya guru dalam membelajarkan siswa. Penyebab Kurangnya Motivasi Belajar
1.Guru tidak memberikan motivasi kepada siswa
2.Siswa tidak menyukai cara pengajaran guru 3.Siswa tidak menyukai mata pelajaran tertentu 4.Lemahnya motivasi dalam diri siswa 5.Siswa bermasalah 6.Kurangnya perhatian orang tua di rumah 7.Pergaulan buruk 8.Faktor kemajuan teknologi • Tekun menghadapi tugas. • Adanya hasrat dan keinginan • Ulet menghadapi kesulitan. berhasil. • Menunjukkan minat terhadap • Adanya dorongan dan bermacam-macam masalah. kebutuhan dalam belajar. • Lebih senang bekerja mandiri. • Adanya harapan dan cita-cita • Cepat bosan pada tugas-tugas rutin. masa depan. • Dapat mempertahankan • Adanya pengahrgaan dalam pendapatnya. • Tidak mudah melepaskan hal yang belajar. diyakininya. • Adanya kegiatana yang • Senang mencari dan memecahkan menarik dalam belajar. masalah soal-soal. • Adanya lingkungan belajar yang kondusif. Sardiman Hamzah B Uno Indikator Motivasi Belajar Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Adanya kebutuhan
Adanya pengetahuan tentang kemajuannya sendiri
Adanya aspirasi atau cita-cita
Mengatasi Anak yang Kurang Motivasi Belajar 1. Peran Orang Tua 2. Peran Guru Orang Tua
1.Ajak anak untuk menentukan tujuan belajarnya
2.Kenali gaya belajar anak 3.Bimbing anak untuk menyusun sistem belajarnya sendiri 4.Buat suasana belajar menyenangkan 5.Hargai proses belajar, hindari terlalu fokus pada prestasi 6.Jadilah Role Model Guru 1. Gunakan metode dan kegiatan yang 11. Antusias dalam mengajar beragam 12. Tentukan standar yang tinggi (namun 2. Jadikan siswa peserta aktif realisitis) bagi seluruh siswa 3. Buatlah tugas yang menantang namun 13. Pemberian penghargaan untuk realistis dan sesuai memotivasi 4. Ciptakan suasana kelas yang kondusif 14. Ciptakan aktifitas yang melibatkan 5. Berikan tugas secara proporsional seluruh siswa dalam kelas 6. Libatkan diri Anda untuk membantu 15. Hindari penggunaan ancaman siswa mencapai hasil 16. Hindarilah komentar buruk 7. Berikan petunjuk pada para siswa agar 17. Kenali minat siswa-siswa Anda sukses dalam belajar 18. Peduli dengan siswa-siswa Anda 8. Hindari kompetisi antarpribadi 9. Berikan Masukan 10. Hargai kesuksesan dan keteladanan Terimakasih