Anda di halaman 1dari 9

PERKEMBANGAN ANAK KIDAL

Dosen Pengampu : Ilyas Ichsani, S.Hum, MMPd


Disusun oleh : Syahrir Ridho




SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
AL-AQIDAH AL-HASIMIYYAH JAKARTA TIMUR
Jl. Kayu Manis Barat No.99 Matraman Jakarta Timur







BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anak kidal bukanlah anak yang abnormal. Kecenderungan menggunakan
tangan kanan atau tangan kirinya semua tergantung dari dominasi otaknya. Jika
kita terus memaksakan kehendak mengubah kemampuan tangan kiri menjadi
tangan kanan justru menjadikan anak semakin stres dan mengalami gangguan
emosional, sehingga membuat perkembangan kemampuan anak menjadi
terhambat.
Kemampuan anak kidal menggunakan tangan kiri berkaitan dengan fungsi
otak kanan dan otak kiri yang sudah terprogram sejak anak berada dalam
kandungan. Otak kiri berfungsi untuk mengatur kemampuan berbahasa,
berbicara, membaca, menulis dan segala sesuatu yang berkaitan dengan tata
bahasa. Otak kanan berfungsi untuk kemampuan kreativitas dan persepsi,
pengenalan dimensi ruang dan situasi, kewaspadaan, serta perhatian dan
konsentrasi. Biasa dikenal dengan kemampuan matematik.










BAB II
PEMBAHASAN
A. Anak Kidal
Banyak orang yang sering menyebut Kidal. Apakah kidal ini sesungguhnya?.
Kidal adalah kecenderungan seseorang untuk lebih aktif menggunakan anggota
tubuh sebelah kiri dibandingkan yang sebelah kanan. Kidal bukanlah suatu
kecacatan, sesungguhnya hal ini disebabkan karena dominasi fungsi belahan
otak yang berbeda.
Anak kidal lebih aktif menggunakan tangan kiri dari pada tangan kanan. Anak
kidal ini memang tidak banyak populasinya, hanya 10%, dan sisanya adalah
anak-anak yang menggunakan tangan kanan. Anak kidal juga lebih banyak
berjenis kelamin laki-laki dari pada perempuan
1

Meski sudah konsisten menggunakan salah satu tangan sejak usia 18 bulan,
anak baru dapat dipastikan kidal setelah usianya melewati 2 tahun. Sebelum usia
tersebut, anak masih bereksplorasi dengan kedua tangan. Baru pada usia 4
tahun, anak terlihat mantap dengan pilihan tangan yang lebih banyak ia gunakan.
Kendati demikian, Anda dapat melakukan pengamatan sejak dini dengan
memperhatikan beberapa hal berikut:
Tangan mana yang digunakan anak untuk meraih mainan yang diletakkan di
depan mereka.
Tangan mana yang dipakai untuk menggosok gigi dan menyisir rambut.
Tangan mana yang digunakan untuk makan.
Tangan mana yang digunakan untuk mengaduk. Anak kidal biasanya
mengaduk dengan arah yang berlawanan dengan arah putaran jarum jam.
Ketika menggambar, apakah anak memulai dari kanan.
Apakah anak lebih suka berdiri di atas kaki kiri ketika diminta berdiri di atas
satu kaki.
Kidal tidak bisa dilepaskan dari perkembangan otak. Otak besar kita terdiri
dari belahan kiri dan kanan. Masing-masing belahan berbeda fungsinya. Bagi
kebanyakan orang, belahan kiri bertanggung jawab atas kemampuan verbal
seperti bahasa lisan atau tulisan, dan emosi positif seperti perasaan senang.

1
dikutip dari Elizabeth B. Hurlock dalam bukunya Child Development, 1987
Belahan kanan bertanggung jawab atas kemampuan spasial seperti kemampuan
baca peta, dan emosi negatif seperti perasaan sedih, stres, dll. Fungsi ini dapat
terbalik pada anak kidal, dan biasanya tidak terspesialisasi secara jelas seperti
anak-anak yang dominan tangan kanan.
B. Penyebab Anak Kidal

Kidal atau tidak bisa beraktivitas dengan tangan kanan disebabkan dua
faktor, yakni nature (bawaan lahir) dan nurture (pengasuhan)

Dalam anggota tubuh kita, otak mempunyai dua bagian, yaitu otak bagian kiri
dan bagian kanan. Otak bagian kiri kita mengatur pergerakan dominan dari
bagian kanan tubuh kita, dan otak bagian kanan mengatur pergerakan dominan
dari bagian kiri tubuh.

Anak hampir 80-90% pada perkembangannya akan mengalami dominasi
belahan otak sebelah kiri, sehingga anak akan aktif dengan tangan kanan dalam
beraktivitas. Sisanya dapat menjadi kidal. Dominasi ini terutama akan menetap
setelah umur 4 tahun.

Adakah keluarga kidal? Karena biasanya Kidal ini dapat pula bersifat genetik
yang diturunkan. Tetapi sebuah riset pada tahun 1998 yang dilakukan oleh
James McDevitt dari Universitas Oklahoma menerangkan bahwa bila kedua
orang tua kidal, hanya 26% kemungkinan dari anak-anak mereka menjadi kidal
pula. Ini menerangkan bahwa faktor absolut genetik bukanlah suatu hal yang
menjadikan penyebab sang anak menjadi kidal.

Ada pula para ahli yang menerangkan bahwa Kidal ini akibat lain dari proses
persalinan yang bermasalah, dimana otak mengalami kerusakan selama proses
persalinan yang sulit itu. Para ahli di Swedia mengemukakan bahwa USG
selama kehamilan yang terlalu sering dilakukan oleh ibu hamil dapat pula
menyebabkan anak menjadi kidal, dimana USG ini menyebabkan perubahan
dalam otak sang janin sebelum dilahirkan.
Menurut Dr Rini Sekartini SpA(K) dari Ikatan Dokter Anak Indonesia cabang
DKI Jakarta, pada usia prasekolah kecenderungan kidal pada anak semakin jelas
terlihat karena perkembangan motorik tangan sudah matang. Kecenderungan
kidal juga umumnya ditemui pada anak laki-laki. Ada beberapa kemungkinan
penyebab kidal, yaitu faktor genetik. Ada yang mengatakan bila kedua
orangtuanya, atau salah satu orangtuanya kidal, maka kemungkinan anak akan
kidal. Kidal bisa juga karena kekuatan otak kanannya lebih dominan ketimbang
otak kirinya. Kemungkinan lain yaitu anak meniru dari orangtua atau kakaknya
yang kidal, dan orangtua membiarkan kebiasaan tersebut. Selain itu, bisa juga
karena anak ingin mendapat perhatian orangtua. Jika ia menggunakan tangan
kirinya, ia mendapat respons dari orangtuanya.
2

Ada pula kemungkinan lain mengapa anak lebih suka menggunakan tangan
kiri. Bila salah seorang dari orangtua anak-anak atau keduanya cenderung
menggunakan tangan kiri dalam melakukan aktivitas, tidak menutup
kemungkinan si kecil akan menyontohnya pula. Ini berarti, lingkungan pun ikut
memengaruhi perilaku anak yang cenderung menggunakan tangan kiri.

C. Kidal Dalam Pandangan Islam
Islam bukanlah syariat yang berlawanan dengan realita. Islam bukan pula
syariat yang memaksakan setiap pengikutnya untuk melakukan seuatu, tanpa
memberi batas toleransi sedikit pun. Dalam banyak kasus, Islam justru
memberikan banyak kemudahan dan kelonggaran.
Tidak kita pungkiri bahwa Islam mengajarkan kita untuk lebih mendahulukan
yang kanan dalam hal yang baik. Dan kita pun yakin, ajaran ini ternyata sejalan
dengan fitrah manusia. Bisa kita saksikan, sekalipun orang itu tidak kenal agama,
dia memiliki tabiat untuk makan dengan tangan kanan dan bersuci sehabis
buang air dengan tangan kiri. Islam mengabadikan fitrah ini dan mendorong
masyarakat untuk melestarikannya.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam telah memberikan contoh bagi
umatnya agar menggunakan tangan kanan (bagian anggota tubuh sebelah
kanan) dalam perkara-perkara yang bersih-bersih. Sementara tangan kiri, beliau
menggunakannya untuk hal-hal yang bersangkut-paut dengan yang kotor-kotor
atau najis. Demikianlah garis besar kaidah dari Rasulullah Shallallahu Alaihi
Wasallam. Aisyah Radhiyallahu Anha menceritakan perihal kaidah itu:


2
http://female.kompas.com/read/2011/01/03/18223512/Anak.Kidal.Jangan.Dipaksa.Berubah-12
Bahwa tangan kanan Rasulullah dipergunakan dalam bersuci dan makan.
Adapun tangan kiri, dipakai untuk membersihkan bekas kotoran dari buang hajat
dan perkara-perkara yang najis (najis)
3

Mana yang lebih terjaga kebersihannya: pembagian yang jelas mana yang
bersih dan mana yang kotor? Atau kedua tangan dibebaskan? Jelas pembagian
tugas ini jauh lebih baik dan menjaga kebersihan lebih sempurna dibandingkan
jika hanya dibebaskan. Karena itu, hikmah yang dapat diambil dari kaidah ini
adalah bahwa anak-anak kita terjaga kebersihannya secara sempurna karena
ada pembagian tugas yang jelas antara tangan kanan dan tangan kiri.
Bagaimana jika pembagian tugasnya: tangan kiri untuk yang bersih-bersih
dan tangan kanan untuk yang kotor-kotor? Bolehkah cara ini digunakan, kan
terjaga juga kebersihannya karena sudah ada pembagian tugas yang jelas?
Menjawab pertanyaan ini, kita tidak bisa melepaskan diri dari simbol manusia
dalam kehidupan. Misalnya mengapa setir mobil di negara tertentu ada di
sebelah kiri dan setir di negara lain ada di sebelah kanan? Jika Anda mau
merubahnya silahkan saja. Tetapi berpaling dari yang sudah digariskan dari
kebiasaan sebuah negara tentu akan merepotkan. Karena kebiasaan di sebuah
negara adalah akumulasi dari kondisi sosio-budaya di negeri bersangkutan.
Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan simbol bahwa golongan kanan untuk
kebaikan dan golongan kiri untuk keburukan. Hikmahnya bisa jadi ini
memberikan simbol bahwa manusia akan selalu dihadapkan dalam dua pilihan:
kebaikan dan keburukan. Kebaikan sudah jelas dan keburukan pun sudah jelas.
Allah pasti lebih tahu kondisi sosio-budaya manusia itu sendiri.
Al-Qur`an sebagai sumber hukum Islam menyebutkan penggolongan
manusia di akhirat kelak. Menariknya, ialah penggolongan umat manusia menjadi
dua golongan. Pertama, golongan yang menerima buku catatan amalnya dengan
tangan kanan. Golongan pertama ini sangat identik dengan orang-orang baik,
taat kepada Allah Azza wa Jalla, dan memperoleh keselamatan, kebahagiaan,
kenikmatan dan keberuntungan di akhirat kelak. Saking gembiranya atas hasil
catatannya yang baik, mereka berkemauan memperlihatkannya kepada orang
lain. Allah Azza wa Jalla berfirman:

3
HR. Abu Dawud



D. Meski Kidal Latihlah Makan Menggunakan Tangan Kanan
Lalu apa yang harus dilakukan? Sebenarnya orangtua mengajarkan anak-
anak untuk menggunakan tangan kiri atau kanan dalam beraktivitas. Tapi jika
menurut ajaran Rasulullah, ini tempatnya. Tangan kiri ada tugasnya, tangan
kanan ada tugasnya. Dalam banyak hal, anak-anak kita boleh diajarkan untuk
menggunakan tangan kiri atau kanan secara bebas. Tapi dalam batas tertentu
anak juga sebaiknya diajarkan mana yang oleh tangan kanan dan mana yang
oleh tangan kiri.
Memang, tangan kiri kadang ditugaskan untuk yang menangani yang kotor-
kotor atau najis sedangkan tangan kanan untuk yang baik-baik. kami lebih setuju
jika yang baik-baik ini jika dimaknai sebagai yang bersih-bersih. Maksudnya,
kedua tangan ini adalah ciptaan Allah, jadi keduanya sesungguhnya memiliki
peran baik. Tugas makan yang diberikan kepada tangan kanan jelas adalah
sebuah kebaikan, tetapi tubuh menjadi bersih akibat tangan kiri telah berjasa
menunaikan tugas membersihkan yang kotor-kotor, bukankah juga sebuah
kebaikan?
Nabi shallallahu alaihi wa sallam, yang ditegaskan dalam kisah Aisyah,


Nabi shallallahu alaihi wa sallam suka mendahulukan yang kanan ketika
memakai sandal, menyisir, bersuci, dan dalam semua urusannya. (HR. Bukhari
dan Muslim)
Bahkan dalam kondisi tertentu, Islam sangat menekankan kepada kita untuk
menggunakan tangan kanan. Di antaranya adalah ketika makan. Disebutkan
dalam hadis dari Ibnu Umar, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

Apabila kalian makan, gunakan tangan kanan. Jika kalian minum, gunakanlah
tangan kanan. Karena setan makan dan minum dengan tangan kiri.
4

Dalam riwayat lain, Nabi shallallahu alaihi wa sallam pernah memberi nasihat
kepada anak kecil (Umar bin Salamah) yang makan dengan tangan kiri. Beliau
menasihatkan:


Makanlah dengan tangan kananmu dan makan yang ada di dekatmu.
5

Nabi shallallahu alaihi wa sallam sangat marah, ketika ada orang yang
makan dengan menggunakan tangan kiri; sebagaimana disebutkan dalam hadis
Salamah bin Akwa, Suatu ketika Nabi shallallahu alaihi wa sallam melihat orang
yang makan dengan tangan kiri. Beliau langsung mengingatkan,

Makanlah dengan tangan kananmu.
Orang itu menjawab, Aku tidak bisa.
Beliau langsung marah, dan mendoakan keburukan untuknya,

Kamu tidak akan bisa. Tidak ada yang menyebabkanmu melakukan hal itu,
selain rasa sombong. Seketika itu, orang ini tidak mampu mengangkat
tangannya ke mulutnya. (HR. Muslim)
Demikianlah pendidikan yang diberikan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa
sallam kepada sahabatnya. Bahkan sampai harus dilakukan dengan ancaman.
Hanya saja ini berlaku jika mampu menggunakan tangan kanan.
Imam Nawawi mengatakan:



4
HR. Tirmidzi No. 1800 dan Abu Dawud No. 3776 dalam kitab Shahih Fiqih Sunnah Jilid 3
5
HR. Bukhari Muslim dalam kitab Al-Lulu Wal Marjan Hadits Ke 1313
Ini berlaku jika tidak ada uzur. Jika ada uzur yang menyebabkan tidak bisa
makan dan minum dengan tangan kanan, karena sakit atau luka atau yang
lainnya maka hukumnya tidak makruh.
6

Kita paham bahwa kidal adalah kelainan. Karena kondisi ini tidak sesuai
keadaan normalnya manusia. Untuk itu, orang yang mengalami kidal, hendaknya
dia berusaha melatih diri dengan membiasakan menggunakan tangan kanan.
Selagi masih mampu menggunakan tangan kanan, diupayakan untuk
menggunakan yang kanan. Dengan semangat meniru sunnah, InsyAllah menjadi
ladang pahala.
E. Bagaimana Cara Mengatasinya?

Menurut Sylvia Weber, penulis dan kepala sebuah lembaga konsultasi khusus
untuk orang yang kidal di negara bagian Bavaria, Jerman, mengatakan: Cara
termudah melatih keterampilan menggunakan tangan kanan pada si kidal adalah
dengan menempatkan benda-benda yang biasanya dipegangnya dengan tangan
kiri, ke tengah. Misalnya, letakkan sendok makan di tengah piring. Demikian juga
kudapan favorit dan benda kesayangan seperti pensil warna. Dengan demikian
anak akan terdorong untuk meraih dengan tangan kanan













6
Syarh Sahih Muslim, 13:191 Demikian, dari Fatawa Syabakah Islamiyah, no. 34327

Anda mungkin juga menyukai