Anda di halaman 1dari 14

Kegiatan Belajar 1

Maksud dan Tujuan Evaluasi

A. MENGAPA MENGEVALUASI: APA MAKSUD DAN


TUJUANNYA?

Dalam evaluasi pembelajaran, pertama-tama harus jelas “mengapa


mengevaluasi”, yang bisa dimaknai sebagai harus jelas apa alasannya, apa
niatnya, apa maksudnya, apa tujuannya mengevaluasi pembelajaran anak-
anak di TK. Banyak dan beragam alasan, niat, maksud dan tujuan
mengevaluasi pembelajaran, dan mengevaluasi belajar anak, dari segi proses
dan hasilnya, namun harus jelas "mengapanya" mengevaluasi itu.
Untuk menjawab pertanyaan itu kiranya perlu dijelaskan lebih dahulu
apa yang dimaksud dengan pembelajaran. Pembelajaran berarti:
1. membuat seseorang melakukan proses belajar sesuatu;
2. upaya menciptakan kondisi sedemikian sehingga anak menjadi mau dan
mampu melakukan perbuatan yang disebut belajar.

Kedua rumusan itu boleh dan tepat dikenai pertanyaan: “bagaimana


caranya”. Jawabannya tentu erat berkaitan dengan pilihan gagasan yang akan
dianut dalam konsep pendidikan anak usia dini, khususnya dalam persoalan
model program pembelajarannya, khususnya di TK. Misalnya antara lain
model program pembelajaran Kartini, Montessori, Behaviorisme,
Konstruktivisme, Developmental.
Kembali kepada pokok persoalannya ialah pertama: “mengapa
mengevaluasi” pembelajaran itu. Dari segi maksud, mengevaluasi pada
umumnya selalu sama, yaitu untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil
belajar dan pembelajaran anak didik khususnya anak usia dini.. Dengan kata
lain, untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi program pembelajarannya.
Maksud lain mengevaluasi pembelajaran ialah sebagai perwujudan tanggung
jawab pendidik sebagai pelaku pendidikan untuk bisa memberikan laporan
kepada orang tua mengenai apa yang telah diperoleh anak selama di lembaga
pendidikan TK, dan bagaimana kemajuan dan juga kekurangannya yang
harus ditindaklanjuti. Adapun mengenai tujuannya adalah untuk mengetahui
sampai sejauh mana tujuan telah dapat dicapai.
1. Apa yang dievaluasi?
Jika mencermati rumusan yang kedua dari batasan pembelajaran yang
telah dikemukakan maka evaluasi adalah untuk mengetahui:
a. apakah pendidiknya bisa menciptakan kondisi yang kondusif sehingga
anak mau dan bisa belajar dengan senang hati;
b. jenis pendidikan seperti apa yang akan, sedang dan telah diberikan
kepada anak didik selama ini, atau dalam kurun waktu tertentu.

2. Apa yang menjadi fokus evaluasinya?


Evaluasi kegiatan di Taman Kanak-kanak, dapat meliputi semua aspek,
antara lain:
a. anak didik, guru dan staf lainnya, orang-orang dewasa di sekitarnya yang
terlibat dan juga keluarga anak didik;
b. sumber-sumber belajarnya, lingkungannya, atau bahkan program
kegiatannya secara keseluruhannya

kita dapat menentukan fokus khusus dari evaluasi yang tentunya


berbeda-beda ruang lingkupnya, seperti:
a. pada semua anak;
b. pada desain program dan pelaksanaannya;
c. pada gurunya sebagai tenaga pendidik.

Sehingga dapat dikatakan bahwa sebelum memulai penilaian, harus


lebih dulu dikenali dengan jelas fokusnya, contoh fokus dapat berupa:
a. mengases secara terus-menerus semua perkembangan keaksaraan anak
didik.
b. mengevaluasi tanggapan keluarga terhadap lembaran berita lembaga
Taman Kanak-kanak.
c. mengevaluasi komunikasi antara guru dan guru dengan orang tua.
LATIHAN

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,


kerjakanlah latihan berikut!
1) Jelaskan maksud dan tujuan serta fokus mengevaluasi pembelajaran di
Taman Kanak-kanak!
2) Jelaskan pengertian fokus evaluasi pembelajaran dan berikanlah
contohnya!

Petunjuk Jawaban Latihan

Bahaslah bersama kelompok Anda, dengan berharap masing-masing


juga sudah membuat ringkasan pemahaman sendiri-sendiri, dan pandai-
pandai menjadi pendengar yang baik, lalu menanggapi pembicaraan. Dengan
demikian Anda akan mampu membentuk pengertian sendiri dengan cukup
mendalam.

RANGKUMAN

1. Sistem evaluasi pembelajaran itu memerlukan dasar yang


kokoh, cukup informasi dan hendaknya ditekankan pada
Asesmen Otentik.
2. Proses evaluasi pembelajaran akan menjadi lebih baik, lebih
demokratis, bila melibatkan rekan staf pendidik yang handal,
manajemen sekolah dan pihak orang tua.
3. Skema kerangka dasar rancangan sistem evaluasi pembelajaran
TK:
4. Dalam evaluasi pembelajaran pertama-tama harus jelas maksud
tujuannya mengapa mengevaluasi. Untuk itu pahami dengan
benar pengertian pembelajaran.
5. Evaluasi pembelajaran pada hakikatnya adalah evaluasi
program keputusannya diperoleh dari hasil asesmen terhadap
kegiatan belajar anak didik yang dilakukan melalui bermain.
6. Mengevaluasi pembelajaran adalah salah satu ungkapan
tanggung jawab moral profesi pendidik yang dijadikan sebuah
laporan kepada orang tua anak, dan sebagai salah satu dasar
upaya perbaikan-peningkatan perencanaan dan pelaksanaan
program pembelajaran berikutnya.
7. Tujuan mengevaluasi pembelajaran itu ialah ingin mengetahui,
memeriksa, meneliti apakah hasil dari proses pembelajaran itu
telah mendekati tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

TES FORMATIF 1
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

1) Evaluasi pembelajaran di TK membutuhkan hal-hal di bawah ini,


kecuali ....
A. informasi yang cukup
B. data formal
C. dasar yang kokoh
D. penekanan pada asesmen otentik

2) Kerangka dasar rancangan sistem evaluasi pembelajaran adalah ....


A. maksud  metode  fokus  analisis  tindakan
B. metode  maksud  analisis  fokus  tindakan
C. maksud  fokus  metode  analisis  tindakan
D. metode  analisis  maksud  fokus  tindakan

3) Dalam evaluasi pembelajaran terlebih dahulu harus ….


A. menyiapkan alat evaluasinya
B. maksud tujuan mengevaluasinya
C. jelas asumsi cara belajar anak
D. tahu siapa evaluatornya
4) Dalam proses evaluasi pembelajaran di TK akan lebih baik, kecuali ....
A. melibatkan orang tua peserta didik
B. mengikut sertakan rekan pendidik lain
C. keterbukaan sistem manajemen TK-nya
D. keterlibatan guru Sekolah Dasar

5) Tujuan evaluasi pembelajaran ialah ….


A. untuk mengetahui tingkat ketercapaian belajar anak
B. untuk membuat raport/laporan kemajuan belajar
C. untuk menunjukkan rasa tanggung jawab pendidik
D. untuk melengkapi tugas suatu pelaksanaan belajar

6) Evaluasi pembelajaran pada hakikatnya adalah .…


A. asesemen otentik bagi TK
B. merupakan pedoman cara belajar terbaik bagi anak
C. sebagai cara yang tepat untuk mengetahui kualitas TK
D. memberikan penilaian program

7) Maksud mengevaluasi pembelajaran di TK ialah .…


A. untuk mengetahui kemiripan pola perkembangan anak
B. sebagai ungkapan rasa tanggung jawab pendidik
C. meneliti apakah hasil belajar anak sudah mencapai tujuan belajar
D. apakah hasil belajar anak sudah mirip dengan standar kompetensi

8) Untuk memulai penilaian pembelajaran harus ditetapkan terlebih dahulu


fokusnya, dalam bentuk…
A. mengevaluasi semua aspek pendidikan anak usia dini
B. bisa mengases hanya aspek tertentu saja
C. mengevaluasi keseluruhan program
D. mengevaluasi aspek tertentu saja

9) Dalam mengevaluasi proses pembelajaran yang dilakukan adalah .…


A. mengetahui apakah materi yang diberikan sesuai dengan tujuan
B. seberapa kadar kondisi yang sudah tercipta
C. apakah anak-anak sudah diberi makanan ringan siang hari
D. apakah metode pembelajarannya sudah sesuai dengan model
programnya

10) Sifat hakikinya dari fokus evaluasi ialah ….


A. mengakses terus menerus semua aspek perkembangan anak
B. fokusnya tidak harus jelas kaitannya dengan evaluasi
C. fokusnya harus tidak berubah ubah
D. fokusnya harus jelas terkaitnya dengan evaluasi

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang


terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.

Jumlah Jawaban yang Benar


Tingkat penguasaan = 100%
Jumlah Soal

Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali


80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat


meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang
belum dikuasai.
Kegiatan Belajar 2

Strategi Evaluasi, Analisis Data, serta


Tindak Lanjutnya

A. STRATEGI EVALUASI

Setelah Anda cukup memahami maksud-tujuan dan fokus evaluasi


pembelajaran TK maka hendaknya segera mempertimbangkan 4 hal yang
mendasari pengambilan keputusan yang harus dilakukan dengan segera, yaitu
penentuan teknik pengumpulan data informasi yang handal dan terampil
serta waktu yang diperlukan.
Sering kali informasi yang dikumpulkan hanya yang pokok-pokok saja
dan kurang terinci untuk dapat dimaknai. Pada saat lain, informasinya
berlimpah sehingga untuk menganalisisnya sangat memakan waktu dan
tenaga, yang sebenarnya harus dihindari. Untuk menghindari hal tersebut
maka diperlukan strategi pengumpulan data/informasi agar sesuai dengan
tujuan dan dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin.
Teknik pengumpulan data/informasi antara lain teknik pengamatan
(observasi) pada perilaku anak didik, misalnya pengamatan insidental dan
terfokus. Teknik pengumpulan lainnya adalah: Catatan Anekdotal, Ceklis,
Sampling Waktu dan Sampling Kejadian, Sampling bacaan-tulisan-gambar,
Diskusi, Wawancara, mungkin juga survei, angket, tes fisik, kuesioner.
Untuk menggunakan berbagai teknik pengumpulan data tersebut maka
sebelumnya Anda harus memahami jenis evaluasi dan kemudian menyusun
strategi evaluasinya.
Secara umum evaluasi pembelajaran/kegiatan terbagi dalam dua bagian
besar, yaitu:
1. Evaluasi formatif dilakukan pada saat pelaksanaan proses belajar
mengajar berlangsung, misalnya mengases anak sementara anak belajar
dalam bentuk pengalaman tertentu, seperti bermain, dalam tugas tertentu
seperti menggambar; atau menilai efektivitas keterlibatan keluarga anak
didik. Pengumpulan data berlangsung beberapa kali sampai tampak
jelas arah perkembangannya.
2. Evaluasi sumatif dilakukan pada akhir satuan program, bisa satuan
“cawu”, satuan “semester” atau satuan bulanan, bahkan satuan program
mingguan. Uniknya, dalam penilaian sumatif, bisa dan boleh, bahkan
dianjurkan menggunakan sekaligus berkombinasi dengan evaluasi
formatif dari berbagai jenisnya. Pada dasarnya, evaluasi sumatif
merupakan himpunan terstruktur dari hasil evaluasi yang dilakukan
sementara satu satuan program yang dipilih sedang berjalan ke titik
akhir waktunya. Kualitas evaluasi sumatif bergantung pada kualitas
evaluasi formatif penunjangnya. Contohnya, pengamatan berkelanjutan
pada seorang anak, dengan menganalisis hasil karya anak seperti
menggambar yang merupakan evaluasi sumatif. Hasil evaluasi sumatif
itulah yang dilaporkan kepada orang tua anak secara deskriptif-naratif
dengan bukti yang didokumentasikan dalam portofolio.

Perlu diingat bahwa tidak harus pelaku evaluasi formatif yang beragam
dan bersinambungan tidak harus dilakukan oleh seorang guru sendirian,
tetapi boleh lebih dari seorang, asalkan dicatat siapa, kapan dan strategi apa
yang digunakan serta apa yang menjadi fokusnya.

Contoh pelaksanaan evaluasi formatif:

Maksud : Apakah lingkungan penataan TK sudah mencerminkan nilai


budaya keberagaman keluarga anak-anak didik dan informasi ini
untuk perbaikan/ meningkatkan fungsi sumber belajar di
lingkungannya.
Fokus : Menilai lingkungan TK dari segi keberagaman keluarga anak
didik.

Strategi Evaluasi:
Berikut ini adalah contoh strategi yang dapat digunakan dengan
menggunakan tabel.

Tabel 3.2
Strategi
Evaluasi
Keterangan:
1. Teknik pengumpulan data; survei-tertulis;
2. Semua staf dan keluarga anak
3. Selama 2 minggu mengamati;
4. Gambaran cerminan budaya asal anak didik
5. Ada yang detail; ada yang tidak tahu; ada yang sudah cukup.
6. Bahan data informasi kurang cukup sebagai dasar untuk merubah gambaran di TK dan
perlu tambahan data informasi lain.

B. ANALISIS DATA DAN TINDAK LANJUTNYA

Sebelum komponen analisis dijabarkan ke dalam laporan diperlukan


tenaga ahli sebagai pelaku pengumpul data dan penganalisis data yang
memahami hakikat dan kualitas serta relevansi informasi yang dikumpulkan
untuk dimaknai. Oleh karena itu kalau data informasi sudah terkumpul, perlu
dianalisis terlebih dahulu untuk memperoleh pola gambaran secara umum
dan kemudian baru memaknainya. Memahami artinya bisa menangkap
makna dan maksudnya. Sedangkan dianalisis artinya diurai bagian-bagian
penyusunnya, kemudian dideteksi hubungan antar bagian itu dan seperti apa
penataannya dan tangkap maknanya apa arti dari hubungan tersebut.
Mengases seorang anak didik berarti mencari masukan tentang anak
didik mengenai:
1. rekaman perkembangan anak menggunakan ceklis perkembangan;
2. catatan harian belajarnya, menggunakan catatan anekdotal;
3. profil perkembangan dan belajarnya menggunakan skala jenjang, dan
4. untuk menentukan arah perkembangan menggunakan asesmen
portofolio.

Penjelasan rinci dari teknik pengumpulan data dapat Anda pelajari pada
Modul 7. Setelah menganalisis data informasi yang terkumpul perlu segera
memutuskan:
1. bagaimana bertindak berdasarkan hasil evaluasi;
2. bagaimana cara mengintegrasikan pengetahuan pencerahan baru yang
diperoleh ke dalam praktek dan program keseharian.

Misalnya analisis informasi tentang belajar anak didik, tentunya hal


tersebut akan dimasukkan/diintegrasikan ke dalam:
1. semua bentuk pengalaman belajar sepanjang hari bagi anak didik
(SKH);
2. juga ada kalanya ke dalam program anak yang terfokus, kebutuhan
khusus.

Analisis ini bisa diberitahukan kepada keluarganya secara teratur sebagai


pelaporan dan justru akan menambah data hasil observasi dan respons
mereka, serta akan didapatkan umpan balik yang diberikan oleh keluarganya.
Dalam menentukan fokus evaluasi, dapat dikembangkan dari kompetensi
dasar, hasil belajar dan indikator, dengan contoh sebagai berikut.

Kelompok A
A. Pembentukan Perilaku melalui Pembiasaan

Tabel 3.3
Moral dan Nilai-nilai Agama, Sosial, Emoisonal dan Kemandirian

Kompetensi Dasar Hasil Belajar Indikator


Anak mampu mengucapkan Dapat berdoa dan  Berdoa sebelum dan
bacaan doa/lagu-lagu menyanyikan lagu-lagu sesudah melaksanakan
keagamaan, meniru keagamaan secara kegiatan
gerakan beribadah dan sederhana  Menyanyikan lagu-lagu
mengikuti aturan, serta keagamaan yang
dapat mengendalikan sederhana
emosi. Dapat mengenal bermacam-  Menyebutkan tempat-
macam agama tempat ibadah
 Menyebutkan hari-hari
besar agama
Mengenal ibadah secara  Meniru pelaksanaan
sederhana menurut ibadah secara sederhana
Kompetensi Dasar Hasil Belajar Indikator
keyakinannya.  Menyebut waktu ibadah

Berdasarkan contoh di atas maka Anda dapat menentukan fokus yang


akan Anda ases, misalnya tentang Mengenal ibadah secara sederhana
menurut keyakinannya. Untuk mendapatkan data tentang hal ini maka anda
dapat menggunakan ceklis, yaitu untuk mengetahui pemahaman anak tentang
pelaksanaan ibadah secara sederhana (indikator 1), sedangkan untuk
menyebut waktu ibadah (indikator 2) Anda dapat menggunakan wawancara.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan tabel berikut ini.

Tabel 3.4
Ceklis Observasi

Nama anak : Susetyo (Tyo)

Penilaian ke
Fokus Indikator Sub-indikator
1 2 3
Mengenal ibadah Meniru  menirukan gerakan X X V
secara sederhana pelaksanaan guru
menurut ibadah secara  melakukan gerakan X V V
keyakinannya. sederhana ibadah sesuai dengan
contoh yang telah
diperlihatkan
 melakukan gerakan X V V
sendiri

Berdasarkan data ceklis di atas maka dapat disimpulkan bahwa Tyo


dalam Pengembangan Pembentukan Perilaku sudah dapat melakukan gerakan
ibadah dengan baik. Sedangkan untuk indikator kedua, yaitu menyebut waktu
ibadah dapat menggunakan wawancara dalam bentuk tanya jawab.
Tabel 3.5
Ceklis Wawancara

Nama anak : Susetyo (Tyo)

Penilaian ke
Fokus Indikator Sub indikator
1 2 3
Mengenal ibadah Menyebut waktu  menyebut nama shalat X X X
secara ibadah sesuai waktu yang
sederhana disebut guru (misal
menurut Subuh – pagi, Zhuhur –
keyakinannya. siang, Ashar – sore,
Maghrib dan Isya –
malam)
 menyebutkan kapan X X X
waktu shalat dilakukan

Berdasarkan data ceklis di atas dapat disimpulkan bahwa Tyo dalam


Pengembangan Pembentukan Perilaku belum dapat menyebutkan waktu
ibadah dengan benar sehingga implikasinya diperlukan bimbingan dan
penjelasan lebih lanjut tentang waktu-waktu ibadah.

LATIHAN

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,


kerjakanlah latihan berikut!
1) Buatlah daftar teknik pengumpulan data informasi untuk mengevaluasi
proses dan hasil pembelajaran! Pilahkan mana-mana yang untuk proses,
mana-mana yang untuk hasil pembelajaran! Berikan contohnya!
2) Tunjukkan teknik mana yang lazim dipakai dalam mengevaluasi proses
dan hasil pembelajaran! Pilah dan jelaskan mana yang asesmen, mana
yang evaluasi, dan kaitannya asesmen dengan evaluasi dalam satu
contoh kejadian nyata di TK!
3) Coba buat laporan evaluasi seperti dicontohkan dengan sasaran evaluasi
lingkungan, berniat meningkatkan fungsi sumber belajar yang ada di
sekitar sekolah Anda! Dijabarkan apa maksudnya, apa fokusnya dan
teknik pengumpulan data yang akan digunakan, siapa yang terlibat,
kapan dilakukan sampai dengan hasil dan keputusannya apa?

Petunjuk Jawaban Latihan

Untuk dapat mengerjakan latihan nomor 1 dan nomor 2, coba Anda


pelajari kembali materi yang menjelaskan tentang evaluasi proses dan hasil,
kemudian tentukan alat pengumpulan data/informasi apa yang sesuai untuk
kedua evaluasi tersebut. Sedangkan untuk mengerjakan tugas nomor 3,
perhatikan contoh (tabel strategi) yang telah dijelaskan dalam modul,
kemudian latihlah dengan fokus tentang bagaimana meningkatkan sumber
belajar yang ada di lingkungan sekitar sekolah Anda.

RANGKUMAN

1. Aktor/pelaku dalam evaluasi tidak lain adalah guru itu sendiri yang
dituntut berkualifikasi harus bisa menilai dengan berbekal
pengetahuan tentang penilaian dan tentang perihal yang akan dinilai.
2. Teknik yang akan dipakai dalam pengumpulan data, antara lain
teknik Observasi, Catatan Anekdotal dan Portofolio. Adapun teknik
lainnya Ceklis, Sampling Waktu/Kejadian/Karya.
3. Prosedur evaluasi formatif dan sumatif dan kombinasinya dipakai
dalam lingkup anak usia dini karena sifatnya yang mengevaluasi
proses dan hasil kegiatan belajar dan pembelajaran. Kualitas
asesmen dan evaluasi sumatif bergantung pada kualitas asesmen dan
evaluasi formatif.
4. Penentuan fokus evaluasi dapat dikembangkan melalui kurikulum
yang digunakan, dengan mengkaji hasil belajar yang diharapkan
serta indikatornya. Setelah mengetahui hasil belajar yang
diharapkan selanjutnya, guru dapat mengevaluasi dengan
menggunakan berbagai teknik pengumpulan data.

Anda mungkin juga menyukai