Anda di halaman 1dari 26

KURIKULUM

RA HIDAYATUS SHIBYAN
TEMULUS MEJOBO KUDUS
Jl.Masjid Baitur Rochim Temulus Mejobo Kudus Jawa Tengah
59381,email:rhidayatusshibyan@yahoo.com

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perubahan paradigma penyelenggaraan pendidikan dari sentralisasi
ke desentralisasi mendorong terjadinya perubahan dan pembaruan pada beberapa aspek
pendidikan, termasuk kurikulum. Dalam kaitan ini, kurikulum RA pun menjadi perhatian
dan pemikiran-pemikiran baru, sehingga mengalami perubahan-perubahan kebijakan.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan Undang-undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 36 ayat (2) ditegaskan
bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan
prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.
Atas dasar pemikiran tersebut, maka perlu dikembangkan Kurikulum RA.
Kurikulm RA adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh
masing-masing RA atau PAUD formal. Kurikulum pada jenjang Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD) mengacu pada Permendiknas Nomor 58 Tahun 2009 dan berpedoman
pada Panduan Penyusunan KTSP dari Badan Standar Nasional Pendidikan.
Kurikulum RA Hidayatus Shibyan Temulus Mejobo Kudus dikembangkan
sebagai perwujudan dari kurikulum prasekolah. Kurikulum ini disusun oleh satu tim
penyusun yang terdiri atas unsur RA dan Komite RA di bawah koordinasi dan supervisi
Kankemenag Kab. Kudus serta dengan bimbingan narasumber ahli pendidikan dan
pembelajaran dari Kankemenag.
RA Hidayatus Shibyan Temulus Mejobo Kudus, sebagai satuan pendidikan
memiliki kondisi sebagai berikut:

1. Keunggulan
 RA Hidayatus Shibyan Temulus Mejobo Kudus berdiri di atas lahan seluas 1100
m2 memiliki ketersediaan sarana prasarana meliputi: R. Tamu, R. Kepala RA, R

1
Guru. R. Kelas lengkap, WC dan kamar mandi, dapur, serta sarana permainan di
luar yang cukup memadai.
 RA Hidayatus Shibyan Temulus Mejobo Kudus memiliki daya dukung cukup
tinggi dari masyarakat/orang tua murid. Hal itu dapat dilihat dari kesanggupan
pembiayaan secara swadaya baik anggaran rutin maupun pemberian Dana
Pengembangan RA.
 RA Hidayatus Shibyan Temulus Mejobo Kudus, senantiasa menanamkan sikap
mandiri, baik secara fisik maupun mental, melalui kegiatan pembiasaan.

2. Kelemahan
 Belum terpenuhinya tenaga non kependidikan (tenaga TU) sehingga dalam
beberapa hal ada beberapa hambatan.
 Belum tersedianya Lab. Komputer untuk memenuhi tuntutan kemajuan IPTEK.

3. Tantangan
 Berdasarkan keunggulan dan kelemahan yang ada di RA Hidayatus Shibyan
Temulus Mejobo Kudus, kami berusaha menyesuaikan dengan perkembangan
yang ada di masyarakat serta tuntutan zaman.

4. Peluang
 Dengan keunggulan dan kelemahan yang ada di RA Hidayatus Shibyan Temulus
Mejobo Kudus, pada tahun pelajaran 2014/2015 kami berusaha mengembangkan
nilai-nilai budaya dan karakter bangsa serta pengembangan kewirausahaan
sebagai langkah pemenuhan tuntutan zaman.

B. Tujuan Pengembangan Kurikulum RA


Tujuan Pengembangan Kurikulum RA ini untuk memberikan acuan kepada RA,
guru, dan tenaga kependidikan lainnya yang ada di sekolah dalam mengembangkan
program-program yang akan dilaksanakan. Selain itu, Kurikulum RA disusun antara lain
agar dapat memberi kesempatan peserta didik untuk:
1. Belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
2. Belajar untuk memahami dan menghayati,
3. Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,
4. Belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan
5. Belajar untuk membangun dan menentukan jati diri melalui proses belajar yang aktif,
kreatif, efektif, dan menyenangkan.

2
C. Prinsip Pengembangan Kurikulum RA
Pengembangan kurikulum ini didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik


serta lingkungannya
Kurikulum dikembangkan berdasarakan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi
sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.
Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta
didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan
pembelajaran berpusat pada peserta didik.

2. Beragam dan terpadu


Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta
didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak
diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial,
ekonomi, dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib
kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam
keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antar substansi.

3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni


Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum
memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan


Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan
(stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan,
termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh
karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, berpikir, sosial, akademik, dan
keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian
keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.

3
6. Belajar senpanjang hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum
mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan
informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu
berkembang kearah pengembangan manusia seutuhnya.

7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah


Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan
kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan
memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
D. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum RA
Dalam pelaksananya kurikulum RA Hidayatus Shibyan Temulus dilaksanakan
berdasarkan beberapa prinsip sebagai berikut :
1. Beerdasarkan potensi, perkembangan dan kondisi peserta didik untuk menguasai
kompetensi yang berguna bagi dirinya.
2. Berdasarkan lima pilar belajar:
a. Belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
b. Belajar untuk memahami dan menghayati
c. Belajar mampu berbuat secara efektif
d. Belajar untuk mampu melaksanakan dan berguna bagi orang lain
e. Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses
pembelajaran yang aktif kreatif dan menyenangkan.
3. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang
bersifat perbaikan, pengayaan sesuai dengan potensi, tahap perkembangan dan
kondisi peserta didik dengan tetap memperhatikan keterpaduan pengembangan
pribadi peserta didik.
4. Hubungan antara peserta didik dan pendidik yang saling menerima dan
menghargai, akrab terbuka dan akrab dengan prinsip ing ngarso sung tulodo ing
madyo mangun karso, tut wuri handayani( member teladan, membangun
semangat,member dorongan)
5. Menggunakan pendekatan multi strategi dan multimedia serta menjadikan
lingkungan sebagai sumber belajar.

4
6. Mendayagunakan kondisi alam, social, dan budaya serta kekayaan daerah untuk
keberhasilan pendidikan.
7. Menyeluruh, mencakup keseluruhan potensi pengembangan dan muatan local.

Pada akhirnya kurikulum ini tetap hanya sebuah dokumen, yang akan menjadi
kenyataan apabila di lapangan diterapkan dalam proses pembelajaran yang baik dan
benar. Pembelajaran, baik di kelas maupun di luar kelas, hendaknya berlangsung secara
efektif, mampu membangkitkan aktifitas, dan kreatifitas anak. Dalam hal ini, pada
pelaksana kurikulum yang akan membumikan kurikulum ini dalam proses pembelajaran.
Para pendidik juga hendaknya mampu menciptakan pembelajaran yang menyenangkan
dan mengasyikkan bagi anak, sehingga anak betah di RA. Atas dasar kenyataan tersebut,
maka pembelajaran di RA hendaknya bersifat mendidik, mencerdaskan, membangkitkan
aktifitas dan kreativitas anak, efektif, demokratis, menantang, menyenangkan, dan
mengasyikkan. Dengan spirit seperti itulah, kurikulum ini akan menjadi pedoman yang
dinamis bagi penyelenggara pendidikan dan pengajaran RA Hidayatus Shibyan Temulus
Mejobo Kudus.

5
BAB II
TUJUAN

A. Tujuan Pendidikan RA
Tujuan pendidikan RA sesuai yang tercantum dalam PP 17 Tahun 2011 adalah membantu
anak didik mengembangkan potensi kecerdasan spiritual, intelektual, emosional, kinestetis, dan
sosial peserta didik pada masa emas pertumbuhannya dalam lingkungan bermain yang edukatif
dan menyenangkan.

B. Visi RA
Beriman,Bertaqwa,Berilmu,Terampil dan Kreatif

C. Misi RA
1. Menanamkan dasar-dasar keislaman pada diri anak
2. Mencetak kader muslim yang berfikir dan bertindak sesuai syariat islam
3. Mendidik kader bangsa yang mempunyai multiple intelegent (kecerdasan jamak) serta
memgembangkan kecerdasan Intelaktual(IQ),Spritual(SQ),Emosional(EQ).
4. Mengembangkan kemampuan berfikir kreatif sistematik dan toleran dalam memahami
peradaban islam
5. Membudayakan budaya islam ala Ahlussunah Wal jama’ah

D. Tujuan RA Hidayatus Shibyan Temulus Mejobo Kudus


Merujuk pada visi misi tersebut, maka tujuan RA Hidayatus Shibyan Temulus Mejobo Kudus
adalah sebagai berikut:
1. Meletakkan dasar keislaman dan menanamkan nilai-nilai agamais dalam jiwa anak sejak
dini,agar di kemudian hari menjadi manusia yang bertaqwa,berbudi pekerti luhur dan cerdas
akal,spiritual dan emosional.
2. Mendidik kader muslim yang gemar membaca dan menulis huruf al-qur’an,berjiwa tepo
seliro dan memiliki kepedulian sosial tinggi,serta memiliki dasar-dasar ilmu pengetahuan
dan teknologi.
3. Membentuk anak agar bertata krama dan berperilaku terpuji serta menghayati dan
meneladani nilai-nilai keteladanan Rasulullah Saw,sahabat,syuhada’,dan para ulama.
4. Membentuk anak agar memiliki daya saing tinggi pada jenjang pendidikan dasar dan
selanjutnya.

6
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum
Ruang lingkup kurikulum RA Hidayatus Shibyan Temulus Mejobo Kudus
berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009 tentang
Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini:

Alokasi Waktu
No. Komponen Kelompok
A B
A. Lingkup Perkembangan
1. Nilai-nilai Agama dan Moral/PAI 4 4
2. Fisik / Motorik 5 5
3. Kognitif 5 6
4. Bahasa 5 5
5. Sosial Emosional 5 5

B. Muatan Lokal
* Pengenalan makanan khas Kudus (Soto
- -
Kudus,Jenang)
* Pengenalan cara membuat kerupuk - -

C. Pengembangan Diri
a. Praktek Sholat 1 1
b. Komputer 1 1
c. Pengenalan bahasa Jawa, Inggris, Arab. 3 3
d. Tari 1 1
Jumlah 30 32
Keterangan:
Jumlah alokasi waktu 30 jam pembelajaran dalam satu minggu.
Dalam satu hari 5 jam pembelajaran terdiri dari:
 Pembukaan : 30 menit (1 jam pembelajaran)
 Inti kegiatan : 60 menit (2 jam pembelajaran)
 Istirahat : 30 menit (1 jam pembelajaran)
 Penutup : 30 menit (1 jam pembelajaran)
B. Muatan Kurikulum RA
Muatan kurikulum RA meliputi sejumlah lingkup perkembangan yang keluasan dan
kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan. Di

7
samping itu materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi
kurikulum.
Permendiknas Nomor 58 Tahun 2009 yang mengatur tentang Standar PAUD di
dalamnya memuat Standar Pencapaian Perkembangan berisi tentang pertumbuhan dan
perkembangan anak usia dini sejak lahir sampai dengan usia enam tahun. Tingkat
perkembangan yang dicapai merupakan aktualisasi potensi semua aspek perkembangan
yang diharapkan dapat dicapai anak pada setiap tahap perkembangannya, bukan
merupakan suatu tingkat pencapaian kecakapan akademik.
Oleh karena di dalam kurikulum RA ini mengacu pada Permendiknas Nomor 58
Tahun 2009, sehingga muatan kurikulumnya meliputi:
1. Lingkup Perkembangan
a. Nilai-nilai agama dan moral (PAI)
Bertujuan untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dan membina
sikap anak dalam rangka meletakkan dasar agar anak menjadi warga negara yang
baik.
b. Fisik
1) Motorik kasar
2) Motorik halus
3) Kesehatan fisik
Bertujuan untuk memperkenalkan dan melatih gerakan motorik kasar dan
motorik halus, meningkatkan kemampuan mengelola, mengontrol gerakan tubuh
dan koordinasi, serta meningkatkan ketrampilan tubuh dan cara hidup sehat
sehingga menunjang pertumbuhan jasmani yang kuat, sehat, dan trampil.
c. Kognitif
1) Pengetahuan umum dan sains.
2) Konsep bentuk, warna, ukuran dan pola.
3) Konsep bilangan, lambang bilangan, dan huruf.
Bertujuan mengembangkan kemampuan berpikir anak untuk dapat mengolah
perolehan belajarnya, dapat menemukan bermacam-macam alternatif pemecahan
masalah, membantu anak untuk mengembangkan kemampuan logika
matematiknya dan pengetahuan akan ruang dan waktu, serta mempunyai
kemampuan untuk memilah-milah, mengelompokkan serta mempersiapkan
pengembangan kemampuan berpikir teliti.
d. Bahasa
1) Menerima bahasa
2) Mengungkapkan bahasa

8
3) Keaksaraan
Bertujuan agar anak mampu mengungkapkan pikiran melalui bahasa yang
sederhana secara tepat, mampu berkomunikasi secara efektif dan membangkitkan
minat untuk dapat berbahasa Indonesia.
e. Sosial emosional
Bertujuan untuk membina anak agar dapat mengendalikan emosinya secara wajar
dan dapat berinteraksi dengan sesamanya maupun dengan orang dewasa dengan
baik serta dapat menolong dirinya sendiri dalam rangka kecakapan hidup.
2. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa

No. Nilai yang Uraian Kegiatan


Dikembangkan

1. RELIGIUS  Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan


 Belajar/praktek kegiatan keagamaan (hari Ahad)
 Pengenalan pelaksanaan kegiatanQurban (Bulan
Dzulhijjah)
 Menyantuni anak yatim (Bulan Muharom)
2. JUJUR  Melatih kejujuran
 Memberikan uang sekolah/tabungan kepada
guru secara utuh
 Menyampaikan pesan dengan baik dan benar
 Berani menyampaikan pendapat
3. TOLERANSI  Berbicara pelan di dalam kelas
 Menggunakan alat permainan secara bergantian
 Saling membantu
 Mau berbagi
 Mau mendengarkan orang lain berbicara
 Sabar menunggu giliran
 Mau mengalah
4. DISIPLIN  Datang tepat waktu
 Jika terlambat melapor pada guru
 Jika berhalangan datang memberi tahu
 Mengembalikan alat/mainan setelah digunakan
 Memakai seragam sesuai jadwal
 Tidak membawa uang selain untuk keperluan
sekolah
 Membayar uang sekolah paling lambat tanggal

9
10 setiap bulannya
 Diantar dan dijemput sampai pintu gerbang
5. KERJA KERAS  Mengadakan kegiatan lomba pada akhir
semester 2, PHBI.
 Menjadi petugas upacara
 Memimpin doa
 Membahas hasil karya pada akhir kegiatan
6. KREATIFITAS  Melukis dengan berbagai media
 Melipat, meronce, menganyam
 Membuat aneka mainan daribahan bekas
7. MANDIRI  Masuk kelas sendiri
 Sekolah tidak di tunggui
 Melepas dan memakai sepatu sendiri
 Melepas dan memakai baju sendiri
 Mengambil alat sendiri
 Makan sendiri
 BAK sendiri
8. DEMOKRATIS  Berani mengungkapkan pendapat dan
mengambil keputusan bersama
 Bekerjasama
 Memilih kegiatan yang disenangi
9. RASA INGIN  Berani bertanya
TAHU
 Bereksperimen
10. SEMANGAT  Melaksanakan upacara bendera setiap hari Senin
KEBANGSAAN
 Mengibarkan bendera di halaman sekolah setiap
hari
 Memasang simbul-simbul kenegaraan
 Memutar lagu-lagu kebangsaan
 Memutar lagu-lagu dolanan Jawa
 Memajang foto pahlawan
11. CINTA TANAH  Setiap Kamis berbahasa Jawa
AIR
 Mengenal makanan khas Kudus melalui makan
bersama
12. MENGHARGAI  Memasang hasil karya anak
PRESTASI
 Memberi reward untuk anak yang dapat
menyelesaikan tugas dengan baik dan cepat

10
 Memberi reward pada anak yang datang
pertama
13. BERSAHABAT/  Berbicara dengan teman dan guru
BERKOMUNIKAS  Memberi salam
I  Bersikap ramah
 Tidak mengganggu teman
 Berbagi pengalaman melalui bercerita
14. CINTA DAMAI  Mau membantu dan tolong-menolong
 Saling menyayangi
 Tanggung jawab
 Menyanyikan lagu yang berisi kasih sayang
15. GEMAR  Mengunjungi perpustakaan sekolah
MEMBACA
 Menyediakan bermacam-macam buku cerita
 Mengenal huruf dengan kartu huruf

▪ Memasang gambar yang ada tulisan

16. PEDULI  Menyediakan tempat sampah


LINGKUNGAN
 Membuang sampah pada tempatnya
 Kerja bakti setiap hari
 Merawat tanaman
17. PEDULI SOSIAL  Memberikan sebagian bekal minum pada teman
yang lupa membawa minum
 Infaq setiap hari Ahad
 Mengikuti Program Gemar Sedekah
 Menyantuni anak yatim
18. TANGGUNG  Melaksanakan tugas sampai selesai
JAWAB
 Menyiram bunga
 Mengembalikan alat setelah digunakan

3. Pengembangan Kewirausahaan

No. Nilai yang Dikembangkan Uraian Kegiatan

1. INOVATIF  Melaksanakan kurikulum terbaru


 Kegiatan pembelajaran variatif
 Pemanfaatan media pembelajaran yang
bervariasi

11
2. KERJA KERAS  Saling membantu dan menolong
 Melaksanakan Program setiap hari Bersih
3. KEPEMIMPINAN  Mau berteman
 Menerima kritik dan saran
 Sabar
 Menjadi pemimpin kelompok
4. ULET  Tidak mudah menyerah
 Tekun
5. BERANI  Mengikuti aneka lomba
MENANGGUNG  Naik sepeda roda tua
RESIKO
6. KOMITMEN  Menepati janji
 Berpisah dengan orang tua tidak menangis
 Sabar menunggu giliran
 Menggunakan barang orang lain dengan
hati-hati
 Mematuhi tata tertib
7. REALISTIS  Memilih mainan sesuai kebutuhan
 Meminta izin bila menggunakan benda
milik orang lain
8. KOMUNIKATIF  Mengucapkan salam
 Menyapa teman
 Mengajak teman bermain
 Mendengarkan dan berbicara dengan
orang lain

Implementasi pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa serta


Kewirausahaan di RA Hidayatus Shibyan Temulus Mejobo Kudus dilaksanakan
terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran serta Program Muatan Lokal dan
Pengembangan Diri.

4. Muatan Lokal

Program
Nilai yang
No. Pengembanga Kegiatan Tujuan
Dikembangkan
n
1. Pengenalan Praktek  Anak dapat mengenal Cinta Tanah

12
makanan khas langsung ke cara pembuatan jenang Air
Kudus (Soto Pabrik secara langsung
Kudus,dan Jenang
Jenang)
2. Pengenalan Praktek  Mengenal produksi Cinta Tanah
Pembuatan membuat makanan camilan Air
Kerupuk Kerupuk produksi desa temulus
 Memupuk rasa bangga
terhadap produk daerah
 Mengetahui cara
membuat kerupuk

5. Pengembangan Diri

Program
Nilai yang
No. Pengembanga Kegiatan Tujuan
Dikembangkan
n

1. Praktek sholat Setiap Ahad Anak mampu Religi


melakukan gerakan dan
bacaan sholat secara
benar

2. Mengenalkan Setiap hari Anak mampu mengenal Komunikatif,


bahasa Jawa, ketiga bahasa sejak dini kerja keras.
Inggris, Arab.
3. Komputer Setiap Anak mampu mengenal Kognitif
kamis,juma’at media IT
dan sabtu
4. Tari Setiap Mengembangkan potensi Kreatif,kerja
Rabu(kel pada anak,melatih keras
A1&A2) motorik kasar anak.
Jum’at(kel B1
dan B2 )

6. Pengaturan Beban Belajar


Beban belajar yang digunakan adalah sistem paket sebagaimana tertera dalam
struktur kurikulum, yaitu:

13
Satu Jam Minggu
Jumlah Jam
Pembelajaran Efektif Per Waktu Pembelajaran
Kelp. Pembelejaran Per-
Tatap Muka/ Tahun (Jam) Per Tahun
minggu
Menit Ajaran
A 30 30 jam 34 minggu 1020 jam

B 30 32 jam 34 minggu 1020 jam

7. Pengelompokkan Anak Didik


Kriteria pengelompokkan disesuaikan dengan usia perkembangan anak didik
 4 – 5 tahun Kelompok A
 5 – 6 tahun Kelompok B

8. Ketuntasan Belajar, Kenaikan dan Kelulusan


A. Ketuntasan Belajar

Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu


kompetensi berkisar antara 0 % - 100 %. Untuk kegiatan ketuntasan untuk
masing-masing indikator adalah :
1. Untuk Kelompok A = 65 %, (MB) dan Kelompok B = 75 (BSH), ini
dikarenakan kurikulum KTSP Bagi RA Merupakan kurikulum yang baru
diuji cobakan tahun 2010 dan masih dalam tahap pemahaman
2. Kriteria ketuntasan belajar minimal (KKBM) pada RA disajikan pada tabel
berikut :
Tabel 3. KKBM RAUDHATUL ATHFAL

BIDANG PENGEMBANGAN KKBM


NO A B KET
DAN ASPEK PENILAIAN
1 Kompetensi Agama Islam MB BSH
2 Kompetensi Fisik Motorik MB BSH
3 Kompetensi Bahasa MB BSH
4 Kompetensi Seni MB BSH
5 Kompeytensi Kognitif MB BSH
6 Kompetensi Akhlak perilaku MB BSH
Ket. Skor persentase : BB = 0 – 49 % (Belum Berkembang)
MB = 50 – 69 % (Mulai Berkembang)
BSH = 70 – 89 % (Berkembang Sesuai Harapan)
BSB = 90 – 100% (Bekembang Sangat Baik)

B. Kenaikan Kelas dan Kelulusan

14
a. Kriteria Acuan Kenaikan / Tingkat
1. Siswa dinyatakan naik tingkat apabila sudah memenuhi persyaratan
sebagai berikut ;

a. Umur tingkat A sudah mencapai 5 (lima) tahun

b. Apabila nilai rata-rata bidang pengembangan MB

c. Kepribadian minimal baik

d. Kegiatan pengembangan diri minimal cukup

e. Presentase kehadiran minimal 80 %

f. Tidak mempunyai nilai prestasi Belum Berkembang ( BB )

2. Siswa dinyatakan mengulang di tingkat yang sama apabila tidak


memenuhi kriteria acuan kenaikan tingkat atas.
b. Kriteria Acuan Kelulusan / Penamatan

Sesuai dengan ketentuan PP NO. 19 tahun 2005 Pasal 72 ayat 1, siswa


dinyatakan Tamat dari Satuan pendidikan pada pendidikan RA setelah ;

1. Menyelesaikan semua program pembelajaran

2. Umur sudah mencapai 6 (enam) tahun

3. Memperoleh nilai minimal rata-rata Mulai Berkembang ( MB )

4. RA menambah kriteria acuan penamatan sebagai berikut ;

a) Presentase kehadiran minimal 85 %.


b) Kepribadian rata-rata baik.
c) Kegiatan pengembangan diri minimal cukup.
9. Pendidikan Kecakapan Hidup
a. Mengenal tata ocal dan sopan santun
Bertujuan agar anak dapat bertingkah laku sesuai dengan nilai ocal budaya
setempat.
b. Mengurus diri sendiri tanpa bantuan orang lain
Bertujuan agar anak mampu mandiri (makan, menyisir rambut, mengancingkan
baju, mengikat tali sepatu)
c. Memahami peraturan dan disiplin
Bertujuan agar anak mampu mengikuti peraturan atau tata tertib yang berlaku
dan dapat bersikap disiplin.
10. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global

15
a. Iqro’
Bertujuan agar anak dapat mengenal huruf hijaiyah sebagai dasar dalam
membaca Al Qur’an sebagai bekal mengamalkan ajaran agama Islam.
b. English Fun, bahasa Arab, bahasa Jawa.
Bertujuan agar anak mengenal Bahasa Inggris, Arab, Jawa sederhana sesuai
tema secara menyenangkan melalui berbagai nyanyian.
c. Komputer
Bertujuan :
 Mengenalkan anak pada teknologi IT
 Melatih menjadi pribadi yang sabar, disiplin.
d. Tari
Bertujuan :
 Melatih kreatifitas anak
 Melatih motorik kasar anak

BAB IV
PENYUSUNAN PERANGKAT PEMBELAJARAN

Perangkat pembelajaran Roudhatul Athfal terdiri dari beberapa komponen yakni


perencanaan program semester, perencanaan kegiatan mingguan, perencanaan kegiatan
harian dan penilaian.
A. Perencanaan Semester ( Promes )
Perencanaan semester dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan
Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak serta pedoman pelaksanaan
(Kemendiknas 2010). Perencanaan semester merupakan program pembelajaran yang
berisi jaringan tema, bidang pengembangan, lingkup perkembangan, ocal nta, dan
alokasi waktu. Adapun langkah-langkah pengembangan program semester, yaitu:
1. Mempelajari dokumen kurikulum, yakni pedoman pengembangan program
pembelajaran.
2. Menentukan tema yang akan digunakan dalam setiap semester dan menetapkan
alokasi waktu untuk setiap tema;
3. Mengidentikasi tema menjadi subtema;

16
4. Menyusun program semester dengan cara tema-tema yang dipilih dan hasil
identifikasi tema menjadi subtema dibuat dalam bentuk ocal.

B. RENCANA KEGIATAN MINGGUAN ( RKM )


RKM merupakan penjabaran dari perencanaan semester yang berisi kegiatan-
kegiatan dalam rangka mencapai ocal nta yang telah direncanakan dalam satu minggu
sesuai dengan keluasan pembahasan tema dan subtema. RKM untuk implementasi
kurikulum KTSP ada 2 model, yaitu 1) RKM model pembelajaran kelompok dan 2)
RKM model pembelajaran berdasar minat.
1. RKM Model Pembelajaran Kelompok
Komponen RKM model pembelajaran kelompok di antaranya, Tema dan
subtema, alokasi waktu, RA kelompok A dan B, lingkup perkembangan, kegiatan per
lingkup perkembangan.
Langkah-langkah pengembangan RKM pembelajaran kelompok sebagai berikut.
a. Menjabarkan tema dan merinci subtema
b. Menjabarkan ocal nta menjadi kegiatan-kegiatan pada bidang pengembangan,
lingkup perkembangan dalam program semester untuk mempermudah oca
menggunakan kalimat ocal 5 W 1 H
c. Membuat matrik hubungan antar tema, subtema dengan kegiatan-kegiatan.
d. Menentukan pelaksanaan kegiatan dalam 1 minggu.
2. RKM Model Pembelajaran Berdasar Minat
Komponen RKM model pembelajaran berdasarkan minat di antaranya, tema dan
subtema, alokasi waktu, RA kelompok A dan B, kegiatan sudut, area, sentra.
Langkah-langkah pengembangan RKM pembelajaran beradasarkan minat
sebagai berikut.
a. Menjabarkan tema dan merinci subtema
b. Menjabarkan ocal nta menjadi kegiatan-kegiatan dan dimasukkan dalam area,
sudut, sentra dalam program semester untuk mempermudah oca menggunakan
kalimat ocal 5 W 1 H
c. Membuat matrik hubungan antar tema, sub tema dengan kegiatan-kegiatan.
d. Menentukan pelaksanaan kegiatan dalam 1 minggu.
C. RENCANA KEGIATAN HARIAN ( RKH )
RKH merupakan penjabaran dari RKM yang memuat kegiatan-kegiatan
pembelajaran, baik yang dilaksanakan secara individu, kelompok, maupun klasikal dalam
satu hari. RKH terdiri atas kegiatan awal, kegiatan inti, istirahat/makan, dan kegiatan
akhir. Adapun contoh penyusunan RKH sebagaimana terlampir.

17
D. PENILAIAN
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan
Anak Usia Dini, penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
menentukan tingkat pencapaian perkembangan anak (PP No. 58 Tahun 2009: 21).
Bahasan penilaian dalam PP tersebut mencakup 1) teknik penilaian, 2) lingkup
penilaian, 3) proses penilaian, 4) pengelolaan hasil, dan 5) tindak lanjut hasil penilaian.
1. Teknik Penilaian
Penilaian hasil belajar anak PAUD, termasuk di dalamnya RA, dapat dilakukan
dengan beberapa teknik, diantaranya adalah:
a. Pengamatan (Observasi)
Adalah cara pengumpulan data untuk mendapatkan informasi dengan
pengamatan langsung terhadap sikap dan perilaku anak.
b. Penugasan
Adalah teknik penilaian yang dilakukan dengan cara pemberian tugas yang
harus dilakukan atau dikerjakan anak dalam waktu tertentu secara perorangan atau
kelompok.
c. Unjuk Kerja
Adalah teknik penilaian yang dilakukan dengan cara menuntut anak untuk
melakukan tugas dalam perbuatan tertentu yang dapat diamati.
d. Pencatatan Anekdot
Adalah teknik penilaian yang dilakukan cara mencatat tentang sikap dan
perilaku anak secara khusus (peristiwa secara ocal ntal).
e. Percakapan/Dialog
Adalah teknik penilaian yang dilakukan dengan cara melakukan percakapan
dengan anak tentang pengetahuan dan penalaran anak mengenai sesuatu hal.
f. Laporan Orang Tua
Adalah teknik penilain yang dilakukan dengan cara meminta informasi
kepada orang tua tentang anaknya berkaitan dengan pertumbuhan dan
perkembangan pengetahuannya.
g. Dokumentasi Hasil Karya Anak (Portofolio)
Adalah teknik penilaian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan hasil
kerja anak setelah melakukan kegiatan berupa pekerjaan tangan atau karya seni.
h. Deskripsi Profil Anak
Teknik penilaian yang dilakukan dengan cara meminta tanggapan tentang
anak berkaitan dengan profil pertumbuhan dan perkembangannya.
2. Lingkup Penilai

18
Lingkup penilaian di PAUD (RA/TK) mencakupi hal-hal sebagai berikut.
a. Mencakup seluruh tingkat pencapaian perkembangan peserta didik.
b. Mencakup data tentang status kesehatan, pengasuhan, dan pendidikan. 
3. Proses Penilaian
Proses penilaian di PAUD (RA/TK), yaitu:
a. dilakukan secara berkala, intensif, bermakna, menyeluruh, dan berkelanjutan;
b. pengamatan dilakukan pada saat anak melakukan aktivitas sepanjang hari;
c. secara berkala tim pendidik mengkaji-ulang catatan perkembangan anak dan
berbagai informasi lain termasuk kebutuhan khusus  anak yang dikumpulkan dari
hasil catatan pengamatan, anekdot, check list, dan portofolio;
d. melakukan komunikasi dengan orang tua tentang perkembangan anak, termasuk
kebutuhan khusus anak;
e. dilakukan secara sistematis, terpercaya, dan konsisten;
f. memonitor semua aspek tingkat pencapaian perkembangan anak;
g. mengutamakan proses dampak hasil; dan
h. pembelajaran melalui bermain dengan benda konkret.

4. Pengelolaan Hasil
Pengelolaan hasil penilaian di PAUD (RA/TK) dikelola dengan hal-hal
berikut.
a. Pendidik membuat kesimpulan dan laporan kemajuan anak berdasarkan informasi
yang tersedia.
b. Pendidik menyusun dan menyampaikan laporan perkembangan anak secara tertulis
kepada orang tua secara berkala, minimal sekali dalam satu semester.
c. Laporan perkembangan anak disampaikan kepada orang tua dalam bentuk laporan
lisan dan tertulis secara bijak, disertai saran-saran yang dapat dilakukan orang tua
di rumah.
5. Tindak Lanjut
Tindak lanjut hasil penilaian di PAUD (RA/TK) dapat ditindak lajuti dengan
hal-hal berikut.
a. Pendidik menggunakan hasil penilaian untuk meningkatkan kompetensi diri.
b. Pendidik menggunakan hasil penilaian untuk memperbaiki program, metode, jenis
aktivitas/kegiatan, penggunaan dan penataan alat permainan edukatif,

19
alat  kebersihan dan kesehatan, serta untuk memperbaiki sarana dan prasarana,
termasuk untuk anak dengan kebutuhan khusus.
c. Mengadakan pertemuan dengan orang tua/keluarga untuk mendiskusikan dan
melakukan tindak lanjut untuk kemajuan perkembangan anak.
d. Pendidik merujuk keterlambatan perkembangan anak kepada ahlinya melalui orang
tua.
e. Merencanakan program pelayanan untuk anak yang memiliki kebutuhan khusus.

BAB V
KALENDER PENDIDIKAN
Kurikulum RA diselenggarakan dengan mengikuti kalender pendidikan pada setiap
tahun pelajaran. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran
peserta dirik selama satu tahun pelajaran yang mencukup permulaan tahun pelajaran,
minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.

A. Alokasi Waktu
1. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu lainya kegiatan pembelajaran pada awal
tahun pelajaran.
2. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap
tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
3. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi
jumlah jam pembelajaran untuk seluruh lingkup perkembangan termasuk muatan
ocal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
4. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat

20
berbentuk jeda tengah semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun pelajaran, hari
libur keagamaan, dan hari libur khusus, libur umum termasuk hari-hari besar
nasional.

B. Alokasi Waktu dalam Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2013/2014


Alokasi
No. Kegiatan Keterangan
Waktu
Digunakan untuk pembelajaran
1. Minggu Efektif Belajar 34 minggu
efektif
Digunakan untuk pembelajaran
2. Hari Efektif Belajar 238 hari
efektif
Digunakan untuk menyiapkan
3. Libur Akhir Tahun Pelajaran 3 minggu kegiatan dan administrasi akhir dan
awal tahun pelajaran
Disesuaikan dengan peraturan
4. Hari Libur Umum 3 minggu
pemerintah
Digunakan untuk kegiatan yang
diprogramkan sekolah tanpa
5. Kegiatan Khusus Sekolah 7 minggu
mengurangi minggu dan hari
efektif
C. Minggu dan Hari Efektif Tahun Pelajaran 2014/2015
Semester I

No. Bulan JM JME JHE PMS KTS KKS LU PR

1. Juli 2014 4 1 6 1 - - 10 -

2. Agus 2014 5 4 24 - - - 7 -

3. Sept 2014 4 4 26 - - - 4 -

4. Okt 2014 4 4 25 - 1 5 -

5. Nop 2014 5 4 25 - - - 5 -

6. Des 2014 4 2 6 - - - 14 1

Jumlah 26 19 112 3 - 1 45 1

Keterangan:
JM : Jumlah Minggu KKS : Kegiatan Khusus Sekolah
JME : Jumlah Minggu Efektif LU : Libur Umum
JHE : Jumlah Hari Efektif PR : Pembagian Rapor
PMS : Permulaan Masuk Sekolah LAS : Libur Akhir Semester
KTS : Kegiatan Tengah Semester

A. Minggu dan Hari Efektif Tahun Pelajaran 2014/2015

21
Semester II

No. Bulan JM JME JHE PMS KTS KKS LU PR

1. Januari 2015 4 4 24 4 7

2. Pebr 2015 4 4 23 5

3. Maret 2015 5 4 15 6

4. April 2015 4 4 25 5

5. Mei 2015 5 5 20 3 8

6. Juni 2015 4 2 16 4 5 1

Jumlah 26 23 123 4 7 36 1
Keterangan:
JM : Jumlah Minggu KKS : Kegiatan Khusus Sekolah
JME : Jumlah Minggu Efektif LU : Libur Umum
JHE : Jumlah Hari Efektif PR : Pembagian Rapor
PMS : Permulaan Masuk Sekolah LAS : Libur Akhir Semester

PROFIL RA MUSLIMAT HIDAYATUS SHIBYAN


TEMULUS KECAMATAN MEJOBO KABUPATEN KUDUS

I. IDENTITAS LEMBAGA
Nama Lembaga : RA HIDAYATUS SHIBYAN
NSS/NSM/NSD : 101.233.190.046
Alamat : Desa Temulus, Mejobo, Kudus
No Telp /HP : 081326111933
Tahun Berdiri : 2006
Tahun beroprasi : 2006
Nama Kepala Lembaga : Muslimah,S.Sos.I
Status Sekolah
1. Akreditasi : Terakreditasi C
2. Kepemelikan Tanah : Wakaf
3. Kepemilikan Bangunan : Milik Sendiri
II. DATA TANAH DAN BANGUNAN
1. Jumlah tanah yang dimiliki : 1110 M 2
2. Jumlah tanah yang telah bersertifikat : 1110 M 2

22
3. Luas Bengunan seluruhnya : 303 M 2
III. DATA KETENAGAAN
a. Kepala : 1 Orang (Non PNS)
b. Data Guru : 6 Orang (Non PNS)
c. Tata Usaha :-
d. Kebersihan : 1 Orang
e. Jumlah Guru dan Karyawan 8 Orang

IV. KONDISI SISWA

No Tahun Jml Kelas Kelas Kelas Kelas Kelas Jumlah


ajaran Siswa A1 A2 A3 B1 B2 Rombel
L P L P L P L P L P
1 2011-2012 64 13 11 7 10 13 10 3
2 2012-2013 61 9 1 11 13 8 10 3
0
3 2013-2014 68 12 1 12 12 12 8 3
2
4 2014-2015 75 7 8 8 7 9 5 4 11 6 9 5

V. ROMBONGAN BELAJAR
1. Jenis Kelas : Kelas Pagi
2. Sistem Kelas : Kelas Tetap
3. Jumlah Rombel 5 : Kelompok A 3 Rombel
: Kelompok B 2 Rombel

Kudus, 07 Juli 2014


Kepala RA Hidayatus Shibyan

Muslimah,S.Sos.I

23
SURAT KEPUTUSAN
Nomor: 01/ RAM.HS/VII/2014

TENTANG
PENETAPAN TIM PENYUSUN KURIKULUM TINGKAT SATUAN
PENDIDIKAN RA MUSLIMAT N HIDAYATUS SHIBYAN TEMULUS
MEJOBO KUDUS
Kepala RA Muslimat NU Hidayatus Shibyan Temulus
Menimbang :
a. Bahwa Untuk Kepentingan perencanaan strategi pengembangan
kurikulum pendidikan di RA Muslimat NU Hidayatus Shibyan Temulus
dipandang perlu membentuk tim penyusun kurikulum di tingkat satuan
pendidikan
b. Bahwa yang namanya tercantum dalam surat keputusan ini dipandang
cukup dan cakapuntuk menjalankan tugas sebagaimana tersebut dalam
point (a).
Mengingat :
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional pasal 1, 8, 32, 35, 36, 37 dan pasal 38.
b. Peraturan pemerintah Republik Indonesia nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan.
c. Permendiknas No.22 tahun 2006 tentang Standar Isi.

24
d. Permendiknas No. 23 Tahun 2006 tentang Satandar Kompetensi
Lulusan
e. Panduan penyusunan KTSP jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah
dari BNSP (2006)
f. Surat edaran dari Dirjen Pendidikan Islam Nomor:
Dj.II.I/PP.00/ED/681/2006 Tentang Pelaksanaan Standar Isi.
Memerhatikan : Surat edaran Kanwil Departemen Agama Propinsi Jawa Tengah Nomor
Kw.4/1/PP.00/4460/2006
MEMUTUSKAN
Menetapkan:
Pertama : Nama-nama yang tercantum dalam lampiran surat keputusan ini ditetapkan
sebagai Team Penyusun Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP) RA
Muslimat NU Hidayatus Shibyan Temulus Tahun pelajaran 2014-2015.
Kedua : Kepadanya diberikan hak dan kewajiban sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari
terjadi kekeliruan akan dibenarkan sebagaimana mestinya.

Kudus, 07 Juli 2014


Kepala RA M NU Hidayatus Shibyan

Muslimah,S.Sos.I

TIM PENYUSUN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)


RA MUSLIMAT NU HIDAYATUS SHIBYAN
TAHUN PEL AJARAN 2014-2015

Ketua : Muslimah,S.Sos.I (Kepala RA)

Anggota :- Khamdanah,S.Ag
- Nor Chasanah,S.Hi
- Fatoni,SE,Sy
- Nor Kholidah,A.Ma
- Siti Rohmah
- Titin Nur Faizah
- H.Umar Said
- H.Mawardi,S.Pd.I
- Safuan,S.Ag

25
26

Anda mungkin juga menyukai