Anda di halaman 1dari 39

PENGEMBANGAN

ALAT PERMAINAN EDUKATIF


(APE) 1

TUJUAN
Tujuan Umum
Pendidik mengetahui pengertian, manfaat dan jenis
APE
Tujuan Khusus
Pendidik mampu:
a. menjelaskan pengertian Alat Permainan Edukatif
b. menjelaskan manfaat APE
c. memahami kriteria pemilihan APE
d. menjelaskan penggunakan APE sesuai
kebutuhan dan perkembangan
e. mengembangankan konsep pengetahuan pada
penggunaan setiap APE

PENGERTIAN APE
Segala sesuatu yang dapat digunakan
sebagai sarana atau alat permainan yang
mengandung nilai pendidikan dan dapat
mengembangkan
seluruh
aspek
perkembangan anak (aspek moral agama,
aspek fisik, aspek kognitif, aspek bahasa,
aspek sosial emosional,
aspek seni)

Lanjutan
APE dapat berupa apa saja yang ada
disekeliling kita, misalnya sapu piring, gelas,
sendok plastik, tutup panci bangku kecil,
dan lain-lain.
Bahkan diri kita sendiri dapat menjadi APE
misalnya: kita bisa menirukan berbagai
gerakan binatang dengan tanpa bantuan
alat apapun, menghitung, menjiplak,
mengecap, dan sebagainya.

MANFAAT APE
Alat Permainan Edukatif sangat membantu
pertumbuhan fisik dan seluruh aspek perkembangan
anak (Moral & Agama, Fisik, Kognitif, Bahasa, SosialEmosional).
Alat Permainan Edukatif dapat mendorong aktifitas
bermain yang berkualitas dan munculnya bakat yang
dimiliki anak.
Ketika anak bermain mengunakan alat permainan,
maka terjadi rangsangan melalui indra ke otak
untuk membuat sambungan sel-sel otak (sinap).
Sambungan sel yang banyak membuat anak cerdas.

KRITERIA PEMILIHAN APE


YANG TEPAT BUAT ANAK
Pendidik harus memiliki pengetahuan untuk memilih
APE yang tepat buat anak sesuai dengan kebutuhan
dan perkembangan anak, oleh karena itu pendidik
harus mengetahui kriteria memilih APE, antara lain:
a. Mengandung unsur pendidikan.
b. Alat permainan tidak berbahaya bagi anak.
c. Dasar pemilihan APE adalah minat dan kebutuhan
anak terhadap mainan tersebut.
d. Alat permainan sebaiknya beraneka macam,
sehingga anak dapat bereksplorasi dengan berbagai
macam alat permainannya.

Lanjutan
e. Tingkat kesulitan sebaiknya disesuaikan pada
rentang usia anak. Permainan tidak terlalu
sulit dan juga tidak terlalu mudah bagi anak.
f. Peralatan permainan buatan sendiri
diupayakan yang dapat bertahan lama atau
awet, mudah dibuat, bahannya mudah
diperoleh dan mudah digunakan anak.
g. Dasar pemilihan APE ditekankan pada
pertumbuhan fisik dan tingkat perkembangan
anak secara individu bukan berdasarkan usia.
Perkembangan biologis dan fisik
pada
anak yang umurnya sama dapat saja
berbeda.

HAL-HAL YANG PERLU


DIPERHATIKAN DALAM
PENGGUNAAN DAN
PENGEMBANGAN ALAT
a. Karakteristik
Anak
PERMAINAN
EDUKATIF
. Usia 0-6 bulan
Masa umur ini secara umum anak
mengeksplorasi lingkungan melalui suara,
pengamatan, dan sentuhan. Oleh karena itu anak
membutuhkan APE obyek yang dapat bergerak,
dan berwarna kontras, bersuara dan memiliki
aneka tekstur
. Usia 7-12 bulan
Anak umumnya dapat mengingat konsep
sederhana sehingga anak suka kegiatan
menyimpan dan
mengeluarkan benda, mencari

Lanjutan
Usia 12-18 bulan
Anak mulai menyukai tantangan untuk
melakukan manipulasi dan eksperimentasi,
serta menikmati dongeng sehingga APE yang
dibutuhkannya, antara lain; buku bergambar,
kotak musik, puzzle, menara gelang
Usia 18-24 bulan
Anak menghabiskan waktu dengan alat
permainan yang dapat dikelola bebas oleh
dirinya sendiri sehingga pendidik dapat
menghidangkan APE antara lain; boneka
yang dapat diberi baju, martil kayu, balok

Lanjutan
Usia 2-3 tahun
Anak seusia ini umumnya menyukai bongkar
pasang dan benda yang menguji kemampuan
seperti lego, playdough, sosiodrama
Usia 3-5 tahun
Anak seusia ini senang bermain bersama
teman sebaya, permainan fisik, dan serba
ingin tahu
Usia 5-7 tahun
Rasa ingin tahu anak bertambah besar
dengan focus interest pada kegiatan sosial,
science, akademik
lainnya (dapat
dipahami lebih lanjut, lihat acuan
menu

Lanjutan
b. Konsep Pengetahuan
Konsep pengetahuan harus dikembangkan pada anak usia
dini, terutama pada kegiatan bermain anak. Saat
menghidangkan alat permainan untuk anak pendidik sudah
tahu konsep pengetahuan apa yang akan dikembangkan
dengan menggunakan APE yang bersangkutan.
1. Konsep pengetahuan Bahasa
a) Kosa kata
b) Fonologis
c) Pengetahuan bahan cetak
d) Huruf dan Kata
e) Pemahaman
f) Pengertian buku dan bahan teks
g) Keaksaraan sebagai sumber yang menyenangkan

Lanjutan
2. Konsep pengetahuan Matematika
a) Konsep Bilangan
b) Pola dan Hubungan
c) Geometri dan Ruang
d) Pengukuran
e) Pemahaman
f) Pengumpulan, Pengorganisasian, dan
Penyajian data
3. Konsep pengetahuan Sains
a) Pengetahuan Fisik
b) Pengetahuan Kehidupan
c) Alam dan Lingkungan

Lanjutan
4. Konsep pengetahuan Ilmu Sosial
a) Tempat dan Geografi
b) Orang dan bagaimana mereka hidup
c) Orang dan lingkungan
d) Orang dan masa lalu
5. Konsep pengetahuan Seni
a) Menari
b) Menyanyi
c) Bermain Musik
d) Karya seni
Contoh:
Ketika pendidik merencanakan ayunan, maka
pendidik hendaknya berfikir apakah ayunan dapat
mengembangkan konsep bahasa, atau matematika
atau konsep seni .

PENGEMBANGAN
ALAT PERMAINAN EDUKATIF
(APE) 2
OUTDOOR DARI BAHAN ALAM

TUJUAN
Tujuan Umum
Pendidik mengetahui manfaat, pembuatan
dan penggunaan berbagai Jenis APE Out door
dari bahan alam
Tujuan Khusus
Pendidik dapat:
a. menyebutkan pengertian dan manfaat APE
Outdoor
b. menggunakan APE Outdoor dari bahan alam
sesuai kebutuhan dan perkembangan anak

PENGERTIAN
APE Outdoor dari bahan alam adalah alat
permainan edukatif yang berasal dari bahan
alam; biasanya dipakai diluar ruangan untuk
melatih keterampilan fisik dan pengembangan
aspek lainnya.
Bahan yang
yang berasal
yang murah
nyaman
dan sehat
beraktifitas

digunakan adalah bahan-bahan


dari alam sekitar, bahan-bahan
dan mudah diperoleh, aman,
digunakan

oleh

anak

untuk

MEMBUAT DAN MENGGUNAKAN APE OUTDOOR


DARI BAHAN ALAM

a. Kolam untuk permainan menyeberang


sungai buaya.
Pendidik menyiapkan kolam
yang akan digunakan untuk
kegiatan ekplorasi anak (ingat
kriteria pemilihan alat main,
karakteristik anak serta konsep
pengetahuan yang akan
dikembangkan).

Lanjutan
Aspek yang dikembangkan dari kegiatan ini :
Moral dan Agama
Moral dan Agama anak dapat dirangsang dengan cara
membuat aturan bermain seperti: meminta anak
mengucapkan
doa
sebelum
menyebrang
dan
mengucapkan rasa syukur jika berhasil.
Fisik
Anak melatih keseimbangan diri pada saat menyeberang
Kognitif
Kegiatan ini akan merangsang anak berpikir cara
berjalan
yang tepat baik melalui penemuan sendiri ataupun
belajar
dari cara teman main.

Lanjutan
Sosial-Emosional
Permainan ini akan merangsang kemampuan
anak memanage rasa takutnya. Jika permainan
dibuat berkelompok lalu setiap anak yang
selesai disambut kelompoknya dengan jabatan
tangan maka ini merupakan dukungan
terjadinya hubungan sosial antar anak.
Bahasa
Permainan ini banyak melibatkan komunikasi
antar anak, guru dan anak. Pendidik harus
selalu memberikan dukungan agar komunikasi
yang
terjadi adalah positif dan cendekia.

b. Main dengan Pelepah pinang


Pendidik, menyiapkan tempat
dan pelepah pinang yang akan
digunakan untuk kegiatan
ekplorasi
anak (ingat kriteria
pemilihan alat main,
karaiteristik anak serta konsep
pengetahuan yang akan
dikembangkan) kalau
tempatnya
datar, pelepah
pinang
dapat
dimainkan
seperti gambar ,
kalau tempatnya berbukit,
maka pelepah pinang
dapat digunakan untuk
tumpangan berseluncur.

Lanjutan
Aspek yang dikembangkan dari kegiatan
ini :
Moral dan Agama
Pendidik dapat meransangnya dengan cara
mensyukuri ciptaan Allah pohon kelapa dan
kegunaanya
Fisik
Kegiatan ini banyak melibatkan motorik
kasar
juga
motorik
halus
anak
(menggenggam kuat, menarik, lari, berjalan

Lanjutan
Bahasa
Permainan ini banyak melibatkan komunikasi
antar anak, guru dan anak. Pendidik harus
selalu memberikan dukungan agar
komunikasi yang terjadi adalah positif.
Kognitif
Secara sederhana pendidik dapat
mendorong anak menemukan hubungan
berat beban dengan gaya.
Sosial-Emosional
Kegiatan ini melatih kesabaran anak dalam

c. Kuda-kudaan dari pelepah pisang


Aspek yang dikembangkan:
Fisik
kegiatan ini banyak
melibatkan motorik
kasar maupun motorik
halus anak (berlari,
melompat, jalan,
memegang,
menggenggam, jinjit
dan sebagainya).

Lanjutan
Bahasa
Permainan ini akan melibatkan komunikasi
antar anak, guru dan anak. Pendidik harus
selalu memberikan dukungan agar komunikasi
yang terjadi adalah positif dan cendekia.
Kognitif
Anak diajak untuk belajar tentang kuda,
bagaimana ciri-cirinya dsb juga berimajinasi
seolah-olah sedang mengendarai kuda.
Sosial-Emosional
Anak
akan
saling
bekerjasama
pengendalian
diri pada saat bermain bersama.

dan

d. Pancuran bambu
Penggunaan : untuk anak usia 2-6 tahun
Bambu dibelah menjadi dua
lalu disambungkan pada keran
dengan cara diikat.
Agar pancuran lebih menarik.
Bambu bisa disusun bertingkat
atau diberi lubang pada bagian
dasarnya.
Letakkan kolam atau
ember dibawah pancuran.
Anak masuk didalam
kolam/ember dan bermain
pancuran (seperti pada gambar).

Lanjutan
Aspek yang dikembangkan:
Moral dan Agama
Anak dirangsang untuk mensyukuri alam.
Bahasa
Permainan ini akan melibatkan komunikasi antar
anak, guru dan anak.
Kognitif
Anak belajar tentang berbagai konsep pengetahuan
antara lain sifat air, fungsi dan manfaat air, dan
lain-lain.
Fisik
Kegiatan ini banyak melibatkan motorik kasar juga
motorik halus anak.
Sosial-Emosional
Anak akan saling bekerjasama dan pengendalian
diri pada

ALAT PERMAINAN EDUKATIF


DALAM (APE INDOOR) 3
DARI BAHAN ALAM

TUJUAN
Tujuan Umum
Pendidik mengetahui dan membuat berbagai
Jenis APE
Tujuan Khusus
Pendidik dapat :
a. Menyebutkan pengertian APE Indoor
b. Membuat APE Indoor dari bahan alam
sesuai kebutuhan dan perkembangan anak
c. Menggunakan APE Indoor dari bahan alam
sesuai kebutuhan dan perkembangan anak

PENGERTIAN
Alat Permainan ini biasanya dipakai di dalam
ruangan
untuk
memberikan
motivasi
dan
merangsang anak agar melakukan eksplorasi dan
bereksperimen sehingga dapat mengembangkan
seluruh potensi pengembangan anak baik bahasa,
kognitif, dan sosial emosional anak maupun fisik.
Alat permainan ini dibuat dengan mengunakan
bahan dasar dari alam sekitar, bahan-bahan yang
murah
dan mudah diperoleh, aman, nyaman dan
sehat digunakan oleh anak untuk beraktifitas.

MEMBUAT DAN MENGGUNAKAN APE


INDOOR DARI BAHAN ALAM

a. Mahkota dan Sepatu Raja dari Daun Nangka


Digunakan untuk kegiatan:
Main peran makro (dramatic play)
Aspek yang dikembangkan:
Moral dan agama
Mengenalkan anak pada ciptaan Tuhan
(daun, pohon, buah, bunga)
Fisik, motorik kasar dan halus
Motorik halus terasah pada saat anak menggunakan
jari-jari tangannya untuk menusukan lidi untuk
menghubungkan satu lembar daun dengan lainnya

Lanjutan
Kognitif
Anak mengetahui jumlah, klasifikasi,
pembuatan pola, dan pengukuran
Bahasa
Anak berkomunikasi dengan guru dan teman
saat bermain
Sosial dan Emosional
Sabar menunggu giliran main, mengikuti
aturan dan berbagi peran

b. Lidi kelapa dan bambu


Batang
lidi
dapat
digunakan
untuk
membentuk
sesuai
tema
yang
digunakan,misalnya
membentuk
huruf,
konsep
penambahan
dan
pengurangan,membentuk
berbagai
bangunan.

Lanjutan
Aspek yang dikembangkan :
Sosial emosional
Anak merasa senang melatih kesabaran dan ketekunan
Kognitif
Mengenal
lambang
bilangan,
huruf,
bentuk
geometri,konsep penambahan dan pengurangan
Bahasa
Membentuk huruf,menceritakan hasil karya anak
Motorik Halus
Mengambil dan menata membentuk hasil karya

c. Alat musik dari tempurung kelapa dan


bambu
Aspek yang dikembangkan :
Bahasa
Mendengarkan berbagai suara
Kognitif
Mengenal bentuk dan nada suara
Moral-agama dan sosial emosional
Menumbuhkan
rasa
percaya
diri
saat
membunyikan alat musik

PENTINGNYA KREATIVITAS
DALAM MENENTUKAN APE

TUJUAN
Tujuan Umum
Pendidik
mengetahui
pentingnya
kreativitas untuk menentukan APE
Tujuan Khusus
Pendidik dapat :
a. Menyebutkan pengertian kreativiaas
b. Membuat ciri pribadi kreatif
c. Menjelaskan pentingnya kreativitas
untuk menentukan APE

PENGERTIAN
Suatu Proses yang menghasilkan sesuatu yang
baru, apakah itu gagasan atau obyek dalam suatu
bentuk atau susunan yang baru (Hurlock, 1978)
Merupakan bakat yang secara potensial dimiliki
oleh setiap orang. Hal tersebut tergantung dari
masing-masing individu ingin dikembangkan atau
tidak
Hasil interaksi antara individu dengan
lingkungannya. Seseorang mempengaruhi dan
dipengaruhi
oleh lingkungan di mana ia
berada.

Berani
berbeda
CIRI-CIRI PRIBADI
KREATIF
Selalu ingin tahu
Memiliki minat yang
luas
Memiliki banyak ide
Mandiri
Percaya diri
Berani mengambil
resiko
(dengan
perhitungan)
Tidak takut berbuat
kesalahan

(menonjol,
membuat kejutan,
menyimpang
dari
tradisi)
Tidak mudah putus
asa
Melihat masalah
dari berbagai sudut
(fleksibilitas)
Mempunyai
gagasan-gagasan
yang jarang
diberikan orang lain
(orisinalitas)

Lanjutan
Dapat memerinci dan memperkaya suatu
gagasan (elaborasi)
Berpikir kreatif tumbuh subur dalam
kondisi ,
Suasana non otoriter dan atas prakarsa
sendiri
Pendidik
diberi dukungan penuh dan
kepercayaan
terhadap kemampuannya
untuk bisa menghasilkan sesuatu yang
baru
Pendidik diberi pengharagaan terhadap
hasil karyanya

Anda mungkin juga menyukai