Oleh :
Dosen pengampu :
TESSA CAHYANI KUSUMA, M.Pd
PG -PAUD
UNIVERSITAS ADZKIA PADANG
2023
PEMBAHASAN
1. Tujuan Umum
Tujuan utama dalam pengembangan pembelajaran matematika untuk anak
pada hakikatnya adalah untuk menstimulasi kemampuan berpikir anak agar
memiliki kesiapan dalam belajar matematika pada tahap selanjutnya, sehingga
anak mampu menguasai berbagai pengetahuan dan keterampilan matematika yang
memungkinkan mereka untuk mampu memecahkan masalah dalam kehidupannya
sehar hari (Rachmawati, 2008; Clement &Sarama, 2005).2
Agar anak mengetahui dasar-dasar pembelajaran berhitung/ matematika,
sehingga pada saatnya nanti anak akan lebih siap mengikuti pembelajaran
matematika pada jenjang pendidikan selanjutnya yang lebih komplek.3
2. Tujuan khusus
a. Dapat berpikir logis dan sistematis sejak dini melalui pengamatan terhadap
benda-benda kongkrit, gambar-gambar atau angka-angaka yang terdapat di
sekitar anak.
b. Dapat menyesuaikan dan melibatkan diri dalam kehidupan masyarakat yang
dalam kesehariannya memerlukan keterampilan berhitung.
c. Memiliki ketelitian, konsentrasi, abstraksi dan daya apresiasi yang tinggi.
1
PEDAGOGI: Jurnal Anak Usia Dini dan Pendidikan Anak Usia Dini
Volume 3 Nomor 3a Desember 2017
2
Ibid
3
https://failashofagmail.wordpress.com/2011/06/01/pengenalan-matematika-anak-usia-dini/
d. Memiliki pemahaman konsep ruang dan waktu serta dapat memperkirakan
kemungkinan urutan sesuatu peristiwa terjadi di sekitarnya.
e. Memiliki kreativitas dan imajinasi dalam menciptakan sesuatu secara spontan4
.
B. PRINSIP-PRINSIP PERMAINAN MATEMATIKA ANAK USIA DINI
1. Permainan matematika di berikan secara bertahap diawali dengan menghitung
benda-benda atau pengalaman peristiwa kongkrit yang dialami melalui
pengamatan terhadap alam sekitar.
2. Pengetahuan dan keterampilan pada permainan matematika diberikan secara
bertahap menurut tingkat kesukaranya, misalya dari kongkrit ke abstrak, mudah
ke sukar, dana dari sederhana ke yang lebih kompleks
3. Permainan matematika akan berhasil jika anak-anak diberi kesempatan
berpartispasi dan dirangsang untuk menyelesaikan masalah-masalahnya sendiri.
4. Permainan matematika membutuhkan suasana menyenangkan dan memberikan
rasa aman serta kebebasan bagi anak. Untuk itu diperlukan alat peraga/ media
yang sesuai dengan tujuan, menarik, dan bervariasi, mudah digunakan dan tidak
membahayakan.
5. Bahasa yang digunakan didalam pengenalan konsep berhitung seyogyanya
bahasa yang sederhana dan jika memungkinkan mengambil contoh yang
terdapat di lingkungan sekitar anak.
6. Dalam permainan matematika anak dapat di kelompokkan sesuai tahap
penguasaan berhitung yaitu tahap konsep, masa transisi dan lambang.
7. Dalam mengevaluasi hasil perkembangan anak harus dimulai dari awal sampai
akhir kegiatan.5
Pembelajaran matermatika pada anak usia dini merupakan proses yang akan
terus terjadi sepanjang kehidupan anak. Anak membangun pengetahuan dan
keterampilan melalui interaksi langsung dengan lingkungan dan orang lain yang
berada disekitar anak. Oleh karena itu anak harus diberikan kesempatan yang seluas-
4
https://failashofagmail.wordpress.com/2011/06/01/pengenalan-matematika-anak-usia-dini/
5
Ibid
luasnya untuk berinteraksi sehingga anak dapat mengembangkan kemampuan dan
keterampilan dalam menemukan dan mempelajari fakta, menemukan konsep, dan
membuat hubungan antara satu konsep dengan konsep lainnya sehingga bermakna
dan bermanfaat bagi kehidupan anak kelak. Adapun landasan pembelajaran
matematika pada anak usia dini, yaitu: anak dapat mempelajari fakta – fakta, berpikir
kritis, anak mampu untuk memecahkan masalah, dan bermakna bagi anak. Konsep
matematika anak usia dini sebenarnya dipelajari oleh anak sejak bayi melalui kegiatan
sehari – hari. Misalnya pada saat bayi sudah dapat membedakan mana suara ibunya
dengan orang lain. Pada usia dua tahun anak mulai dapat memilih pasangan
pakaiannya sendiri, melalui kegiatan ini anak mulai membangun konsep mencocokan
matching.6
6
https://text-id.123dok.com/document/4zpx02jrq-isipaparan-materi-a-landasan-pembelajaran-matematika-
anak-usia-dini.html
12. Bangunlah pembelajaran matematika berdasarkan pembelajaran sebelumnya.
13. Gunakan berbagai macam alat atau benda yang berbeda untuk membantu anak
mempelajari berbagai konsep matematika.7
Beberapa teori yang mendasari perlunya permainan matematika anak usia dini
adalah sebagai berikut:8
1. Tingkat Perkembangan Mental Anak
Jean Piaget, menyatakan bahwa kegiatan belajar memerlukan kesiapan
dalam diri anak. Artinya belajar sebagai suatu proses membutuhkan aktifitas baik
fisik maupun psikis.selain itu kegiatan belajar pada anak harus disesuaikan dengan
tahap-tahap perkembangan mental anak, karena belajar bagi anak harus keluar dari
anak itu sendiri.
Anak usia TK berada pada tahapan pra-operasional kongkrit yaitu tahap
persiapan kearah pengorganisasian pekerjaan yang kongkrit dan berpikir intuitif
dimana anak mampu mempertimbangkan tentang besar, bentuk dan benda-benda
didasarkan pada interpretasi dan pengalamannya (persepsinya sendiri).
2. Masa Peka Berhitung Pada Anak
Perkembangan dipengaruhi oleh faktor kematangan dan belajar. Apabila
anak sudah menunjukan masa peka (kematangan) untuk berhitung, maka orang tua
dan guru di TK harus tanggap, untuk segera memberikan layanan dan bimbingan
sehingga kebutuhan anak dapat terpenuhi dan tersalurkan dengan sebaik-baiknya
menuju perkembangan kemampuan berhitung yang optimal.
Anak usia TK adalah masa yang sangat strategis untuk mengenalkan
berhitung di jalur matematika, karena usia TK sangat peka terhadap rangsangan
yang diterima dari lingkungan. Rasa ingin tahunya yang tinggi akan tersalurkan
7
https://text-id.123dok.com/document/4zpx02jrq-isipaparan-materi-a-landasan-pembelajaran-matematika-
anak-usia-dini.html
8
Lisa, Junarnal 2017 PRINSIP DAN KONSEP PERMAINAN MATEMATIKA BAGI ANAK USIA DINI
Volume III. Nomor 1. Januari – Juni
apabila mendapat stimulasi/rangsangan/motivasi yang sesuai dengan tugas
perkembangan-nya. Apabila kegiatan berhitung diberikan melalui berbagai macam
permainan tentunya akan lebih efektif karena bermain merupakan wahana belajar
dan bekerja bagi anak. Diyakini bahwa anak akan lebih berhasil mempelajari
sesuatu apabila yang ia pelajari sesuai dengan minat, kebutuhan dan
kemampuannya.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Orborn (1981)
perkembangan intelektual pada anak berkembang sangat pesat pada kurun usia nol
sampai dangan pra-sekolah (4-6 tahun). Oleh sebab itu, usia pra-sekolah sering kali
disebut sebagai “masa peka belajar”. Pernyataan didukung oleh Benyamin S.
Bloom yang menyatakan bahwa 50% dari potensi intelektual anak sudah terbentuk
usia 4 tahun kemudian mencapai sekitar 80% pada usia 8 tahun.
https://failashofagmail.wordpress.com/2011/06/01/pengenalan-matematika-anak-usia-dini/
https://text-id.123dok.com/document/4zpx02jrq-isipaparan-materi-a-landasan-pembelajaran-
matematika-anak-usia-dini.html
PEDAGOGI: Jurnal Anak Usia Dini dan Pendidikan Anak Usia Dini
Volume 3 Nomor 3a Desember 2017