Anda di halaman 1dari 16

DARUL ILMI

Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam Anak Usia Dini


Volume 2 No 1 Juni 2017
ISSN 2086-6909

MANAJEMEN PENDIDIKAN KARAKTER AUD


**Lia Rica P
**Dian Eka Priyantoro
diansari319@gmail.com

Abstrak :
‘Menanamkan pendidikan karakter sejak usia dini merupakan masa yang paling
tepat untuk melakukan pembiasaan dalam pembentukan karakter seseorang karena
masa ini merupakan masa belajar yang paling pontensial. Pedidikan karakter
memiliki peran penting dalam merubah perilaku seseorang, dimana diantarannya
penerapan manajemen pendidikan karakter perlu diterapkan dalam Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD) untuk mencapai tujuan secara efektif dan efesien. Untuk mencapai
nilai karakter bangsa dan pendidikan budaya yang meliputi : Religius, Jujur,
Toleransi, Disiplin, Kerja keras, Kreatif, Mandiri, Demokratis, Rasa ingin tahu,
Semangat kebangsaan, Cinta tanah air, Menghargai prestasi,
Bersahabat/komunikatif, Cinta damai, Gemar membaca, Peduli lingkungan, Peduli
sosial dan Tanggung jawab”.

Key Word : Manajemen, Pendidikan Karakter, PAUD

PENDAHULUAN

Masa anak usia dini merupakan masa yang paling penting bagi perkembangan anak
sehingga anak usia dini sedang dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan yang
paling pesat baik fisik maupun mental perkembangan otak sebagai pusat
kecerdasaan terjadi sangat cepat karena perkembangan otak pada anak usia dini
telah mencapai 80 prosen dari orang dewasa sehingga masa itu disebut sebagai
golden age. Usia ini merupakan masa yang paling tepat melakukan pembiasaan
dalam pembentukan karakter seseorang. Pedidikan karakter memiliki peran penting
dalam merubah perilaku seseorang, dimana diantarannya penerapan manajemen
pendidikan karakter perlu diterapkan karena merupakan jantung dalam Pendidikan
Anak Usia Dini karena manajemen merupakan suatu proses kerjasama yang

Manajemen Pendidikan Karakter Aud

30
DARUL ILMI
Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Volume 2 No 1 Juni 2017
ISSN 2086-6909

dilakukan oleh dua orang atau lebih dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan
secara efektif dan efesien, sebagai upaya seseorang untuk mengarahkan dan
memberi kesempatan pada orang lain untuk melaksanakan pekerjaan secara efektif
dan menerima pertanggungjawaban pribadi untuk mencapi pengukuran hasil yang
ditetapkan. kegiatan yang memanfaatkan berbagai sumber daya dan berupaya
untuk mencapai tujuan tertentu. Pendidikan sebagai usaha manusia untuk membina
kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai dan kebudayaan yang ada dalam
masyarakatnya, usaha yang dilakukan oleh seorang pendidik terhadap peserta
didiknya agar mencapai perkembangan yang optimal. Dikatakan bahwa “Bangsa
yang besar dapat dilihat dari kualitas/karakter bangsa (manusia) itu sendiri. 1 Pada
dasarnya pendidikan tidak lain adalah bertujuan untuk membentuk pribadi yang
berkualitas, baik secara jasmani maupun rohani. Anak merupakan amanah bagi
kedua orang tua. Hatinya bersih dan polos bagaikan kertas putih. Baik buruknya
seorang anak, orang tua ikut andil dalam membentuknya. 2 Pendidikan dianggap
sebagai alternatif yang bersifat preventif karena pendidikan membangun generasi
bangsa yang lebih baik. Sebagai alternatif yang bersifat preventif, pendidikan
diharapkan dapat mengembangkan kualitas generasi muda bangsa dalam berbagai
aspek yang dapat memperkecil dan mengurangi penyebab berbagai masalah
budaya dan karakter bangsa. Memang diakui bahwa hasil dari pendidikan akan
terlihat dampaknya dalam waktu yang tidak segera, tetapi memiliki daya tahan dan
dampak yang kuat di masyarakat.3 Diakui atau tidak diakui saat ini terjadinya krisis
yang nyata dan mengkhawatirkan dalam masyarakat dengan melibatkan milik kita
yang paling berharga yaitu anak-anak. Krisis itu antara lain berupa meningkatnya
pergaulan bebas, maraknya angka kekerasan anak-anak dan remaja, kejahatan
terhadap teman, pencurian remaja, kebiasaan menyontek, penyalahgunaan obat-
obatan, pornografi, perkosaan, perampasan, dan perusakan milik orang lain sudah
menjadi masalah sosial yang hingga saat ini belum dapat teratasi secara tuntas.
Kebajikan terdiri atas sejumlah nilai, moral dan norma, seperti jujur, berani bertindak,

1
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Karakter Perspektif Islam (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2012), h. 2.
2
A. Martuti, Mendirikan & Mengelola PAUD (Yogyakarta: Kreasi Wacana, 2009), h. 4.
3
Kementrian Pendidikan Nasional, Pengembangan pendidikan Budaya Dan Karakter Bangsa (Jakarta : Badan
Pengembangan Dan Pusat Kurikulum, 2010), h. 1

Manajemen Pendidikan Karakter Aud

31
DARUL ILMI
Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Volume 2 No 1 Juni 2017
ISSN 2086-6909

dapat dipercaya, dan hormat kepada orang lain. Interaksi seseorang dengan orang
lain menumbuhkan karakter masyarakat dan karakter bangsa.4

Bangsa Indonesia secara sadar membangun pendidikan didasari pada akhlak mulia.
Seperti yang pernah dikatakan oleh Presiden pertama RI, Bung Karno :“Bangsa
Indonesia harus dibangun dengan mendahulukan pembangunan karakter (Character
Building) karena Charakter building inilah akan membuat Indonesia menjadi bangsa
yang besar, maju dan jaya, serta bermartabat. Jika character building ini tidak
dilakukan, bangsa Indonesia akan menjadi bangsa kuli”. 5Adapun pendidikan
karakter kini tidak hanya diberikan pada pendidikan menengah dan atas saja,
melainkan juga telah memasukannya pada pendidikan anak usia dini. 6 . Pendidikan
karakter bagi anak usia dini sangat penting dengan maksud untuk menanamkan
nilai-nilai kebaikan, agar menjadi kebiasaan bagi anak kelak dewasa atau pada
jenjang pendidikan selanjutnya. Masa usia dini merupakan masa yang tepat untuk
melakukan pendidikan. Sebab pada masa ini, anak sedang mengalami proses
pertumbuhan dan perkembangan yang luar biasa. Anak pada usia dini cenderung
belum memiliki pengaruh negatif yang banyak dari luar atau lingkungannya sehingga
orang tua maupun pendidik akan jauh lebih mudah dalam mengarahkan dan
membimbing anak-anaknya, terutama dalam menanaman nilai-nilai karakter. Agar
terwujudnya pendidikan karakter yang diharapkan maka perlu adanya manajemen
untuk mengelola pendidikan karakter pada ranah yang sesuai khususnya pada
pendidikan anak usia dini (PAUD), yang nantinya akan menanamkan nilai-nilai
karakter dalam kehidupan sehari-hari dan terbentuknya peserta didik yang
berkarakter. Karena anak merupakan aset negara yang nantinya akan menjadi
penerus bangsa dimasa yang akan datang. Selain itu, pembentukan karakter yang
terpenting adalah pada masa pendidikan anak usia dini. Karena dengan
menanamkan karakter sejak dini pada usia 0-8 tahun akan masuk nilai, karena pada
masa itu merupakan masa yang paling menentukan bagi perkembangan dan

4
Ibid, h. 2
5
Hendri, Pendidikan Karakter berbasis Dongeng (Bandung, Simbiosa Rekatam 2013), h. 11
6
Risnaeni Chasanah, Pendidikan Karakter Melalui Percobaan Sains Sederhana untuk Anak
Usia Dini (Yogyakarta: Kreasi Wacana, 2014), h. 8

Manajemen Pendidikan Karakter Aud

32
DARUL ILMI
Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Volume 2 No 1 Juni 2017
ISSN 2086-6909

pertumbuhan anak selanjutnya. Hal ini disebabkan masa usia dini merupakan masa
emas dalam kehidupan anak yang biasa disebut masa golden age.

PEMBAHASAN

Manajemen

Secara bahasa (etimologi), manajemen berasal dari bahasa latin yaitu dari asal kata
manus yang artinya tangan dan agare yang melakukan, managere diterjemahkan
kedalam bahasa inggris dalam bentuk kata kerja to manage dengan kata benda
management yang artinya pengelolaan.7 Pengelolaan dilakukan melalui proses dan
dikelola berdasarkan urutan dan fungsi manajemen itu sendiri. Menurut terry
manajemen adalah proses khas yang terdiri atas tindakan-tindakan perencanaan
dan pengendalian untuk menentukan serta mencapai tujuan melaui pemanfaatan
SDM dan sumber daya lainya.8 Secara termilogis dalam buku principles of
management disebut management is the coordination of resources through the
processes of planning, organizing, directing and controlling in order to attain stated
objectives.9 Artinya management adalah proses pengkoordinasian seluruh sumber
daya melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengendalian inilah yang kemudian disebut prinsip-prinsip
manajemen. Senada dengan ini Kamaludin menyatakan manajemen adalah
penyesuaian tujuan-tujuan melalui usaha-usaha orang lain. Manajemen bisa
dikatakan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengontrolan untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengoraganisasian
pemakaian sumber manusia dan material.10 Hal ini sejalan dengan Fattah
menyatakan manajemen diartikan sebagai proses merencana, mengorganisasi,
memimpin dan mengendalikan upaya organisasi dengan segala aspeknya agar
tujuan organaiasi tercapai secara efektif dan efisien.11 Dari pendapat diatas dapat

7
Husaini Usman. Manajemen Teori, Praktik Dan Riset Pendidikan. (Jakarta:Bumi Aksara) h.5
8
Melayu S,P Hasibuan. Manajemen, Dasar, Pengertian Dan Masalah (Jakarta:Bumi Aksara, 2007) h.1-2
9
Henri L Sisk. Princciples of management. (Ohio: South Western Publishing Company, 1969) h.10
10
Kamaludin. Manajemen. (Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan
Proyek Pengembangan Lembanga Pendidikan Tenaga Kependidikan) h.3
11
N. Fattah.Landasan Manajemen Pendidikan. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya) h.11

Manajemen Pendidikan Karakter Aud

33
DARUL ILMI
Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Volume 2 No 1 Juni 2017
ISSN 2086-6909

disimpulkan bahwa manajemen adalah serangkaian proses kegiatan perencanaan,


pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian melalui pemanfaatan sumber
daya manusia dan sumber daya lainya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
oleh lembaga atau sekolah.

Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter merupakan dua suku kata yang berbeda, terambil dari kata
pendidikan dan karakter. Kata pendidikan merupakan terjemahan dari kata
education, yang kata dasarnya educate atau bahasa Latinnya educo. Educo berarti
mengembangkan dari dalam, mendidik, melaksanakan hukum kegunaan. 12 Senada
dengan itu Menurut Lengveld yang dikutip oleh Muhammad Fadlillah & Lilif Mualifatu
Khorida dari Mansur berpendapat bahwa pendidikan merupakan upaya manusia
dewasa membimbing kepada yang belum dewasa untuk mencapai kedewasaan.13
Dan pengertian karakter menurut Pusat Bahasa Depdiknas adalah “bawaan, hati,
jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, tempramen, dan
watak.” Adapun berkarakter adalah kepribadian, berperilaku, bersifat, bertabiat, dan
berwatak”.14Menurut Lickona yang dikutip oleh Muchlas Samani & Hariyanto
mendefinisikan pendidikan karakter sebagai upaya yang sungguh-sungguh untuk
membantu seseorang memahami, peduli, dan bertindak dengan landasan inti nilai-
nilai etis. Secara sederhana Lickona mendefinisikan pendidikan karakter sebagai
upaya yang dirancang secara sengaja untuk memperbaiki karakter para siswa.15 Hal
ini sejalan dengan pendapat Ratna Megawangi yang dikutip oleh Dharma Kesuma
dkk pendidikan karakter adalah sebuah usaha untuk mendidik anak-anak agar dapat
mengambil keputusan dengan bijak dan mempraktikannya dalam kehidupan sehari-
hari, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang positif kepada

12
Sutrisno, Pembaharuan dan Pengembangan Pendidikan Islam (Yogyakarta: Fadilatama, 2011), h. 3.
13
Muhammad fadlillah & Lilif Mualifatu Khorida, Pendidikan Karakter Anak Usia Dini (Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media, 2013), h. 18.
14
Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter, konsepsi dan aplikasinya dalam lembaga pendidikan (jakarta:kencana,
2011) h. 8.
15
Muchlas Samani & Hariyanto, Konsep dan Model Pendidikan Karakter (Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Offset, 2011), hlm. 44.

Manajemen Pendidikan Karakter Aud

34
DARUL ILMI
Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Volume 2 No 1 Juni 2017
ISSN 2086-6909

lingkungannya.16Secara ringkas, dapat dipahami bahwa pendidikan karakter adalah


pendidikan yang menanamkan dan mengembangkan karakter-karakter luhur kepada
anak didik, sehingga mereka memiliki karakter luhur yang diterapkan dan
dipraktikkan anak dalam kehidupannya dalam keluarga sebagai anggota masyarakat
dan warga negara. Nilai dalam pendidikan karakter begitu penting keberadaanya.
Dalam pendidikan karakter, nilai harus menjadi core (intisari) dari pendidikan itu
sendiri. Penanaman nilai terpuji dalam pendidikan karakter mempunyai penekanan
yang berbeda. Jumlah dan jenis nilai yang dipilih tentu akan dapat berbeda antara
satu daerah atau sekolah satu dengan sekolah yang lainya, tergantung kepentingan
dan kondisi masing-masing.

Karakter dasar anak yang perlu dikembangkan sejak usia dini adalah karakter yang
mempunyai nilai permanen dan tahan lama, yang diyakini berlaku bagi manusia
secara universal dan bersifat absolut. Dalam kaitannya dengan nilai moral absoulut
ini, lickona menyebut sebagai “ the golden role’s”.17 Contoh the golden role adalah
jujur, adil, mempunyai integritas, cinta sesama, empati, disiplin, tanggung jawab,
peduli, kasih sayang dan rendah hati. Karakter dasar merupakan sifat fitrah manusia
yang diyakini dapat dibentuk dan dikembangkan melalui metode-metode pendidikan
tertentu seperti pendidikan karakter. Dalam konteks pengembangan pendidikan
karakter. Penyelenggaraan pendidikan bisa saja merumuskan karakter dasar yang
akan dikembangkan disesuaikan dengan nilai-nilai bangsa atau agama tertentu.
Mengacu pada LITBANG PUSKUR 2010 kementerian pendidikan nasional, nili-nilai
yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa diidentifikasi
dari sumber-sumber berikut ini :18

1. Agama : masyarakat indonesia adalah mesyarakat beragama, oleh karena itu,


kehidupan individu, masyarakat dan bansa selalu didasari pada ajaranan dan

16
Dharma Kesuma, dkk. Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik di Sekolah (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Offset, 2011), hlm. 5.
17
Arismantoro. tinjauan berbagai aspek character building, bagaimana mendidik anak berkarakter.
(yogyakarta:tiara wacana, 2010) h. 28
18
Kementrian pendidikan nasional. LITBANG, bahan pelatihan penguatan metodologi pembelajran
berdasarkan nilai-nilai budaya untuk membentuk daya saing dan karakter bangsa : pengembangan budaya
dan karakter bangsa. (jakarta: pusat kurikulum, 2010) h.7-10

Manajemen Pendidikan Karakter Aud

35
DARUL ILMI
Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Volume 2 No 1 Juni 2017
ISSN 2086-6909

kepercayaan. Secra politis, kehidupan kenegaraan punn didasari pada nilai-nilai


yang didasri pada nilai-nilai yang berasal dari agama, atas dasar pertimbangan
itu, maka nilai-nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa harus didasarkan
pada nilai-nilai dan kaidah yang berasal dari agama.
2. Pancasila : negara kesatuan republik indonesia diteg kan atas prinsip-prinsip
kehidupan kebangsaan dan kenegaraan yang disebut pancasila. Pancasila
terdapat pada pembukaan UUD 1945 dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal
yang terdapat dalam UUD 1945. Artinya, nilai-nilai yang terkandung dalam
pancasila menjadi nilai-nilai yang mengatur kehidupan politik, hukum, ekonomi,
kemasyarakatan, budaya dan seni. Pendidikan budaya dan karakter bangsa
bertujuan mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang memiliki
kemampuan, kemauan, dan menerapkan nilai-nilai pancasila dalam
kehidupannya sebagai warga negara.
3. Budaya : sebagai suatu kebenaran bahwa tidak ada manusia yang hidup
bermasyarakat yang tidak didasari olehnilai-nilai budaya yang diakui masyarakat
itu. Nilai-nilai budaya itu dijadikan dasar dalam pemberian makna terhadap suatu
konsep dan arti dalam komunikasi antar anggota masyarakat itu. Posisi budaya
yang demikian penting dalam kehidupan masyarakat mengharuskan budaya
menjadi sumber nilai dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa.
4. Tujuan pendidikan nasional : sebagai rumusan kualitas yang harus dimiliki setiap
warga negara indonesia, dikembangkan oleh berbagai satuan pendidikan di
berbgai jenjang dan jalur. Tujuan pendidikan nasional memuat berbagai nilai
kemanusian yang harus dimiliki warga negara indonesia. Oleh karena itu, tujuan
pendidikan nasional adalah sumber yang paling oprasional dalam
pengembangan pendidikan budaya karakter bangsa.
Berdasarkan keempat sumber nilai itu, teridentifikasi sejumlah nilai untuk
pendidikan budaya dan karakter bangsa sebagai berikut ini:
1. Religius
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang
dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun
dengan pemeluk agama lain

Manajemen Pendidikan Karakter Aud

36
DARUL ILMI
Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Volume 2 No 1 Juni 2017
ISSN 2086-6909

2. Jujur
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinysebagai orang yang
selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan dan pekerjaan
3. Toleransi
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat
sikap dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
4. Disiplin
Tindakan yang menunjukan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan
dan peraturan.
5. Kerja keras
Perilaku yang menunjukan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai
hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
6. Kreatif
Berfikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari
sesuatu yang telah dimiliki.
7. Mandiri
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam
menyelesaikan tugas-tugas.
8. Demokratis
Cara berfikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban
dirinya dan orang lain.
9. Rasa ingin tahu
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan
melias dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat dan didengar.
10. Semangat kebangsaan
Cara berfikir, bertindak dan berwawasan yang menempatkan kepentingan
bangsa dan negara diatas kepentingan diri dan kelompoknya.
11. Cinta tanah air
Cara berfikir, bersikap dan berbuat yang menunjukan kesetian, kepedulian dan
penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya,
ekonomo dan politik bangsa

Manajemen Pendidikan Karakter Aud

37
DARUL ILMI
Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Volume 2 No 1 Juni 2017
ISSN 2086-6909

12. Menghargai prestasi


Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang
berguna bagi masyarakat dan mengakui serta menghormati keberhasilan orang
lain
13. Bersahabat/komunikatif
Tindakam yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul dan bekerja
sama dengan orang lain
14. Cinta damai
Sikap, perkataan dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang
dan aman atas kehadiran dirinya
15. Gemar membaca
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang
memberikan kebajikan bagi dirinya
16. Peduli lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan
alam disekitarnya dan mengembangkan upaya-upay untuk memperbaiki
kerusakan alam yang sudah terjadi
17. Peduli sosial
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan
masyarakat yang membutuhkan
18. Tanggung jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya,
yang seharusnya dia lakukan, terhadap dirisendiri, masyarakat, linkungan
(alam,sosial,budaya), negara dan tuhan yang maha esa.

Sekolah dan guru dapat menambahkan ataupun mengurangi nilai-nilai tersebut


sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang dilayani sekolah dan hakekat materi
SK/KD dan materi bahasan suatu mata pelajaran. Meskipun demikian ada 5 yang
diharapkan menjadi nilai minimal yang dikembangkan disetiap sekolah yaitu : aman,
peduli, cerdas dan tangguh/kerja keras.19

19
Ibid. h.10

Manajemen Pendidikan Karakter Aud

38
DARUL ILMI
Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Volume 2 No 1 Juni 2017
ISSN 2086-6909

Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) menurut Cohran adalah segala sesuatu, sebuah
bentuk yang menggunakan atau menyediakan perkembangan anak, intervensi awal
dengan tujuan dan maksud tertentu, suatu yang mendukung pembelajaran dan
perkembangan anak dalam tahun pertama kehidupannya hingga usia wajib masuk
sekolah.20 Sedangkan menurut National Association for the Education of Young
Children (NAEYC), Anak Usia Dini merupakan periode kelahiran hingga usia
delapan tahun.21 Hal ini menunjukan bahwa perkembangan anak yang memerlukan
perhatian khusus untuk dikembangkan di periode keemasaan ini. Senada dengan itu
Rahman mendefinisikan Pendikan Anak Usia Dini sebagai suatu upaya yang
terencana dan sistematis yang dilakukan pendidik atau pengasuh anak usia nol
sampai delapan tahun dengan tujuan agar anak mampu mengembangkan potensi
yang dimiliki secara optimal.22 Oleh karena itu masa golden age sangat berpengaruh
pada perkembangan selanjutnya ketika beranjak dewasa. Menurut Santoso
Pendidikan Anak Usia Dini merupakan suatu disiplin ilmu pendidikan yang memiliki
konsentrasi pada pemahaman, pembinaan, dan pengembangan potensi sedini
mungkin.23 Bagi seorang pendidik ataupun orang tua hal yang terpenting bahwa
setiap anak memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar dan perlu dikembangkan
agar anak memiliki kemampuan untuk bereksplorasi dan mengembangkan potensi
secara optimal.Suyadi dan Maulidya Ulfa menjelaskan bahwa Pendidikan Anak Usia
Dini pada hakikatnya adalah pendidikan yang diselenggaran dengan tujun untuk
memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh atau
menekan pada pengembangan seluruh aspek keperibadian.24 Oleh karena itu
Pendidikan Anak Usia Dini memberi kesempatan pada anak untuk mengembangkan
keperibadian dan potensi secara maksimal yang mencakup perkembangan kognitif,
bahasa, sosial, emosi, fisik dan motorik. Jadi dapat disimpulkan bahwa Pendidikan
Anak Usia Dini adalah suatu upaya terencana atau suatu bentuk intervensi awal

20
Rebbeca S. New dan Moncrief Cochran, Early Childhood Education: An Internasional Encyclopedia,
Volumes 1-4. (London: Praeger Publishers, 2007), h. xxv
21
Ibid, h. xxvi
22
Hibama S. Rahman.Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. (Yogyakarta: PGTKI Press,2002), h.4
23
Soegeng Santoso , Konsep Pendidikan Anak Usia Dini Menurut Pendirinya, Makalah. (Jakarta; 2011). h.3
24
Suyadi dan Maulidya Ulfah.Konsep Dasar PAUD. (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2013), h.17

Manajemen Pendidikan Karakter Aud

39
DARUL ILMI
Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Volume 2 No 1 Juni 2017
ISSN 2086-6909

yang dilakukan oleh pendidik atau orang tua bagi pertumbuhan dan perkembangan
anak, mempunyai tujuan untuk mengembangakan potensi anak usia nol sampai
delapan tahun secara optimal.

Pengertian Anak Usia Dini

Anak usia dini merupakan masa yang paling penting bagi perkembangan anak
sehingga anak usia dini sedang dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan yang
paling pesat baik fisik maupun mental dimana dimasa ini pembentukan karakter
anak sangat penting Sehingga lahir generasi bangsa yang tumbuh dan berkembang
dengan karakter. perkembangan otak sebagai pusat kecerdasaan terjadi sangat
cepat karena perkembangan otak pada anak usia dini telah mencapai 80 prosen
dari orang dewasa sehingga masa itu disebut sebagai golden age. Menurut
penelitian di bidang neurosains yang dilakukan oleh Osbon, White dan Bloom
sebagaimana dikutip Suyadi menyatakan bahwa perkembangan kecerdasaan atau
intelektual anak pada usia empat tahun mencapai 50 prosen, pada usia delapan
tahun mencapai 80 prosen, pada usia dua belas tahun mencapai 90 prosen, dan
pada usia delapan belas tahun perkembangan intelektual anak mencapai 100
prosen atau telah mencapai perkembangan yang optimal.25 Senada dengan itu
dalam kerangka pelaksanaan pendidikan anak usia dini, Undang-undang Nomor 20
tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 28 ayat 1 mengatakan bahwa anak usia dini
adalah anak yang berada pada rentang usia sejak lahir sampai dengan enam
tahun.26Jadi berdasarkan system pendidikan nasional di Indonesia, anak usia dini
merupakan anak yang memiliki usia sampai dengan enam tahun. Menurut NAEYC
(National Assosiation Education for Young Children) mengemukakan bahwa anak
usia dini adalah sekelompok individu yang berada pada rentang usia antara nol
sampai delapan tahun.27Hal ini sejalan dengan pendapat Soegeng Santoso
sebagaimana dikutip oleh Ramli mengatakan bahwa anak usia dini ialah anak yang
berada pada rentang masa usia lahir sampai usia delapan tahun. 28 Jadi menurut

25
Suyadi, Teori Pembelajaran Anak Usia Dini (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014), h.33
26
Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, Pasal 28 ayat 1
27
Sofia Hartati, How To Be a Good Teacher and To Be a Good Mother, (Jakarta: Enno Media, 2007), h.10
28
M. Ramli, Pendampingan Perkembangan Anak Usia Dini, (Jakarta: Depdiknas, 2004), h.1.

Manajemen Pendidikan Karakter Aud

40
DARUL ILMI
Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Volume 2 No 1 Juni 2017
ISSN 2086-6909

NAEYC dan santoso, anak usia dini merupakan anak yang berada pada rentang
usia nol sampai delapan tahun.Hartati mengemukakan bahwa anak usia dini
merupakan kelompok manusia yang berada dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan secara terus menerus.29 Hal ini menandakan bahwa anak usia dini
adalah individu yang unik dimana anak memiliki pola pertumbuhan dan
perkembangan fisik, kognitif, sosio-emosional, kreativitas, bahasa dan komunikasi.
Dari beberapa definisi tentang anak usia dini di atas dapat disimpulkan bahwa anak
usia dini adalah anak yang berada pada rentang umur nol sampai delapan tahun
yang memiliki sifat yang unik, sehingga pada masa anak usia dini baik diberikan
stimulasi perkembangan dengan melalui pemberian pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani, pembinaannya
diselenggarakan secara terpadu dalam satu program pembelajaran agar anak dapat
mengembangkan segala daya guna dan kreatifitasnya sesuai dengan karakteristik
perkembangannya dan memiliki kesiapan untuk jenjang pendidikan selanjutnya.

Karakteristik Anak Usia Dini

Anak usia dini merupakan pribadi unik yang mampu menarik perhatian orang
dewasa. Anak usia dini tumbuh dan berkembang dengan berbeda sesuai dengan
tingkat perkembangannya masing-masing. Santoso mengemukakan bahwa secara
umum Anak Usia Dini mempunyai karakteristik bermacam-macam antara lain suka
meniru, ingin mencoba, spontan, ingin tahu, ingin yang baru, jujur, riang, suka
bermain, banyak gerak, suka mewujudkan akunya, unik, susah diatur, dan
egosentris.30 Richard D. Kellough sebagaimana dikutip oleh Hartati mengemukakan
bahwa karakteristik anak usia dini yang khas adalah: 1) Egosentris, 2) Memiliki
curriosity yang tinggi, 3) Makhluk sosial, 4) The unique person, 5) Kaya dengan
fantasi, 6) Daya konsentrasi yang pendek, dan 7) Masa usia dini merupakan masa
belajar yang paling potensial.31 Berdasarkan beberapa karakteristik tersebut, dapat
disimpulkan bahwa perkembangan pengetahuan anak dibangun atas pengalaman-

29
Sofia Hartati, op. cit., h.11.
30
Soegeng Santoso, Konsep Pendidikan Anak Usia Dini Menurut Pendirinya, Makalah VIII, 6 Januari 2011,
h.3.
31
Sofia Hartati, op. cit.,h.12-17.

Manajemen Pendidikan Karakter Aud

41
DARUL ILMI
Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Volume 2 No 1 Juni 2017
ISSN 2086-6909

pengalaman terdahulu yang telah ia alami. Dalam proses perkembangannya, setiap


anak memiliki perbedaan karena lingkungan sekitar yang mempengaruhi
perkembangan anak juga berbeda. Anak-anak merupakan pribadi memiliki rasa
ingin tahu yang besar dan sangat antusias terhadap banyak hal terutama hal-hal
yang dianggap baru oleh mereka.

Kesimpulan

Menanamkan pendidikan karakter sejak usia dini merupakan masa yang paling tepat
untuk melakukan pembiasaan dalam pembentukan karakter seseorang karena masa
ini merupakan masa belajar yang paling pontensial. Pedidikan karakter memiliki
peran penting dalam merubah perilaku seseorang, dimana diantarannya penerapan
manajemen pendidikan karakter perlu diterapkan dalam Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD) karena manajemen merupakan suatu proses kerjasama yang dilakukan oleh
dua orang atau lebih dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif
dan efesien. manajemen pendidikan karakter sekolah yang baik perlu mendasarkan
pada prinsip efesiensi, prinsip efektifitas, prinsip pengutamaan tugas pengelolaan
dan prinsip kerjasama. Untuk mencapai nilai karakter bangsa dan pendidikan
budaya yang meliputi : Religius, Jujur, Toleransi, Disiplin, Kerja keras, Kreatif,
Mandiri, Demokratis, Rasa ingin tahu, Semangat kebangsaan, Cinta tanah air,
Menghargai prestasi, Bersahabat/komunikatif, Cinta damai, Gemar membaca, Peduli
lingkungan, Peduli sosial, Tanggung jawab.

DAFTAR PUSTAKA

Aly, Hery Noer. 1999. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Logos

Arismantoro. 2010. tinjauan berbagai aspek character building, bagaimana mendidik


anak berkarakter. yogyakarta: tiara wacana.

Manajemen Pendidikan Karakter Aud

42
DARUL ILMI
Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Volume 2 No 1 Juni 2017
ISSN 2086-6909

Asmani, Jamal Ma’mur. 2011. Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di


Sekolah. Jogjakarta: Diva Press.

Chasanah, Risnaeni. 2014. Pendidikaan Karakter Melalui Percobaan Sains


Sederhana Untuk Anak Usia Dini. Jogjakarta: Kreasi Wacana.

Fadlillah, Muhammad & Lilif Mualifatu Khorida. 2013. Pendidikan Karakter Anak Usia
Dini. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Fattah, N. 2010. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya

Hendri. 2013. Pendidikan Karakter berbasis Dongeng. Bandung: Simbiosa Rekatam


2013

Hurlock, Elizabeth B. 1980. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang


Rentang Kehidupan, Alih Bahasa Istiwidayati dan Soedjarwo. Jakarta: Erlangga

Hartati, Sofia. 2007. How To Be a Good Teacher and To Be a Good Mother.


Jakarta: Enno Media

Hasibuan. 2007. Malayu, Manajemen, dasar, Pengertian dan Masalah. Jakarta:


Bumi Aksara

Kamaludin. 2007. Manajemen. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan


Direktorat Jendral Pendidikan Proyek Pengembangan Lembanga Pendidikan
Tenaga Kependidikan

Kementrian Pendidikan Nasional. 2010. Pengembangan pendidikan Budaya Dan


Karakter Bangsa. Jakarta : Badan Pengembangan Dan Pusat Kurikulum

Kementrian pendidikan nasional. 2010. LITBANG, bahan pelatihan penguatan


metodologi pembelajran berdasarkan nilai-nilai budaya untuk membentuk daya saing
dan karakter bangsa : pengembangan budaya dan karakter bangsa. jakarta: pusat
kurikulum.

Kesuma, Dharma dkk. 2011. Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik di
Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset

Manajemen Pendidikan Karakter Aud

43
DARUL ILMI
Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Volume 2 No 1 Juni 2017
ISSN 2086-6909

Majid, Abdul dan Dian Andayani. 2012. Pendidikan Karakter Perspektif Islam.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Mulyasa, E. 2011. Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta: Bumi Aksara.


Rahman, Hibama S. 2002. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta:
PGTKI Press

Ramli, M. 2004. Pendampingan Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas.

S. Rebbeca. 2007. New dan Moncrief Cochran, Early Childhood Education: An


Internasional Encyclopedia, Volumes 1-4. London: Praeger Publishers

Samani, Muchlas & Hariyanto. 2011. Konsep dan Model Pendidikan Karakter.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset

Santoso, Soegeng. 2011. Konsep Pendidikan Anak Usia Dini Menurut Pendirinya,
Makalah. Jakarta

-----------------------------. Konsep Pendidikan Anak Usia Dini Menurut Pendirinya,


Makalah VIII, 6 Januari 2011,

Semiawan, Conny R. 2008. Belajar dan Pembelajaran prasekolah dan Sekolah


Dasar. Jakarta: Indeks

Sisk, Henri L. 1969. Princciples of management. Ohio: South Western Publishing


Company

Sutrisno. 2011. Pembaharuan dan Pengembangan Pendidikan Islam. Yogyakarta:


Fadilatama

Suyadi. 2014. Teori Pembelajaran Anak Usia Dini. Bandung: Remaja Rosdakarya

Suyadi dan Maulidya Ulfah. 2013. Konsep Dasar PAUD. Bandung: PT. Remaja
Rosda Karya

Syaodih, Ernawulan. 2005. Bimbingan di Taman Kanak-kanak. Depdiknas: Jakarta

Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, Pasal 28 ayat 1

Manajemen Pendidikan Karakter Aud

44
DARUL ILMI
Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Volume 2 No 1 Juni 2017
ISSN 2086-6909

Usman, Husaini. 2006. Manajemen Teori, Praktik dan Riset Pendidikan. Jakarta:
Bumi Aksara

Zubaedi. 2011. Desain Pendidikan Karakter: Konsepsi dan Aplikasinya dalam


Lembaga Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Manajemen Pendidikan Karakter Aud

45

Anda mungkin juga menyukai