Anda di halaman 1dari 21

74

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Penelitian

ini

secara

umum

bertujuan untuk

mengetahui

Pelatihan model terbimbing dan mandiri PAUD dapat mempengaruhi


kemampuan pendidik dalam

merencanakan

pembelajaran di PAUD.

Adapun secara empiris tujuan dilakukan penelitian ini adalah :


1. Untuk mendeskripsikan secara empiris tentang pelatihan PAUD
2. Untuk mendeskripsikan secara empiris tentang kemampuan guru
merencanakan pembelajaran di PAUD.
3. Untuk mendapatkan data empiris serta menganalisis tentang pengaruh
pelatihan model terbimbing dan mandiri terhadap kemampuan guru
merencanakan pembelajaran di PAUD.

B. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian dilaksanakan di Kec. Tunjung Teja yang terletak di
Kab Serang, dengan waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Desember
2013 sampai dengan Januari 2014. Tempat penelitian dipilih dengan
alasan Kec.Tunjung Teja belum mendapatkan Pelatihan model terbimbing
dan mandiri dan mudah mendapatkan izin penelitian.
74

75

Adapun rincian waktu dan tahapan penelitian adalah sebagai


berikut :
Tabel 3.2
Waktu dan Tahapan Penelitian

Waktu

Kegiatan

Agustus 2012 s.d Januari 2013

Penyusunan bab 1-3

28 Februari 2013

Izin obeservasi PAUD di Kec. Tunjung Teja

1 Maret 2013

Observasi Awal

15 Maret 2013

Seminar proposal

20 Maret 2013

Izin Penelitian

Desember 2013 Januari 2014

Penelitian di PAUD Sekecamatan Tunjung Teja

29 Mei 2014

Seminar hasil penelitian

3 Desember 2014

Sidang Skripsi

C. Metode dan Disain Penelitian


Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
eksperimen. Arikunto menyatakan :
Metode eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan
untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari sesuatu
yang
dikenakan pada subjek selidik. Dengan kata lain penelitian
eksperimen mencoba meneliti ada tidaknya hubungan sebab
akibat. Caranya adalah dengan membandingkan satu atau
lebih kelompok eksperimen yang diberikan perlakuan dengan
satu atau lebih kelompok pembanding yang tidak menerima
perlakuan.1

Suharmi Arikunto, Manajemen Penelitian(Jakarta:Rineka Cipta,2009),p.207

76

Pada penelitian ini, digunakan dua kelompok eksperimen yaitu,


kelompok pertama merupakan kelas eksperimen yang diberi perlakuan
berupapelatihan PAUD yang menggunakan teori dan praktek pembuatan
perencanaan pembelajaran.Kelompok kedua merupakan kelas kontrol
yang

diberikan

pelatihan

PAUD

yang

hanya

menggunakan

teori

pembuatan perencanaan pembelajaran.


Desain penelitian ini yang digunakan dalam penelitian ini adalah
control group desain. Arikunto menyatakan. Penggunaan model ini dilihat
perbedaan pencapaian antara kelompok eksperimen dengan pencapaian
kelompok kontrol.2 Pada kedua kelas diberikan pre-test dan post test
mengidentifikasi pengaruh pelatihan PAUD dan manfaat pelatihan PAUD
setelah para guru menerima pelatihan PAUD dengan metode pelatihan
yang berbeda.
Desain Penelitiannya dapat dilihat pada table berikut:
Tabel 3. 3
Desain Penelitan
Control group desain 3

Pretes

Kelompok

Perlakuan

Postest

T1

Y1

T2

Y2

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis Edisi Revisi X (Jakarta:Rineka
Cipta, 2010),Pp.125-126
3
Ibid, p. 125

77

Keterangan :
E
K
T1
T2
Y1.1
Y1.2

: Kelompok Eksperimen
: Kelompok Kontrol
: Pemberian perlakuan berupa pelatihan PAUD
dengan metode penugasan terbimbing .
: Pemberian perlakuan berupa pelatihan PAUD
Dengan metode penugasan mandiri.
: Hasil post - test kelompok Eksperimen
: Hasil post test kelompok Kontrol
Berdasarkan

sebelumnya,

perlakuan

Perlakuan yang

desain

penelitian

diberikan

kepada

yang

telah

kelompok

diuraikan
eksperimen.

akan diberikan pada penelitian ini yaitu pelatihan PAUD

terhadap kemampuan guru merencanakan pembelajaran dan tujuan dari


setiap perlakuan diharapkan dapat mengembangkan kemampuan guru
dalam membuat perencanaan pembelajaran di PAUD. Perlakuan akan
diberikan sebanyak kurang lebih 12 kali dengan durasi 2 x 45 menit untuk
satu kali perlakuan. Materi setiap perlakuan sesuai dengan modul
pembelajaran pada saat diberikan.
Untuk mendapatkan data-data tentang perbedaan kemampuan
guru dalam membuat

perencanaan kegiatan pembelajaran kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Peneliti melakukan evaluasi berupa tes


pemahaman

menggunakan

pilihan

perlakuan diberikan (post-test). Hasil

ganda

yang

dilakukan sesudah

post-test inilah yang dijadikan

perbandingan dalam mengukur perbedaan kemampuan dalam membuat


perencanaan kegiatan pembelajaran kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol.

78

Rangkuman perlakuan terhadap kelompok eksperimen dan


kelompok kontrol dapat dilihat pada table berikut :
Table 3.4
Perlakuan yang diberikan pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok
Kontrol

Perlakuan

Kelompok
Kelompok
Eksperimen
Kontrol
Mengetahui pengaruh pelatihan model
terbimbing dan mandiri PAUD terhadap

Tujuan

kemampuan

guru

merencanakan

pembelajaran di PAUD
Hal yang
disamakan

Hal yang
di bedakan

Materi

Sesuai dengan tema atau materi


pembelajaran pada saat itu

Media

Papan tulis dan modul

Pelaksanaan

Guru PAUD dibantu oleh Peneliti

Waktu

12 Kali Pertemuan @ 2 x 45 Menit

Evaluasi

Pre-Test - Post-Test (Pilihan Ganda)

Metode

Penggunaan
Penggunaan
Penugasan secara penugasan secara
terbimbing
mandiri

Berikut ini adalah tabel program pembelajaran pada kelas


eksperimen dan kelas kontrol :

79

Tabel 3. 5
Rincian Perlakuan yang diberikan pada kelompok Eksperimen dan
Kelas Kontrol
Pertemuan ke1

Program Pelatihan
Kelompok Eksperimen
Kelompok Kontrol
Tujuan
Prencanaan 1. Ceramah
tentang
Pembelajaran
tujuan pembelajaran
1. Tanya jawab tentang 2. Tanya jawab
tujuan pembelajaran
3. Mengerjakan tugas
2. Melakukan percobaan 4. Penugasan mandiri
merumuskan
tujuan
pembelajaran
3. Mampu menjelaskan
tujuan sesuai dengan
ranah kognitif, efekktif
dan psikomotor
4. Penugasan
terbimbing
Materi
Perencanaan 1. Ceramah
tentang
Pembelajaran
materi pembelajaran
1. Tanya jawab tentang 2. Tanya jawab
materi pembelajaran
3. Mengerjakan tugas
2. Kesesuain
antara 4. Penugasan mandiri
materi dengan tujuan
3. Presentasi
hasil
eksperimen
4. Penugasan
terbimbing
Metode
Perencanaan 1. Ceramah
tentang
pembelajaran
metode pembelajaran
1. Tanya jawab tentang 2. Tanya jawab
metode pembelajaran 3. Mengerjakan tugas
2. Menentukan metode 4. Penugasan mandiri
pembelajaran
3. Kesesuaian
antara
metode
dengan
tujuan
4. Penugasan
terbimbing
Langkah-langkah/tahap1. Ceramah
tentang
tahap
perencanaan
tahapan pembelajaran
pembelajaran
2. Tanya jawab
1. Tanya jawab tentang 3. Mengerjakan tugas

80

tahapan pembelajaran
2. Menyusun
tahapan
inti, tahapan penutup
3. Kesesuai
antara
tahapan pendahuluan,
inti, dan penutup
4. Kesesuain
antara
tahap
pembelajaran
dengan tujuan dan
metode pembelajaran
5. Presentasi
hasil
ekseprimen
6. Penugasan terbimbing
Media
perencanaan
pembelajaran
1. Tanya jawab tentang
media pembelajaran
2. Melakukan
percobaan/mampu
memilih
media
pembelajaran
yang
akan digunakan
3. Kesesuain
antara
media dengan tujuan,
metode dan tahapan
pembelajaran
4. Presentasi
hasil
eksperimen
5. Penugasan terbimbing

4. Penugasan mandiri

Evaluasi
perencanaan
Pembelajaran
1. Tanya jawab tentang
evaluasi pembelajaran
2. Menentukan evaluasi
pembelajaran
3. Presentasi
hasil
eksperimen
4. Penugasan terbimbing
Kurikulum PAUD
1. Tanya jawab tentang
pengertian kurikulum
PAUD
2. Memahami kurikulum

1. Ceramah
tentang
evaluasi pembelajaran
2. Tanya jawab
3. Mengerjakan tugas
4. Penugasan mandiri

1. Ceramah
tentang
media pembelajaran
2. Tanya jawab
3. Mengerjakan tugas
4. Penugasan mandiri

1. Ceramah
tentang
kurikulum PAUD
2. Tanya jawab
3. Mengerjakan tugas
4. Penugasan mandiri

81

10

11

12

3. Presentasi
hasil
ekperimen
4. Penugasan terbimbing
Tematik
1. Tanya jawab tentang
kegunaan
tematik
dalam
kurikulum
PAUD
2. Melakukan percobaan
membuat tema
3. Presentasi
hasil
ekperimen
4. Penugasan terbimbing
Webbing
1. Tanya jawab tentang
webbing tematik
2. Membuat webbing
3. Presentasi
hasil
eksperimen
4. Penugasan
terbimbing
Apa RKM
1. Tanya jawab tentang
RKM
2. Membuat RKM
3. Presentasi
hasil
eksperimen
4. Penugasan
terbimbing
Apa RKH
1. Tanya jawab tentang
RKH
2. Membuat RKH
3. Presentasi
hasil
eksperimen
4. Penugasan
terbimbing
Hasil
pembuatan
kurikulum,
webbing
tematik dan RKM & RKH
1. Tanya jawab tentang
bagaimana
hasil
penugasan
yang
telah dilakukan di

1. Ceramah
tentang
kegunaan
tematik
dalam
kurikulum
PAUD
2. Tanya jawab
3. Mengerjakan tugas
4. Penugasan mandiri

1. Ceramah
tentang
webbing
2. Tanya jawab
3. Mengerjakan tugas
4. Penugasan mandiri

1. Ceramah
tentang
RKM
2. Tanya jawab
3. Mengerjakan tugas
4. Penugasan mandiri

1. Ceramah
tentang
RKH
2. Tanya jawab
3. Mengerjakan tugas
4. Penugasan mandiri

1. Mengulas
tentang
materi yang sudah
diberikan
2. Tanya jawab
3. Mengerjakan
penugasan
4. Penugasan mandiri

82

kelas
2. Melakukan
pengamatan
hasil
penugasn RKM&RKH
3. Presentasi
dan
memajang hasil karya
pada papan display
4. Penugasan
terbimbing

Berdasarkan

tabel

di

atas,

kelompok

eksperimen

dan

kelompokkontrol dalam penelitian ini diberikan perlakuan sebanyak 12 kali


pertemuan dengan durasi waktu 45 menit. Materi yang diberikan selama
perlakuan disesuaikan dengan materi ataupun

diluar materi kegiatan

pelatihan.
Kegiatan pelatihan

dipimpin oleh nara sumber dibantu oleh

peneliti. Sebelum memberikan perlakuan kepada kelompok eksperimen


dan kelas kontrol, peneliti terlebih dahulu menjelaskan kepada guru
tentang kegiatan yang akan dilakukan seperti menjelaskan langkahlangkah

kegiatan,

media

yang

digunakan,

dan

cara

narasumber

menyampaikan materi kepada guru.


D. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian peneliti
dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang ditentukan.4Berdasarkan

Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori-Aplikasi(Jakarta:Bumi Aksara,


2006),p.116

83

pernyataan tersebut populasi tidak hanya pada manusia tetapi juga


pada obyek dan benda-benda alam lainnya.
Populasi dalam penelitian ini adalah guru PAUD di Kecamatan
Tunjung Teja yang berjumlah 124 orang guru PAUD.Dalam penelitian
ini yang menjadi populasi terjangkau guru PAUD

di Kecamatan

Tunjung Teja Serang yang terdiri dari 35 lembaga PAUD yang telah
masuk data nasional dan 4 lembaga PAUD belum masuk data
nasional (baru) yang tersebar di 9 Desa Se-Kecamatan Tunjung Teja
Kab. Serang. Total lembaga sebanyak 39 lembaga PAUD di
Kecamatan Tunjung Teja Serang.
2. Teknik Pengambilan Sampel
Sampel dapat dikatakan bagian dari populasiSampel adalah
bagian dari populasi.5Dengan kata lain sampel diambil berdasarkan
populasi yang telah dipilih untuk menjadi obyek penelitian.
Sampel yang digunakan dalam peneliti menggunakan teknik
pengambilan

sampel

dengan

random

sampling,

yaitu

teknik

pengambilan sampel secara acak dimana tiap anggota yang berada


didalam populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi
sampel. Adapun jumlah sampel yang diteliti dalam penelitian ini yakni
sebanyak 38 orang guru untuk kelompok eksperimen dan 38 orang
guru untuk kelompok kontrol. Maka pengambilan sampelnya yaitu
perwakilan dua guru PAUD untuk setiap PAUD di Kecamatan Tunjung
5

Nurul Zuriah, Ibid, p.119

84

PAUD. Oleh karena itu, porsi untuk masing

Teja terdapat

39

masing PAUD

yaitu dua guru. Setiap PAUD diwakili

oleh masing-

masing dua guru yang ditunjuk oleh pengelola PAUD secara random
sebagai perwakilan dari PAUD berdasarkan representasi kompetensi
serta ketersediaan waktu untuk penelitian ini.

Jumlah Peserta Diklat

Kelompok guru peserta Diklat yang dibimbing

Kelompok guru peserta Diklat yang mandiri

(Kelompok Ekseperimen 38 peserta)

(Kelompok Kontrol 38 peserta)

Gambar 3.6
Bangan pembentukan kelompok pelatihan PAUD
kelompok Ekseperimen dan Kelompok Kontrol

E. Teknis Pengumpulan Data


1. Variabel penelitian
Pada penelitian ini terdapat dua variabel yaitu satu variabel
bebas atau variabel tindakan (X) dan satu variabel terikat (Y).variabel
adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek pengamatan

85

penelitian.6 Dalam penelitian ini yang menjadi variabel tindakan (X)


adalah

pelatihan

model

terbimbing

dan

mandiri

PAUD

yang

dipergunakan sebagai sarana mengembangkan kemampuan guru


merencanakan pembelajaran, sedangkan variabel terikat (Y) yaitu
Kemampuan guru merencanakan pembelajaran di PAUD pada
kelompok

eksperimen

dan

kelompok

kontrol.Untuk

mengukur

kemampuan guru merencanakan pembelajaran (Y) dilakukan dengan


tes.
2. Definisi Konseptual
Kemampuan guru adalah Kesanggupan guru untuk membuat tujuan
pembelajaran, menentukan tujuan pembelajaran, materi pembelajaran,
metode pembelajaran, langkah-langkah perencanaan pembelajaran,
media

pembelajaran, evaluasi

pembelajaran dan merencanakan

penilaian pada proses pembelajaran di anak usia dini.


Pelatihan

PAUD

secara

terbimbing

dan mandiri

merupakan

pelatihan yang dirancang untuk memudahkan pelaksanaan pelatihan


dalam suatu kegiatan kepelatihan. Dalam proses pelaksanaanya
pelatihan

secara

mendapatkan

terbimbing

kesempatan

dan
yang

mandiri
sama

peserta
untuk

pelatihan,

mendapatkan

pengetahuan dan ilmu yang sama selama dilaksanakanya kegiatan,


yang membedakan hanya dalam bentuk penugasan dalam kegiatan
kepelatihannya.
6

Cholid Narbuka& Abu Achmadi, Metodologi Penelitian (Jakarta: Bumi Aksara, 2008),p.118

86

3. Definisi Operasional
Kemampuan

guru

dalam

membuat

perencanaan

kegiatan

pembelajaran adalah skor (nilai) total tentang kesanggupan yang di


dapatkan dari pemberian hasil tes yang dilakukan oleh guru meliputi
indikator pada aspek.
(1) Membuat tujuan pembelajaran
(2) Menentukan ,metode pembelajaran yang tepat
(3) Menentukan

langkah-langakah

yang

tepat

untuk

proses

pembelajaran.
(4) Membuat media yang sesuai dengan teman yang akan
diberikan pada proses pembelajaran
(5) Membuat

evaluasi

proses

pembelajaran

dan

evaluasi

perkembengan anak.
Adapun kisi-kisi untuk instrumen kemampuan merencanakan
pembelajaran yang dibuat sesuai dengan definisi konseptual adalah
sebagai berikut :
Tabel.3.7
Kisi-kisi instrumen teskemampuan guru
merencanakanpembelajaran di PAUD
Aspek
Kemampuan
1. Tujuan
Perencanaan
Pembelajaran
(Sesuai dengan
tema yang
diberikan pada
saat pelatihan)

Indikator
1.1 Mengerti definisi tujuan pembelajaran
1.2 Merumuskan tujuan pembelajaran
1.3 Mampu menjelaskan tujuan sesuai
dengan ranah kognitif, afektif dan
psikomotorKetepatan perilaku yang
keluar

No
Soal

Jumlah
Soal

1,2,3

87

2. Materi
Perencanaan
Pembelajaran
(Sesuai dengan
tema yang
diberikan pada
saat pelatihan)

3. Metode
Perencanaan
Pembelajaran
(Sesuai dengan
tema yang
diberikan pada
saat pelatihan)

4. Langkahlangkah /tahaptahap
perencanaan
pembelajaran
(Sesuai dengan
tema yang
diberikan pada
saat pelatihan)

5. Media
Perencanaan
Pembelajaran
(Sesuai dengan
tema yang
diberikan pada
saat pelatihan)

6. Evaluasi
Perencanaan
Pembelajaran
(Sesuai dengan
tema yang
diberikan pada
saat pelatihan)

2.1 Menentukan materi pembelajaran


2.2 Kesesuaian antara materi dengan
tujuan pembelajaran

3.1 Mengerti definisi metode pembelajaran


3.2 Menentukan metode pembelajaran
3.3 Kesesuaian antara metode dengan
tujuan pembelajaran dan materi

4.1 Mengerti tahapan pembelajaran


4.2 Menyusun tahapan pendahuluan,
tahapan inti, tahapan penutup
4.3 Kesesuaian antara tahapan
pendahuluan,inti dan penutup
4.4 Kesesuaian antara tahap pembelajaran
dengan tujuan dan metode
pembelajaran
5.1 Mengerti definisi media pembelajaran
5.2 Mampu memilih media pembelajaran
yang akan digunakan
5.3 Kesesuaian antara media dengan
tujuan, metode dan tahapan
pembelajaran

4,5

6,7,8

9,10,
11,12

13,14,
15

16,17

6.1Mengertidefinisi evaluasi pembelajaran


6.2. Menentukan evaluasi Pembelajaran

88

Instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data mengenai


variabel terikat, yaitu kemampuan guru merencanakan pembelajaran
di PAUD dengan menggunakan pedoman tes. dengan model skala
likert.7Tes

kemampuan

menggunakan

pilihan

ganda,

karena

merupakan tes yang bersifat obyektif dimana nilai-nilainya dilakukan


secara pasti, tanpa melibatkan intervensi subjektifitas dari penilai.
Instrument pre-test dan post-test

terdiri atas soal pilihan ganda

dengan skor 1 (satu) untuk jawaban yang benar dan skor 0 (nol) untuk
jawaban yang salah.
F.

Instrumen Penelitian
a. Pengujian Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kevalidan suatu
instrumen. Validitas adalah keadaan yang menggambarkan tingkat
instrumen yang bersangkutan mampu mengukur apa yang akan
diukur.8Suatu Pengajuan validitas dalam penelitian ini digunakan
sebagai

alat untuk mengukur sejauh mana instrumen ini dapat

menjadi ukuran dalam melihat kemampuan guru dalam membuat


perencanaan kegiatan pembelajaran.
Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan melalui satu
tahap

yaitu pengujian validitas secara teoritik .Secara teoritik,

pengujian validitas instrumen ini dilakukan melalui pemeriksaan oleh

7
8

Sugiyono, Metode Penelitian Kuanlitatif, Kualitatif dan R&D ( Jakarta: Alfabeta, 2009), p.93
Suharsimi Arikunto, Loc It,.p.167

89

dua orang pakar atau penilai (expert judgement) untuk menganalisis


tiap-tiap butir instrumen dan menilai ketepatan butir instrumen dengan
indikator. Selajutnya uji validitas dilakukan secara empiris, yaitu
dengan menguji instrumen di lapangan. Instrumen diberikan kepada
sejumlah responden sebagai sampel uji coba kemudian menganalisis
butir instrumen dan membandingkan rhitung dengan rtabel. Rumus yang
digunakan untuk menguji tingkat validitas dalam penelitian ini adalah
rumus korelasi product moment.9sebagai berikut :

rxy

N .X iY X i Y
N . X i 2 X i 2 N . Y 2 Y 2

Keterangan :
rxy
n
X
Y
X
Y
XY
X2
Y2

= Koefisien korelasi Product moment


= Banyak respoden
= Jumlah seluruh skor item
= jumlah seluruh skor total
= Jumlah seluruh skor item
= Jumlah seluruh skor item total
= jumlah perkalian antar skor x dan skor y
= Jumlah skor yang dikuadratkan dalam tiap butir
= Jumlah skor yang dikuadratkan dalam tiap responden

b. Pengujian Reliabilitas
Perhitungan

reliabilitas

merupakan

perhitungan

terhadap

konsistensi data angket yaitu dengan menggunakan rumus Alpha


Cronbach. Penggunaan rumus ini disesuaikan dengan teknik skoring
yang dilakukan pada setiap item dalam instrumen.
9

Op Cit,.Pp.314-317

90

Rumus alpha cronbach yang dimaksud adalah:

k si 2
1 2
r11
k 1 st
Dimana :
rit
K
Si2
St2

=
=
=
=

Koefisien reliabilitas instrumen


jumlah butir instrumen yang valid
varians butir
varians total

Hasil uji coba reliabilitas kemudian diinterptesikan pada tabel kriteria


nilai r sebagai berikut.10
Tabel 3.8
Kriteria Nilai r
Besarnya nilai r

Interpretasi

Kurang dari 0,70

Sangat Rendah

0,70 s.d 0,79

Rendah

0,80 s.d 0,84

Sedang

0,85 s.d 0,89

Tinggi

0,90 s.d 1.00

Sangat Tinggi

Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas diperoleh hasil nilai r=0,8911.


Dari perhitungan diatas bahwa koefiesien relaibilitas termasuk dalam
kategori 0,85-0,89. Maka dapat dikatakan instrumen memiliki reliabilitas
yang sangat tinggi.

10
11

Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial(Bandung: Remaja Rosdakarya,1998),p.85


Perhitungan dapat dilihat pada Lampiran

91

G. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data merupakan prosedur penelitian yang
digunakan untuk proses data agar mempunyai makna untuk menjawab
masalah dalam penelitian ini dan menguji hipotesis. Data-data tersebut
dianalisis secara bertahap melalui dua hal sebagai berikut
1. Statistik Deskripsi
Statistik
menganalisis
menggambarkan

deskriptif adalah statistik


data

dengan

data

generalisasi.Analisis

yang

data

cara

yang digunakan untuk


mendeskripsikan

telah terkumpul untuk

dilakukan beberapa

atau

umum atau

tahapan sebelum

kemudian diperoleh sebuah analisis. Pada tahap ini, akan diperoleh


data mean, median, modus, varians dan simpangan baku yang
disajikan dalam bentuk tabel frekuensi dan gambar (diagram).
2. Statistik Inferensial
Statistik inferensial dilakukan dengan pengujian prasyaratan
analisis yakni dengan uji normalitasLilieforsdan uji homogenitas
dengan uji Fisher sebagai berikut:
a. Uji Persyaratan Analisis
1) Uji Normalitas dengan Uji Liliefors
Uji normalitas dilakukan untuk menguji normalitas sampel. Uji
normalitas adalah mengadakan pengujian terhadap normal tidaknya
sebaran data yang akan dianalisis. Uji normalitas dilakukan untuk
mengetahui apakah sampel dalam penelitian ini berasal dari populasi

92

yang berdistribusi normal atau tidak. Untuk mengetahui distribusi


normal Menggunakan uji Liliefors dengan taraf signifikan =0,05. data
penelitian dapat dikatakan berdistribusi normal apabila nilai L hitung<Ltabel
dan sebaliknya jika harga L hitung>Ltable maka data yang diperoleh tidak
berdistribusi normal.
Peneliti menggunakan uji normalitas dengan rumus Liliefors.12
Lo =I

)-S(Zi)I

Keterangan :
Lo
: Normalitas Liliefors
F (Zi) : Nilai Z ( Peluang pada kurva norma )
S (Zi) : Proporsi data Z terhadap keseluruhan
2) Uji Homogenitas dengan Uji F
Uji homogenitas ini bertujuan untuk menguji apakah sampel
dalam penelitian ini berasal dari populasi yang memiliki variansi yang
sama. Teknik uji yang digunakan adalah uji homogenitas(uji Fisher),
yaitu dengan membandingkan 2 varians dengan taraf signifikan
=0,05.
Dalam penelitian ini, perhitungan homogenitas menggunakan rumus
uji F sebagai berikut.

12

S
=
S

2
1
2
2

Sudjana, Metoda Statistika Cetakan ke tiga edisi keenam (Bandung:Tarsito,2005),p. 466

93

Keterangan :
S1 2
S22

=Varian Terbesar
= Varians terkeci

Bila hasil dari perhitungan uji-F (Fhitung) lebih kecil dari F tabel, maka data
tersebut homogen.
Fhitung<Ftabel
b. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan setelah data terbukti berdistribusi normal
dan homogen dengan menggunakan uji perbedaan dua rata-rata (ujit). Tujuan dari uji hipotesis adalah untuk melihat hasil penelitian
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah menjalani tes
akhir. Pengujian dilakukan

dengan taraf signifikan =0,05 yang

dilakukan dengan uji-t (t student).13Jika thitung<ttabel, maka Hipotesis nol


(H0) maka hipotesis alternatif ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa tidak
terdapat pengaruh yang signifikan dari pelatihan model terbimbing dan
mandiri

PAUD

terhadap

kemampuan

guru

merencanakan

pembelajaran di PAUD antara yang terbimbing dan mandiri. Hipotesis


diterima jika thitung>ttabel hal ini berarti bahwa terdapat pengaruh yang
signifikasi

dari

perlatihan

PAUD

terhadap

kemampuan

guru

merencanakan pembelajaran di PAUD antara yang terbimbing dan


mandiri.

13

Sudjana, Op.Cit, p. 241

94

X1 X

s12
s22

n1
n2

Keterangan:

= Rata-rata kelas ekperimen


= Rata-rata kelas kontrol
= Varian kelas eksperimen
= Varian kelas kontrol
= Banyaknya data kelas eksperimen
= Banyaknya data kelas kontrol

3. Hipotesis Statistik
Pengujian Hipotesis Menggunakan Uji-tstatistik yaitu perbedaan dua
rata-rata pengujian dilakukan pada taraf signifikan =0,05 hipotesis
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
H0 : 1< 2
H1 : 1> 2
Keterangan :
H0= Hipotesis Nol
H1= Hipotesis Tandingan
1= Skor rata-rata kemampuan guru merencanakan pembelajaran
kelompok

eksperimen

yang

diberikan

pelatihan

PAUD

dengan teori dan praktek terbimbing.


2= Skor rata-rata kemampuan guru merencanakan pembelajaran
kelompok kontrol yang diberikan pelatihan PAUD dengan teori
dan penugasan mandiri.

Anda mungkin juga menyukai