Anda di halaman 1dari 57

MODEL, STRATEGI

PENDEKATAN,
TEKNIK METODE
PEMBELAJARAN
MATEMATIKA
KELOMPOK
2 ANGGOTA

Afnita Simanjunta (2101913)


Muhammad Afif Taqiyudin (2102312)
Bilqis Hildaziya Mumtaz (2102607)
Alya Nur Najmi Laila (2106463)
Maisaroh Tamrin (2108969)
E N D A H U L U A N
P
t a r b e l a k a n g
l a
Untuk meningkatkan mutu pendidikan dan pembelajaran di masa yang akan datang
diperlukan perubahan pola pikir yang akan dijadikan sebagai landasan pelaksanaan
program pembelajaran. Usaha-usaha guru dalam mengatur dan menggunakan
berbagai variabel pengajaran merupakan bagian penting dalam keberhasilan siswa
mencapai tujuan yang direncanakan. Maka pemilihan model, strategi, metode, teknik
dan pendekatan dalam situasi kelas yang bersangkutan sangat penting. Oleh karena
itu, tulisan ini dirasa perlu untuk membahas mengenai beberapa model, strategi,
metode, teknik dan pendekatan dalam pembelajaran.
Rumusan Masalah Tujuan Penulisan
1. Apa model pembelajaran matematika? 1. Menjelaskan model pembelajaran matematika

2. Apa strategi pembelajaran matematika? 2. Menjelaskan strategi pembelajaran matematika

3. Apa pendekatan pembelajaran 3. Menjelaskan pendekatan pembelajaran


matematika
matematika?
4. Menjelaskan teknik pembelajaran matematika
4. Apa teknik pembelajaran matematika?
5. Menjelaskan metode pembelajaran matematika
5. Apa metode pembelajaran matematika?
Manfaat Penulisan
1. Mengetahui model pembelajaran matematika
2. Mengetahui strategi pembelajaran matematika
3. Mengetahui pendekatan pembelajaran matematika
4. Mengetahui teknik pembelajaran matematika
5. Mengetahui metode pembelajaran matematika
E M B A H A S A N
P
Model
Pembelajaran
Matematika
Dalam proses pembelajaran dikenal istilah model pembelajaran.
Menurut Arends dalam Trianto (2010:51) model pembelajaran mengacu pada
pendekatan pembelajaran yang akan digunakan, termasuk didalamnya tujuan-tujuan
pengajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan
pengelolaan kelas.
Hal senada juga diungkapkan oleh Erman, Suherman (2003:7) model pembelajaran
adalah pola interaksi siswa dengan guru didalam kelas yang menyangkut strategi,
pendekatan, metode dan teknik pembelajaran yang diterapkan dalam pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar di kelas.
dapat disimpulkan bahwa Model Pembelajaran Mengajar adalah
proses pembelajaran umum yang dapat digunakan untuk berbagai
topik dalam berbagai mata pelajaran.
Setiap model pembelajaran juga mempunyai tahap-tahap
(sintaks) yang dapat dilakukan siswa dengan bimbingan guru.
Antara sintak yang satu dengan yang lain juga mempunyai
perbedaan.
Menurut Erman, Suherman (2003: 259), beberapa
model pembelajaran .

Model Pembelajaran Kooperatif.


Model Pembelajaran Teman Sebaya
MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA SECARA
UMUM
1 Problem Based Learning

Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) atau Problem Based Learning (PBL) adalah
kurikulum dan proses pembelajaran.

pembelajaran ini bertujuan merangsang peserta didik untuk belajar melalui


berbagai permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari dikaitkan dengan
pengetahuan yang telah atau akan dipelajarinya
Langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:
Mengorientasi peserta didik pada masalah. Tahap ini untuk memfokuskan peserta didik
mengamati masalah yang menjadi objek pembelajaran.
Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran. Pengorganisasian pembelajaran salah satu kegiatan
agar peserta didik menyampaikan berbagai pertanyaan (atau menanya) terhadap masalah kajian.
Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok. Pada tahap ini peserta didik melakukan
percobaan (mencoba) untuk memperoleh data dalam rangka menjawab atau menyelesaikan
masalah yang dikaji.
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Peserta didik mengasosiasi data yang ditemukan
dari percobaan dengan berbagai data lain dari berbagai sumber.
Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah. Setelah peserta didik mendapat jawaban
terhadap masalah yang ada, selanjutnya dianalisis dan dievaluasi.
Contoh
permasalahan
soal yang berhubungan dengan
kehidupan sehari-hari.
Soal :
Umur Dina lebih tua 7 tahun dari umur
Dani. Sedangkan jumlah umur mereka 43
tahun. Berapakah umur masing-masing?
Kelebihan dan kekurangan Problem Based Learning
Kelebihan: Kekurangan:
1. Peserta didik dilatih untuk selalu berpikir 1. Tidak semua materi pembelajaran bisa
kritis dan terampil dalam menyelesaikan menerapkan model ini.
suatu permasalahan. 2. Waktu yang dibutuhkan untuk
2. Bisa memicu peningkatan aktivitas peserta menyelesaikan materi pembelajaran lebih
didik di kelas. lama.
3. Peserta didik terbiasa untuk belajar dari 3. Bagi peserta didik yang belum terbiasa
sumber yang relevan. menganalisis suatu permasalahan, biasanya
4. Kegiatan pembelajaran berjalan lebih enggan untuk mengerjakannya.
kondusif dan efektif karena peserta 4. Jika jumlah peserta didik dalam satu kelas
didiknya dituntut untuk aktif. terlalu banyak, guru akan kesulitan untuk
mengondisikan penugasan.
2 Project Based Learning

Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning/PjBL) adalah model


pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik
melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk
menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar
Tujuan pembelajaran:
pembelajaran yang memfokuskan pada permasalahan komplek yang diperlukan peserta didik dalam
melakukan investigasi dan memahami pembelajaran melalui investigasi, membimbing peserta didik dalam
sebuah proyek kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam kurikulum,
memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk menggali konten (materi) dengan
menggunakan berbagai cara yang bermakna bagi dirinya, dan melakukan eksperimen secara kolaboratif.

Langkah pembelajaran dalam project based learning adalah sebagai berikut:


1. Menyiapkan pertanyaan atau penugasan proyek (start with the essential question),
2. Mendesain perencanaan proyek (design a plan for the project),
3. Menyusun jadwal (create a schedule),
4. Memonitor kegiatan dan perkembangan proyek,
5. Menguji hasil,
6. Mengevaluasi kegiatan/pengalaman
Contoh
permasalahan
contoh pembuatan sebuah kotak atau box yang berbentuk persegi.
Setelah itu siswa mendesain perencanaan proyek dengan cara
menentukan panjang sisi tersebut, serta membuat timeline untuk
menyelesaikan proyek. Kemudian pada sela pembuatan proyek guru
melakukan monitoring atau berperan menjadi mentor bagi para
siswanya. Lalu setelah selesai pengerjaan siswa diharapkan dapat
menguji hasil proyek dan mempresentasikannya di depan kelas.
Kelebihan dan Kekurangan Project Base Learning
Kelebihan: Kekurangan:
1. Meningkatkan motivasi belajar peserta 1. Pembelajaran berbasis proyek memerlukan
didik untuk belajar, mendorong banyak waktu yang harus disediakan untuk
kemampuan mereka untuk melakukan menyelesaikan permasalahan yang kompleks
pekerjaan penting, dan mereka perlu untuk 2. Banyak orang tua peserta didik yang merasa
dihargai. dirugikan karena menambah biaya untuk
2. Meningkatkan kemampuan pemecahan memasuki sistem baru.
masalah. 3. Banyak instruktur merasa nyaman dengan kelas
3. Membuat peserta didik menjadi lebih aktif tradisional, di mana instruktur memegang peran
dan berhasil memecahkan problem- utama di kelas. Ini merupakan tradisi yang sulit,
problem kompleks. terutama bagi instruktur yang kurang atau tidak
4. Meningkatkan daya kolaborasi. menguasai teknologi.
3 Inquiry learning

Pembelajaran berdasarkan inquiry merupakan seni penciptaan


situasi-situasi sedemikian rupa sehingga siswa mengambil peran
sebagai ilmuwan.
siswa berinisiatif untuk mengamati dan menanyakan gejala alam,
mengajukan penjelasan-penjelasan tentang apa yang mereka lihat.
Langkah-langkah Model pembelajaran inkuiri sebagai berikut :
1. Orientasi
2. Menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa
3. Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan.
4. Menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar
5. Merumuskan masalah
6. Merumuskan hipotesis
7. Mengumpulkan data
8. Menguji hipotesis
9. Merumuskan kesimpulan

Contoh permasalahan
pengenalan konsep pada bangun datar yaitu persegi panjang. Dalam hal ini siswa dapat
menyatakan ulang definisi dari persegi panjang, unsur-unsur persegi panjang, dll.
Kelebihan dan Kekurangan Inquiry Learning
Kelebihan: Kekurangan:
1. Dapat membentuk dan mengembangkan 1. Kesulitan pengontrolan kegiatan dan
(self-concept) pada diri siswa, sehingga keberhasilan peserta didik
siswa dapat mengerti tentang konsep 2. Terkadang dalam implementasinya
dasar dan ide-ide pokok dengan lebih baik. memerlukan waktu yang panjang sehingga
2. Membantu dalam menggunakan ingatan sering pendidik sulit menyesuaikannya
dan transfer pada situasi proses belajar dengan waktu yang telah ditentukan
yang baru. 3. Selama kriteria keberhasilan belajar
3. Mendorong siswa untuk berpikir dan ditentukan oleh kemampuan peserta
bekerja atas inisiatifnya sendiri, bersikap menguasai materi pelajaran, maka model
objektif, jujur dan terbuka. pembelajaran ini akan sulit
4. Mendorong siswa untuk berpikir inisiatif diimplementasikan oleh setiap pendidik.
dan merumuskan hipotesanya sendiri.
4 Discovery Learning
Discovery Learning adalah proses belajar yang di dalamnya tidak disajikan suatu
konsep dalam bentuk jadi (final), tetapi siswa dituntut untuk mengorganisasi
sendiri cara belajarnya dalam menemukan konsep
guru berperan sebagai pembimbing dengan memberikan kesempatan kepada siswa
untuk belajar secara aktif. Dalam metode Discovery Learning bahan ajar tidak
disajikan dalam bentuk akhir, siswa dituntut untuk melakukan berbagai kegiatan
menghimpun informasi, membandingkan, mengkategorikan, menganalisis,
mengintegrasikan, mereorganisasikan bahan serta membuat kesimpulan-
kesimpulan.
Langkah-langkah Model pembelajaran discovery learning sebagai berikut :
1. Stimulation (memberi stimulus)
2. Problem Statement (mengidentifikasi masalah)
3. Data Collecting (mengumpulkan data)
4. Data Processing (mengolah data)
5. Verification (memverifikasi)
6. Generalization (menyimpulkan)

Contoh permasalahan
guru melakukan penyampaian materi singkat tentang bangun ruang sekitar kita, serta
bagaimana cara membuat jaring-jaring bangun ruang. Dalam hal ini siswa dituntut untuk
melakukan uji coba membuat gambar jaring-jaring bangun ruang. Dan guru meminta siswa
untuk membawa perlengkapan untuk menggambar jaring-jaring tersebut, seperti kertas
gambar, penggaris, dan alat tulis.
Kelebihan dan Kekurangan Discovery Learning
Kelebihan: Kekurangan:
Discovery Learning dapat
Memungkinkan munculnya atau
memfasilitasi peserta didik untuk
timbulnya miskonsepsi jika PBM tidak di
berpartisipasi aktif dalam proses
rancang secara komprehensif.
pembelajaran.
Tidak semua peserta didik secara
Melalui Discovery Learning, rasa ingin
personal dapat terfasilitasi dalam
tahu Peserta Didik dapat di
tumbuhkan. proses penemuan, oleh karena
Discovery Learning dapat pengelompokan yang tidak konstruktif.
memungkinkan adanya perkembangan Memerlukan analisis materi dan konsep
keterampilan hidup sepanjang hayat yang detail yang dapat di jadikan
dari Peserta Didik. sebagai temuan Peserta Didik. Penemuan
Secara personal Peserta Didik dapat ini tentu harus berbasis pada kegiatan
memaksimalkan pengalaman penyelidikan.
belajarnya.
Strategi
Pembelajaran
Matematika
Pengertian Strategi

Menurut Kamus Besar Bahasa


Menurut Rachmawati
Indonesia, strategi adalah ilmu dan
(2012) bahwa strategi
seni menggunakan semua sumber daya
merupakan suatu pola
bangsa untuk melaksanakan
yang dibuat secara
kebijaksanaan tertentu dalam perang
sistematis
dan damai

Cara untuk melakukan suatu hal dengan sistematis


STRATEGI
PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Strategi belajar mengajar matematika adalah


suatu kegiatan dalam belajar matematika
yang harus dikerjakan pendidik dan peserta
didik agar tujuan pembelajaran dapat dicapai
3 JENIS STRATEGI YANG BERKAITAN
DENGAN PEMBELAJARAN
Strategi Strategi Strategi
pengorganisasian penyampaian
pembelajaran pengelolaan
pembelajaran pembelajaran
Pengorganisasian Penyampaian isi
pembelajaran pembelajaran menjadi Pengelolaan
merupakan hal penting salah satu komponen pembelajaran
dalam proses belajar dalam melaksanakan merupakan proses
mengajar matematika metode proses menata atau
terutama dalam pembelajaran. Hal ini merancang
menyusun rancangan bertujuan agar isi dan keterlibatan peserta
kegiatan dengan informasi pembelajaran didik dengan metode
memadukan sebuah tersampaikan dengan yang dipilih
keterampilan baik
KONSEP STRATEGI
PEMBELAJARAN MATEMATIKA
(a) merangkum spesifikasi dan kualifikasi
perubahan sikap peserta didik
(b) menerapkan pendekatan yang tepat
terhadap masalah belajar mengajar
matematika peserta didik, memilih prosedur,
metode dan teknik belajar mengajar
matematika
(c) menetapkan kriteria keberhasilan kegiatan
belajar mengajar matematika.
PENDEKATAN
PEMBELAJARAN
MATEMATIKA
PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Pendekatan pembelajaran matematika adalah cara yang
ditempuh guru dalam pelaksanaan pembelajaran agar
konsep yang disajikan dapat diadaptasi oleh peserta didik.
Ada dua jenis pendekatan dalam pembelajaran
matematika, yaitu:
1. Pendekatan yang bersifat materi
2. Pendekatan yang bersifat metodologi
1. Induktif - Deduktif
Pendekatan induktif adalah penyajian bahan pelajaran dari contoh-
contoh yang bersifat khusus, kemudian siswa dituntut untuk membuat
kesimpulan.
Pendekatan deduktif adalah dari suatu aturan (definisi, teorema) yang
bersifat umum dilanjutkan dengan contoh.
2. Informal - Formal
Informal berarti tidak menurut aturan resmi dalam prosedur matematis.
Formal berarti bersifat matematis, melalui jalur-jalur logis, sistematis,
dan menggunakan kaidah aksiomatis (definisi, aksioma, atau teorema).
3. Intuitif - Aksiomatik
Intuitif adalah cara berpikir dengan melalui intuisi (naluri), memahami konsep
matematika dengan sendirinya karena pola berpikirnya berdasarkan pada
konsep atau pengalaman yang telah dialami dan dimilikinya.
Aksiomatik, seperti halnya pendekatan formal, untuk memahami konsep
dengan menggunakan aturan.
4. Analitik - Sintetik
Analitik adalah cara mengerjakan proses matematika dimulai dari hal-
hal yang diketahui.
Sintetik adalah cara mengerjakan proses matematika dimulai dengan
menjabarkan hal yang ditanyakan.
5. Problem Solving - Problem Posing - Probing
Problem solving adalah pendekatan menggunakan algoritma non rutin
dalam menyelesaikannya, konteksnya merupakan sesuatu yang baru, dan
siswa diasumsikan mampu untuk menyelesaikannya.
Problem posing mempunyai ciri pengamatan, penelaahan sifat, pemeriksaan
padakasus lain, generalisasi, pembuktian, dan perluasan.
Probing merupakan teknik pembelajaran dengan cara mengajukan
pertanyaan secara berangkai yang sifatnya membimbing siswa ke arah
jawaban tertentu.
6. Tematik - Realistik
Pendekatan tematik memulai pembelajaran dengan membicarakan konteks
atau tema tertentu, yang biasanya berkenaan dengan konteks kehidupan
nyata di masyarakat, kemudian guru mengangkatnya ke arah konsep
matematika tertentu.
Pendekatan Realistik adalah suatu pendekatan yang menempatkan realitas
dan pengalaman siswa sebagai titik awal pembelajaran dimana siswa diberi
kesempatan untuk mengkonstruksi sendiri pengetahuan matematika
formalnya melalui masalah-masalah realitas yang ada.
8. Kontruktivisme
Pembelajaran konstruktivisme menugaskan siswa untuk membaca,
mengamati, bereksperimen, atau bertanya jawab kemudian dari hasil
belajarnya siswa mengkontruksi pengetahuannya dalam struktur kognitif.
Dalam kegiatan pembelajaran ini guru meluruskan atau melengkapi
sehingga konstruksi pengetahuan yang dimiliki siswa menjadi benar.
9. Spiral
Pembelajaran yang memperhatikan keterkaitan konsep yang satu
dengan yang lainnya, mulai dari lingkup sempit mengarah ke lingkup
yang makin luas, dari hal yang mudah ke hal yang sukar, dan dari hal yang
sederhana menuju ke hal yang kompleks.
10. Cara Belajar Siswa Aktif
Pendekatan pembelajaran yang memandang siswa sebagai subjek dan
bukan objek, sehingga siswa harus aktif. Aktivitas yang dimaksud
menyangkut aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor. Tugas guru adalah
mengoptimalkan kinerja ketiga aspek tadi dalam pembelajaran.
11. Keterampilan Proses
Matematika adalah suatu proses dan produk. Proses matematika lebih
penting dari pada produk, dengan karakteristik logis dan sistematik.
Komponen komponen keterampilan proses adalah mengamati,
interpretasi, mengkaji, menghitung. mengukur, mengklarifikasi,
membuat hipotesis, meramalkan, menerapkan, menggeneralisasi, dan
mengkomunikasikan.
METODE
PEMBELAJARAN
MATEMATIKA
Metode Mengajar
Metode mengajar adalah teknik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau
menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam Kelas, baik secara individual atau
secara kelompok, agar pelajaran itu dapat diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh siswa
dengan baik.

Menurut Erman, Suherman (2003:7):


Metode pembelajaran adalah cara menyajikan materi yang masih bersifat
umum.
Dari pengertian sebelumnya bisa disimpulkan bahwa metode
pembelajaran matematika adalah cara yang digunakan oleh guru dalam
menyampaikan materi pelajaran matematika agar mudah dipahami oleh
siswa.
Metode khusus dalam
pembelajaran matematika

1. Metode Ceramah
2. Metode Ekspositori
3. Metode Demonstrasi
4. Metode Drill dan Metode Latihan
5. Metode Tanya Jawab
6. Metode Penemuan
7. Metode inkuiri
8. Metode Permainan dan Pemecahan
Masalah
METODE CERAMAH
cara penyampaian informasi dengan lisan dari seseorang kepada sejumlah
pendengar di suatu ruangan, guru lebih banyak aktif sementara anak pasif.
Contoh :
ketika guru menjelaskan teori teori dalam pembelejaran matematika materi ialah
ketika soal diberikan dan dikerjakan pula oleh guru

METODE EKSPOSITORI
metode ekspositori dominasi guru banyak berkurang, siswa belajar lebih aktif
dari pada metode ceramah.
Contoh :
Murid mengerjakan latihan soal sendiri, mungkin juga dilakukan sambil bertanya
dan mengerjakannya bersama dengan temannya, atau disuruh membuatnya di
papan tulis.
METODE DEMONSTRASI
Metode demonstrasi sejenis dengan metode ceramah dan metode ekspositori.
Kegiatan belajar mengajar berpusat pada guru atau guru mendominasi kegiatan
belajar mengajar. Tetapi pada metode demonstrasi dominasi guru lebih
berkurang lagi. Untuk memantapkan hasil pembelajaran melalui metode
demonstrasi, pada akhir pertemuan dapat diberikan tugas-tugas yang sesuai
dengan kegiatan yang dilaksanakan.

METODE DRILL DAN METODE LATIHAN


adalah suatu metode atau cara mengembangkan kompetensi atau skill anak didik baik
dalam aspek kognitif, afektif maupun psikomotor, sehingga anak lebih terampil dalam
bidang yang dilatihkan. Metode latihan sangat penting untuk memantapkan konsep,
hukum dan teori. Kemampuan mengenai fakta-fakta dasar berhitung ini tergantung pada
ingatan. Cepat mengingat, kemampuan mengingat kembali dan kegiatan-kegiatan lain
yang bersifat lisan merupakan hal-hal yang perlu untuk “hafal”. Kemampuan-
kemampuan demikian merupakan tujuan dari metode drill.
METODE TANYA JAWAB
Metode Tanya jawab adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran melalui bentuk
pertanyaan yang perlu dijawab oleh anak didik. Dalam metode tanya jawab,
pertanyaan pertanyaan bisa muncul dari guru, bisa juga dari peserta didik,
demikian pula halnya jawaban yang dapat muncul dari guru maupun peserta
didik. Meskipun aktivitas siswa semakin besar, namun kegiatan dan materi
pelajaran masih ditentukan oleh guru.

METODE PENEMUAN
Pada metode ini materi disampaikan hingga bentuk akhir, sedangkan cara belajar siswa
merupakan belajar dengan menerima (Receptioning Learning). Pembelajaran dengan
metode penemuan berharap agar siswa benar-benar aktif belajar menemukan sendiri
bahan yang dipelajarinya. Metode penemuan merupakan metode pembelajaran yang
mengatur pembelajaran sedemikian rupa sehingga anak memperoleh pengetahuan yang
sebelumnya belum diketahuinya itu tidak melalui pemberitahuan, sebagian atau
seluruhnya ditemukan oleh siswa sendiri.
METODE INKUIRI
adalah metode mengajar yang paling mirip dengan metode penemuan.
Perbedaannya adalah dalam metode penemuan hasil akhir yang harus ditemukan
siswa merupakan sesuatu yang baru bagi dirinya, namun sudah diketahui oleh
guru. Sedangkan dalam metode inkuiri hal baru itu juga belum diketahui oleh guru.

METODE PERMAINAN DAN PEMECAHAN MASALAH


Metode permainan merupakan metode pembelajaran dimana siswa dirangsang dalam
berpikir dengan bermain untuk menanamkan konsep-konsep matematika. Permainan
yang mengandung nilai-nilai matematika dapat meningkatkan keterampilan, penanaman
konsep, pemahaman, dan pemantapannya; meningkatkan kemampuan menemukan,
memecahkan masalah, dan lain-lainnya. Yang begini harus banyak dipakai, terpadu
dengan kegiatan belajar mengajar. Ketika anak-anak mulai belajar koordinat,
permainan yang menyangkut koordinat dapat diberikan.
Teknik Pembelajaran
Matematika
Pengertian teknik

Teknik adalah cara sistematis mengerjakan sesuatu. Teknik


merupakan suatu kiat, atau penemuan yang digunakan untuk
menyelesaikan serta menyempurnakan suatu tujuan langsung.
Teknik harus konsisten dengan metode.

sangat penting bagi seorang pendidik untuk membuat teknik


pembelajaran yang bervariasi untuk mencegah siswa merasa
bosan terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung.
Macam-macam Teknik
Pembelajaran Matematika

1. Teknik pembelajaran langsung


2. Teknik problem solving
3. Teknik pembelajaran kooperatif
4. Teknik pembelajaran kontekstual
Teknik pembelajaran langsung
Seorang tenaga pendidik haruslah menyadari bahwa materi pembelajaran yang
mereka ajarkan bukanlah sesuatu yang konkret melainkan sebuah pelajaran yang
abstrak yang menuntut banyak pemahaman bagi para peserta didik. Untuk itu
maka pembelajaran pertama yang dapat diberikan adalah dengan teknik
pembelajaran langsung.

Teknik problem solving


teknik pembelajaran yang berorientasi pada problem solving atau pemecahan
masalah. seorang tenaga pendidik dapat memberikan tugas kepada para peserta
didiknya untuk memecahkan soal-soal dalam pembelajaran matematika yang
diberikan oleh tenaga pendidiknya.
Teknik pembelajaran kooperatif
teknik pembelajaran yang lebih menekankan pada kerjasama yang terjalin antara
para peserta didik yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran matematika.
seorang tenaga pendidik dapat membentuk kelompok-kelompok peserta didik
yang mana setiap kelompok tersebut diberikan tugas untuk menyelesaikan
persoalan matematika.

Teknik pembelajaran kontekstual


merupakan sebuah teknik atau cara pembelajaran yang berbasis pada konteks.
Artinya seorang tenaga pendidik diharapkan agar menyampaikan atau
memberikan pelajaran matematika yang sesuai dengan konteks yang dialami para
peserta didik. lebih mudah menangkap materi pelajaran matematika yang
disampaikan tenaga pendidiknya.
PERTANYAAN
SIMPULAN
Model pembelajaran adalah pola interaksi siswa dengan guru di dalam kelas yang menyangkut
strategi, pendekatan, metode dan teknik pembelajaran yang diterapkan dalam pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar di kelas.

Strategi pembelajaran Matematika adalah suatu taktik kegiatan dalam belajar matematika yang
harus dikerjakan pendidik dan peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara
efektif dan efisien.
Pendekatan pembelajaran matematika adalah cara yang ditempuh oleh guru dalam pelaksanaan
pembelajaran agar konsep yang disajikan dapat diadaptasikan oleh siswa.

Metode pembelajaran adalah cara menyajikan materi pelajaran yang masih bersifat umum.
teknik pembelajaran matematika adalah suatu kiat, atau penemuan yang digunakan untuk
menyelesaikan serta menyempurnakan suatu tujuan langsung yang harus konsisten dengan
metode dan harus selaras dan serasi dengan pendekatan.
Model, pendekatan, strategi, metode dan teknik mengajar
sangat penting dikuasai oleh seorang guru untuk mencapai
pembelajaran yang optimal. Materi yang sulit bisa menjadi
mudah, materi yang kurang menarik bisa menjadi menarik
bila guru mampu menggunakan model, pendekatan, strategi,
metode dan teknik pembelajaran yang baik dan
menyenangkan. Oleh karenanya, para guru haruslah berupaya
merancang model, pendekatan, strategi, metode dan teknik
pembelajaran yang baik dan menyenangkan dalam
pembelajaran matematika.
Terima Kasih
Mari kita tutup kegiatan hari ini dengan bacaan
hamdalah bersama-sama dan doa kafaratul majelis.
Sampai ketemu di kelas berikutnya!

Anda mungkin juga menyukai