Pendahuluan
A. Latar Belakang
Sebelum melakukan proses pembelajaran, pendidik atau guru harus
mempersiapkan strategi serta metode yang matang untuk nantinya diterapkan
dalam proses pembelajaran baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan.
Tidak hanya matang, tetapi strategi yang dipilih juga harus tepat supya dapat
menciptakan pembelajaran yang efektif dan efisien serta tujuan dari
pembelajaran tersebut juga dapat tercapai secara optimal.
Menurut Roestiyah N.K. pada tahun 1993 salah satu langkah untuk
memiliki starategi itu ialah harus menguasai teknik-teknik penyajian. Teknik
penyajian sendiri merupakan cara guru menyajikan atau mengajarkan bahan
ajar kepada siswa didalam kelas, agar pelajaran tersebut dapat ditangkap,
dipahami dan digunakan oleh siswa. Guru juga hendaknya tidak hanya
menguasai satu metode, tetapi harus menguasai banyak metode sehingga
proses pembelajaran tidak terkesan monoton dan membosankan. Seperti kata
Rustaman pada tahun 2003 bahwa Pembelajaran dengan menggunakan
banyak metode akan menunjang pencapaian tujuan pembelajaran yang lebih
bermakna.
Salah satu metode yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran
adalah metode percobaan atau eksperimen. Maka dari itu di dalam makalah
ini akan dijelaskan tentang metode eksperimen tersebut agar pembaca
khususnya pendidik dan calon pendidik ini mengetahui metode tersebut.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan suatu masalah
sebagai berikut:
1. Apa pengertian metode percobaan?
2. Apa tujuan dari metode percobaan?
3. Bagaimana desain dari metode percobaan?
4. Bagaimana karakteristik metode eksperimen?
5. Bagaimana langkah-langkah dalam metode percobaan?
6. Apa keunggulan dan kekurangan dari metode ini?
7. Apa kendala yang mungkin terjadi?
C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini yakni:
1. Memenuhi tugas mata kuliah Metode Strategi Belajar Mengajar
(MSBM)
1
BAB II
Pembahasan
A. Pengertian Metode Percobaan
Berikut merupakan pengertian metode percobaan menurut para ahli:
Menurut Syaiful Bahri Djamarah (1995) metode eksperimen
adalah cara penyajian pelajaran dimana siswa melakukan
percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu
yang dipelajari.
Mulyani Sumantri, dkk (1998) mengatakan bahwa metode
eksperimen diartikan sebagai cara belajara mengajar yang
melibatkan siswa dengan mengalami dan membuktikan sendiri
proses dan hasil percobaan. Menurut Roestiyah (2001:80) Metode
eksperimen adalah suatu cara mengajar, di mana siswa melakukan
suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta
2
sains,
karena
memberikan
kondisi
belajar
metode
yang
eksprimen
dapat
mampu
mengembangkan
kehidupannya.
Metode Eksperimen menurut Al-farisi (2005:2) adalah metode
yang bertitik tolak dari suatu masalah yang hendak dipecahkan
dan dalam prosedur kerjanya berpegang pada prinsip metode
ilmiah.
Metode Eksperimen menurut Bahri (2006;84) adalah cara
penyajian pelajaran dimana siswa melakukan percobaan dengan
mengalami dan membuktikan sendiri, mencari kebenaran, dan
mencoba mencari suatu hukum atau dalil serta menarik
kemampuan
pemikiran,
ketrampilan
teknis
dan
dapat
memengaruhi/mengotori
pengaruh
adanya kesamaan.
Matched Subjects Designs
Desain ini berlandaskan pada adanya matched subjects pada dua
kelompok yang dipersiapkan untuk percobaan. Pada matched groups,
yang dipakai dasar adalah menjodohkan kedua kelompok itu dengan
perhitungan seluruh subjek yang ada pada tiap kelompok, sedang
matched subjects yang dijodohkan tiap-tiap subjek pada kelompok
yang satu dengan subjek pada kelompok yang lain. Pada matched
subjects dapat dijodohkan dengan system: (1) Nominal Pairing; (2)
Ordinal Pairing; serta (3) Combined Pairing.
Nominal pairing yang dipasang-pasangkan seperti jenis kelamin,
jenis pekerjaan orang tua, sedang nominal pairing yang dipasangpasangkan adalah intelegensi, prestasi belajar, atau tingkat pendidikan,
Pada pelaksanaannya sangat tergantung pada pelaku percobaan, sistem
apa yang akan dipakai. Desain ini mempunyai kepekaan (sensitivitas)
yang lebih tinggi dibandingkan dengan desain lainnya dalam
mendeteksi perbedaan pengaruh tindakan/treatment, apalagi kalau
mampu memperhatikan faktor-faktor lain yang dapat mencemari hasil
experiment.
D. Karakteristik Metode Percobaan
Terdapat beberapa karakteristik mengajar dalam menggunakan
metode ekperimen serta hubungannya dengan pengalaman belajar siswa,
seperti yang dikemukakan oleh Winataputra (Triadi, 2011), yaitu:
1. Ada alat bantu yang digunakan
2. Siswa aktif melakukan percobaan
3. Guru membimbing
4. Tempat dikondisikan
5. Ada pedoman untuk siswa
6. Ada topik yang dieksperimenkan
7. Ada temuan-temuan.
Pengalaman belajar siswa dari penggunaan metode eksperimen :
1. Mengamati sesuatu hal
2. Menguji hipotesis
3. Menemukan hasip percobaan
4. Mmbuat kesimpulan
5. Membangkitkan rasa ingin tahu siswa, dan
6. Menerapkan konsep informasi dari ekperimen
lebih
lama
tersimpan
dalam
guru
dan siswaapabila
kurang
10
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
Untuk dapat menciptakan suatu pembelajaran yang baik maka
diperlukan suatu rancangan atau rencana model pembelajaran yang baik juga.
Untuk dapat membentuk suatu model tersebut digunakan berbagai metode,
salah satunya dengan menggunakan metode pembelajaran eksperimen.
Metode eksperimen atau percobaan ini memungkinkan peserta didik menjadi
lebih aktif, kreatif, serta inovatif dalam proses pembelajaran sehingga
pembelajaran menjadi optimal. Metode ini sesuai dengan kurikulum 2013
karena dalam metode ini siswa yang berperan aktif sedangkan guru sebagai
fasilitator.
B. Saran
Berikut ini saran yang dapat penulis sampaikan kepada para pembaca
pada umumnya, khususnya para guru:
1. Guru hendaknya terbukaterhadap inovasiinovasi yang kreatif sehingga
ilmu pengetahuan dan wawasannya mengenai pembelajaran semakin
bertambah.
11
DAFTAR PUSTAKA
Al-farisi. 2005. Tujuan metode exsperimen .Jakarta PT. Gremedia
Mahmud. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia
Maulidia. 2011. Kelemahan Metode Exsperimen. Jakarta: Gremedia.
Mulyani Somantri dan Joharpermana. 1998. Belajar Mengajar. Bandung:
PT. Karya cipta
Nursalam. Efendi, Ferry. 2015. Pendidikan Dalam Keperawatan. Salemba
Medika. (Google Book)
Sumantri dan Johan. 1998. Proses Pembelajaran Antara Guru dan Siswa.Jakarta.
Syaiful bahri. 1995. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Alfabeta
Roestiyah. 2001.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana Nana. 2013 Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algesindo
Suyanto, Jihad,Asep. 2013. Menjadi Guru Profesional: Strategi Meningkatkan
Kualifikasidan Kualitas Guru Di Era Global. Erlangga: Jakarta.
12