PENDAHULUAN
Pendidikan adalah suatu proses untuk memperoleh dan mengembangkan
pengetahuan, keterampilan, sikap dan juga pengalaman peserta didik, dimana
aspek-aspek yang diperoleh tersebut akan berkembang dalam diri peserta
didik untuk diterapkan dan menjadi pedoman untuk menjalani kehidupan
dalam membangun bangsa. Pendidikan sangat berperan penting dalam
membentuk kepribadian seseorang terutama bagi anak usia dini karena
pendidikan dimulai dalam tiga lingkungan yang disebut Tri Pusat Pendidikan.
Tri Pusat Pendidikan yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan
lingkungan masyarakat.Rendahnya hasil pembelajaran IPA tidak hanya
menjadi masalah guru, sekolah bahkan menjadi masalah nasional. Maka dari
itu perlu mencari pemecahan masalah ini melalui penelitian mengenai faktor-
faktor penyebabnya. Salah satu penyebab rendahnya mutu pembelajaran
adalah kurang optimalnya strategi pembelajaran dalam kegiatan belajar
mengajar (KBM). Kondisi kurang efektifnya metode mengajar serta bersifat
menonton menyebabkan minat siswa untuk belajar sangat rendah. Metode
mengajar yang kurang tepat dapat menyebabkan hasil dan minat belajar siswa
pada mata pelajaran IPA. Terlebih lagi jika materi disampaikan dengan cara-
cara yang kurang menarik. Salah satu metode mengajar yang diyakini dapat
meningkatkan hasil belajar adalah metode eksperimen . Metode eksperimen
merupakan metode pemberian kesempatan kepada anak didik perorangan atau
kelompok untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan, di mana
siswa melakukan percobaan dengan mengalami sendiri sesuatu yang dipelajari
dan menarik kesimpulan dari proses yang dialaminya itu (Anitah, 2014:5.42).
Menurut Sutikno (2014:51) Metode eksperimen dapat diartikan sebagai cara
belajar mengajar dan melibatkan peserta didik dengan mengalami dan
membuktikan sendiri proses dan hasil percobaan tersebut Metode eksperimen
dapat dilakukan secara perseorangan maupun kelompok. Menurut
Djamrah(2016) Dengan metode eksprimen memungkinkan peserta didik
melakukan percobaan untuk membuktikan peserta didik melakukan percobaan
untuk membuktikan sendiri suatu pernyataan atau hipotesis yang dipelajari.),
metode eksperimen adalah cara penyajian pembelajaran, dimana siswa
melakukan percobaan dengan mengalami sendiri sesuatu yang dipelajari.
Dalam proses proses belajar mengajar dengan metode eksperiman, siswa
diberi kesempatan untuk mengalami sendiri, mengikuti suatu proses, mencoba
mencari suatu hukum atau dalil, dan menarik kesimpulan dari proses yang
dialaminya itu Adapun kelebihan dari metode eksperimen antara lain menurut
Hamdayana (2016): a) Metode ini dapat membuat anak didik lebih percaya
atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri dari pada
hanya menerima kata guru atau buku. b) Anak didik dapat mengembangkan
sikap untuk mengadakan menjelajahi tb) Anak didik dapat mengembangkan
sikap untuk mengadakan menjelajahi tentang ilmu dan teknologi, suatu sikap
3
METODE PENELITIAN
Perencanaan
Pengamatan
PEMBAHASAN
Metode eksperimen adalah cara atau metode yang di pakai dimana siswa
melakukan eksperimen (percobaan) dengan mengalami dan membuktikan
sendiri sesuatu yang dipelajari. Dalam pembelajaran dengan eksprimen
siswa mengalami sendiri tentang suatu objek, menganalisis, membuktikan,
dan menarik kesimpulan tentang suatu objek. Dengan metode yang di
pakai dalam pembelajaran yang di lakukan dengan eksprimen melakukan
sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, keadaan atau
proses sesuatu. Metode eksperimen biasanya menggunakan percobaan
2. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
1) Menentukan kelas penelitian;
2) Menetapkan materi pelajaran yang sesuai dengan urutan materi
pada silabus pembelajaran;
3) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
mengacu pada Kurikulum 2013 sesuai dengan materi yang telah
ditetapkan;
4) Menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS);
5) Menyiapkan instrument (angket dan tes akhir);
6) Menyiapkan blangko APKG/Observasi.
b. Tahap Melakukan Pelaksanaan
Kegiatan Awal ( 10 menit )
1) Kelas dibuka dengan salam, menanyakan kabar;
2) Kelas dilanjutkan dengan doa dipimpin oleh salah seorang siswa;
3) Guru mengecek kehadiran siswa;
4) Siswa difasilitasi untuk bertanya jawab pentingnya mengawali
setiap kegiatan dengan doa. Selain berdoa, guru dapat memberikan
penguatan tentang sikap syukur;
5) Siswa diajak menyanyikan Lagu Indonesia Raya. Guru
memberikan penguatan tentang pentingnya menanamkan semangat
kebangsaan;
6) Guru membagi siswa secara berkelompok menjadi 4 kelompok;
7) Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang tujuan, manfaat,
dan aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan.
Kegiatan Inti ( 50 menit )
1) Guru membuka pelajaran dengan memperkenalkan judul tema dan
subtema (Tema : Panas dan Perpindahannya, Subtema Suhu dan
Panas);
2) Guru memberikan beberapa pertanyaan untuk menstimulus rasa
ingin tahu siswa, tentang topik yang akan dibahas pada tema.
a) Apakah menurutmu panas bisa berpindah?
9
Penutup ( 10 menit )
1) Siswa bersama guru melakukan refleksi atas pembelajaran yang
telah berlangsung;
a) Apa saja yang telah dipelajari dari kegiatan hari ini?
2) Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran pada hari
ini;
3) Siswa mengerjakan tes akhir (evaluasi) secara individual dalam
bentuk Lembar Kerja Siswa (LKS);
4) Guru mengakhiri pembelajaran dengan menutup salam.
c. Tahap Pengamatan
1) Pengamatan Saat Proses/Aktivitas Belajar siswa
Aspek dan indikator penilaian aktivitas belajar siswa yang diamati
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a) Perhatian siswa kepada guru selama proses pembelajaran
dengan indikator melaksanakan instruksi/perintah guru, dan
mendengarkan penjelasan guru dengan seksama;
10
tabel 2
frekuensi dan presentase ketuntasan hasil belajar
d. Tahap Refleksi
1) Menganalisis temuan saat pelaksaan observasi;
2) Menganalisis kelemahan dan keberhasilan proses pembelajaran saat
menggunakan Metode Eksperimen;
3) Melakukan refleksi terhadap penggunaan Metode Eksperimen,
aktifitas siswa, kinerja guru, dan hasil belajar siswa pada saat
pembelajaran berlangsung.
3. Siklus II
Berdasarkan hasil temuan kesulitan dan kelemahan yang terjadi pada saat
pembelajaran siklus I, maka dilakukan perbaikan dan pengembangan
tindakan pada siklus II. Secara rinci pelaksanaan pembelajaran
pemantapan kemampuan belajar ini meliputi langkah-langkah sebagai
berikut :
a. Tahap Perencanaan
1) Menentukan kelas penelitian;
2) Menetapkan materi pelajaran yang sesuai dengan urutan materi
pada silabus pembelajaran;
3) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
mengacu pada Kurikulum 2013 sesuai dengan materi yang telah
ditetapkan;
4) Menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS);
12
tabel 3
format rekapitulasi hasil observasi aktivitas belajar siswa
No. Score
Aktivitas Jumlah
SB B C K
1. Perhatian
2. Interaksi
3. Bertanya
4. Menjawab pertanyaan
Jumlah
Presentase
tabel 4
format nilai hasil belajar siswa
tabel 5
frekuensi dan presentase ketuntasan hasil belajar
d. Tahap Refleksi
1) Merefleksi Aktivitas dan hasil belajar dengan penerapan Metode
Eksperimen;
2) Menganalisis temuan dan hasil akhir penelitian.
Perolehan
Nilai siswa = X 100
maksimal
17
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Sutikno, S.M (2014) Belajar dan Pembeljaran Upaya Kreatif dalam Mewujudkan
Pembelajaran yang berhasil. Lombok: Holistika