Eci Amelia1)
Rina Oktaviyanthi2)
1)
Mahasiswa Program Studi PGSD, FKIP Universitas Terbuka
2)
Tutor Program Studi PGSD, FKIP Universitas Terbuka
eciamelia002@gmail.com
ABSTRAK
Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement
Division), Hasil Belajar
PENDAHULUAN
METODE
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penilitian Tindakan
Kelas (PTK). Prosedur pelaksanaan tindakan perbaikan pembelajaran yang
digunakan mengikuti model Arikunto yang terdiri dari empat komponen utama,
yaitu (1) rencana, (2) tindakan, (3) observasi dan (4) refleksi. Berikut rancangan
penelitian tindakan yang akan digunakan dapat dilihat pada gambar berikut:
Pada tahap ini akan dilakukan pengamatan terhadap kinerja guru dan
pengamatan terhadap siswa dalam proses pelaksanaan perbaikan pembelajaran
yang dilakukan oleh observer. Kemudian peneliti melakukan evaluasi guna
mengetahui pemahaman siswa pada materi yang telah diberikan selama proses
pembelajaran berlangsung.
4. Refleksi
Pada tahap ini sebelum guru melakukan refleksi, hasil observasi dan
evaluasi akan dianalisis untuk melihat sejauh mana hal-hal yang diselidiki telah
dicapai. Hal- hal yang masih belum berhasil dilaksanakan akan terus ditindak
lanjuti pada setiap siklus pembelajaran yang akan dilaksanakan.
5. Analisis Data
Data yang diperoleh, selanjutnya diolah dan dianalisis dengan menggunakan
analisis kuantitatif dan analisis kualitatif.
1. Analisis Kuantitatif
Untuk analisis kuantitatif digunakan dengan analisis deskriptif yaitu skor
rata-rata dan persentase, selain itu akan dilakukan pula standar deviasi, tabel
frekuensi, nilai minimum dan maksimum. Untuk keperluan pengkategorian
tingkat hasil belajar, digunakan pengkategorian dengan skala lima yang disusun
oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, sebagai berikut:
85 – 100 berada pada tingkat penguasaan “sangat tinggi”
65 – 84 berada pada tingkat penguasaan “tinggi”
55 – 64 berada pada tingkat penguasaan “sedang”
35 – 54 berada pada tingkat penguasaan “rendah”
0 – 35 berada pada tingkat penguasaan “sangat rendah”
2. Analisis Kualitatif
Untuk data yang diperoleh dari lembar observasi dianalisis secara kualitatif
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
∑ 𝑇𝑎
𝑃𝑇𝑎 = × 100%
∑𝑎
Dimana :
Pta = persentase aktivitas siswa untuk melakukan suatu jenis
aktivitas tertentu
∑ 𝑇𝑎= jumlah jenis aktivitas tertentu yang dilakukan siswa setiap
pertemuan
∑ 𝑇 = jumlah seluruh aktivitas setiap pertemuan
Gambar 2
Hasil Belajar Siswa Persiklus
90,00%
80,00%
70,00%
60,00%
50,00%
40,00%
30,00% Tuntas
20,00% Tidak Tuntas
10,00%
0,00%
Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3
Tuntas 43,75% 75% 88%
Tidak Tuntas 56,35% 25% 13%
A. Simpulan
Dari hasil perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran IPA dapat
meningkatkan minat siswa dan menumbuhkan keberanian siswa untuk
bertanya.
2. Metode pembelajaran kooperatif tipe STAD yang dikembangkan dalam
pembelajaran IPA terbukti dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap
materi pelajaran khususnya materi tentang alat pernafasan pada manusia.
3. Penggunaan alat peraga pada pembelajaran IPA dapat menarik perhatian
siswa untuk memperhatikan pelajaran yang diberikan guru.
4. Melibatkan siswa secara langsung dalam pemggunaan alat peraga dapat
meningkatkan penguasaan materi dan meningkatkan hasil belajar siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah Aly & Eny Rahma. (1998). Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Danim, Sudarwan. 2010. Profesi Kependidikan. Bandung: Alfabeta
Hamalik, Oemar. 2005. Faktor-Faktor yang Berpengaruh Dalam Belajar.
Bandung: Mizan Learning Center (MLC)
Ibrahim dan Sudjana. 2000. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung:
Sinar Baru Algensindo.