Anda di halaman 1dari 9

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA PELAJARAN IPA MATERI

GAYA DAN PENGARUH PADA BENDA DENGAN MENGGUNAKAN METODE


INQUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 011 KENCANA

Sidik almukdi.
P. Soleman R. S.Pd.,M.Si.
Hilda Maulida, S.Pd, M.Pd.

1
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FKIP, Universitas Terbuka
2
Prodi, Fakultas, Perguruan Tinggi

Sidik almukdi
NIM: 856485393
Ballpoolking747@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya ketuntasan pembelajaran IPA. Tujuan penelitian
untuk melihat sejauhmana keberhasilan mata pelajaran IPAS pada bahan ajar. Gaya dan
pengaruh pada benda dengan menggunakan metode inquiri Penelitian ini adalah Penelitian
Tindakan Kelas, yang dilakukan dalam 2 (dua) siklus dan subjeknya adalah siswa kelas IV SDN
011 Kencana dengan jumlah siswa 41 orang, siswa laki-laki berjumlah 26 orang, dan siswa
perempuan 15 orang tahun pelajaran 2022-2023. Yang menjadi objek penelitian ini adalah
capaian hasil belajar Bahasa Indonesia dengan bentuk soal literasi numerasi. Teknik
Pengumpulan data yaitu observasi dan Pengamatan partisipatif, pengolahan data menggunakan
rumus persentase ketuntasan belajar kelompok dan klasikal, untuk menentukan kriteria hasil
belajar siswa, peneliti berpedoman kepada hasil laporan penilaian belajar siswa, dengan
mengelompokkannya ke dalam 5 parameter pemeringkatan, yakni baik sekali, baik, cukup,
kurang dan sangat kurang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persentase hasil belajar IPA

siswa kelas IV SDN 011 Kencana dari siklus I pertemuan 1 yakni 50 % termasuk katagori
“Kurang”, siklus I pertemuan 2 meningkat menjadi 75 % tergolong katagori “Baik”. Pada siklus
II pertemuan 1 sebesar 75% tergolong kategori Baik, siklus II Pertemuan 2 meningkat menjadi
80 % tergolong katagori “Baik”. Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa
meningkat setelah diterapkan model pembelajaran Metode INKUIRI pada siswa kelas IV SDN
011 Kencana.
Kata Kunci: Meningkatkan, Hasil Belajar, Model Pembelajaran Metode Inkuiri
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut pengembangan kemampuan siswa


Sekolah Dasar dalam bidang akademis. Selain itu kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi juga sangat diperlukan untuk melanjutkan belajar ke sekolah yang lebih tinggi
maupun untuk mengembangkan bakat, minat, dan menyesuaikan diri dengan
lingkungannya. Misalnya dengan mata pelajaran IPA dapat melatih keterampilan anak
untuk berpikir secara kreatif dan inovatif. IPA merupakan latihan awal bagi siswa untuk
berpikir dalam mengembangkan daya cipta dan minat siswa secara dini kepada alam
sekitarnya. Adapun arti dari pendidikan adalah “proses pengubahan sikap dan tata laku
seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan.”
Sehubungan dengan hal tersebut di atas jelas bahwa pengajaran IPA menunjang
kemajuan perkembangan teknologi. Keberhasilan pengajaran IPA ditentukan oleh
berbagai hal, antara lain, kemampuan siswa dan kemampuan guru itu sendiri di dalam
melaksanakan proses belajar mengajar yang bermakna sesuai dengan tujuan pengajaran
IPA yang terdapat pada kurikulum. Siswa sebagai objek pengajaran, memiliki
kemampuan yang berbeda-beda, ada yang cerdas, ada pula yang kurang. Untuk itu guru
harus pandai dalam menyampaikan materi kepada siswa karena keragaman yang ada
pada siswa
Pada semester ini , telah dilakukan ulangan terhadap 41 orang siswa kelas IV SDN 011
Kencana, adapun bentuk soalnya adalah soal essay atau literasi numerasi. Dari 20 hasil tes
siswa tersebut terdapat 15 orang siswa yang mendapatkan nilai 85, 5 orang siswa
mendapatkan nilai 80, dan selebihnya mendapatkan nilai di bawah Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM). Adapun KKM mata pelajaran IPAS kelas IV SDN 011 Kencana adalah 75.
Tabel 1.1
Hasil Tes Siswa Kelas
IV SDN 011
KENCANA

No Nilai jumlah Ketuntasan Keterangan


Siswa
1. 80-100 20 50 % Tuntas

`2. 0-74 21 55 % Tidak


Tuntas

Dari gambaran hasil diatas menunjukan bahwa perlunya bagi guru untuk mengadakan
pembaharuan dalam metode pembelajaran guna meningkatkan hasil belajar siswa dengan
Materi gaya dan pengaruh pada benda. Salah satu metode pembelajaran yang dicoba untuk
meningkatkan hasil belajar siswa dengan menerapkan metode pembelajaran menggunakan
metode Inkuiri.
Dalam perbaikan pembelajaran ini peneliti menerapkan model pembelajaran kooperatif
metode INKUIRI yaitu dimana siswa melakukan belajar kelompok, siswa berdiskusi dengan
temannya dan menyelesaikan permasalahan yang dihadapi setelah mendapatkan penjelasan
materi dari guru, siswa yang berprestasi tinggi, sedang, dan rendah saling bekerjasama dalam
kelompoknya. Siswa sedari dini diberikan kesempatan untuk mengembangkan dirinya, berani
berdiskusi dengan teman, juga untuk membangun kerjasama, saling menghargai hasil kerja
berkelompok, diharapkan agar materi gaya dan pengaruh pada benda dapat dituntaskan dalam
perbaikan pembelajaran ini.
Dari permasalahan diatas dapat dilihat perlunya guru melakukan PTK (Penelitian Tindakan
Kelas ) dengan judul “UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA PELAJARAN IPA
MATERI GAYA DAN PENGARUH PADA BENDA DENGAN MENGGUNAKAN METODE
INQUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 011 KENCANA” yang mana hasil dari PTK ini
diharapkan dapat membantu siswa meningkatkan hasil belajar.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di SD negeri 011 kencana kecamatan balai jaya, yang
dilakukan pada Semester Genap Tahun Pelajaran 2022/2023 Penelitian Dilaksanakan mulai
tanggal 3 sampai dengan 12 Mei 2023. Bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan
Kelas (PTK). Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Model siklus yang
terjadi dari Perencanaan, pengamatan dan refleksi. Adapun Siklus PTK dapat digambarkan
sebagai berikut :

Gambar siklus PTK Model Suharsimi Arikunto

1. Perencanaan
Perencanaan adalah rangkaian kegiatan yang akan dilakukan pada penelitian
tindakan kelas, pada siklus I ini dilaksanakan dalam 2 pertemuan, adapun persiapan yang
dilakukan adalah:
a.Peneliti membuat Silabus dan RPP dengan menggunakan model Inkuiri
b. Penelitian mempersiapkan Buku teks dapat digunakan untuk memberikan informasi
awal kepada siswa tentang topik yang akan dipelajari
c.Peneliti membuat instumen pengamatan yaitu lembar observasi siswa, Guru dan hasil
penelitian
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan perbaikan pembelajaran ini menggunakan metode Inkuiri, yang
menjadi Guru adalah peneliti.
Kegiatan awal

1) Guru mengucapkan salam dan berdoa


2) Guru mengkondisikan kelas dan absensi
3) Guru memberikan motivasi kepada siswa
4) Guru melakuka apersepsi/merangsang pengetahuan siswa dengan kehidupan sehari-
hari siswa
5) Guru menyampaikan tujuan belajar

Kegiatan Inti

6) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok secara heterogen.


7) Guru bertanya kepada siswa tentang hal-hal yang berkaitan dengan materi
pembelajaran
8) Guru menjelaskan kepada siswa tentang materi gaya dan pengaruh pada benda
9) Guru memberikan tugas kepada setiap kelompok untuk dikerjakan bersama-sama
10) Guru meminta siswa menjelaskan hasil kerja kelompoknya di depan kelas

Penutup

11) Guru meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan membuat


kesimpulan dari materi yang telah disampaikan.
12) Guru menutup pelajaran

Refleksi

Tahap refleksi merupakan kegiatan menganalisis hasil belajar peserta didik, memahami dan
membuat kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan yang kemudian akan dijadikan pedoman
bagi guru untuk kegiatan selanjutnya.
Berdasarkan kegiatan perbaikan yang peneliti lakukan, dari hasil rekapitulasi yang ada pada
setiap siklus, baik siklus satu (1) maupun siklus (2) yang dilaksanakan menunjukkan adanya
perubahan nilai yang cukup signifikan. Terlihat dari adanya peningkatan keaktifan peserta didik
dalam pembelajaran. Peserta didik lebih aktif bertanya dan memberikan tanggapan terhadap
materi yang disajikan.
Subjek penelitian ini adalah Siswa Kelas IV SDN 011 Kencana Tahun Pelajaran 2022-
2023 dengan jumlah 41 siswa Dengan siswa laki-laki sebanyak 26 dan siswa Perempuan
sebanyak 15 Orang. Instrumen Penelitian ini terdiri dari perangkat pembelajaran
pembelajaran, Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP). Alat pengumpulan data berupa
lembar aktivitas guru dan siswa. Teknik pengumpulan data berupa pengamatan/observasi, tes
dan dokumentasi. Teknik analisis data berupa teknik data kualitatif dan data kuantitatif.

a.Teknik Analisis Data


Adapun teknik pengumpulan data dalam penilaian ini yaitu:

1. Observasi, yaitu untuk memantau semua aktivitas guru dan siswa pada pelaksanaan
perbaikan pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran metode inkuiri,
dengan memakai lembar observasi, peneliti menggunakan 3 jenis lembar observasi
yaitu:

a. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Menggunakan metode inkuiri diisi berbentuk
check list (√) pada aspek yang diamati

b. Lembar Observasi Aktivitas Guru dalam Proses Pembelajaran Menggunakan metode


inkuiri di isi berbentuk check list dengan skor 1-4 pada aspek yang diamati
c. Lembar Observasi Hasil Belajar Menggunakan metode inkuiri diisi berbentuk check list
dengan skor 1-4 pada aspek yang diamati

2. Tes, untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada perbaikan pembelajaran di
setiap siklus, berbentuk soal essay literasi numerasi, jumlah soal kelompok 10 dan
jumlah soal individu 10 dengan poin 1 soal 10.
Teknik Observasi dan tes ini dilakukan untuk memantau semua aktivitas guru dan
siswa pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan strategi
pembelajaran Metode Inkuiri.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah suatu cara yang digunakan untuk memperoleh data dan
informasi dalam bentuk buku, arsip, dokumen tulisan, angka, dan gambar yang berupa
laporan serta keterangan yang dapat mendukung penelitian. Dokumentasi digunakan
untuk mengumpulkan data kemudian ditelaah.
Dokumentasi digunakan untuk untuk memperoleh data tentang keadaan guru,
keadaan siswa, jumlah siswa, keadaan sarana dan prasarana serta kurikulum yang
digunakan dalam proses pembelajaran berlangsung dan data-data yang diperlukan
untuk membantu proses penelitian.
d. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data pada penelitian ini adalah menggunakan analisis statistik
deskriptif, yaitu dimulai dari penghimpunan data, menyusun atau mengatur data,
menyajikan data dan menganalisis data berbentuk angka guna memberikan gambaran
sesudah gejala, peristiwa atau keadaan.
1. Aktivitas Guru dan Peserta didik
Setelah data hasil observasi guru dan siswa terkumpul, maka data tersebut
kemudian diolah dengan menggunakan rumus persentase, yaitu:
P= F x 100%
N
Keterangan:
F = Frekuensi aktivitas
siswa/guru N = Jumlah frekuensi
P = Angka persentase aktivitas
siswa/guru 100% = Bilangan tetap

Adapun kriteria keberhasilan aktivitas yang dicapai guru dan siswa dalam
pembelajaran yangmenggunakan media gambar berseri pada strategi pembelajaran
critical incident adalah sebagai berikut:

Tabel I.2 Interval Kategori Aktivias Guru dan Siswa

No. Interval Kategori


1. 81 – 100% Baik
2. 61 – 80% Cukup baik
3. 41 – 60% Kurang baik
4. 0 – 40% Tidak Baik
2. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah mendapatkan
pengalaman melalui proses pembelajaran. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian
adalah kemampuan siswa menuntaskan hasil belajar melalui tes:

Adapun kriteria hasil belajar siswa berdasarkan KKM Sekolah SDN 011 Kencana adalah
sebagai berikut:

Kriteria Penilaian Rentang Nilai


Sangat Baik 93-100
Baik 84-92
Cukup 75-83
Kurang <75

Anda mungkin juga menyukai