Anda di halaman 1dari 8

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

ILMU PENGETAHUAN ALAM BERBASIS


METODE PERCOBAAN

Rohmatun Nurul Afifah


Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas PGRI Yogyakarta
rohmatunnurul@gmail.com

ABSTRAK
LKS merupakan salah satu media pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman siswa dalam melaksanakan
kegiatan atau kerja, baik yang bersifat perorangan maupun kelompok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengembangan LKS berbasis metode percobaan dan efektivitas LKS IPA berbasis metode percobaan serta peningkatan
hasil belajar siswa dengan menggunakan LKS berbasis metode percobaan IPA dalam pembelajaran.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian Research and Development (R & D) yang meliputi
beberapa tahapan yaitu: potensi dan masalah, pengumpulan data, desain LKS, validasi LKS oleh pakar, uji coba skala
kecil, revisi LKS, uji coba skala besar, revisi LKS, dan LKS final (berupa LKS yang siap digunakan pada kelas
pemakaian).
Hasil validasi penyajian LKS melalui angket oleh ahli media dengan persentase 62%, dengan criteria cukup
dari dan dari ahli materi dengan persentase 61% dengan criteria cukup. Hasil angket aktivitas siswa dengan presentase
80% dengan,tanggapan dari guru terhadap LKS berbasis metode percobaan sebesar 91%, tanggapan siswa sebesar
81% dan ketuntasan hasil belajar dengan ≥ 70. Hasil pretest dengan rata-rata 69 dan postets dengan rata-rata 76,
sehingga dalam pembelajaran mengalami peningkatan 100%. Desain produk yang dikembangkan di SD Negeri Mejing
2 kelas IV dengan menggunakan desain before after. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengembangan LKS
berbasis metode percobaan dapat digunakan dalam pembelajaran dengan mendapatkan masukan dari ahli materi, ahli
media ,masukan dari guru, tanggapan siswa, observasi siswa, dan efektif dalam meningkakan prestasi belajar siswa
dengan menggunakan pretest dan posttest.

Kata kunci: LKS berbasis metode percobaan, IPA

ABSTRACT

Worksheet is one of the media that is used to guide students in carrying out activities or work, both individuals
and groups. This study aims to determine the development of experimental methods based worksheet and worksheet IPA
effectiveness based experimental methods and the improvement of student learning outcomes by using a method based
worksheet science experiments in learning.
The method used is research Research and Development (R & D), which includes several stages, namely:
potential and problems, data collection, design worksheet, worksheet validation by experts, small-scale trials, revision
worksheet, large-scale trials, revision worksheet and worksheet final (in the form of worksheets that is ready for use in
classroom use).
Worksheet validation results presentation via a questionnaire by media experts with a percentage 62%, and on
expert material with a percentage 61% , student activity 80%,Results of the questionnaire responses of teachers to
worksheet-based experimental method by 91%, the student response amounted to %81 and the thoroughness with ≥ 70,
pretest results with an average of 69 and postets with an average of 76, resulting in increased learning. Design products
developed in SD Negeri Mejing 2 class IV by using design before after. It can be concluded that the development of
experimental methods based worksheets can be used in learning by getting input from materials experts, media experts,
input from the teacher, student, student observation and improved its effective in student learning outcomes.

Keywords:Worksheet based experimental methods , sciences


PENDAHULUAN

Penyampaian materi yang kurang efektif Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan sarana
menyebabkan peserta didik cepat bosan dengan yang dapat digunakan guru untuk meningkatkan
mata pelajaran yang diberikan, peserta didik hanya keterlibatan dan aktivitas siswa dalam proses
diberi penguatan daya ingat, membuatan catatan belajar mengajar. Selain itu bentuk soal yang
dalam bentuk yang monoton. Tidak diberinya membosankan juga dapat mengurangi keaktifan
penguatan pemahaman dan penenemuan ide siswa dalam proses pembelajaran. LKS dapat
secara kritis, dan peserta didik cenderung pasif mengarahkan siswa untuk menemukan konsep-
yang berdampak pada kebosanan. konsep melalui aktivitasnya sendiri atau dalam
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau sains kelompok kerja. Lebih lanjut Subiyanto
dalam pendidikan di Indonesia merupakan mata menyatakan walaupun dengan lembar petunjuk
pelajaran yang penting. Ini dapat dilihat bahwa percobaan, petunjuk itu cenderung kaku, untuk
mata pelajaran ilmu pengetahuan diajarkan dari mendapatkan hasil seragam, dan tidak memberi
sejak dini seperti di tingkat Sekolah Dasar. Untuk peluang kepada siswa untuk mengembangkan
mempelajari IPA tidak hanya cukup dengan kemampuannya.
memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru Adapun kelebihan dari LKS yaitu LKS itu
dan membaca, namun dengan menggunakan sendiri memiliki beberapa manfaat dan tujuan
percobaan siswa akan dapat lebih memahami. dalam pembelajaran diantaranya mengaktifkan
Pendidikan IPA berhubngan dengan cara siswa dalam proses pembelajaran, membantu
mencari tahu tentang alam secara sistematis, siswa dalam mengembangkan konsep, melatih
sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan siswa untuk menemukan dan mengembangkan
pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep- proses belajar mengajar, sebagai alat bantu guru
konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga dan siswa dalam melaksanakan proses belajar
merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan mengajar, membantu siswa untuk menambah info
IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi tentang konsep, membantu siswa memperoleh
peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan catatan materi yang dipelajari dalam melakukan
alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih kegiatan pembelajaran, membantu guru dalam
lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan menyusun perangkat pembelajaran, oleh karena
sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan itu pembelajaran disekolah juga perlu
pada pemberian pengalaman langsung untuk pengembangan perangkat pembelajaran, salah
mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan satunya LKS yang dikembangkan oleh guru
memahami alam sekitar secara ilmiah. Tujuan sebagai fasilitator dan pedoman pembelajaran,
pengajaran IPA di SD adalah untuk memupuk supaya siswa dapat ikut berperan aktif dalam
minat siswa dalam belajar dan pengembangan kegiatan belajar mengajar.
anak didik terhadap dunia secara ilmiah. Berdasarkan pernyataan tersebut di atas
Proses kegiatan ilmiah misalnya maka Pembelajaran IPA di SD Mejing 2 Kelas IV
mengamati, mengklasifikasi, memprediksi, pelaksanaa pembelajaran Sains di SD N Mejing 2
merancang, dan melaksanakan percobaan atau sudah menggunakan LKS. LKS yang digunakan
eksperimen. Kegiatan percobaan menjadi bagian masih diambil dari buku-buku pegangan dari
dari proses penemuan pengetahuan atau konsep penerbit. Sebagian besar petunjuk pelaksanaan
secara ilmiah. Metode percobaan adalah cara percobaan yang digunakan di SD N Mejing 2
penyajian pelajaran, di mana siswa melakukan belum berupa petunjuk pelaksanaan percobaan
percobaan dengan mengalami sendiri sesuatu saja, cenderung membosankan bahkan siswa
yang dipelajari atau melakukan sendiri, mengikuti kesulitan dalam mengungkapkan hasil percobaan
suatu proses, mengamati suatu objek, keadaan yang menandakan bahwa pemahaman konsep
atau proses sesuatu. siswa masih rendah atau kurang optimal maka
Metode percobaan memerlukan adanya perlu dilakukan “Pengembangan Lembar Kerja
suatu sarana penunjang yang baik agar Siswa(LKS) Ilmu Pengetahuan Alam Berbasis
pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan Metode Percobaan”.
metode ini dapat mencapai tujuan yang telah Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan
ditetapkan. Salah satu sarana penunjang yang masalah pada penelitian ini adalah:
digunakan oleh guru adalah Lembar Kerja Siswa
(LKS) sebagai lembar petunjuk percobaan.
1. Bagaimanakah Pengembangan Lembar Kerja Lembar Kerja Siswa adalah lembaran-
Siswa (LKS) Berbasis Metode Percobaan Ilmu lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh
Pengetahuan pada Siswa Kelas IV SD N Mejing siswa. LKS biasanya berupa petunjuk dan langkah-
2? langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. Bentuk-
2. Bagaimana Efektivitas Lembar Kerja Siswa bentuk LKS terdiri dari LKS eksperimen dan LKS
Berbasis Metode percobaan Ilmu pengetahuan non eksperimen. LKS eksperimen berupa lembar
Alam pada Hasil Pengembangan Siswa Kelas IV kerja yang memuat petunjuk praktikum yang
SD N Mejing 2? menggunakan alat-alat dan bahan-bahan. LKS non
Sejalan dengan perumusan masalah yang eksperimen berupa lembar kegiatan yang memuat
telah dikemukakan , maka tujuan dari penelitian ini teks yang menuntut siswa melakukan kegiatan
adalah: diskusi suatu materi pembelajaran.
1. Memperoleh pengembangan Lembar Kerja Lembar Kegiatan Siswa adalah paduan
Siswa berbasis metode percobaan ilmu siswa yang digunakan untuk melakukan kegiatan
pengetahuan alam pada siswa kelas IV yang penyelidikan atau pemecahan masalah.
dapat memecahkan masalah belajar. (Trianto,2009:222). Lembar kegiatan siswa dapat
2. Mengetahui keefektifan pembelajaran berupa panduan untuk latihan pengembangan
terhadap hasil pengembangan Lembar Kerja aspek kognitif maupun panduan untuk
Siswa berbasis metode percobaan Ilmu pengembangan semua aspek pembelajaran dalam
pengetahuan alam pada siswa kelas IV SD bentuk panduan eksperimen atau demonstrasi.
Penelitian pengembangan Lembar Kerja LKS menjadi sumber belajar dan media
Siswa (LKS) Berbasis Percobaan Pada Siswa pembelajaran tergantung pada kegiatan
Kelas IV SD N Mejing 2 memiliki Tujuan sebagai pembelajaran yang dirancang. Penggunaan media
berikut. memberikan manfaat dalam proses pembelajaran,
hal ini dikemukakan oleh Arsyad (2011) antara lain
1. Memperoleh pengembangan Lembar Kerja yaitu :
Siswa berbasis metode percobaan ilmu (1)Media pembelajaran dapat memperjelas
pengetahuan alam pada siswa kelas IV yang penyajian pesan dan informasi sehingga proses
dapat memecahkan masalah belajar. belajar semakin lancar dan meningkatkan hasil
2. Mengetahui keefektifan pembelajaran belajar. (2)Media pembelajaran dapat
terhadap hasil pengembangan Lembar Kerja meningkatkan motivasi siswa, dengan
Siswa berbasis metode percobaan Ilmu mengarahkan perhatian siswa sehingga
pengetahuan alam pada siswa kelas IV SD memungkinkan siswa belajar sendiri-sendiri sesuai
kemampuan dan minatnya.(3)Media pembelajaran
KAJIAN TEORI dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) waktu.(4)Media pembelajaran dapat memberikan
Lembar Kerja Siswa adalah lembaran- kesamaan pengalaman kepada siswa tentang
lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peristiwa-peristiwa di lingkungn mereka, serta
siswa. LKS biasanya berupa petunjuk dan langkah- memungkinkn terjadinya interaksi langsung
langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. Bentuk- dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya.
bentuk LKS terdiri dari LKS eksperimen dan LKS LKS sebagai sumber belajar dapat
non eksperimen. LKS eksperimen berupa lembar digunakan sebagai alternatif media pembelajaran.
kerja yang memuat petunjuk praktikum yang LKS termasuk media cetak hasil pengembangan
menggunakan alat-alat dan bahan-bahan. LKS non teknologi cetak yang berupa buku dan berisi materi
eksperimen berupa lembar kegiatan yang memuat visual, seperti yang diungkapkan oleh Arsyad
teks yang menuntut siswa melakukan kegiatan (2011). LKS merupakan jenis hand out yang
diskusi suatu materi pembelajaran. dimaksudkan untuk membantu siswa belajar
Lembar Kegiatan Siswa adalah paduan secara terarah. Menurut Slameto (2003)
siswa yang digunakan untuk melakukan kegiatan pembelajaran dipengaruhi oleh dua faktor yaitu
penyelidikan atau pemecahan masalah. faktor internal berupa kemampuan awal siswa dan
(Trianto,2009:222). Lembar kegiatan siswa dapat faktor eksternal berupa pendekatan pembelajaran.
berupa panduan untuk latihan pengembangan Pendekatan pembelajaran dapat dilakukan dengan
aspek kognitif maupun panduan untuk menggunakan media LKS.
pengembangan semua aspek pembelajaran dalam Dalam rangka mengembangkan LKS
bentuk panduan eksperimen atau demonstrasi. yang kaya manfaat, maka kita perlu
memperhatikan desain pengembangan dan eksperimen/sistematis (teratur) artinya
langkah-langkah pengembangannya sebagai pengetahuan tersusun secara teratur ,berlaku
berikut : umum yang berupa kumpulan dari hasil observasi
1.Menentukan Desain Pengembangan LKS Seperti dan ekperimen/sistematis(teratur) artinya
halnya bahan ajar yang menggunakan media pengetahuan itu tersusun dalam suatu sistem,
cetak, desain LKS pada dasarnya tidak mengenal tidak beridir sendiri, satu dengan lainnya saling
pembatasan. Batas yang ada hanyalah imajnasi berkaitan, saling menjelaskan sehingga seluruhnya
sebagai pendidik. Meski demikian, ada dua yang merupakan satu kesatuan yang utuh, sedangkan
perlu diperhatikan pada saat mendesain LKS, yaitu berlaku umum artinya pengetahuan itu tidak hanya
tingkat kemampuan membaca peserta didik dan berlaku atau oleh seseorang atau beberapa orang
pengetahuan peserta didik. dengan cara eksperimentasi yang sama akan
LKS didesain untuk digunakan peserta didik secara memperoleh hasil yang sama atau konsisten.
mandiri. Artinya, guru sebagai pendidik hanya Ekperimen yang sama memperoleh hasil yang
berperan sebagai fasilitator, dan peserta didiklah sama atau konsisten.
yang diharapkan berperan secara aktif dalam Pada hakikatnya IPA dibangun atas
mempelajari materi yang terdapat di dalam LKS. dasar produk ilmiah, proses ilmiah, dan sikap
2.Langkah-Langkah Pengembangan LKS ilmiah. Selain itu, IPA dipandang pula sebagai
Untuk menggunakan LKS yang menarik dan dapat proses, sebagai produk, dan sebagai prosedur
digunakan secara maksimal oleh peserta didik menurut Marsetio Dono Sepoetro
dalam kegiatan pembelajaran, ada langkah yang (Trianto,2010:137), sebagai proses diartikan
ditempuh, yaitu penentuan tujuan pembelajaran, semua kegiatan ilmiah untuk menyempurnakan
pengumpulan materi, penyusunan elemen atau pengetahuan tentang alam maupun untuk
unsur-unsur, serta pemeriksaan dan menemukan pengetahuan baru. Sebagai produk
penyempurnaan. diartikan sebagai hasil proses, berupa
pengetahuan yang diajarkan dalam sekolah atau di
ILMU PENGETAHUAN ALAM luar sekolah ataupun bahan bacaan untuk
Ilmu pengetahuan Alam (IPA) penyebaran atau dissiminasi pengetahuan.
merupakan rumpun ilmu, memiliki karakteristik Sebagai prosedur dimaksudkan adalah metodologi
khusus yaitu mempelajari fenomena alam yang atau cara yang dipakai untuk mengetahui sesuatu
factual (factual), baik berupa kenyataan (reality) (riset pada umumnya) yang lazim disebut metode
atau kejadian (event) dan hubungan sebab- ilmiah (science method).
akibatnya. (Asih,2014:22)
IPA merupakan ilmu yang pada awalnya METODE PERCOBAAN
diperoleh dan dikembangkan berdasarkan Percobaan merupakan serangkaian
percobaan (induktif) namun pada perkembangan kegiatan dimana setiap tahap dalam rangkaian
selanjutnya IPA juga diperoleh dan dikembangkan benar-benar teridentifikasi dilakukan untuk
berdasarkan teori (deduktif). Ada dua hal menemukan jawaban tentang permasalahan yang
berkaitan yang tidak terpisahkan dengan IPA, yaitu diteliti melalui suatu pengujian hipotesis. Pola atau
IPA sebagai produk, pengetahuan IPA yang cara penerapan tindakan-tindakan(perlakuan dan
berupa pengetahuan faktual, konseptual, nonperlakuan) dalam suatu percobaan pada
prosedural, dan metakognitif, dan IPA sebagai kondisi/lingkungan tertentu yang kemudian menjadi
proses, yaitu kerja ilmiah. Saat ini obyek kajian dasar penataan dan metode analisis statistik
IPA menjadi semakin luas, meliputi konsep IPA, terhadap data hasilnya disebut rancangan
proses, nilai, dan sikap ilmiah, aplikasi IPA dalam percobaan (Kemas,2014:2).
kehidupan, sehari-hari, dan kreativitas. Metode eksperimen dalam proses
IPA membahas tentang gejala-gejala pembeajaran IPA tidak terlepas dari metode ilmiah
alam yang disusun secara sistematis yang (scientific method) dalam mempelajari IPA
didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan diperoleh melalui suatu metode ilmiah. Metode
yang dilakukan manusia. Hal ini sebagaimana percobaan adalah cara penyajian pelajaran, di
yang dikemukakan oleh Powler (Usman, 2010:3) mana siswa melakukan percobaan dengan
bahwa IPA merupakan ilmu yang berhubungan mengalami sendiri sesuatu yang dipelajari atau
dengan gejala alam dan kebendaan yang melakukan sendiri, mengikuti suatu proses,
sistematis yang tersusun secara teratur, berlaku mengamati suatu objek.
umum berupa kumpulan dari hasil observasi dan
Metode Eksperimen atau percobaan dipilih sebagai (Sugiyono,
metode pembelajaran IPA jika konsep IPA harus 2011:407)DesainEkprerimen(BeforeAfter)(Sugiyon
dipelajari melalui fakta-fakta yang dapat ditemukan o,2011:415) Eksperimen dilakukan dengan
oleh siswa. Adapun keunggulan dan kelemahan membandingkan hasil observasi O1 dan O2. O1
metode Ekperimen .(Poppy,2010:10) adalah nilai sebelum diajar dengan metode
a)Keunggulan-keunggulan metode Percobaan mengajar baru, sedangkan O2 adalah nilai setelah
(1)Fakta atau data yang diperoleh secara langsung diajar dengan metode baru. Efektivitas siswa dapat
mudah diingat.(2) Guru yang berkeliing kelas diukur dengan membandingkan antara nilai O2 dan
sambil melakukan penilaian terhadap sikap dan O1. Apabila nilai O2 lebih besar daripada O1,
psikomotorik. (3)Melatih kerja sama pada diri siswa maka metode mengajar tersebut efektif.Subyek uji
siswa karena metode eksperimen di sekolah coba dalam penelitian pengembangan ini adalah
dilakukan secara berkelompok. siswa kelas IV SD Negeri Mejing 2. Jumlah
b) Kelemahan-kelemahan metode Percobaan subyek keseluruhan di SD N Mejing 2 kelas IV
(1)Memerlukan bahan dan alat praktik yang terdapat 20 siswa dengan rincian 5 siswa untuk uji
banyak.(2)Kalau siswa tidak diawasi dengan baik- coba terbatas dan 15 siswa untuk uji coba luas.
baik ada yang main-main
dikelompoknya.(3)Memerlukan waktu belajar lebih Tabel 1:Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data
lama daripada metode demonstrasi. dan Instrumen Penelitian
Unsur-unsur dasar suatu percobaan
adalah perlakuan, ulangan dan local control, No Jenis Teknik Instrument
seperti diuraikan sebagai berikut: (Kemas,2014:5) Data Pengumpulan Penelitian
a.Perlakuan (Treatment)Adalah semua tindakan Data
coba-coba (trial and error) yang dilakukan terhadap 1 Kevalidan Angket Angket
suatu obyek, yang pengaruhnya akan dilediki untuk Lembar Validasi
menguji hipotesis. Perlakuan ini dapat berasal dari Kerja
faktor kualitas (mutu). Siswa
b.Ulangan (Replication)Adalah frekuensi 2 Aktivitas Observasi Lembar
(banyaknya) suatu perlakuan yang diselidiki dalam Siswa Observasi
suatu percobaan. Jumlah ulangan suatu perlakuan aktivitas
tergantung pada derajat ketelitian yang diinginkan siswa
oleh si peneliti terhadap kesimpulan hasil Siswa
percobaan. 3 Respon Angket Respon
c.Lokal Kontrol rancangan percobaan pada kondisi Guru Angket
homogeny seperti di laboratorium, rumah kaca, Guru
atau di ruang-ruang terkontrol lainnya yang disebut 4 Respon Angket Angket
rancangan acak lengkap (RAL) hanya mempunyai siswa respon
2 unsur dasar yaitu perlakuan dan ulangan, maka Siswa
rancangan percobaan yang digunakan pada 5 Prestasi Tes Lembar
kondisi heterogen di lapangan. Lokal kontrol belajar soal tes
merupakan upaya pengendalian kondisi lapangan siswa
yang heterogen menjadi nisbi homogeny, setidak-
tidaknya pada lokal-lokal tertentu, yang ditujukan
untuk menekan alat (ekperimental error) menjadi HASIL DAN PEMBAHASAN
nisbi kecil, sehingga bias menojolkan satu atau Pada subbab ini, peneliti akan
beberapa perlakuan yang logisnya memang lebih membahas mengenai hasil data penelitian yang
menonjol dari perlakuan kontrol atau perlakuan- telah diperoleh serta mengaitkan hasil terhadap
perlakuan lainnya. hipotesis yang telah ditetapkan sebelumnya.

METODE PENELITIAN
Metode penelitian dan pengembangan
atau dalam bahasa Inggrisnya Research and
Develoment adalah metode penelitian yang
digunakan untuk menghasilkan produk tertentu,
dan menguji keefektifan produk tersebut
Tabel 2: Hasil Penelitian diharapkan, yaitu LKS yang dapat menuntun siswa
dalam proses belajar dan mengembangkan
Jenis Data Subjek Kriteria Skor kemampuan kerja ilmiahnya maka dibuat atau
dikembangkan LKS berbasis metode percobaan
Validasi Ahli Validator Cukup 61% yang di dalmnya terdapat kegiatan percobaan dan
Materi diskusi.
LKS ini dikembangkan untuk membantu siswa
Validasi Ahli Validator Cukup 62% melakukan kerja ilmiah dalam menemukan konsep
Media pembelajaran yang ingin dicari, sehingga siswa
menjadi terbiasa untuk melakukan kegiatan-
Aktivitas siswa Peneliti Baik 78% kegiatan ilmiah dan kemampuan kerja ilmiahnya
Uji Coba dapat meningkat. LKS dikembangkan sesuai
Terbatas dengan prosedur penelitian pengambangan yang
dimodifikasi dari Sugiyono (2011) dan telah
Aktivitas Peneliti Baik 82%
diuraikan pada bab 3. LKS berbasis metode
SiswaUji Coba
percobaan disusun untuk membantu siswa
Luas
menemukan konsep pembelajaran melalui
Respon Guru Guru Sangat 91% kegiatan pemecahan masalah menggunakan
Setuju metode percobaan. Hal pertama yang dilakukan
dalam pengembangan LKS adalah menyusun
Angket Siswa Sangat 81% desain LKS berbasis metode percobaan. Setelah
Respon Siswa Setuju LKS disempurnakan, hal selanjutnya yang
Uji Coba dilakukan adalah menyerahkan LKS pada ahli
Terbatas materi atau isi, ahli media atau penyajian, dan
untuk dinilai kelayakan LKS tersebut.
Angket Siswa Sangat 82% Kegiatan menggunakan metode percobaan
Respon Siswa Setuju dapat memicu munculnya rasa ingin tahu dari
Uji Coba Luas dalam diri siswa, sehingga siswa berusaha untuk
mencari. Apabila siswa berhasil menemukan
Pretest Siswa _ 69 informasi atau pengetahuan yang dicari, ada
kepuasaan tersendiri dalam dirinya. Dalam
Postest Siswa _ 76 kegiatan pembelajaran menggunakan LKS
berbasis metode percobaan juga sebagai penentu
Penelitian ini bertujuan untuk keefektivan, siswa hanya dituntut untuk
mengembangkan LKS berbasis metode percobaan menyelesaikan kegiatan percobaan, menjawab
dengan model penelitian Research and pertanyaan(pretest dan postest), dan berdiskusi
Development(R&D). Data yang diambil dalam dapat memudahkan siswa dalam membuat
penelitian meliputi data proses pengembangan kesimpulan tentang konsep yang dipelajari.
LKS, proses validasi LKS oleh ahli media,ahli Hanafita(2012) mengungkapkan penelitian
materi, data tanggapan guru, data tanggapan LKS dapat mengoptimalkan pemahaman konsep
siswa terhadap LKS dan uji keefektivan LKS pada pembelajaran sains. Hasil penelitian
berdasarkan nilai pengamatan kerja ilmiah siswa menunjukkan bahwa LKS yang dikembangkan
sebelum dan selama menggunakan LKS yang telah memenuhi kriteria minimal “baik” sehingga
dikembangkan menggunakan tes. layak digunakan. dapat disimpulkan bahwa produk
LKS merupakan salah satu sumber termasuk kriteria “baik” dengan rerata skor 3,99.
belajar yang dapat digunakan oleh guru dalam Kualitas produk hasil uji coba kelompok skala kecil
kegiatan pembelajaran. LKS juga merupakan termasuk kriteria “sangat baik” dengan rerata skor
media pembelajaran, karena dapat digunakan 4,33 dan uji coba kelompok skala besar termasuk
secara bersamaan dengan sumber belajar yang kriteria “baik” dengan rerata skor 4,0
lain. LKS dapat menjadi sumber belajar atau media Berdasarkan analisis data hasil penelitian dan
pembelajaran tergantung pada kegiatan beberapa penelitian terdahulu terkait LKS serta
pembelajaran yang dirancang. Peran LKS didalam metode percobaan, maka dapat diketahui bahwa
pembelajran sangat banyak. Untuk dapat kemampuan kerja ilmiah siswa dapat meningkat
mencapai fungsi-fungsi LKS sesuai yang selama melakukan proses pembelajaran
menggunakan LKS berbasis metode percobaan. Saran yang dapat direkomendasikan dari
Melalui metode percobaan yang diintegrasikan hasil penelitian ini, yaitu :
kedalam pembelajaran dalam bentuk LKS, 1.LKS IPA berbasis metode percobaan yang
membantu siswa dalam mamaknai pembelajaran. dikembangkan pada penelitian ini disarankan untuk
Siswa terlatih dalam melakukan percobaan, digunakan dalam pembelajaran IPA di SD dengan
sehingga kemampuannya dapat meningkat. kemampuan siswa dan perlu ditekankan lagi untuk
Revisi akhir dimaksudkan untuk metode percobaan dapat digunakan dalam
menyempurnakan produk dari pengembangan LKS pembelajan IPA. Kegiatan percobaan yang
berbasis keterampilan proses sains. Revisi yang dikembangkan dalam LKS dibuat lebih inovatif,
dilakukan meliputi: menambahkan gambar pada mudah dilakukan, dekat dengan kehidupan sehari-
setiap aktivitas kegiatan siswa anjuran pada hari, dan lebih menarik lagi bagi siswa.
petunjuk pengguna. Kendala dan kelemahan yang 2.LKS berbasis metode percobaan siswa
sebelumnya muncul dalam pembelajaran diharapkan dapat membangun pengetahuannya
menggunakan LKS berbasis metode percobaan sendiri dalam memahami konsep-konsep IPA.
diharapkan tidak muncul kembali sehingga LKS Siswa juga diharapkan berperan aktif dalam
dapat digunakan dalam pembelajaran IPA. pelaksanaan pembelajaran dan bekerjasama
KESIMPULAN DAN SARAN dalam kelompok agar hasil belajar IPA dengan
Berdasarkan hasil penelitian metode percobaan yang dicapai maksimal dan
pengembangan LKS berbasis metode percobaan suasana pembelajaran lebih hidup.
dapat disimpulkan sebagai berikut.
1.LKS berbasis metode percobaan IPA pada DAFTAR PUSTAKA
siswa kelas IV SD Negeri Mejing 2 dikatagorikan Asih Wisudawati & Eka Sulistyawati. 2014.
sesuai prosedur pengembangan (Sugiyono, 2011). Metodologi Pembelajaran IPA. Jakarta:
Media pembelajaran ini telah dilakukan melalui 10 Bumi Aksara.
tahapan yaitu: potensi dan masalah, pengumpulan Azhar Arsyad. 2011. Media Pembelajaran.
data, desain produk, validasi desain, revisi desain, Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
ujicoba produk, revisi produk, ujicoba pemakaian, Hanafita Hajar Utami. 2012. Pengembangan LKS
revisi produk, dan produksi masal. Berbasis Metode Perccobaan untuk
2.Pengembangan LKS (LKS) Berbasis Metode Mengoptimalkan Pemahaman Konsep
Percobaan Ilmu Pengetahuan Alam dapat Sains Kelas V SD N Trowono II. Skripsi
digunakan dengan adanya revisi-revisi dari ahli UNY
materi, ahli media, dan masukan dari guru. Hasil Kemas Alif Hanafiah. 2014. Rancangan Percobaan
penilaian ahli, yang meliputi ahli materi dan ahli Teori dan Aplikasi. Palembang:
media, mencapai kriteria cukup sehingga dapat Fakultas Pertanian Universitas
dinyatakan bahwa LKS dapat digunakan dengan Sriwijaya Palembang.
presentase 61%.untuk ahli materi dan62% untuk Poppy K. Devi. 2010. Metode-Metode Dalam
ahli media. Pembelajaran IPA untuk SD. Pusat
3.LKS berbasis metode percobaan efektif Pengembangan dan Pemberdayaan
digunakan dalam pembelajaran. Kemampuan kerja Pendidik dan Tenaga Kependidikan
ilmiah siswa pada saat pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTIK
menggunakan LKS berbasis metode percobaan IPA).
termasuk dalam kategori baik dan efektif. Selama Slameto.2003. Belajar dan Faktor-faktor yang
proses pembelajaran berlangsung, kegiatan yang mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.
dilakukan oleh siswa diamati oleh observer . Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan
Kegiatan yang dimati merupakan kinerja ilmiah (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
siswa. Dari pengamatan terhadap siswa didapat R & D). Bandung: Alfabeta.
bahwa hasil nilai rata-rata aktivitas siswa, yaitu
sebesar 80% ( baik). Pada respon guru yaitu
sebesar91% (Sangat baik),dan respon siswa
81%(baik). Hasil belajar siswa juga efektif karena
mangalami peningkatan pada sebelum dan
sesudah menggunakan LKS IPA berbasis
metode percobaan pada kelas IV dan tuntas
dengan kriteria ketuntasan mencapai≥70.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran
Pembelajaran Inovatif-Progresif.
Jakarta: PT Fajar Interpratama mandiri

Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu


Konsep, Strategi, dan Implementasinya
dalam Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara..
Trianto.2011.Model pembelajaran
Terpadu.Jakarta:Bumi Aksara.
Usman Samatowa. 2010. Pembelajaran IPA di
Sekolah Dasar. Jakarta: PT. Indeks.

Anda mungkin juga menyukai