Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sains Indonesia (JPPSI)

Volume 3, Nomor 2, Oktober 2020


ISSN: 2623-0852

VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) BERBASIS


PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI SISTEM EKSKRESI
UNTUK SISWA KELAS VIII SMP

Tiurma Banjarani1, Azza Nuzullah Putri2, Nur Eka Kusuma Hindrasti2


123Program Studi Pendidikan Biologi
Universitas Maritim Raja Ali Haji
Tanjungpinang, Indonesia

e-mail: {tiurmabanjarani04@gmail.com}

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan LKPD berbasis masalah pada materi
sistem ekskresi yang layak digunakan dalam kegiatan pembelajaran siswa kelas VIII
SMP. Pembelajaran berbasis masalah merupakan model pembelajaran yang
mencirikan adanya masalah nyata sebagai konteks bagi siswa untuk mempelajari
keterampilan kritis dan pemecahan masalah. Penelitian ini termasuk jenis penelitian
pengembangan (Research & Development) dengan mengacu pada model Plomp, yang
terdiri dari 5 tahap, yaitu: (1) tahap investigasi awal, (2) tahap desain, (3) tahap relasi,
(4) ) tahap pengujian, tahap evaluasi dan revisi, (5) tahap implementasi. Data yang
diperoleh dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Berdasarkan hasil
penelitian dan pengembangan LKS berbasis masalah diperoleh rata-rata hasil validasi
media 87% dengan kategori sangat valid dan rata-rata hasil ahli materi 91,5% dalam
kategori sangat valid. "kategori. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengembangan
LKS berbasis masalah pada materi sistem ekskresi untuk digunakan pada siswa kelas
VIII SMP yang dikembangkan dengan model Plomp sangat valid untuk digunakan
kemudian dalam pembelajaran.

Kata kunci: Validitas, Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), Problem Based Learning
,Sistem Ekskresi

Abstract
This research aims to develop a student worksheets based on problem based
learning on excretion system material that is valid for use in the learning activities of
class VIII SMP students. Problem based learning is a learning model that
characterizes the existence of real problems as a context for students to learn critical
and problem-solving skills. This research belongs to the type of research
development (Research & Development) with reference to the Plomp model, which
consists of 5 phases, namely: (1) initial investigation phase, (2) design phase, (3)
relation phase, (4) test phase, evaluation phase and revision, (5) implementation
phase. The data obtained were analyzed descriptively, quantitative and qualitative.
Based on the results of research and development of student worksheet based on
problem based learning, the average result of media validation is 87 % with the "very
valid" category and the average result of material experts is 91,5% in the "very valid"
category. So it can be concluded that the development of problem-based learning
worksheets on the excretion system material for use in class VIII junior high school
students developed with the Plomp model is very valid for later use in learning.

Keywords : Validity, Student Worksheet (LKPD), Problem Based Learning, Excretion


System

130
PENDAHULUAN
IPA merupakan bagian dari Sains, dianjurkan dalam kurikulum 2013. Salah
memiliki peranan penting dalam satu model pembelajaran yang dapat
peningkatan mutu pendidikan, khususnya melatih peserta didik dalam pembelajaran
dalam menghasilkan siswa yang kontekstual adalah model PBL. Menurut
berkualitas. Seiring berjalannya waktu Setijowati (2017:16) model PBL
perkembangan di dalam pembelajaran IPA merupakan sebuah model pembelajaran
berkembang semakin pesat tiap tahunnya, yang menyajikan berbagai permasalahan
maka dari itu dalam pembelajaran IPA nyata dalam kehidupan sehari-hari peserta
menuntut guru untuk lebih kreatif dalam didik (besifat kontekstual) sehingga
merancang sebuah perangkat merangsang siswa untuk belajar.
pembelajaran yang inovatif dalam Penggunaan LKPD berbasis PBL
meningkatkan mutu pendidikan. Untuk dapat membuat siswa lebih aktif dalam
mencapai keberhasilan proses melakukan kegiatan pembelajaran,
pembelajaran yang tepat, dan cermat mengembangkan keterampilan proses,
maka disarankan untuk menggunakan melatih sikap mandiri pada siswa dalam
model pembelajaran dan bahan ajar yang belajar, mengelaborasi sikap ilmiah,
bervariasi pada kegiatan pembelajaran membangkitkan motivasi dan minat belajar
agar kompetensi dasar dan indikator siswa. Sesuai dengan pernyataan Dole et
pembelajaran tercapai. al (2017:34) PBL memberikan
Bahan ajar atau sumber belajar yang kesempatan untuk siswa belajar mandiri,
dapat melatih siswa dalam pemecahan dalam setiap tahap dari proses
masalah yang berkaitan dengan pembelajaran, ketekunan, kesempatan
kehidupan sehari-hari sehingga dapat untuk kreatif, pemikiran otonomi, dan
menunjang kegiatan belajar mengajar kolaborasi, sehingga dapat
yang menyenangkan dan menggali mempersiapkan siswa untuk menghadapi
kreativitas siswa. Untuk menghasilkan tantangan abad ke-21.
lulusan yang mempunyai kemampuan Berdasarkan observasi peneliti
sesuai standar kompetensi lulusan, disalah satu Sekolah Menengah Pertama
diperlukan pengembangan pembelajaran (SMP) di Tanjungpinang didapatkan
untuk setiap kompetensi secara bahwa, sekolah tersebut sudah mengacu
sistematis, terpadu dan tuntas. Bahan ajar pada kompetensi, sesuai dengan
terdiri atas beberapa bentu, yaitu bahan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi
ajar cetak, audio, audio visual, dan Dasar (KD). Permasalahan yang terjadi
interaktif. Salah satu bentuk bahan ajar disekolah tersebut, yaitu ditemukan
cetak adalah Lembar Kerja Peserta Didik beberapa permasalahan diantaranya: 1)
(LKPD). pendidik kurang dalam mempersiapkan
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) bahan ajar yang digunakan dalam
adalah salah satu bahan ajar yang kegiatan pembelajaran serta tidak variatif
disusun oleh guru berguna untuk proses karena menggunakan bahan ajar yang
pembelajaran yang akan diberikan kepada bersifat konvensional yang tidak menuntut
siswa. LKPD ini akan menentukan pendidikan abad 21, dan 2) bahan ajar
kreatifitas dan efektifitasnya suatu seperti LKPD jarang digunakan oleh
pembelajaran yang akan dilakukan oleh pendidik pada proses pembelajaran,
siswa. Oleh karena itu peran guru sangat karena LKPD tersebut hanya digunakan
penting di dalam peyusunan dan pendidik pada saat pemberian tugas
pengembangan LKPD. Menurut Majid evaluasi dan tugas rumah. Hal ini
(2011:177) keuntungan adanya lembar membuat peserta didik kesulitan
kerja peserta didik adalah memudahkan memahami materi, sehingga
guru dalam melaksanakan pembelajaran, mengharuskan pendidik untuk
bagi siswa dan belajar secara mandiri dan mengembangkan bahan ajar yang lebih
belajar memahami dan menjalankan suatu memudahkan peserta didik dalam
tugas tertulis. LKPD yang berbasis model memahami materi yang dipelajari. Oleh
pembelajaran yang kontekstual sangat sebab itu, berdasarkan kurikulum 2013

131
pendidik berperan sebagai fasilitator dan pengguna (needs assessment) dan dalam
lebih efektif dalam membuat dan pelaksanaan uji coba produk, sedangkan
menyiapkan pembelajaran, sehingga lebih kegiatan development dilakukan untuk
menarik dan memotivasi peserta didik menghasilkan produk pembelajaran.
pada proses pembelajaran. Model penelitian menggunakan model
Menurut Nurfazillah (2017: 77) hasil plomp. Model ini terdiri dari 5 tahap
penelitiannya tentang pemanfaatan LKPD pengembangan, yaitu (1) tahap investigasi
berbasis PBL berpengaruh positif awal (2) tahap desain (3) tahap realisasi,
terhadap hasil belajar siswa, PBL mampu (4) tahap tes, evaluasi, dan revisi. (5)
meningkatkan kemampuan berpikir dan tahap implementasi. Pada tahap
dapat membuat siswa lebih aktif dalam investigasi awal dilakukan dengan analisis
pembelajaran. awal, analisis peserta didik, analisis tugas,
Menggunakan PBL dalam analisis konsep, dan perumusan tujuan
pembelajaran memiliki beberapa beberapa pembelajaran. Pada tahap desain
keunggulan. Setijowati (2017: 102) dilakukan penyusunan instrumen,
menyatakan beberapa keuntungan yang pemilihan media, pemilihan format, dan
dapat diamati dari siswa yang belajar rancangan produk awal. Pada tahap
dengan menggunakan PBL, yaitu; (1) realisasi meliputi tahap penilaian ahli dan
mampu mengingat dengan lebih baik uji coba lapangan. Pada tahap
informasi dan pengetahuannya, (2) implementasi adalah penyebaran produk
mengembangkan kemampuan yang dikembangkan bisa dilakukan di
pemecahan masalah, berpikir kritis dan kelas/sekolah secara terbatas dan juga
keterampilan komunikasi, (3) menikmati bisa dengan menyebarkan softcopy dari
belajar, (4) meningkatkan motivasi, (6) produk yang dikembangkan.
bagus dalam kerja kelompok, dan (7) Subjek penelitian pengembangan
mengembangkan strategi belajar. Hal ini ini adalah siswa kelas VIII SMP di SMP
sejalan dengan hasil penelitian yang Katolik Tanjungpinang tahun ajar
dilakukan oleh Pacriatul (2017:74) 2020/2021. Pada tahap uji coba oleh
keunggulan PBL adalah bahwa PBL siswa mengenai LKPD berbasis PBL
membelajarkan siswa untuk memahami dilaksanakan secara online mengingat
konsep, PBL membelajarkan siswa untuk kondisi pandemik Covid-19. Teknik
aktif dan berpikir kritis, dan PBL pengumpulan data LKPD berbasis PBL
membelajarkan siswa untuk memahami diperoleh dari lembar validasi materi dan
konsep. validasi media oleh para validator. Validasi
Dari uraian permasalahan di atas, materi terdiri dari 3 aspek yaitu aspek
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian kelayakan isi materi, aspek penyajian,
dan pengembangan dengan judul aspek kebahasaan yang dilakukan oleh
“Validitas Lembar Kerja Peserta Didik dosen dan guru biologi. Sedangkan
(LKPD) Berbasis Problem Based Learning validasi media terdiri atas aspek yaitu
pada Materi Sistem Ekskresi untuk Siswa aspek ukuran LKPD, aspek kelayakan
Kelas VIII SMP”. jenis kertas LKPD, aspek gambar isi
LKPD, aspek efesiensi LKPD, dan aspek
METODE PENELITIAN desain tampilan yang dilakukan oleh
Metode penelitian dan dosen dan guru biologi.
pengembangan (research and Data yang telah didapat dari
development) adalah metode penelitian validasi ahli materi dan validasi ahli media
yang digunakan untuk menciptakan akan disajikan dengan skala Likert yang
produk baru atau mengembangkan produk selanjutnya dianalisis untuk mencari nilai
yang telah ada dan menguji kevalidan kelayakan produk dengan menggunakan:
tersebut. Jenis penelitian yang digunakan
adalah jenis penelitian pengembangan/ K= X 100 %
R&D (research and development).
Kegiatan research dilakukan untuk Keterangan:
mendapatkan informasi tentang kebutuhan K = Presentasi Kelayakan

132
F = Jumlah seluruh jawaban responden a. Rentang skor mulai 1-4
N = Skor tertinggi dalam angket b. Kriteria terbagi atas 4 tingkat, sangat
I = Jumlah pertanyaan dalam angket valid, valid, kurang valid, tidak valid.
R = Jumlah responden c. Rentang skor terbagi menjadi empat
Selanjutnya rata-rata yang kelas interval.
didapatkan dikonfirmasikan dengan Adapun penetapan tingkat validitas
kriteria menggunakan langkah sebagai ditentukan menurut kriteria berikut:
berikut:

Tabel 1. Kriteria Penetepan Tingkat Validitas

Tingkat Pencapaian Kategori


85,01% < x ≤ 100% Sangat Valid
70,01% < x ≤ 85% Valid
50,01% < x ≤ 70% Kurang Valid
01,00% < x ≤ 50% Tidak Valid
Sumber : Modifikasi Sugiyono (2014:15)

I. Hasil dan Pembahasan

Penelitian ini merupakan penelitian menghasilkan produk bahan ajar berupa


R&D (Research and Development) yaitu LKPD berbasis Problem Based Learning
suatu penelitian yang bertujuan untuk pada materi Sistem Ekskresi untuk Siswa
menghasilkan suatu produk tertentu dan kelas VIII SMP yang dilihat dari aspek
menguji kualitas produk tersebut. validatas produk yang dihasilkan.
Penelitian yang telah dilakukan

Validasi Materi
Saran Revisi
Perbaiki Sertakan sumber ditiap gambar dan Sudah diperbaiki Sertakan sumber ditiap
masukan ke dalam daftar pustaka gambar dan masukan ke dalam daftar
pustaka

133
Validasi Materi
Saran Revisi
Perbaiki tanda baca sesuai EYD pada LKPD Perbaiki tanda baca sesuai EYD pada LKPD

134
Validasi Materi
Saran Revisi
Perbaiki tanda baca sesuai EYD pada LKPD Sudah diperbaiki tanda baca sesuai EYD pada
LKPD

a. Validasi Materi
Validasi materi dilakukan untuk aspek kebahasaan dengan jumlah 11
mendapatkan materi yang valid. Ahli pernyataan. Ahli materi melihat produk
materi yang menjadi validator pada yang dikembangkan dan memberikan
penelitian ini yaitu dosen Program Studi masukan berupa komentar dan saran
Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan kepada pengembang yang digunakan
Ilmu Pendidikan Universitas Maritim Raja sebagai pedoman untuk melakukan revisi
Ali Haji dan guru ipa di SMP Katolik terhadap produk yang dikembangkan.
Tanjungpinang dan guru ipa SMP Negeri 2 Setelah ahli materi melihat produk yang
Tanjungpinang. Data validasi didapat dikembangkan ahli materi memberikan
dengan cara memberikan lembar validasi penilaian dengan mengisi lembar validasi.
yang mencakup aspek materi yang terdiri Berikut hasil penilaian keseluruhan oleh
dari aspek kelayakan isi, aspek penyajian, ahli materi.

Tabel 2. Data Hasil Validasi Materi

No Aspek Penilaian ahli Rata-rata Kriteria


Penilaian Dosen Guru I Guru II
1 Kelayakan 87,5% 88,6 100 % 92 % Sangat Valid

135
No Aspek Penilaian ahli Rata-rata Kriteria
Penilaian Dosen Guru I Guru II
Isi %
2 Penyajian 91 % 93 % 91 % 91,7 % Sangat Valid
3 Kebahasaan 87,5 % 93 % 87,5 % 89,3 % Sangat Valid

Rata-rata 89 % 88,6% 93 % 91,5 % Sangat Valid

Kriteria penilaian ahli materi terdiri komponen penyajian mencakup kejelasan


dari 3 aspek dengan 11 butir peryataan. tujuan yang ingin dicapai, urutan sajian,
Tiga aspek materi itu adalah aspek daya tarik dan kelengkapan informasi.
kelayakan isi, aspek penyajian, dan aspek Ditinjau dari komponen kebahasaan,
kebahasaan. LKPD dinyatakan sangat valid dengan
Ditinjau dari aspek kelayakan isi, nilai 89,3%. Komponen kebahasaan
LKPD dinyatakan sangat valid dengan berkenaan dengan penggunaan kalimat
hasil penghitungan total keseluruhan dari yang jelas dan tidak menimbulkan
masing-masing validator dengan nilai kerancuan bagi peserta didik. Hal ini
92%, artinya LKPD yang dikembangkan sejalan dengan hasil penelitian yang
telah sesuai dengan kurikulum yang dilakukan oleh Lestari L., Alberida H, &
berlaku, yaitu Kurikulum 2013. Hal ini juga Rahmi Y.L (2018:170-171) bahwa
sejalan dengan Depdiknas (2013) yang berdasarkan nilai validitas dari aspek
menyatakan bahan ajar yang kebahasaan, LKPD dinyatakan valid
dikembangkan harus sesuai dengan apabila sudah memenuhi kriteria kevalidan
tuntutan kurikulum. bahan ajar.
Ditinjau dari aspek penyajian, LKPD Secara keseluruhan, hasil uji
dinyatakan sangat valid dengan nilai 91,7 validitas LKPD berbasis problem based
%, artinya LKPD telah disajikan secara learning adalah sangat valid. Dengan hasil
sistematik, memuat rincian materi dan validasi materi 91,5 % Oleh karena itu,
tujuan pembelajaran yang jelas, mampu dapat dikatakan bahwa LKPD berbasis
menunjang kelancaran proses Problem Based Learning pada materi
pembelajaran, stimulus dan respon Sistem Ekskresi telah valid dan dapat
pengguna. Depdiknas (2013) menjelaskan digunakan pada pembelajaran IPA.

b. Validasi Media
Validasi media dilakukan oleh gambar isi LKPD, aspek efisiensi LKPD
validator ahli media yaitu dosen dari dan aspek desain tampilan yang terdiri
program studi pendidikan biologi, Fakultas dari 9 butir pernyataan. Ahli media melihat
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas produk yang dikembangkan dan
Maritim Raja Ali Haji, guru ipa di SMP memberikan masukan berupa komentar
Katolik Tanjungpinang dan guru ipa di dan saran kepada pengembang yang
SMP Negeri 2 Tanjungpinang. Penilaian digunakan sebagai pedoman untuk
dari ahli media ini dijadikan acuan untuk melakukan revisi terhadap produk yang
merevisi produk sebelum dilakukan uji dikembangkan. Setelah ahli media melihat
coba lapangan. Data validasi didapat produk yang dikembangkan ahli media
dengan cara memberikan lembar validasi memberikan penilaian dengan mengisi
yang memuat aspek ukuran LKPD, aspek lembar validasi. Berikut hasil penilaian
kelayakan jenis kertas LKPD, aspek oleh ahli media.

Tabel 3. Data Hasil Validasi LKPD oleh Ahli Media

No Aspek Penilaian Kriteria


Penilaian ahli Guru Rata-
II rata
Dosen Guru

136
I
1 Ukuran 100% 83 % 86 89,7 Sangat
LKPD % % Valid
2 Kelayakan 50% 75 % 87 70,7 Valid
Jenis % %
Kertas
LKPD
3 Gambar 75 % 100 100 91, Sangat
Isi LKPD % % 7% Valid
4 Efisiensi 75 % 75 % 75 75 % Sangat
LKPD % Valid
5 Desain 83 % 100% 100 94,3 Sangat
tampilan % % Valid
Rata-rata 75% 83% 86 84,2% Sangat
% Valid

Validasi Media
Saran Revisi
Perbaiki kontras watermark pada LKPD Sudah diperbaiki kontras watermark pada
LKPD

guru II sebesar 86 %. Dengan persentase


Hasil pengujian validitas produk dari rata-rata total 84,2% berada pada kategori
segi media menunjukkan bahwa aspek
ukuran LKPD, aspek Kelayakan Jenis sangat valid. Kesimpulan dari ahli media
Kertas LKPD, aspek gambar isi adalah modul pembelajaran layak untuk
LKPD,aspek efisiensi LKPD, dan aspek digunakan dalam proses pembelajaran di
desain tampilan berada pada kategori kelas.
sangat valid dengan nilai 75 % penilaian Ditinjau dari aspek yang dinilai,
dari dosen, guru I 83%, dan penilaian dari LKPD dinyatakan sangat valid dengan

137
nilai 84,2 %. Ukuran LKPD, kelayakan berkualitas serta layak diterapkan dalam
jenis kertas LKPD, gambar isi LKPD, proses pembelajaran jika telah memenuhi
efesiensi LKPD dan desain tampilan standard kevalidan pada aspek yang
sudah baik dan materi disajikan dengan sudah ditentukan yang kemudian dinilai
tulisan dan jenis huruf yang jelas. Secara oleh ahli atau pakar dan penggunaan
umum, penilaian produk setelah divalidasi huruf yang digunakan dalam bahan ajar
pada setiap aspek berada pada cetak tidak boleh terlalu kecil dan mudah
interpretasi sangat valid. Pendapat ini dibaca. Selain itu pemilihan warna
didukung oleh penelitian yang telah background kontras dengan huruf
dilakukan sebelumnya yang menyatakan sehingga tulisan mudah dibaca. (Arsih,
bahwa LKPD pembelajaran yang 2014; Depdiknas, 2008:18).
Penerapan Assesmen Portofolio
SIMPULAN DAN SARAN Pada Mata Kuliah Telaah Kurikulum
Berdasarkan penelitian Dan Buku Ajar Biologi. Bioeducation
pengembangan yang dilakukan maka
Journal. Vol.1 No.1, Maret 2017
dapat ditarik simpulan bahwa LKPD
berbasis problem based learning pada (hlm. 170-171)
materi sistem ekskresi yang Arsih,F. 2014. Keterampilan Proses Sains.
dikembangkan sangat valid dalam validasi Padang:UNP Press.
materi dari dosen, maupun guru.
Sedangkan untuk validasi media LKPD Depdiknas. 2008. Panduan
dari dosen dan guru yang berada pada Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta:
kategori sangat valid. Sehingga LKPD Departemen Pendidikan Nasional.
berbasis problem based learning pada Direktorat Jenderal Managemen
materi sistem ekskresi untuk siswa kelas
Pendidikan Dasar dan Menengah.
VIII SMP dikatakan layak untuk digunakan
dalam proses pembelajaran. Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Atas.
UCAPAN TERIMAKASIH Lestari., Astuti, B., Darsono, T. 2018.
Ucapan terimakasih kepada Assist. “Implementasi lks dengan
Prof. Azza Nuzullah Putri, S.Pd., M.Pd.
selaku pembimbing I. Kepada Assist. pendekatan stem (science,
Prof. Nur Eka Kusuma Hindrasti, S.Pd., technology, engineering, and
M.Pd. selaku pembimbing II. Terimakasih mathematics) untuk meningkatkan
juga kepada Assist. Prof. Dr. Hj. Nevrita, kemampuan berpikir kritis siswa”.
M.Pd., M.Si. selaku validator materi dan Jurnal Pendidikan Fisika dan
media, Bapak Eri Kristianto, S.P. dan Ibu Teknologi, 4 (2018) 202-205.
Reni Putri Rahmadani S.Pd sebagai
(https://www. researchgate.net
validator materi dan validator media serta
terimakasih juga kepada SMP Katolik /publication/328767407) diunduh
Tanjungpinang dan SMP Negeri 2 pada tanggal 15 januari 2020 jam
Tanjungpinang yang telah memberikan 18:16 WIB.
izin untuk dilaksanakan penelitian ini.
Lou, S.J, dkk. 2010. The Impact of
DAFTAR PUSTAKA Problem Based Learning Strategies
on STEM Knowledge Integration and
Abdurrahman. 2015. Guru Sains Sebagai
Attitudes; An Exploratory Study
Inovator: Merancang pembelajaran
Among Female Taiwanese Senior
sains inovatif berbasis riset.
High School Student, International
Yogyakarta: Media Akademi.
Journal of Technology and Design
Alberida, H. Rahmi, Yosi Laia. 2017. Education. Springer.
Peningkatan Keterampilan Berpikir
Mulyasa. 2013. Pengembangan dan
Tingkat Tinggi Mahasiswa Melalui

138
Implementasi Kurikulum. Bandung:
Rosdakarya.
Nurfazillah. 2017. Pemanfaatan Lembar
Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis
Problem Based Learning pada
Materi Sistem Pencernaan di
SMA/MA. Jurnal Pelangi. Vol 8 (2).
Hal 167-177
Pachriatul, F. 2017. Pengembangan
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Berbasis Problem Based Learning
pada Materi Sistem Ekskresi untuk
Siswa Kelas XI SMA Negeri 1
Bajeng Barat. Jurnal Bioedu. Vol 7
(2). Hal 105-115
Riduwan. 2011. Skala Pengukuran
Variabel Penelitian. Bandung.
Alfabetha.
Setijowati. 2017. Model Pembelajaran
Berdasarkan Masalah. Surabaya:
Pusat Sains dan Matematika Sekolah
UNESA
Thiagarajan, S. Semmel, D.S & Semmel,
MI. 1974. Instructional Development
for Training Teachers of Exceptional
Children. Indiana University
Bloomington.

139

Anda mungkin juga menyukai