Sri Rahayu
Alumni Program Pascasarjana
Universitas Islam Darul Ulum Lamongan
Abstract:The research aimed to (1) describe the process of developing the Indonesian
Student Workheet using Problem Based Learning Model, (2) show the quality of the
Indonesian Student Work Sheet using Problem Based Learning Model, including: (a)
the product quality of the Student Worksheet and (b) the using quality of the Student
Worksheet. The type of the research was research and development using 4-D model,
those are definition, design, development, and dissemination. The data collection used
instrument of validation sheet from the expert, questionnaire sheet, observation sheet.
The technique of data analysis divided into three, the technique of data analysis of
student worksheet quality and the implementation of student work sheet using Problem
Based Learning. The results showed that the development process consisted of two
stages: (1) the analysis phase of the writer’s understanding about the Student
Worksheet and it’s need, and (2) the design phase which produced the summaries of the
materials in each basic competences. The product quality based on the expert gained
the score in average of 72.48%, good, the using quality based on the questionnaires to
the teacher and observation to the students gained the score in average of 75, 65, good.
2) Memaparkan kualitas Lembar grafika (tata letak). Hasil dari validasi ini
Kerja Siswa (LKS) Bahasa merupakan nilai atau status LKS apakah
Indonesia Kelas VII dengan LKS tersebut sudah memenuhi kriteria
model pembelajaran berbasis bahasa yang baik, memiliki model
masalah yang dikembangkan. pembelajaran berbasis masalah, dan
a. Memaparkan kualitas produk Lembar memiliki tata grafika yang baik atau
Kerja Siswa (LKS) Bahasa Indonesia belum. Selanjutnya pengumpulan data
Kelas VII dengan model juga dilakukan untuk mengetahui
pembelajaran berbasis masalah yang penerapan LKS bagi siswa.
dikembangkan. Pengumpulan data ini dilakukan dengan
b. Memaparkan kualitas penggunaan observasi dengan instrumen lembar
Lembar Kerja Siswa (LKS) Bahasa observasi yang telah disiapkan.
Indonesia Kelas VII dengan model Teknik analisa data dalam
pembelajaran berbasis masalah yang penelitian ini dibagi menjadi tiga yaitu,
dikembangkan. teknik analisis data kualitas LKS dan
penerapan LKS dengan model
METODE PENELITIAN pembelajaran berbasis masalah. Di bawah
Penelitian ini merupakan jenis ini dijelaskan teknik analisis data, untuk
penelitian pengembangan. Subjek lembar validasi ahli, lembar kuesioner,
penelitian pengembangan ini adalah (1) dan lembar observasi.
Siswa Kelas VII E, VII F, VV G, dan VII
H, SMP Negeri 1 Kebomas Kabupaten HASIL PENELITIAN
Gresik, (2) Guru Bahasa Indonesia Kelas Proses Pengembangan LKS
VII E, VII F, VV G, dan VII H, SMP LKS yang dikembangkan oleh
Negeri 1 Kebomas Kabupaten Gresik, peneliti dalam penelitian pengembangan
dan(3) Validator ahli pembelajaran, ini adalah LKS Bahasa Indonesia Kelas
validator ahli bahasa, dan validator ahli VII Semester Genap pada Kompetensi
grafika. Dasar 9.1, Kompetensi Dasar 10.1, dan
Data dalam penelitian ini terdapat Kompetensi Dasar 11.3.
dua jenis, yaitu data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh dari Tahap Pendefinisian
lembar wawancara, observasi, dan Analisis Awal Pembuatan LKS
kuesioner. Sedangkan data sekunder Keberadaan buku ajar bukan satu-
diperoleh dari dokumen berupa LKS. satunya sarana pembelajaran bagi peserta
Instrumen pengumpulan data dalam didik saat ini, meskipun buku ajar berisi
penelitian ini adalah lembar validasi ahli, materi seperti yang ditetapkan dalam
lembar observasi, lembar wawancara, dan kurikulum, peserta didik juga
kuesioner. memerlukan pegangan sumber belajar
a. Lembar Validasi Ahli lainnya agar pembelajaran lebih hidup
b. Kuesioner/Angket dan terarah.
c. Lembar Observasi Pada kenyataannya guru memiliki
Teknik pengumpulan data diawali segudang tugas dan kewajiban yang
dengan permintaan kepada validator sangat menyita waktunya, mulai dari
(para ahli di bidangnya) untuk menilai mempersipkan pembelajaran, mengajar di
LKS Bahasa Indonesia kelas VII dilihat kelas, mengevaluasi dan mengoreksi,
dari tiga aspek yaitu bahasa, model sampai pada tugas administrasi yang
pembelajaran berbasis masalah, dan masih dibebankan kepadanya. Hal inilah
148 EDU-KATA, Vol. 4, No. 2, Agustus 2017
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian DAFTAR PUSTAKA
pengembangan yang telah diuraikan pada
bab sebelumnya, maka kesimpulan
penelitian ini sebagai berikut: Abdorrakhman Ginting, Esensi Praktis
1. Proses pengembangan terdiri dari dua Belajar dan Pembelajaran
tahap, pertama analisis yang (Bandung: Humaniora, 2008).
menghasilkan pemahaman oleh
penyusun secara utuh tentang LKS, Abdul Majid,Perencanaan Pembelajaran
mengumpulkan beberapa LKS yang Mengem-bangkan Standar
telah digunakan oleh siswa, Kompetensi Guru (Bandung :
pemahaman guru terhadap kebutuhan PT Remaja Rosdakarya, 2007).
siswa sehingga menyimpulkan untuk
menyusun LKS, draft tentang cara-
Asnawir dan Basyiruddin Usman, Media
cara memahamkan siswa terhadap
Pembelajaran (Ciputat Pers: Jakarta,
KD dalam LKS, menyusun LKS
2002).
menjadi pilihan dan siap untuk
ditidaklanjuti. Kedua adalah tahap
perancangan antara lain menghasilkan Azhar Arsyad, Media Pembelajaran
rangkuman materi tia-tiap kompetensi (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
dasar, tersusun rangkuman materi, 2005).
perlatihan, dan soal-soal dalam uji
kompetensi, mencetak LKS dalam Darliana. 1991. Metode Pembelajaran
lembaran-lembaran, mencetak dalm Ketrampilan Proses. Jakarta:
bentuk buku yang merupakan Depdikbud.
gabungan dari bab-bab yang telah
disusun oleh guru. Dhari, HM. dan Dharyono, AP. 1988.
2. Kualitas LKS Perangkat Pembelajaran. Malang:
a. Kualitas produk berdasarkan Depdikbud.
validasi ahli pembelajaran
didapatkan nilai 75,65% berarti
baik, validasi dari ahli bahasa
didapatkan nilai 84,00% berarti
baik, dan validari dari ahli grafika
dan penyajian didapatkan nilai
57,78% berarti kurang, diperoleh
rata-rata 72,48% berarti baik.
b. Kualitas penggunaan berdasarkan
kuesioner kepada guru dan
observasi terhadap siswa. Hasil
kuesioner kepada guru didapatkan