PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
menjelaskan, 5) keterampilan membuka serta menutup pelajaran, 6) keterampilan
membimbing diskusi, 7) keterampilan mengelola kelas. Keterampilan- keterampilan ini
berhubung dengan kemampuan pengajar buat menguasai dasar- dasar pengetahuan yg
bekerjasama menggunakan persiapan serta pelaksanaan proses pembelajaran yang akan
menyampaikan dukungan terhadap cara berpikir siswa yg kreatif dan imajinatif. Hal inilah
yg membagikan profesionalisme pengajar (I G. A. K. Wardani dan Siti Julaeha, Modul IDIK
4307: 1-30).
Penerapan model-model pembelajaran juga merupakan hal yang sangat penting dalam
upaya memajukan suatu bidang tertentu. Model sangat berkaitan dengan teori. Model
merupakan suatu analog konseptual yang digunakan untuk menyarankan bagaimana
meneruskan penelitian empiris sebaiknya tentang suatu masalah. Jadi model merupakan suatu
struktur konseptual yang telah berhasil dikembangkan dalam suatu bidang dan sekarang
diterapkan, terutama untuk membimbing penelitian dan berpikir dalam bidang lain, biasanya
dalam bidang yang belum begitu berkembang (Mark 1976 dalam Ratna Wilis Dahar, 1989).
Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui hal-hal yang perlu dalam upaya
meningkatkan prestasi belajar siswa seperti penguasaan metode-metode ajar, penguasaan
model-model pembelajaran; penguasaan teori- teori belajar, penguasaan teknik-teknik
tertentu, penguasaan peran, fungsi serta kegunaan mata pelajaran. Apabila betul-betul guru
menguasai dan mengerti tentang hal-hal tersebut dapat diyakini bahwa prestasi belajar peserta
didik pada mata pelajaran Bahasa Inggris tidak akan rendah. Beranjak pada kenyataan bahwa
materi- materi yang disajikan di dalam Kurikulum 2006 ataupun Kurikulum 2013 lebih dari
60 % adalah berbentuk “Reading Text” maka hal ini menjadi permasalahan yang sangat berat
bagi siswa dalam proses belajar mengajar terutama karena bentuk test dalam Ujian Nasional
juga disajikan seperti hal tersebut. Berdasarkan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013 untuk
SMA mengharapkan siswa mampu memahami beberapa teks –teks tertulis dalam bentuk
interpersonal dan traksaksional ,formal atau informal, dalam jenis-jenis : recount, narrative,
procedure, deskriptif, news item, teks report ,analytical exposition,hortatory exposition,
explanation ,discussion, review, dan short fungtinal text lainnya yang ada dalam kehidupan
sehari–hari. Berdasarkan hal tersebut sudah jelas bahwa kemampuan membaca adalah sangat
dibutuhkan dalam semua aspek. Kemampuan membaca yang baik harus dipunyai oleh siswa,
terutama dalam proses pembelajaran Bahasa Inggris di tingkatan sekolah menengah atas yang
akan melanjutkan pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi. Mereka akan membutuhkan
pengetahuan dan kemampuan yang lebih tinggi untuk menguasai materi di perguruan tinggi
2
nantinya. Berdasarkan pengalaman mengajar yang telah penulis laksanakan sebelum
penulisan penelitian ini bahwa penulis telah melaksanakan technik pengajajaran konvensional
yaitu dengan memberikan beberapa kata kunci (difficult words) tentang teks tersebut kepada
siswa dan meminta mereka untuk membaca teks tersebut. Penulis telah mencoba dengan
maksimal tapi kenyataannya siswa menemui beberapa masalah kesulitan dalam pemahaman
dalam membaca teks bahasa Inggris. Ketrampilan membaca mereka masih jauh dari standar
yang diharapkan kurikulum. Ini dapat dilihat dari gejala-gejala sebagai berikut :
4. Banyak siswa yang tidak mengerti tata bahasa dalam bahasa Inggris (structure).
Berdasarkan uraian pemikiran di atas, maka penulis terdorong untuk mengadakan suatu
penelitian dengan judul “Meningkatkan Pemahaman Teks Report Dengan Menerapkan
Pendekatan Scientific Approach Pada Siswa Kelas X Ipa 4 Man 1 Kediri”
3
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Mengetahui seberapa jauh pemahaman dan penguasaan mata pelajaran Bahasa Inggris
terutama materi report text setelah diterapkannya pendekatan scientific approach pada siswa
Kelas X Ipa 4 MAN 1 Kediri.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah pengetahuan, yaitu dalam
melakukan penelitian tindakan kelas, khususnya untuk mengembangkan strategi belajar yang
sesuai dengan karakteristik anak usia sekolah dasar sehingga hasil belajarnya dapat
ditingkatkan secara optimal.
Bagi Guru hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan untuk meningkatkan
keaktifan belajar pada pembelajaran tatap muka.
Bagi Siswa penerapan model belajar ini akan memberikan motivasi siswa, dan siswa
tidak akan merasa jenuh dan bosan selama mengikuti kegiatan belajar mengajar.
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pendekatan Scientific
B. Hasil Belajar
Di dalam istilah hasil belajar, terdapat dua unsur di dalamnya, yaitu unsur hasil dan
unsur belajar. Hasil merupakan suatu hasil yang telah dicapai pebelajar dalam kegiatan
belajarnya (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya), sebagaimana dijelaskan
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, (1995: 787). Dari pengertian ini, maka hasil belajar
adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran,
lainnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.
Belajar merupakan suatu proses perubahan pola pikir, atau memaknai sesuatu yang
diperoleh. Tetapi, apabila kita membahas tentang hasil belajar, maka hal itu merupakan hasil
yang telah dicapai oleh si pelajar.
5
Nawawi (1981: 100) mengemukakan pengertian hasil adalah sebagai berikut:
Keberhasilan murid dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam
bentuk nilai atau skor dari hasil tes mengenai sejumlah pelajaran tertentu.
6
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
B. Subyek penelitian
Subyek penelitian ini adalah kelas X Ipa 4 tahun pelajaran 2021/2022 MAN 1 Kediri
yang berjumlah 32 siswa yang terdiri dari 22 perempuan dan 10 laki-laki.
C. Rencana Tindakan
7
Permasalahan Siklus I Pengamatan/
Perencanaa Pelaksanaan
Pengumpula
n Tindakan Tindakan I
n Data I
I
Kelemahan &
kebaikan
Hasil refleksi
Refleksi I
Siklus II
1. Perencanaan, membuat rencana pembelajaran pada tahap ini dengan persetujuan serta
pengarahan dosen pembimbing.
2. Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai
upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil atau dampak dari
diterapkannya metode diskusi. observasi siklus pertama dilakukan pada saat proses
pembelajaran berlangsung.
3. Analisis dan Refleksi, Hasil yang diperoleh pada tahap observasi dikumpulkan,
demikian pula hasil tes belajar murid, kemudian dianalisis dan direfleksi. Refleksi
yang dimaksudkan untuk melihat apakah rencana telah terlaksana secara optimal atau
perlu dilakukan perbaikan.
8
D. Jenis dan Sumber Data
a. Jenis penelitian
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK memiliki istilah dalam
Bahasa inggris yang berarti Classroom Action Research (CAR) merupakan penelitian yang
dilakukan dalam kelas.
b.Sumber Data
Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data-data dapat diperoleh. Sumber
data yang digali dalam penelitian ini meliputi:
1) Sumber data utama (primer) dalam penelitian ini adalah dari siswa-siswa X Ipa 4
MAN 1 Kediri.
2) Sumber data tambahan (sekunder) dalam penelitian ini adalah dari nilai-nilai tes
tulis, post test, keaktifan siswa.
Analisis data dari hasil tes yang telah dilaksanakan menggunakan rumus desain dari Aqib
dalam (Hudah, 2019), sebagai berikut :
Na=
∑ skor yang diperoleh ×100 %
∑ skor maksimal
Rumus tersebut digunakan untuk mengetahui data hasil belajar siswa. Sedangkan untuk
memperoleh nilai rata-rata menggunakan rumus sebagai berikut :
x=
∑X
∑N
9
Keterangan
P=
∑ siswa yang tuntas belajar 100 %
∑ siswa
Kriteria yang digunakan pada penelitian ini unruk menyimpulkan bahwa penelitian ini bisa
dikatakan berhasil yaitu apabila dalam penelitian ini mencapai 50% dari jumlah siswa, hasil
belajar siswa kelas X Ipa 4 MAN 1 Kediri memenuhi nilai KKM yaitu 76
10
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian berasal dari hasil tes dan pengamatan. Hasil tes disajikan dalam
bentuk data kuantitatif, sedangkan untuk hasil pengamatan di sajikan dalam bentuk deskriptif.
Dalam penelitian ini siswa dituntut untuk mendapatkan hasil terbaik dan mempu
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga hasil belajar yang didapatnya tidak
hilang begitu saja. Hasil rata-rata postes pada siklus I dan siklus II bisa dilihat dalam table
berikut.
Tabel 1.
Nilai rata-rata hasil belajar siswa
Tahap Tindakan Kelas Nilai Rata-rata
Siklus I 75.6
Siklus II 80.8
Dari keterangan table diatas diketahui bahwa hasil belajar siswa kelas X Ipa 4 pada mata
pelajaran Bahasa dan Sastra Inggris dapat ditingkatkan dengan penerapan metode scientific
approach. Pada table diatas terlihat peningkatan nilai rata-rata mulai dari siklus I sebesar
5.2% mulai dari 75.6% menigkat menjadi 80.8%.
Tabel 2.
Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa
Tahap Tindakan Kelas Belum tuntas KKM Tuntas KKM
Siklus I 11 siswa (26.1%) 18 siswa (49.5%)
Siklus II 7 siswa (16.6%) 25 siswa (66.8)
Dari data tabel tersebut terlihat perbandingan hasil belajar yang signifikan sebelum
dan sesudah penerapan metode scientific approach dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra
Inggris. Persentase ketuntasan meningkat dari siklus I ke siklus II sebesar 17.3%.
Berdasarkan hasil observasi pada proses pembelajaran Bahasa dan Sastra Inggris di
kelas antara guru dengan para siswa, siswa lebih mudah memahami dengan metode scientific
approach. Peneliti berharap dengan penelitian ini siswa menjadi lebih aktif dan antusias
11
dalam pembelajaran bahasa dan sastra inggris serta memberikan manfaat pada siswa untuk
memecahkan masalah.
BAB V
Saran
Dari uraian hasil penelitian dalam peningkatan hasil belajar peserta didik adalah :
1. Suasana belajar di dalam kelas yang aktif dapat memotivasi siswa dalam belaljar.
2. Tidak berhenti untuk selalu berinovasi mencari solusi dari setiap masalah pembelajaran
yang terjadi saat kegiatan belajar mengajar berlangsung demi kemajuan generasi penerus
bangsa.
12
DAFTAR PUSTAKA
Arbatelya ( 2013 ) yang berjudul The Effect Of Using Tells Strategy Toward Reading
Narrative Text Comprehension At The Second Year Student Of SMA N2 Bangkinang.
Dr.Gimin,MPd , dkk (2008 ). Model –Model Pembelajaran , Modul Pendidikan dan
Pelatihan Profesi Guru.
Hendriyanto, Dedi & Hendrayani S. (2019). Meningkatkan Keterampilan Siswa
Menulis Teks Report dengan Pembelajaran Mind Mapping Berbasis Multimedia. 1 (2). 92-
100.
Joni, Nyoman Dewa. (2016). Peningkatan Pemahaman Report Text Melalui
Contextual Teaching and Learning. 6 (1). 12-23.
Maznum. (2018). Upaya Peningkatan Kemampuan Siswa Dalam Reading
Comprehension Pada Text Report Melalui Pendekatan Scientific di Kelas XI-mia.5 SMAN 2
Bangkinang Kota tp 2016-2017. 240-249.
Otran Situmorang (2013), Peningkatan Penguasaan Kosa Kata siswa melalui media
gambar mata pelajaran Bahasa Inggris Kelas X, SMA 1 Padang Cermin ,Lampung.
13
14