Anda di halaman 1dari 6

Sumber Materi:

RANCANGAN TUGAS TUTORIAL II


BMP PDGK 4105
Modul 5,5,7,8
Nama Mata Kuliah : Strategi Pembelajaran di SD
Pokok Bahasan : 1. Pemilihan Metode Mengajar
2. Media Pembelajaran
3. Ketrampilan Dasar Mengajar 1
4. Ketrampilan Dasar Mengajar 2

Pengembang Soal : Muhammad Nuh S.Pd, M.Pd

Masa Tutorial : 2015. 2

Jumlah Soal : 4 (empat)

Skor Maksimal : 40

Jenis Tugas : PENGUASAAN KONSEP

Waktu : 160 menit

Kompetensi Khusus
1 . Mahasiswa mampu menjelaskan Pamilihan Metodn Mengalar
2 . Mahasiswa mamau menjelaskan Media Pembelajar
3 . Mahasiswa mampu menjelaskan Ketrampilan Ousar Mengegar 1
4. Mahasiswa mampu menjelaskan Ketrampilan Desar Mengar 2

Tugas
Sebagai seorang guru diharapkan mampu memilih Metode Mengajar yang tert. Tingkat keefektifan
pembelajaran salah satunya dipengaruhi oleh kemampuan guna menerapkan asas kexonntan dalam
mengelola proses pembelajaran, untuk mewujudkan asas kekonkan dalam pembelajaran dibutuhkan
adanya media pembelajaran yang tepat. Agar dapat melaksanakan pembelajaran yang mendick, guru
dipersyaratkan untuk menguasai Ketrampilan Dasar Mengajar, yang merupakan salah satu aspek
penting dalam kompetensi guru
NAMA : ASRI SITI NURBAYA
NIM : 859801643
KELAS :B

Soal No.1
Metode Mengajar merupakan cara yang digunakan Guru dalam membelajaran Siswa agar tercapai
proses belajar yang efektif. Metode Mengajar apa yang sering Anda gunakan? Apa alasannya?
JAWABAN :
Agar tercapai proses belajar yang efektif saya menggunakan metode tanya jawab. Metode tanya jawab
yaitu metode pembelajaran yang dilakukan dengan cara pengajuan-pengajuan pertanyaan yang
mnegarahkan siswa untuk memahami materi pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan
pembelajran.
Alasan menggunakan metode tanya jawab yaitu : Dengan menggunakan metode tanya jawab dapat
dijadikan sebagai pendorong dan pembuka bagi siswa untuk mengadakan penelusuran kepada
berbagai sumber belajar. Metode ini juga mampu meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa.
Dengan membuat pertanyaan yang menarik, dapat melatih siswa untuk mengembangkan daya fikir
dan daya ingatnya.
Dibanding jenjang pendidikan lainnya, anak usia SD membutuhkan gaya pembelajaran yang lebih
bervariatif. Hal ini dikarenakan anak usia sekolah dasar lebih senang bermain. Menerapkan metode
pembelajaran yang seru menjadi kunci utama supaya anak usia SD lebih betah mengikuti pelajaran di
dalam kelas. Di awal pembelajaran guru memberikan pernyaan yang bersifat memancing siswa untuk
mengembenagkan daya fikirnya. Guru memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk menjawab
pertanyaan. Guru menampung semua jawaban siswa kemudian guru membuat kesimpulan dari
jawaban siswa. Disini dapat diketahui sejauh mana kemampuan belajar siswa.

Soal No.2
Lingkungan sebagai salah satu Sumber Belajar (Learning Resources) dapat dimanfaatkan dalam ketan
belajar mengajar Bagaimana Teknik Menggunakan Lingkungan menurut Anda?
JAWABAN :
Sumber belajar sebagaimana di ketahui adalah sarana atau fasilitas pendidikan yang merupakan
komponen penting untuk terlaksananya proses belajar mengajar di sekolah. Dalam melaksanakan
kegiatan belajar mengajar guru sewajarnya memanfaatkan sumber belajar, karena pemanfaatan
sumber belajar merupakan hal yang sangat penting dalam konteks belajar mengajar tersebut. Di
katakan demikian karena memanfaatkan sumber belajar akan dapat membantu dan memberikan
kesempatan belajar yang berpartisipasi serta dapat memberikan pengalaman belajar yang kongkrit.
Kemudian dapat juga memperluas cakrawala dalam kelas, sehingga tujuan yang telah ditentukan
dapat di capai dengan efisien dan efektif.
Pada dasarnya semua jenis lingkungan yang ada di sekitar siswa dapat dimanfaatkan untuk
mengoptimalkan kegiatan belajar mengajar sepanjang relevan dengan kompetensi dasar dan hasil
belajar yang bisa berupa lingkungan alam atau lingkungan fisik, lingkungan sosial dan lingkungan
budaya atau buatan.
Pembelajaran yang sedang dikembangkan sekarang adalah pembelajaran yang memanfaatkan
lingkungan sebagai sumber belajar yang dikenal dengan pembelajaran konteksual. Guru dalam
mengajar tidak terikat pada buku teks, dan menjelaskan kepada siswa tentang konsep-konsep, istilah-
istilah dan teori-teori di kelas secara abstrak dan siswa berusaha untuk memahami jalani pikiran guru.
Guru menjadi satu-satunya sember belajar dan pembelajaran berpusat pada guru.
Dalam pembelajaran konteksual materi pembelajaran yang akan disampaikan oleh guru dikaitkan
dengan lingkungan siswa sebagai sumber belajar. Siswa mempelajari materi pelajaran dengan cara
memahami konteksnya, sehingga pada siswa akan muncul pemahaman sendiri tentang apa yang
dipelajari yang bersifat idiosinkratik. Jadi pengetahuan atau pemahaman dibangun atau dibentuk
sendiri oleh siswa bukan hasil dari apa yang dijelaskan oleh guru. Sebagai contoh untuk memahami
tentang pelanggaran hak azasi manusia, maka siswa ditugaskan untuk mengamati kasus-kasus
pelanggaran hak azasi manusia yang terjadi di lingkungannya. Dengan mempelajari kasus tersebut
maka siswa akan memahami makna dari pelanggaran hak azasi manusia itu.
Di samping lingkungan sosial dan lingkungan alam yang sifatnya alami, ada juga yang disebut
lingkungan budaya atau buatan yakni lingkungan yang sengaja diciptakan atau dibangun manusia
untuk tujuan-tujuan tertentu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Anak dapat mempelajari
lingkungan buatan dari berbagai aspek seperti prosesnya, pemanfaatannya, fungsinya,
pemeliharaannya, daya dukungnya, serta aspek lain yang berkenaan dengan pembangunan dan
kepentingan manusia dan masyarakat pada umumnya.

Soal No.3
Pemberian Penguatan sangat diperlukan dalam upaya meningkatkan keterlibatan Siswa dalam
kegiatan pembelajaran. Ada beberapa komponen ketrampilan dalam memberi penguatan, sebutkan
dan buat contoh menurut Anda?
JAWABAN :
Guru atau pendidik yang baik adalah, mereka yang berhasil membawa peserta didik mencapai tujuan
dan hasil yang baik sesuai dengan kaidah yang berlaku dalam suatu pendidikan. Untuk mencapai
efektifitas suatu pembelajaran, tentunya dibutuhkan seorang guru profesional yang betul-betul
memahami tentang bagaimana melaksanakan suatu pembelajaran dengan baik, serta memiliki
ketrampilan (skill) dasar mengajar yang baik sebelum melaksankan tugas sebagai seorang pendidik
atau guru.Guru merupakan seseorang yang menjadi teladan bagi para siswa ketika di sekolah. Dalam
pembelajaran, seorang guru selain mempunyai kompetensi dalam mengajar, juga harus memiliki
banyak ketrampilan.
Seorang guru dituntut untuk memiliki ketrampilan dalam pembelajaran. Ketrampilan memberikan
suatu penguatan misalnya. Secara psikologis seorang setiap siswa mengharapkan adanya penghargaan
terhadap suatu usaha yang telah dilakukannya. Melalui penghargaan, siswa akan merasakan bahwa
hasil perbuatannya tersrbut dihargai, oleh karena itu akan menjadi pemacu untuk berusaha
meningkatkan prestasi atau berbuat baik ketika berada di lingkungan sekolah maupun lingkungan
keluarga.
Keterampilan memberi penguatan ini termasuk keterampilan yang wajib dimiliki guru, guru yang
kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan akan lebih mampu
mengelola kelasnya sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkat optimal. Keterampilan dasar
memberi penguatan perlu dimiliki oleh seorang guru, karena terkadang guru bersikap dengin terhadap
respon yang diberikan siswa ketika di kelas, bersikap seperti tidak menghargai siswanya. Tentu hal
tersebut dapat mengakibatkan melemahnya motivasi dalam belajar. Tanpa motivasi, mungkin tidak
akan tercipta pembelajaran yang kondusif.

Penguatan pada dasarnya dapat diberikan dalam dua jenis yaitu penguatan verbal dan
penguatan nonverbal.

1. Penguatan Verbal. Penguatan verbal paling mudah digunakan dalam kegitan


pembelajaran dalam bentuk komentar, pujian, dukungan, pengakuan, atau dorongan
yang diharapkan dapat meningkatkan tingkah laku dan penampilan siswa yang positif.
Contoh: 1) Kata-kata: bagus, baik, luarbiasa, yak, betul. 2) Kalimat: Pekerjaanmu rapi
sekali; Wah, tulisanmu rapid an bagus; Anak-anak yang lain perlu meniru sikap Dono.
Sementara itu penguatan verbal dalam bentuk kalimat contohnya:

 "Wah, pekerjaanmu bagus sekali"


 "Ibu merasa puas dengan jawabanmu"
 "Nilai matematika kamu semakin lama semakin baik"
 "Andres, contoh yang kamu berikan sangat tepat"
 "Wah, jawaban kamu lengkap sekali"

2. Penguatan Non-verbal. Penguatan nonverbal dapat ditunjukkan dengan berbagai cara


sebagai berikut:

Penguatan gerak isyarat


Misalnya anggukan atau gelengkan kepala, senyuman kerut kening, acungan jempol,
wajah mendung, wajah cerah, sorot mata yang sejuk bershabat atau tajam
memandang.

Penguatan pendekatan
Guru mendekati siswa untuk menyatakan perhatian dan kensenangannyaterhadap
pelajaran, tingkah laku, atau penampilan siswa. Misalnya guru guru berdiri disamping
siswa, berjalan menuju siswa, duduk dekat seorang atau sekelompok siswa, atau
berjalan disisi siswa. Penguatan ini berfungsi menambah penguatan verbal.

Penguatan dengan sentuhan (contact)


Guru dapat menyatakan persetujuan dan penghargaan terhadap usaha dan penampilan
siswa dengan cara menepuk-nepuk bahu atau pundak siswa, berjabat tangan,
mengankat tangan siswa yang menang dalam pertandingan. Penggunaannya harus
dipertimbangkan dengan seksama agar sesuai dengan usia, jenis kelamin, dan latar
belakang kebudayaan setempat.

Penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan


Guru dapat menggunakan kegiatan atau tugas yang disenangi siswa sebagai
penguatan. Misalnya seorang siswa yang menunjukkan kemajuan dalam pelajaran
musik ditunjuk sebagai pemimpin paduan suara disekolahnya.

Penguatan berupa simbol atau benda


Penguatan ini dilakukan dengan cara menggunakan berbagai simbol berupa benda
seperti kartu bergambar, bintang plastik, lencana, ataupun komentar tertulis pada buku
siswa. Hal ini jangan terlalu sering digunakan agar tidak sampai terjadi kebiasaan
siswa mengharap sesuatu sebagai imbalan.
Penguatan tak penuh
Jika siswa memberikan jawaban yang sebagian saja benar, guru hendaknnya tidak
langsung menyalahkan siswa. Dalam keadaan seperti ini guru sebaiknya
mengguanakan atau memberikan penguatan tak penuh (partial). Umpannya bila
seorang siswa hanya memberikan jawaban sebagian benar, sebaiknya guru
menyatakan “ya, jawabanmu sudah baik, tetapi masih perlu disempurnakan,”
sehingga siswa tersebut mengetahui bahwa jawabannya tidk seluruhnnya salah, dan
dia mendapat dorongan untuk menyempurnakannya.

Soal no. 4
Salah satu komponen ketrampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan adalah Membimbing dan
Memudahan Belajar. Apa yang harus dilakukan agar Anda dapat menguasai ketrampilan tersebut
JAWABAN :
Pengertian keterampilan adalah kemampuan untuk menggunakan akal fikiran ide dan krativitas dalam
mengerjakan, mengubah ataupun membuat sesuatu lebih bermakna sehingga menghasilkan sebuah
nilai dari hasil pekerjaan tersebut. Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan adalah
kemampuan guru/instruktur/widyaswara dalam mengembangkan terjadinya hubungan interpersonal
yang sehat dan akrab antara guru dan siswa, maupun antara siswa dan siswa, baik dalam kelompok
kecil maupun perorangan.
Mengajar kelompok kecil dan perorangan, terjadi dalam konteks pengajaran klasikal. Di dalam kelas,
seorang guru mungkin menghadapi banyak kelompok kecil serta banyak siswa yang masing-masing
diberi kesempatan belajar secara kelompok dan perorangan. Penguasaan keterampilan mengajar
kelompok kecil dan perorangan memungkinkan guru/instruktur mengelola kegiatan jenis ini secara
efektif dan efisien serta memainkan perannya sebagai: 1) Organisator kegiatan pembelajaran. 2)
Sumber informasi bagi siswa. 3) Pendorong bagi siswa untuk belajar. 4) Penyedia materi dan
kesempatan belajar bagi siswa. 5) Pendiagnosis dan pemberi bantuan kepada siswa sesuai dengan
kebutuhan. 6) Peserta kegiatan yang punya hak dan kewajiban seperti peserta lainnya (Wardani,
2005).

Keterampilan dasar mengajar kelompok kecil dan perorangan merupakan salah satu cara
yang dapat dilakukan untuk dapat memfasilitasi sistem pembelajaran yang dibutuhkan oleh
siswa yang baik secara klasikal maupun individu. Oleh karena itu keterampilan mengajar ini
harus dilatih dan dikembangkan, sehingga para calon guru atau guru dapat memiliki banyak
pilihan untuk dapat melayani siswa dalam melakukan proses pembelajaran.

Adapun komponen keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan yaitu

memusatkan perhatian siswa pada tujuan dan topik diskusi, memperluas masalah atau urunan
pendapat, menganalisis pandangan siswa, menyebarkan kesempatan berpatisipasi, menutup
diskusi, dan hal yang perlu diperhatikan dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan.

Peran guru dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan yaitu sebagai motivator, sebagai
fasilitator, organisator pembelajaran, multi metode dan media, pola interaksi pembelajaran,
pemanfaatan sumber pembelajaran secara luas dan bervareasi, dan mendiagnosis kesulitan
belajar siswa.
Kemudian terdapat empat pola penggunaan pengajaran kelompok kecil dan kerorangan dalam
kelas yaitu:

1. Kelas besar → Kelompok kecil → Kelas besar


2. Kelas besar → Kelompok kecil → Kelompok kecil → Kelas besar
3. Kelas besar → Perorangan → Kelompok kecil → Kelas besar
4. Kelas besar → Perorangan + Perorangan → Kelas besar

Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa keterampilan mengajar kelompok kecil dan
perorangan merupakan pelayanan kebutuhan peserta didik berdasarkan individualnya,
menciptakan proses belajar, dan mengajar aktif dan efektif, serta merangsang tumbuh
kembangnya kemampuan optimal peserta didik.

Tutor

Muhammad Nuh S.Pd, M.Pd

Anda mungkin juga menyukai