Anda di halaman 1dari 5

RANCANGAN TUGAS TUTORIAL II

Nama Mata Kuliah : Strategi Pembelajaran di SD

Pokok Bahasan :

1. Pemilihan Metode Mengajar

2. Media Pembelajaran

3. Ketrampilan Dasar Mengajar 1

4. Ketrampilan Dasar Mengajar 2

Pengembang Soal : Dra. Qurotul Ngaini, MM Masa Tutorial : 2015.2

Jumlah Soal : 4 (empat)

Skor Maksimal : 40 Jenis

Tugas : PENGUASAAN KONSEP

Waktu : 60 menit

Sumber Materi :

BMP PDGK 4105 Modul 5, 6, 7, 8

Kompetensi Khusus:

1. Mahasiswa mampu menjelaskan Pemilihan Metode Mengajar

2. Mahasiswa mampu menjelaskan Media Pembelajaran

3. Mahasiswa mampu menjelaskan Ketrampilan Dasar Mengajar 1

4. Mahasiswa mampu menjelaskan Ketrampilan Dasar Mengajar 2

Tugas

Sebagai seorang guru diharapkan mampu memilih Metode Mengajar yang Efektif. Tingkat
keefektifan pembelajaran salah satunya dipengaruhi oleh kemampuan guru menerapkan asas
kekonkritan dalam mengelola proses pembelajaran, untuk mewujudkan asas kekonkritan
dalam pembelajaran dibutuhkan adanya media pembelajaran yang tepat. Agar dapat
melaksanakan pembelajaran yang mendidik, guru dipersyaratkan untuk menguasai
Ketrampilan Dasar Mengajar, yang merupakan salah satu aspek penting dalam kompetensi
guru.
Soal no. 1 Metode Mengajar merupakan cara yang digunakan Guru dalam membelajarkan
Siswa agar tercapai proses belajar yang efektif. Metode Mengajar apa yang sering Anda
gunakan? Apa alasannya?

Soal no.2 Lingkungan sebagai salah satu Sumber Belajar ( Learning Resources ) dapat
dimanfaatkan dalam kegiatan belajar mengajar. Bagaimana Teknik Menggunakan
Lingkungan menurut Anda?

Soal no.3 Pemberian Penguatan sangat diperlukan dalam upaya meningkatkan keterlibatan
Siswa dalam kegiatan pembelajaran. Ada beberapa komponen ketrampilan dalam memberi
penguatan, sebutkan dan buatkan contoh menurut Anda!

Soal no. 4 Salah satu komponen ketrampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan
adalah Membimbing dan Memudahkan Belajar. Apa yang harus dilakukan agar Anda dapat
menguasai ketrampilan tersebut!

Tutor,

Dra. Qurotul Ngaini, MM


Nama : Reviola Sarah Dila
Nim : 856249816
Upbjj : Padang
Mata Kuliah : Strategi Pembelajaran di SD
Dosen/Tutor : Fitrya Elida, M.Pd
Tugas : Tugas Tutorial 2

JAWAB :

1. Metode mengajar yang sering saya pakai dalam proses pembelajaran adalah Metode
Ceramah (Lecture) dan Metode Diskusi. Karena metode ceramah masih banyak
digunakan dalam dunia pendidikan, khususnya dalam pembelajaran secara klasikal.
Metode ceramah merupakan suatu cara penyajian bahan atau penyampaian bahan
pelajaran secara lisan dari guru. Dalam bentuk penyampaiannya, metode ceramah
sangat sederhana dari mulai pemberian informasi, klarifikasi, ilustrasi dan
menyimpulkan. Selain itu, metode ceramah juga memiliki keunggulan seperti :
a. Metode ceramah dianggap ekonomis waktu dan biaya karena waktu dan materi
pelajaran dapat diatur oleh gurusecara langsung, materi dan waktu pelajaran
sangat ditentukan oleh sistem nilai yang dimiliki oleh guru yang bersangkutan.
b. Target jumla siswa akan lebih banyak, apalagi jika menggunakan alat sound
system
c. Bahan pelajaran sudah dipilih/dipersiapkan sehingga memudahkan untuk
mengklasifikasi dan mengkaji aspek-aspek bahan pelajaran
d. Apabila bahan pelajaran belum dikuasai oleh sebagian siswa maka guru akan
merasa mudah untuk menugaskan dan memberikan rambu-rambu pada siswa yang
bersangkutan.
Dan saya memilih menggunakan metode diskusi dalam proses pembelajaran
karena dengan berdiskusi, kita dapat merangsang siswa untuk berpendapat.
Kemudian antara guru dan siswa serta antara siswa satu dengan yang siswa lainnta
dapat bertukar pikiran. Selain itu juga dapat membina kemampuan berbicara pada
siswa.

2. Lingkungan sebagai sumber belajar memiliki nilai-nilai yang sangat berharga yang
dapat dioptimalkan dalam proses pembelajaran. Lingkungan dapat memperkaya
bahan dan kegiatan belajar siswa. Lingkungan yang dapat dimanfaatkan sebagai
sumber belajar terdiri atas lingkungan sosial dan lingkungan fisik atau lingkungan
alam. lingkungan sosial dapat digunakan untuk mempelajari ilmu-ilmu sosial dan
kemanusiaan. Lingkungan alam dapat digunakan untuk mempelajari gejala-gejala
alam serta dapat menumbuhkan kesadaran siswa akan cinta alam dan berpartisipasi
dalam memelihara alam. Menurut saya menggunakan lingkungan sebagai sumber
belajar sangat bagus dan bermanfaat, karena dengan begitu akan terjadi komunikasi
antara sekolah, khususnya para siswa dan masyarakat. Prosedur belajar untuk
memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar dapat ditempuh melalui kegiatan
dengan membawa siswa ke lingkungan seperti survei, karyawisata, berkemah di alam
terbuka, praktik lapangan, dan pelayanan kepada masyarakat atau dengan membawa
lingkungan kedalam kelas/sekolah, seperti pemanfaatan narasumber yang ada di
masyarakat untuk berbicara di sekolah. Agar penggunaan lingkungan sebagai sumber
belajar berhasil dengan baik, perlu dilakukan perencanaan, pelaksanaan dan tindak
lanjut. Dalam langkah-langkah tersebut, guru dan siswa terlibat aktif sehingga
kegiatan pemanfaatan lingkungan tersebut menjadi tanggung jawab bersama.

3. Penguatan pada dasarnya dapat diberikan dalam dua jenis yaitu penguatan verbal dan
penguatan nonverbal. Komponen-komponen keterampilan memberikan penguatan
yang harus dikuasai oleh guru berkaitan dengan keterampilan menggunakan kedua
jenis penguatan tersebut.
a. Penguatan Verbal
Merupakan penguatan yang paling mudah digunakan dalam kegiatan
pembelajaran, yang dapat diberikan dalam bentuk komentar, pujian, dukungan,
pengakuan atau dorongan yang diharapkan dapat meningkatkan tingkah laku dan
penampilan siswa.
b. Penguatan Nonverbal
Penguatan nonverbal dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti mimik dan
gerakan badan, gerak mendekati, sentuhan, kegiatan yang menyenangkan, dan
pemberian simbol atau benda.
Contoh :
(Pelajaran telah berlangsung selama 30 menit, para siswa masih asyik
mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru)
Guru : “Bagaimana anak-anak? Ada yang sudah siap.”
Siswa : “Belum buk”
Guru : (mendekati Tono dan memperhatikan pekerjaannya).
“Puisimu panjang ya”. (Penguatan Nonverbal)
Siska : “Saya sudah selesai buk”.
Guru : “Bagus sekali” (bergerak menuju Siska). (Penguatan Nonverbal)
Guru : “Hebat benar Siska” (mata buk guru tetap menatap puisi Siska).
( Penguatan Verbal)
Rini : “Bagaimana kalau Siska disuruh membacakan puisinya kedapan kelas
buk?”
Guru : Usul yang bagus Rini. Ayo Siska, coba baca puisimu di depan kelas”.
Siska : “Baik Bu”
(Siska berdiri dan menuju kedepan kelas untuk membacakan puisinya).
Guru : “Bukan main Siska. Kalau kamu rajin berlatih, kamu bisa menjadi penyair
terkenal”. (Penguatan Verbal).
4. Dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan, guru diharapkan dapat membentu
para siswa sehingga dapat menyelesaikan tugasnya tanpa mengalami frustasi. Agar
dapat melakukan hal itu, guru harus menguasai berbagai keterampilan, seperti :
a. Memberikan penguatan yang sesuai, baik dalam bentuk, kuantitas maupun
kualitas sehingga siswa merasa diperhatikan oleh guru.
b. Mengembangkan supervisi proses awal, yang merupakan operasionalisasi daro
sikap tanggap guru terhadap proses kerja siswa pada awal-awal mulainya
kegiatan. Supervisi ini dapat dilakukan guru dengan cara pergi ke setiap kelompok
atau mendekati setiap siswa yang belajar secara perorangan untuk melihat apakah
segala sesuatunya sudah berlangsung lancar dan memadai.
c. Mengadakan Supervisi proses lanjut, yang menekankan pemberian bantuan secara
selektif agar kegiatan dapat berlangsung secara tearah sampai menjelang akhir
kegiatan. Agar mampu memberi bantuan secara selektif, guru harus memiliki
keterampilan berinteraksi sebagai berikut :
- Memberikan pelajaran atau bimbingan tambahan (turoring) kepada siswa
tertentu, baik secara perorangan maupun kelompok.
- Melibatkan diri sebagai peserta kegiatan yang mempunyai hak dan kewajiban
yang sama dengan siswa.
- Langsung memimpin diskusi bila perlu, dengan menerapkan keterampilan
membimbing diskusi kelompok.
- Bertindak sebagai katalisator dengan mengajukan pertanyaan, memberi
komentar atau saran-saran untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam
berpikir/membahas satu masalah.
d. Melakukan supervisi pemaduan, yang memusatkan perhatian pada kesiapan
kelompok /perorangan untuk melakukan kegiatan akhir, seperti kegiatan
merangkum atau memantapkan konsep.

Anda mungkin juga menyukai