Anda di halaman 1dari 30

Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas terstruktur mata kuliah Perencanaan
Pembelajaran Matematika

Dosen Pengampu:
Dr. Hj. Wati Susilawati, M.Pd

Disusun Oleh:
Putri Sierra Leany (1222050123)
Rafli Audrian Diaz Putra (1222050125)
Risa Khoerunnisa (1222050139)

PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
TAHUN 2023
A. Pengertian Pembelajaran Berdiferensiasi

Pembelajaran berdiferensiasi adalah proses belajar mengajar dimana peserta didik dapat
mempelajari materi pelajaran sesuai dengan kemampuan, apa yang disukai, dan kebutuhannya masing-
masing sehingga mereka tidak frustasi dan merasa gagal dalam pengalaman belajarnya. (Breaux dan
Magee, 2010; Fox & Hoffman, 2011; Tomlinson, 2017).
Ada pendekatan untuk mempelajari suatu mata pelajaran ketika pembedaan (diferensiasi)
diterapkan. Bagian konten, proses, dan produk dari pembelajaran diferensiasi adalah tiga
hal yang harus diterapkan oleh guru. Pada pembelajaran berdiferensiasi guru harus menggunakan
berbagai metode saat mempelajari suatu pelajaran. Guru merencanakan dan menyusun bahan,
aktivitas, tugas yang akan dikerjakan di sekolah maupun di rumah dan evaluasi akhir yang disesuaikan
dengan kesiapan, minat dan apa yang disukai siswa (Purba et al., 2021).
Dalam pembelajaran berdiferensiasi, guru harus memahami dan menyadari bahwa tidak ada
hanya satu cara, metode, strategi yang dilakukan dalam mempelajari suatu bahan pelajaran. Guru perlu
menyusun bahan pelajaran, kegiatan-kegiatan, tugas-tugas harian baik yang dikerjakan di kelas maupun
yang di rumah, dan asesmen akhir sesuai dengan kesiapan peserta didik dalam mempelajari bahan
pelajaran tersebut, minat atau hal apa yang disukai peserta didiknya dalam belajar, dan bagaimana cara
menyampaikan pelajaran yang sesuai dengan profil belajar peserta didiknya.
Ada 3 aspek dalam pembelajaran berdiferensiasi yang bisa dibedakan oleh guru agar peserta
didiknya dapat mengerti bahan pelajaran yang mereka pelajari, yaitu aspek konten yang mau diajarkan,
aspek proses atau kegiatan-kegiatan bermakna yang akan dilakukan oleh peserta didik di kelas, dan aspek
ketiga adalah asesmen berupa pembuatan produk yang dilakukan di bagian akhir yang dapat mengukur
ketercapaian tujuan pembelajaran. Pembelajaran berdiferensiasi berbeda dengan pembelajaran individual
seperti yang dipakai untuk mengajar anak-anak berkebutuhan khusus. Dalam pembelajaran
berdiferensiasi guru tidak menghadapi peserta didik secara khusus satu persatu agar ia mengerti apa yang
diajarkan. Peserta didik dapat berada di kelompok besar, kecil atau secara mandiri dalam belajar.

B. Tujuan Pembelajaran Berdiferensiasi


Tujuan utama pembelajaran berdiferensiasi adalah untuk memastikan bahwa setiap siswa
mendapatkan pembelajaran yang efektif dan memuaskan. Pembelajaran yang dirancang memenuhi
kebutuhan individu siswa sesuai dengan tingkat kemampuan, minat, dan gaya belajar mereka.
Beberapa tujuan khusus dari pembelajaran berdiferensiasi adalah :
 Mendorong partisipasi aktif siswa dalam kegiatan pembelajaran.
 Menunjang perbedaan kemampuan yang dimiliki siswa.
 Mengembangkan keterampilan belajar siswa.
 Meningkatkan pencapaian akademik siswa.

C. Prinsip-prinsip Pembelajaran Berdiferensiasi


Pembelajaran Berdiferensiasi harus dibentuk melalui cara berpikir guru yang menganggap setiap
anak dapat bertumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan kapasitasnya masing-masing.
Tokoh dari pembelajaran berdiferensiasi, Tomlinson and Moon (2013) menyatakan bahwa ada lima
prinsip dasar yang membantu guru dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi.
Gambar 1. Prinsip-prinsip pembelajaran berdiferensiasi

1. Lingkungan Belajar
Lingkungan belajar yang dimaksud adalah lingkungan fisik sekolah dan kelas dimana
peserta didik menghabiskan waktunya dalam belajar di sekolah. Guru menata susunan kelas agar
siswa nyaman belajar, seperti menata kursi dan semua elemen yang ada di dalam kelas dengan
rapi dan teratur. Iklim belajar merujuk pada situasi dan kondisi yang dirasakan peserta didik saat
belajar, relasi, dan berinteraksi dengan peserta didik lain maupun gurunya. Dalam pembelajaran
guru memberikan respon kepada peserta didik sesuai dengan kesiapan, minat, dan gaya belajar
mereka supaya kebutuhan mereka dalam belajar terpenuhi. Koneksi dengan peserta didik juga
perlu diperhatikan guru agar mengenali gaya belajar peserta didik yang dalam hal kesiapan
mereka dalam menerima pelajaran, minat apa yang dimiliki peserta didiknya untuk dapat dengan
mudah menerima pelajaran, dan bagaimana cara yang tepat untuk menyampaikan pelajaran
kepada peserta didik sesuai dengan gaya belajar mereka masing-masing.

Kepercayaan diri peserta didik juga harus diperhatikan. Hattie dalam Tomlinson (2013)
menyatakan bahwa guru membangun kepercayaan diri peserta didik dengan cara :
a. Memberikan respek yang benar terhadap nilai, kemampuan, dan tanggung jawab
dari peserta didik;
b. Memberikan optimisme kepada peserta didik bahwa mereka memiliki kemampuan
yang besar dalam mempelajari materi pelajaran yang diberikan;
c. Mendukung peserta didik secara aktif dan nyata agar mereka dapat mencapai tujuan
pembelajaran.

2. Kurikulum yang berkualitas


Kurikulum yang berkualitas harus memiliki tujuan yang jelas sehingga guru dapat
mengetahui apa yang akan dituju di akhir pembelajaran. Di samping itu fokus guru dalam
mengajar adalah pada pemahaman peserta didik, bukan hanya sekedar menghafal materi,
sehingga peserta didik bisa menerapkannya pada kehidupan sehari-hari.
Hal lain yang perlu diperhatikan oleh guru adalah bagaimana kurikulum yang ada dapat
memberikan tantangan kepada semua peserta didiknya baik yang memiliki kemampuan di atas
rata-rata, sedang, maupun di bawah rata-rata. Bagi peserta didik yang berada di atas rata-rata,
guru perlu membuat strategi dengan pemikiran-pemikiran lain yang lebih mendalam tentang
materi yang dibahas sehingga mereka tidak akan jenuh dan bosan dalam mempelajarinya.
Sementara untuk peserta didik yang berada di bawah rata-rata, guru perlu memikirkan
langkah-langkah konkrit yang perlu dilakukan untuk dapat menolong mereka selangkah demi
selangkah dalam memahami materi pelajaran yang disampaikan dan mencapai tujuan
pembelajaran.

3. Asesmen Berkelanjutan
Asesmen yang berkelanjutan merupakan upaya guru untuk terus menerus melakukan
formatif asesmen dalam pembelajaran agar dapat memperbaiki pola ajar guru dan juga
mengetahui apakah peserta didik sudah mengerti tentang materi pelajaran yang dibahas. Dalam
asesmen formatif ini tidak diberikan nilai (angka), melainkan hanya sebagai tes diagnostik atau
untuk mengetahui masalah-masalah yang dihadapi peserta didik contohnya dalam pemahaman
belajar sehingga itu menjadi tolak ukur guru untuk membantu menyelesaikan permasalahan
peserta didik.
Asesmen formatif sebagai proses belajar peserta didik juga memberikan kesempatan
monitoring pada peserta didik, untuk terus melihat dan mengevaluasi perkembangan
kompetensinya. Dalam hal ini umpan balik dan refleksi dialogis antara guru dan peserta didik
dapat terus dilakukan sepanjang proses belajar, sehingga guru dan peserta didik sama-sama
mengetahui apa yang sudah peserta didik, pelajari, pahami dan mampu lakukan.
Dalam asesmen yang berkelanjutan ini diawali dengan menerapkan asesmen diagnostik
diawal pembelajaran. Fungsi dari asesmen awal adalah mengetahui sejauh mana peserta didik
memahami bahan atau materi pelajaran yang akan dibahas. Hal ini dapat dilakukan misalnya
dengan :
a. Brainstorming dengan peserta didik sebelum memulai pelajaran untuk menanyakan hal-
hal yang berkaitan dengan materi pelajaran yang akan dipelajari. Melalui pertanyaan-
pertanyaan tersebut guru dapat mengetahui kesiapan peserta didik dalam mempelajari
materi tersebut.
b. Memberikan pre tes kepada peserta didik tentang materi yang akan dipelajari sehingga
guru mengetahui kemampuan awal peserta didiknya
c. Membuat kontrak belajar dimana masing-masing peserta didik menuliskan apa sumber
bahan yang akan dipakai untuk mempelajari materi pelajaran, bagaimana ia akan
mempelajari materi pelajaran, dan sampai sejauh mana ia mengetahui tentang bahan atau
materi yang akan dipelajari.
Selama pembelajaran berlangsung guru memperhatikan peserta didiknya dalam belajar,
setelah pembelajaran berakhir, guru kembali melakukan asesmen, yaitu asesmen akhir. Bisa
dilakukan dengan berbagai macam cara, misalnya guru memberikan secarik kertas dan meminta
peserta didik menuliskan apa hal baru yang mereka pelajari hari itu, apa hal penting yang ia
pelajari hari itu, apa yang masih kurang jelas, dan apa yang perlu diulang dalam pelajaran
berikutnya. Guru juga dapat memberikan post test singkat kepada peserta didik tentang pelajaran
hari itu agar ia tahu apakah peserta didik benar-benar menangkap apa yang sudah dijelaskan atau
tidak. Asesmen akhir ini akan sangat membantu guru mengetahui hal-hal apa saja yang perlu
diulang atau dijelaskan kembali, hal -hal apa saja yang dapat dilakukan untuk menolong peserta
didik yang mengalami kesulitan.

4. Pengajaran yang responsif


Melalui asesmen akhir di setiap pelajaran, guru dapat mengetahui apa kekurangan-
kekurangannya dalam membimbing peserta didik untuk memahami pelajaran. Oleh karena itu,
guru dapat memodifikasi rencana pembelajaran yang sudah dibuat dengan kondisi dan situasi
lapangan saat itu sesuai dengan hasil dari asesmen akhir yang dilakukan sebelumnya. Guru juga
harus memberikan responnya terhadap hasil pembelajaran yang sudah dilakukan. Respon dari
guru adalah menyesuaikan pelajaran berikutnya sesuai dengan kesiapan, minat, dan juga gaya
belajar peserta didik yang guru dapatkan melalui asesmen di akhir pelajaran.

5. Kepemimpinan dan Rutinitas di kelas


Kepemimpinan di sini diartikan bagaimana guru dapat memimpin peserta didiknya agar
dapat mengikuti pembelajaran dengan baik dan mematuhi peraturan yang sudah ditetapkan.
Sedangkan rutinitas di kelas mengacu pada keterampilan guru dalam mengelola atau mengatur
kelasnya dengan baik melalui prosedur dan rutinitas di kelas yang dijalankan peserta didik
sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Hal-hal yang dapat dilakukan
oleh guru misalnya :
a. Memberikan arahan yang jelas dalam setiap tugas yang harus dikerjakan peserta
didik karena tidak semua peserta didik mengerjakan tugas yang sama.
b. Menjaga agar suara percakapan peserta didik yang sedang berdiskusi dalam
kelompok tidak gaduh.
c. Menjelaskan kepada peserta didik apa yang mereka harus lakukan setelah mereka
selesai mengerjakan tugas yang diberikan.
d. Mengatur bagaimana peserta didik tahu kapan harus membantu temannya yang
kesulitan dalam pembelajaran.
e. Memberitahu peserta didik bagaimana meletakkan barangbarang atau materi
pelajaran yang sudah dipakai dengan teratur dan rapi.

C. Keragaman Peserta Didik


Setiap manusia diciptakan unik dan khusus. Demikian juga halnya dengan peserta didik di kelas.
Di dalam diri setiap anak ada karakteristik dan potensi yang berbeda satu sama lainnya yang harus
diperhatikan oleh guru. Tomlinson (2013) menjelaskan keragaman peserta didik dipandang dari 3 aspek
yang berbeda, yaitu:
1. Kesiapan
Kesiapan bermakna kemampuan pengetahuan dan keterampilan peserta didik dalam mencapai
tujuan pembelajaran. Guru perlu bertanya, apa yang dibutuhkan oleh peserta didiknya sehingga
mereka dapat berhasil dalam pembelajarannya. Kesiapan peserta didik harus berhubungan erat
dengan cara pikir guru-guru yaitu bahwa setiap peserta didik memiliki potensi untuk bertumbuh
baik secara fisik, mental dan kemampuan intelektualnya.
2. Minat
Minat memiliki peranan yang besar untuk menjadi motivator dalam belajar. Guru dapat
menanyakan kepada peserta didik apa yang mereka minati, hobi, atau pelajaran yang disukai oleh
peserta didik. Tentu saja peserta didik akan mempelajari dengan tekun hal-hal yang menarik
minat mereka masing-masing.
3. Gaya Belajar
Gaya belajar peserta didik mengacu pada pendekatan dalam proses pembelajaran bagaimana cara
peserta didik memahami pelajaran dengan baik. Ada peserta didik yang senang belajar dalam
kelompok besar, ada yang senang berpasangan atau kelompok kecil atau ada juga yang senang
belajar sendiri. Di samping itu panca indra juga memainkan peranan penting dalam belajar
peserta didik. Ada peserta didik yang dapat belajar lewat pendengaran saja (auditory), ada yang
harus melihat gambar-gambar (visual) atau ada yang cukup melihat tulisan-tulisan saja. Namun
ada pula peserta didik yang memahami pelajaran dengan cara bergerak baik menggerakan hanya
sebagian atau seluruh tubuhnya (kinestetik). Ada juga peserta didik yang hanya dapat mengerti
jika ia memegang atau menyentuh benda-benda yang menjadi materi pelajaran atau yang
berhubungan dengan pelajaran yang sedang dipelajarinya.
D. Eelemen yang Berdiferensiasi
Dalam pembelajaran berdiferensiasi 4 aspek yang ada dalam kendali guru, yaitu: konten, proses,
produk, dan lingkungan atau iklim pembelajaran di kelas.

Gambar 2. Aspek Pembelajaran Berdiferensiasi


Sumber : (Purba et al., 2021)

1. Konten
Konten merupakan isi materi pembelajaran yang akan disampaikan guru. Tentu dalam
pembuatan konten disesuaikan dengan kesiapan, minat, dan gaya belajar peserta didik. Strategi
yang dapat dilakukan oleh guru untuk dapat mendiferensiasi konten yang akan dipelajari oleh
peserta didik adalah :
a. Menggunakan materi yang bervariasi
b. Menggunakan kontrak belajar
c. Menyediakan pembelajaran mini
d. Menyajikan materi dengan berbagai modalitas pembelajaran
e. Menyediakan bebagai sistem yang mendukung

2. Proses
Kegiatan yang dilakukan peserta didik di kelas merupakan bagian dari proses. Kegiatan
yang dimaksud adalah kegiatan yang bermakna bagi peserta didik sebagai pengalaman belajarnya
di kelas, bukan kegiatan yang tidak berkorelasi dengan apa yang sedang dipelajarinya. Kegiatan-
kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik ini tidak diberi penilaian kuantitatif berupa angka,
melainkan penilaian kualitatif yaitu berupa catatan-catatan umpan balik mengenai sikap,
pengetahuan dan keterampilan apa yang masih kurang dan perlu ditingkatkan oleh peserta didik.
Kegiatan yang dilakukan harus memenuhi kriteria sebagai kegiatan yang baik dengan
menggunakan keterampilan informasi yang dimiliki peserta didik. kemudian kegiatan yang
berbeda dalam hal tingkat kesulitan dan cara pencapaiannya disesuaikan dengan kesiapan, minat,
dan juga gaya belajar peserta didik.

3. Produk
Produk ini adalah hasil akhir dari pembelajaran untuk menunjukkan kemampuan
pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman peserta didik setelah menyelesaikan satu unit
pelajaran atau bahkan setelah membahas materi pelajaran selama 1 semester. Produk sifatnya
sumatif dan perlu diberi nilai. Produk lebih membutuhkan waktu yang lama untuk
menyelesaikannya dan melibatkan pemahaman yang lebih luas dan mendalam dari peserta didik.
Oleh karenanya seringkali produk tidak dapat diselesaikan dalam kelas saja, tetapi juga di luar
kelas. Produk dapat dikerjakan secara individu maupun berkelompok. Jika produk dikerjakan
secara berkelompok, maka harus dibuat sistem penilaian yang adil berdasarkan kontribusi
masing-masing anggota kelompoknya dalam mengerjakan produk tersebut.
Berbeda dengan performance task/assessments yang walaupun merupakan penilaian
sumatif karena mencakup satu unit pelajaran atau satu bab, satu tema, dan perlu dinilai juga,
biasanya asemen ini diselesaikan di kelas dan waktu mengerjakannya juga tidak selama produk.
Guru merancang produk apa yang akan dikerjakan oleh peserta didik sesuai dengan
pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan yang harus ditunjukkan oleh mereka. Guru juga
perlu menentukan kriteria penilaian dalam rubrik sehingga peserta didik tahu apa yang akan
dinilai dan bagaimana kualitas yang diharapkan dari setiap aspek yang harus dipenuhi mereka.
Guru juga perlu menjelaskan bagaimana peserta didik dapat mempresentasikan produknya
sehingga peserta didik lain juga dapat melihat produk yang dibuat. Produk yang akan dikerjakan
oleh peserta didik tentu saja harus berdiferensiasi sesuai dengan kesiapan, minat, dan profil
belajar peserta didik.

4. Lingkungan belajar
Lingkungan belajar yang dimaksud meliputi susunan kelas secara personal, sosial, dan
fisik. Lingkungan belajar juga harus disesuaikan dengan kesiapan peserta didik dalam belajar,
minat mereka, dan profil belajar mereka agar mereka memiliki motivasi yang tinggi dalam
belajar.
Misalnya guru dapat menyiapkan beberapa susunan tempat duduk peserta didik yang
ditempelkan di papan pengumuman kelas sesuai dengan kesiapan belajar, minat, dan gaya belajar
mereka. Jadi peserta didik dapat duduk di kelompok besar atau kecil yang berbeda-beda, dapat
juga bekerja secara individual, maupun berpasang-pasangan. Pengelompokkan juga dapat dibuat
berdasarkan minat peserta didik yang sejenis, maupun tingkat kesiapan yang berbeda-beda
maupun yang sama tergantung tujuan pembelajarannya. Pada dasarnya, guru perlu menciptakan
suasana dan lingkungan belajar yang menyenangkan bagi peserta didik sehingga merasa aman,
nyaman, dan tenang dalam belajar karena kebutuhan mereka terpenuhi.

E. Alur Pembelajaran Berdiferensiasi

Sebelum peserta didik mengikuti pembelajaran, Pihak sekolah berusaha menyiapkan kebutuhan
peserta didik dari segi psikis, sarana atau teknologi dan pembiasaan-pembiasaan yang melatih dan
menumbuhkan karakter peserta didik seperti, penciptaan lingkungan belajar yang positif dan etis,
menyiapkan sarana untuk literasi buku seperti pojok baca,, menyiapkan kemampuan personal dan sosial
peserta didik melalui kegiatan untuk menumbuhkan kesadaran diri, manejemen diri, kesadaran sosial,
dan manajemen sosial. Hal terpenting lainnya melakukan tes diagnosis berupa soal uraian karena lebih
memperoleh gambaran kompetensi peserta didik untuk melihat kesiapan belajar. Membuat angket atau
kusioner tentang minat dan gaya belajar peserta didik. Dari hasil tersebut digunakan guru untuk
pemetaan peserta didik dan menyiapkan perangkat pembelajaran yang mengakomodir keberagaman
peserta didik. Hasil asesmen diagnostik ini kemudian menjadi dasar perencanaan kegiatan termasuk
rancangan diferensiasi konten, proses dan produknya.
Gambar 3. Alur pemebelajaran berdiferensiasi
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN(RPP)
KURIKULUM MERDEKA

Satuan Pendidikan : SMP/MTS


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : 9/2
Materi Pokok : Transformasi Geometri
Alokasi Waktu : 2 × 45 menit ( 1 x Pertemuan )

A. Kompetensi Inti
 KI.1 :Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
 KI.2 :Menghayati dan mengamalkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta
damai, responsif dan proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia,
 KI.3 :Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah,
 KI.4 :Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.5 Menjelaskan transformasi geometri  Menjelaskan transformasi Refleksi
(refleksi, translasi, rotasi, dan dilatasi)  Menjelaskan transformasi Translasi
yang dihubungkan dengan masalah  Menjelaskan transformasi Rotasi(Perputaran)
kontekstual  Menjelaskan transformasi Dilatasi
 Mengidentifikasi masalah di sekitar yang
melibatkan transformasi (refleksi, translasi,
rotasi,dan dilatasi)

4.5 Menyelesaikan masalah kontekstual  Melakukan percobaan untuk menentukan


yang berkaitan dengan transformasi hubungan antara suatu titik dengan titik hasil
geometri (refleksi, translasi, rotasi, dan  transformasi (refleksi, translasi, rotasi, dan
dilatasi) dilatasi)
 Menyajikan hasil pembelajaran tentang
transformasi (refleksi, translasi, rotasi,
dandilatasi)
 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
transformasi
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik dapat :

 Menjelaskan transformasi Refleksi


 Menjelaskan transformasi Translasi
 Menjelaskan transformasi Rotasi (Perputaran)
 Menjelaskan transformasi Dilatasi
 Mengidentifikasi masalah di sekitar yang melibatkan transformasi (refleksi, translasi, rotasi,
dandilatasi)
 Melakukan percobaan untuk menentukan hubungan antara suatu titik dengan titik hasil
transformasi (refleksi, translasi, rotasi, dandilatasi)
 Menyajikan hasil pembelajaran tentang transformasi (refleksi, translasi, rotasi, dandilatasi)
 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan transformasi

D. Metode Pembelajaran

Pendekatan : Saintifik (scientific)


Model Pembelajaran : Discovery learning
Metode Pembelajaran : Diskusi

E. Media Pembelajaran
Media:
 Lembar kerja siswa
 Lembar Penilaian
 Power Point (PPT)
Alat/ Bahan:
 Laptop & Infocus
 Spidol
 Papan Tulis

F. Sumber Belajar

 Buku Matematika SMP Kelas IX


 Bahan Ajar
 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
G. Pendekatan Diferensiasi :
Kelompok Belajar: Siswa dengan tingkat kemampuan yang serupa ditempatkan dalam kelompok
belajar, di mana mereka dapat memahami konsep lebih mendalam atau berlatih lebih banyak
sesuai dengan kemampuan mereka.
Pemberian Tugas Tambahan: Siswa yang mahir dalam materi ini diberikan tugas tambahan
yang lebih rumit untuk menguji kemampuan analisis mereka.
Bantuan Tambahan: Siswa yang mengalami kesulitan mendapatkan bantuan ekstra dan latihan
tambahan.
Pilihan Proyek: Siswa dapat memilih untuk mengerjakan proyek mandiri yang melibatkan
aplikasi transformasi geometri dalam situasi dunia nyata.
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan Ke-1 ( 2 X 45 Menit)
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)

Guru:

Orientasi ( 5 menit )

 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan


YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran (religius)
 Memeriksa kehadiran peserta didik (disiplin)
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
Apersepsi ( 2 menit )

 Guru memastikan pengetahuan peserta didik terhadap materi pada pertemuan


sebelumnya.
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.
Motivasi ( 3 menit )

 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari


dalam kehidupan sehari-hari.
 Apabila materi tema/ projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai
dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi
transformasi geometri
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
 Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan ( 5 menit )

 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas yaitu tentang transformasi


geometri
 Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KBM
pada pertemuan yang berlangsung.
 Pembagian kelompok belajar
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran

Kegiatan Inti ( 65 Menit )

Sintak Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran

Stimulation  Peserta didik mengamati ppt (power point) yang ditampilkan


(stimullasi/ oleh guru
pemberian  Guru menjelaskan materi untuk tujuan pembelajaran yaitu memahami
rangsangan) transformasi geometri dengan menerapkan strategi pembelajaran
berdiferensiasi serta melakukan pembagian kelompok berdasarkan
gaya belajar siswa.
 Mengarahkan murid mengidentifikasi permasalahan pada LKPD yang
telah dibagikan untuk dapat diselesaikan.
 Mengarahkan murid mengumpulkan informasi terkait Refleksi.
 Murid mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan terkait sifat – sifat refleksi
dan bayangan dari hasil refleksi.
 Murid memberikan kesimpulan berdasarkan LKPD yang telah
diselesaikan.
Diferensiasi  Guru membagi kelompok sesuai dengan gaya belajar peserta didik (gaya
Konten
belajar visual, kinestetik, dan auditori).
 Pemetaan siswa dapat dilihat melalui assessment diagnostik dang angket
gaya belajar siswa

Diferensiasi  Kelompok Gaya Belajar Visual


Proses Memahami materi transformasi geometri , guru memberikan bahan ajar
melalui kegiatan menyimak vidio yang ditayangkan di depan kelas.
Kemudian mengerjakan soal-soal yang ada pada LKPD. Selanjutnya
menyimpulkan langkah-langkah penyelesaian dalam operasi hitung
transformasi geometri

 Kelompok Gaya Belajar Kinestetik.


Memahami materi transformasi geometri, melalui kegiatan praktek
membuktikan dengan menggunakan alat media atau bahan ajar yang
disajikan Kemudian mengerjakan soal-soal yang ada pada LKPD.
Selanjutnya menyimpulkan langkah-langkah penyelesaian operasi
transfornasi geometri.

 Kelompok Gaya Belajar Auditori


Memahami materi transformasi geometri melalui kegiatan diskusi. Materi
diterangkan oleh guru melalui metode ceramah. Kemudian mengerjakan
soal-soal yang ada pada LKPD. Selanjutnya menyimpulkan langkah-
langkah penyelesaian dalam operasi hitung trasformasi geometri
Diferensiasi  Kelompok Gaya Belajar Visual
Produk
Siswa menuliskan jawaban pada papan tulis.
Siswa diperbolehkan membuat tugas individu dalam bentuk tulisan.

 Kelompok Gaya Belajar Kinestetik

Siswa menuliskan jawaban dengan pembuktian yang telah dilakukan


dengan menggunakan media yang telah disajikan.
Siswa diperboleh Murid diperbolehkan membuat kan membuat tugas
individu dalam bentuk performance

 Kelompok Gaya Belajar Audio

Siswa menuliskan jawaban soal secara langsung di LKPD


Siswa diperbolehkan membuat tugas Murid diperbolehkan membuat tugas
individu dalam be individu dalam bentuk video

Catatan : Selama pembelajaran matematika berlangsung, guru mengamati sikap siswa


dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri,
berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli
lingkungan.

Kegiatan Penutup (10 Menit)

Peserta didik :

 Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi transformasi geometri yang baru
dilakukan.
 Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran transformasi geometri yang baru
diselesaikan
 Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus
mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
Guru :

 Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi transformasi
geometri.
 Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan
benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas
 Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran transformasi geometri kepada kelompok yang
memiliki kinerja dan kerjasama yang baik
I. Tugas Terstruktur dan Tugas Mandiri Tidak Terstruktur
a. Tugas Terstruktur
No. Jenis Tugas Tugas Peserta Didik

1. Individu Mengerjakan soal tentang menyelesaikan


transformasi geometri sebanyak 10 soal

2. Kelompok Membuat rangkuman tentang mengaplikasikan materi


transformasi geometri dalam kehidupan sehari hari
b. Tugas Mandiri Tidak Terstruktur
No. Jenis Tugas Tugas Peserta Didik

1. Individu Membuat soal banyak solusi tentang transformasi geometri


dan jawabannya

2. Kelompok Membuat makalah dan ppt tentang transformasi


geometri dengan akurat

J. Penilaian Pembelajaran, Remedial dan Pengayaan


1. Teknik Penilaian dan
Instrumen 1) Sikap
a. Teknik Penilaian : Non tes
b. Bentuk Penilaian : Observasi/ Pengamatan dalam proses belajar
c. Instrumen : (terlampir)

2) Pengetahuan
a) Teknik Penilaian : Tes tertulis/ tes lisan
b) Bentuk Penilaian : Pilihan ganda/ uraian
c) Instrumen : (terlampir)

3) Keterampilan
a. Teknik Penilaian : Tes Tertulis
b. Bentuk Penilaian : Uraian
c. Instrumen : (terlampir)
2. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
a. Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi ketuntasan belajar minimal (KBM),
maka guru bisa memberikan remedial dalam bentuk penugasan individu/
penugasan kelompok/ pembahasan ulang/ dll

No. Jenis Tugas Kegiatan

1. Individu Mengerjakan soal uraian sebanyak 5 soal

2. Kelompok Mencari jurnal tentang transformasi geometri di internet

b. Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai
Ketuntasan Belajar Minimal (KBM). Guru memberikan tugas mengerjakan soal
soal Ujian Nasional yang relevan dengan materi transformasi geometri.

No. Jenis Tugas Kegiatan

1. Individu Mengerjakan soal soal Ujian Nasional yang relevan dengan materi

2. Kelompok Membuat soal yang relevan dengan materi transformasi geometri

Bandung, 21 Desember 2022

Mengetahui, Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran,


Lampiran Instrumen Penilaian
1. Instrumen Penilaian Pengetahuan
Instrumen Tes Tertulis
Satuan Pendidikan : SMP
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : 9/2
Kompetensi Dasar :
3.5 Menjelaskan transformasi geometri (refleksi, translasi, rotasi, dan dilatasi) yang dihubungkan
dengan masalah kontekstual
4.5 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan transformasi geometri (refleksi,
translasi, rotasi, dan dilatasi)
Materi Pokok : Transformasi Geometri
Lampiran Keterampilan
1) Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik
sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum.
Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen
penilaian sikap
N Nama Siswa Jujur Tanggung Kerja keras Disiplin Keterangan
o jawab

Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x
4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai

2) Pengetahuan
 Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda (Lihat lampiran)
 Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
 Penugasan

3) Keterampilan
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN(RPP)
KURIKULUM MERDEKA

Satuan Pendidikan : SMP/MTS


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : 9/2
Materi Pokok : Peluang dan Pemilihan Sampel
Alokasi Waktu : 2 × 45 menit ( 1 x Pertemuan )

A. Kompetensi Inti
 KI.1 :Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
 KI.2 :Menghayati dan mengamalkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta
damai, responsif dan proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia,
 KI.3 :Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah,
 KI.4 :Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.5 Menjelaskan transformasi geometri  Menjelaskan transformasi Refleksi
(refleksi, translasi, rotasi, dan dilatasi)  Menjelaskan transformasi Translasi
yang dihubungkan dengan masalah  Menjelaskan transformasi Rotasi(Perputaran)
kontekstual  Menjelaskan transformasi Dilatasi
 Mengidentifikasi masalah di sekitar yang
melibatkan transformasi (refleksi, translasi,
rotasi,dan dilatasi)

4.5 Menyelesaikan masalah kontekstual  Melakukan percobaan untuk menentukan


yang berkaitan dengan transformasi hubungan antara suatu titik dengan titik hasil
geometri (refleksi, translasi, rotasi, dan  transformasi (refleksi, translasi, rotasi, dan
dilatasi) dilatasi)
 Menyajikan hasil pembelajaran tentang
transformasi (refleksi, translasi, rotasi,
dandilatasi)
 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
transformasi
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik dapat :
D.Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik (scientific)
Model Pembelajaran : Discovery learning
Metode Pembelajaran : Diskusi
E. Media Pembelajaran
Media:
Lembar kerja siswa
Lembar Penilaian
Power Point (PPT)
Alat/ Bahan:
Laptop & Infocus
Spidol
Papan Tulis

F. Sumber Belajar

 Buku Matematika SMP Kelas IX


 Bahan Ajar
 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

G. Pendekatan Diferensiasi :
Kelompok Belajar: Siswa dengan tingkat kemampuan yang serupa ditempatkan dalam kelompok
belajar, di mana mereka dapat memahami konsep lebih mendalam atau berlatih lebih banyak
sesuai dengan kemampuan mereka.
Pemberian Tugas Tambahan: Siswa yang mahir dalam materi ini diberikan tugas tambahan
yang lebih rumit untuk menguji kemampuan analisis mereka.
Bantuan Tambahan: Siswa yang mengalami kesulitan mendapatkan bantuan ekstra dan latihan
tambahan.
Pilihan Proyek: Siswa dapat memilih untuk mengerjakan proyek mandiri yang melibatkan
aplikasi transformasi geometri dalam situasi dunia nyata.
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan Ke-1 ( 2 X 45 Menit)
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)

Guru:

Orientasi ( 5 menit )

 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan


YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran (religius)
 Memeriksa kehadiran peserta didik (disiplin)
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
Apersepsi ( 2 menit )

 Guru memastikan pengetahuan peserta didik terhadap materi pada pertemuan


sebelumnya.
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.
Motivasi ( 3 menit )

 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari


dalam kehidupan sehari-hari.
 Apabila materi tema/ projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai
dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi peluang
dan pemilihan sampel
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
 Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan ( 5 menit )

 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas yaitu tentang peluang dan
pemilihan sampel
 Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KBM
pada pertemuan yang berlangsung.
 Pembagian kelompok belajar
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran

Kegiatan Inti ( 65 Menit )

Sintak Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran

Stimulation  Peserta didik mengamati ppt (power point) yang ditampilkan


(stimullasi/ oleh guru
 Peserta didik membaca materi sesuai dengan materi tentang peluang
dan pemilihan sampel (literasi).
pemberian  Guru menjelaskan materi untuk tujuan pembelajaran yaitu memahami konsep
rangsangan) dasar peluang dan probabilitas atau kemungkinan terjadinya suatu kejadian,
ruang sampel sebagai himpunan semua hasil mungkin dari suatu eksperimen
atau peristiwa. dengan menerapkan strategi pembelajaran berdiferensiasi serta
melakukan pembagian kelompok berdasarkan gaya belajar siswa.
 Mengarahkan murid mengidentifikasi permasalahan pada LKPD yang telah
dibagikan untuk dapat diselesaikan.
 Mengarahkan murid mengumpulkan informasi terkait peluang.
 Murid mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan terkait peluang.
 Murid memberikan kesimpulan berdasarkan LKPD yang telah diselesaikan..
Diferensiasi G. Guru membagi kelompok sesuai dengan gaya belajar peserta didik (gaya belajar
Konten
visual, kinestetik, dan auditori).
Pemetaan siswa dapat dilihat melalui assessment diagnostik dang angket gaya
belajar siswa

Diferensiasi Kelompok Gaya Belajar Visual


Proses
Memahami peluang, guru memberikan bahan ajar melalui kegiatan menyimak
vidio yang ditayangkan di depan kelas. Kemudian mengerjakan soal-soal yang
ada pada LKPD. Selanjutnya menyimpulkan langkah-langkah penyelesaian
dalam operasi hitung peluang, probabilitas atau kemungkinan terjadinya suatu
kejadian, ruang sampel sebagai himpunan semua hasil mungkin dari suatu
eksperimen atau peristiwa.

Kelompok Gaya Belajar Kinestetik.


Memahami materi peluang dan pemilihan sampel melalui kegiatan praktek
membuktikan dengan menggunakan alat media atau bahan ajar yang disajikan
seperti dadu maupun koin, Kemudian mengerjakan soal-soal yang ada pada
LKPD. Selanjutnya menyimpulkan langkah-langkah penyelesaian peluang

Kelompok Gaya Belajar Auditori

Memahami materi peluang melalui kegiatan diskusi. Materi diterangkan oleh


guru melalui metode ceramah. Kemudian mengerjakan soal-soal yang ada
pada LKPD. Selanjutnya menyimpulkan langkah-langkah penyelesaian dalam
operasi hitung peluang, ruang sampel sebagai himpunan semua hasil dari
kemungkinan suatu eksperimen atau kejadian

Diferensiasi Kelompok Gaya Belajar Visual


Produk
Siswa menuliskan jawaban pada papan tulis.
Siswa diperbolehkan membuat tugas individu dalam bentuk tulisan.

Kelompok Gaya Belajar Kinestetik

Siswa menuliskan jawaban dengan pembuktian yang telah dilakukan dengan


menggunakan media yang telah disajikan.
Siswa diperboleh Murid diperbolehkan

Kelompok Gaya Belajar Audio

Siswa menuliskan jawaban soal secara langsung di LKPD


Siswa diperbolehkan membuat tugas Murid diperbolehkan membuat tugas
individu dalam be individu dalam bentuk video
Catatan : Selama pembelajaran matematika berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam
pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur,
tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan.
Kegiatan Penutup (10 Menit)

Peserta didik :

 Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi peluang dan pemilihan sampel yang baru
dilakukan.
 Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran peluang dan pemilihan sampel yang baru
diselesaikan
 Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus mempelajarai
pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
Guru :

 Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi peluang dan pemilihan
sampel.
 Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar
diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas
 Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran peluang dan pemilihan sampel kepada kelompok
yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik

I. Tugas Terstruktur dan Tugas Mandiri Tidak Terstruktur


c. Tugas Terstruktur
No. Jenis Tugas Tugas Peserta Didik

1. Individu Mengerjakan soal tentang menyelesaikan


peluang dan pemilihan sampel sebanyak 10 soal

2. Kelompok Membuat rangkuman tentang mengaplikasikan materi


peluang dan pemilihan sampel dalam kehidupan
sehari hari

d. Tugas Mandiri Tidak Terstruktur


No. Jenis Tugas Tugas Peserta Didik

1. Individu Membuat soal banyak solusi tentang peluang dan pemilihan


sampel dan jawabannya

2. Kelompok Membuat makalah dan ppt tentang peluang dan


pemilihan sampel dengan akurat

J. Penilaian Pembelajaran, Remedial dan Pengayaan


3. Teknik Penilaian dan Instrumen
1) Sikap
a. Teknik Penilaian : Non tes
b. Bentuk Penilaian : Observasi/ Pengamatan dalam proses belajar
c. Instrumen : (terlampir)

4) Pengetahuan
a. Teknik Penilaian : Tes tertulis/ tes lisan
b. Bentuk Penilaian : Pilihan ganda/ uraian
c. Instrumen : (terlampir)

5) Keterampilan
a. Teknik Penilaian : Tes Tertulis
b. Bentuk Penilaian : Uraian
c. Instrumen : (terlampir)

4. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


a. Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi ketuntasan belajar minimal (KBM),
maka guru bisa memberikan remedial dalam bentuk penugasan individu/
penugasan kelompok/ pembahasan ulang/ dll

No. Jenis Tugas Kegiatan

1. Individu Mengerjakan soal uraian sebanyak 5 soal

2. Kelompok Mencari jurnal tentang peluang di internet

b. Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai
Ketuntasan Belajar Minimal (KBM). Guru memberikan tugas mengerjakan soal
soal Ujian Nasional yang relevan dengan materi peluang dan pemilihan sampel

No. Jenis Tugas Kegiatan

1. Individu Mengerjakan soal soal Ujian Nasional yang relevan dengan materi
2. Kelompok Membuat soal yang relevan dengan materi peluang dan pemilihan sampel

Bandung, 21 Desember 2022

Mengetahui, Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran,

Lampiran Instrumen Penilaian


1. Instrumen Penilaian Pengetahuan
Instrumen Tes Tertulis
Satuan Pendidikan : SMP
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : 9/2
Kompetensi Dasar :
Lampiran Keterampilan
4) Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik
sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum.
Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen
penilaian sikap
N Nama Siswa Jujur Tanggung Kerja keras Disiplin Keterangan
o jawab
Catatan :
6. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
7. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x
4 = 400
8. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
9. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
10. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai

5) Pengetahuan
 Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda (Lihat lampiran)
 Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
 Penugasan

6) Keterampilan

Anda mungkin juga menyukai