Pembelajaran berdiferensiasi memiliki arti penting dalam memberikan dukungan yang sesuai
dengan kebutuhan setiap peserta didik. Berbeda dengan pendekatan konvensional yang mengelompokkan
semua siswa dalam satu kelas dengan metode yang sama, pembelajaran berdiferensiasi memungkinkan
pengajaran dilakukan dalam kelompok belajar yang lebih kecil.
Dengan menggunakan pendekatan ini, guru dapat dengan lebih mudah mengidentifikasi peserta didik
yang telah mencapai tujuan pembelajaran dan memiliki keterampilan yang memadai untuk melanjutkan
proses belajar. Sebaliknya, guru juga dapat melihat peserta didik yang masih membutuhkan dukungan
atau intervensi tambahan.
Keunggulan pembelajaran berdiferensiasi terletak pada kemampuannya untuk mengakomodasi perbedaan
individual antara siswa. Setiap peserta didik memiliki kebutuhan belajar yang unik, dan pembelajaran
berdiferensiasi memungkinkan guru untuk menyediakan pengalaman belajar yang sesuai dengan tingkat
kemampuan, gaya belajar, minat, dan kebutuhan siswa.
Melalui pembelajaran berdiferensiasi, guru dapat memberikan materi pembelajaran yang lebih menantang
bagi siswa yang telah menguasai konsep-konsep dasar, sementara siswa yang membutuhkan bantuan
tambahan dapat menerima pengajaran yang lebih terfokus dan mendalam. Dengan demikian,
pembelajaran berdiferensiasi membantu meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa dalam proses
belajar.
Selain itu, pembelajaran berdiferensiasi juga mendorong kerjasama dan interaksi antar siswa dalam
kelompok belajar yang lebih kecil. Siswa memiliki kesempatan untuk saling membantu dan belajar dari
satu sama lain. Hal ini dapat meningkatkan pemahaman konsep dan keterampilan sosial siswa.
Secara keseluruhan, pembelajaran berdiferensiasi memberikan manfaat bagi semua peserta didik, baik
yang sudah mencapai tingkat kemajuan yang lebih tinggi maupun yang membutuhkan dukungan
tambahan. Guru dapat memberikan pengajaran yang lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan individu
siswa, sehingga menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung perkembangan optimal
bagi setiap peserta didik.
Catlin Tucker (2011) menjelaskan pentingnya pembelajaran diferensiasi ke dalam tiga poin, yaitu:
a. pembelajaran yang berdiferensiasi menantang peserta didik yang cerdas untuk menggali pembelajaran
secara lebih dalam. Disisi lain pembelajaran berdiferensiasi juga menyediakan dukungan bagi peserta
didik tingkat bawah atau peserta didik dengan ketidakmampuan belajar - baik yang teridentifikasi maupun
yang tidak teridentifikasi;
b. memberi kesempatan peserta didik untuk menjadi tutor sebaya. Hal ini memperkuat pemahaman
peserta didik yang telah menguasai materi sambil memberikan dukungan bagi peserta didik yang masih
kesulitan. Gaya belajar timbal balik dan kolaboratif semacam ini adalah cara guru untuk memanfaatkan
kekuatan di kelas; dan
c. sama halnya dengan ukuran pakaian di toko yang tidak akan selalu pas dengan ukuran tubuh
konsumen, guru juga perlu memahami bahwa satu pendekatan standar untuk mengajar tidak akan
memenuhi kebutuhan semua atau bahkan sebagian besar peserta didik. Tanpa upaya untuk memvariasikan
instruksi untuk memenuhi kebutuhan individu setiap peserta didik, kurikulum pasti akan membosankan
dan membingungkan bahkan membebani. Pembelajaran berdiferensiasi adalah kunci untuk menjangkau
semua peserta didik.