Anda di halaman 1dari 3

Nama: Eric Nur Kiswanto

Mapel: Pembelajaran Berdiferensiasi

Demontrasi Kontekstual

Pembelajaran Berdiferensiasi
Pembelajaran Berdiferensiasi adalah usaha untuk menyesuaikan proses
pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu setiap murid,
mencampurkan semua perbedaan untuk mendapatkan suatu informasi, membuat
ide dan mengeksperikan apa yang mereka pelajari (Tomlison: 2001). Dengan kata
lain pembelajaran diferensiasi adalah menciptkan suatu kelas yang beragam dan
memberiakan kesempatan dalam meraih konten, memperoses suatu ide dan
meningkatkan hasil belajar setiap peserta didik, sehingga peserta didik dapat
belajar lebih efektif.
Pembelajaran Berdiferensiasi adalah usaha untuk menyesuaikan proses
pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu setiap murid.

Tomlinson (2001) menyampaikan bahwa kita dapat mengkategorikan kebutuhan


belajar murid, paling tidak berdasarkan 3 aspek.
Kategori kebutuhan peserta didik ada 3 aspek kategori :
1. Kesiapan belajar (READINESS) peserta didik
Kapasitas untuk mempelajari materi baru, sehubungan dengan tugas yang
mempertimbangkan sikap persiapan peserta didik yang akan membawa
peserta didik keluar dari zona nyaman mereka , tetapi dengan lingkungan
belajar yang tepat dan dukungan yang memadai, mereka tetap dapat
menguasai materi yang baru tersebut.
2. Minat Pesera didik
 membantu murid menyadari bahwa ada kecocokan antara sekolah
dan kecintaan mereka sendiri untuk belajar;
 mendemonstrasikan keterhubungan antar semua pembelajaran;
 menggunakan keterampilan atau ide yang dikenal murid sebagai
jembatan untuk mempelajari ide atau keterampilan yang kurang
dikenal atau baru bagi mereka, dan;
 meningkatkan motivasi murid untuk belajar.
3. Profil Belajar Peserta didik
Profil belajar adalah untuk memberikan kesempatan kepada murid
untuk belajar secara natural dan efisien. Namun demikian, sebagai guru,
kadang-kadang kita secara tidak sengaja cenderung memilih gaya belajar
yang sesuai dengan gaya belajar kita sendiri. Padahal kita tahu setiap anak
memiliki profil belajar sendiri. Memiliki kesadaran tentang ini sangat
penting agar guru dapat memvariasikan metode dan pendekatan mengajar
mereka.

Gaya belajar adalah bagaimana murid memilih, memperoleh, memproses, dan


mengingat informasi baru. Secara umum gaya belajar ada tiga, yaitu:
 visual: belajar dengan melihat (misalnya melalui materi yang berupa
gambar, menampilkan diagram, power point, catatan, peta, graphic
organizer );
 auditori: belajar dengan mendengar (misalnya mendengarkan penjelasan
guru, membaca dengan keras, mendengarkan pendapat saat berdiskusi,
mendengarkan musik);
 kinestetik: belajar sambil melakukan (misalnya bergerak dan meregangkan
tubuh, kegiatan hands on, dsb).

Ciri-Ciri Pembelajaran Berdeferensiasi


Menurut Tomlinson (2001): pembelajaran berdiferensiasi memiliki empat ciri,
yaitu:

1. Pembelajaran berfokus pada konsep dan prinsip pokok. Harus berfokus


pada kompetensi dasar pembelajaran.
2. Evaluasi kesiapan dan perkembangan belajar peserta didik diakomodasi ke
dalam kurikulum; Di sini perlu adanya pemetaan kebutuhan peserta didik
kemudian dimasukan kedalam strategi pembelajaran.
3. Pengelompokan peserta didik dilakukan secara fleksibel; misalnya, bisa
secara mandiri, berkelompok berdasarkan tingkat kecerdasan,
berkelompok berdasarkan modalitas belajar, dll.
4. Siswa secara aktif bereksplorasi dibawah bimbingan dan arahan guru.
Pembelajaran berdiferensiasi ini berpusat kepada siswa.

Kelebihan dan Tantangan Pembelajaran Berdiferensiasi

Jika kita merujuk pada kelebihan dalam pembelajaran berdiferensiasi, setidaknya


sudah tertuang diatas. Menurut Suprayogi, (2022) ada beberapa kelebihan dan
tantangan dalam menjalankan pembelajaran diferensiasi ini, yaitu:

1. Kelebihan Pembelajaran Berdiferensiasi


a. Memenuhi kebutuhan peserta didik;
b. Memaksimalkan kualitas pembelajaran peserta didik;
Apabila pembelajaran yang peserta didik terima sesuai dengan kebutuhannya,
maka peserta didik pasti akan dapat memperoleh pengetahuan secara
maksimal. Peserta didik akan mendapatkan kualitas belajar yang baik bila
pengajarnya memiliki pengertian mengenai kebutuhan belajarnya dan dapat
mengarahkannya dalam membuat pilihan-pilihan terkait pembelajaran.
c. Meningkatkan motivasi peserta didik.
Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran berdiferensiasi adalah
student-centered. Student-centered adalah pendekatan dimana pengajar tidak
langsung mengajar kepada peserta didik, melainkan peserta didik harus
mengkonstruksikan pengetahuannya sendiri.
d. Peserta didik menjadi lebih terlibat dan fokus di kelas.
Jika strategi pengajaran tidak sesuai dengan kebutuhan peserta didik, maka
peserta didik dapat kehilangan fokus. Sebaliknya, peserta didik akan terpicu
dan terlibat di kelas apabila tugas dan aktivitas yang dilakukan merupakan
pilihannya sendiri.
e. Peserta didik dapat merelasikan pelajaran dengan kehidupan.
Peserta didik dapat menghubungkan pelajaran dengan nilai-nilai yang mereka
miliki apabila pembelajaran dilakukan berdasarkan minat peserta didik
f. Peserta didik dapat mengasah self-management skill-nya.
Self-management skill adalah kemampuan seseorang mengatur diri sendiri
dan mengidentifikasi langkah-langkah serta strategi yang perlu diambil untuk
mencapai suatu target tertentu
g. Meningkatkan prestasi peserta didik.
Peserta didik akan mampu mendapatkan prestasi yang baik apabila menerima
pengajaran yang sesuai dengan gaya belajarnya.
2. Tantangan Pembelajaran Berdiferensiasi
Adapun tantangannya adalah sebagai berikut:
a. Persiapan yang memakan waktu
Guru harus dihadapkan dengan berbagai macam perangkat pembelajaran dan
juga perangkat evaluasi yang banyak. Sehingga tak jarang guru kurang
memiliki waktu persiapan yang cukup untuk menerapkannya.
b. Terbatasnya waktu di kelas
Ada berbagai aktivitas yang dikerjakan, dan pengajar harus dapat
mendampingi serta menangani semua peserta didik dalam kelasnya
c. Guru harus memiliki management skills yang baik
Bukan hanya peserta didik yang dituntut untuk memiliki management skill
yang baik, seperti yang tertuang pada kelebihan pembelajaran berdiferensiasi
di atas. Guru juga dituntut untuk mengatur diri sendiri dan mengidentifikasi
langkah-langkah serta strategi yang perlu diambil untuk mencapai suatu target
tertentu dalam pembelajaran.
d. Kurangnya bahan pembelajaran
Peserta didik diberikan beragam pilihan bahan pembelajaran yang didasarkan
pada tingkat kesiapan dan gaya belajar mereka. Artinya, pengajar harus dapat
mengumpulkan beragam bahan pembelajaran untuk mengakomodasi
kebutuhan setiap peserta didik terpenuhi.
e. Kurangnya pelatihan bagi pengajar mengenai penggunaan pembelajaran
berdiferensiasi
Meskipun diferensiasi didasari pada banyak teori, ternyata
pengimplementasiannya masih kurang dimengerti. Implementasi
pembelajaran berdiferensiasi dapat mengalami hambatan apabila pengajar
tidak memiliki pemahaman yang tepat mengenai pembelajaran diferensiasi.

Itulah kelebihan dalam menjalankan pembelajaran berdiferensiasi dan juga


tantangan yang harus dihadapi bagi seorang guru dalam mengajar di kelas.

Anda mungkin juga menyukai