Anda di halaman 1dari 5

EKSPLORASI KONSEP MODUL 2.1.

Pembelajaran berdiferensiasi adalah usaha menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk


memenuhi kebutuhan belajar individu setiap murid dan rencana pembelajaran yang memenuhi
kebutuhan belajar murid, Dengan kata lain, pembelajaran berdiferensiasi haruslah berakar pada
pemenuhan kebutuhan belajar murid dan bagaimana guru merespon kebutuhan belajar tersebut.

Kebegeragaman murid
Melihat betapa luasnya keberagaman murid-murid kita, maka sebagai guru kita perlu berpikir
bagaimana caranya kita dapat menyediakan layanan pendidikan yang memungkinkan semua murid
mempunyai kesempatan dan pilihan untuk mengakses apa yang kita ajarkan secara efektif sesuai
dengan kebutuhan mereka. Karena setiap murid memiliki pola belajarnya sendiri yang unik serta
menyediakan lingkungan dan pengalaman belajar terbaikmbagi mereka , begitupun juga guru
membutuhkan dukungan dari komunitas yang lebih besar untuk mencuiptakan lingkungan belajar yang
mendukung semua siswa.

Pengertian Pembelajaran Berdiferensiasi


Sesungguhnya kemampuan untuk multitasking ini secara natural sebenarnya dimiliki oleh guru.
Kemampuan ini banyak yang tidak disadari oleh para guru., karena begitu alaminya hal ini terjadi di
kelas dan betapa terbiasanya guru menghadapi tantangan ini. Semua usaha tersebut tentunya dilakuakn
oleh guru dengan tujuan untuk memastikan setiap murid dikelasnya sukses dalam proses
pembelajarannya. Ya , memang setiap harunya tanpa disadari guru dihadapkan pada keberagaman yang
banyak sekali bentuknya sehingga seringkali mereka harus melakukan banyak pekerjaan atau membuat
keputusan dalam satu waktu.

Sebuah Ilustrasi
1. Menurut saya startegi pembelajaran yang dilakukan Ibu Renjana kurang tepat. Memang itu
menunjukkan diferensiasi dalam pembelajaran, namun hal yang dilakukannya tanpa perencanaan.
Karena tujuan diberikannya soal tadi adalah agar tiga murid tersebut ada "pekerjaan" sehingga
menggangu murid yang lain. Menurut saya pembelajaran berdifrensiasi haruslah berakar pada
pemenuhan kebutuhan belajar murid dan bagaimana guru merespon kebutuhan belajar tersebut
2. Menurut saya alternatif kegiatan yang dapat dilakukan Ibu Renjana adalah mencoba mengoreksi
pekerjaan siswa yang sudah selesai, jika ada jawaban yang salah Ibu Renjana bisa membimbing mereka
untuk mengoreksinya kembali. Dan jika memang tugas siswa itu sudah benar, Ibu Renjana bisa
meminta ketiga siswa itu untuk membantu teman yang kesulitan.
3. Jika saya menjadi Ibu Renjana, saya akan melaksanakan pembelajaran yang memperhatikan
kemampuan dan kebutuhan siswa dengan terlebih dahulu mendiagnostik kemampuan awal mereka.

Miskonsepsi Tentang Pembelajaran Berdiferensiasi


Dari materi yang telah dipelajari, pemahaman saya tentang pembelajaran berdiferensiasi adalah cara
lain membentuk kelompok homogen, Pembelajaran berdiferensiasi tidak berarti bahwa murid harus
dikelompokkan berdasarkan tingkat kemampuan mereka. Guru dapat menggunakan berbagai strategi
untuk mengelompokkan murid, seperti berdasarkan minat, gaya belajar atau profil belajar.
Pembelajaran berdiferensiasi bukan pembelajaran yang sama rata dan bukan berarti murid akan
mendapatkan perlakuan yang berbeda, namun guru tetap memberikan pembelajaran yang berkualitas
kepada semua murid tetapi dengan cara yang disesuaikan dengan kebutuhan belajar mereka yang
dilakukan dengan beberpaa pemetaan kebutuhan yaitu Diferensiasi Konten, Diferensiasi Proses dan
Diferensiasi Produk.
Pengertian Pembelajaran Berdiferensiasi
Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangakain keputusan yang masuk akal (common sense) yang
dibuat oleh guru yang berorientasi pada kebutuhan murid, artinya guru harus memperhatikan kesiapan
belajar murid, minat murid dan profil belajar murid.

Mengetahui Kebutuhan Belajar Murid


1. Kesiapan belajar adalah tingkat pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman murid tentang
materi yang akan dipelajari. Murid dengan kesiapan belajar yang berbeda membutuhkan
pembelajaran yang berbeda pula.
2. Minat murid adalah hal-hal yang menarik dan memotivasi murid untuk belajar. Murid akan
lebih mudah belajar jika mereka tertarik dengan materi pembelajaran.
3. Profil belajar murid adalah cara yang disukai murid untuk belajar. Murid memiliki gaya belajar
yang berbeda-beda, seperti visual, auditori, atau kinestetik. Dengan mengidentifikasi kebutuhan
belajar murid berdasarkan ketiga aspek tersebut, maka guru dapat mengembangkan
pembelajaran yang lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan murid.

Kesiapan Belajar
Kesiapan Belajar Murid (readliness) adalah tingkat pemahaman dan kemampuan murid terhadap materi
yang akan dipelajari murid. Murid dengan kesiapan belajar yang berbeda akan membutuhkan dukungan
pembelajaran yang berbeda pula. Kesiapan belajar dapat diukur dengan menggunakan berbagai metode
seperti Asesmen awal , Asesmen Formatif dan Asesmen sumatif. Guru dapat menggunakan hasil
aesmen tersebut untuk menentukan kesiapan belajar murid dan kemudian menyesuaikan pembelajaran
agar sesuai dengan kebutuhan murid
Ada banyak cara untuk membedakan kesiapan belajar menurut Tomlinson (2001:46) mengatakan
bahwa merancang pembelajaran mirip dengan menggunakan tombol equalizer pada stereo atau pemutar
CD. Sebuah tugas yang mempertimbangkan kesiapan belajar murid akan membawa murid kelaur dari
zona nyaman mereka dan memberikan mereka tantangan, namun dengan lingkungan belajar yang tepat
dan dukungan yang memadai meraka akan tetap dapat menguasai materi attau keterampilan baru
tersebut.

Contoh mengidentifikasi atau memetakan kebutuhan belajar berdasarkan kesipaan belajar


Guru memetakan kesiapan belajar murid tentang materi yang akan dipelajari berdasarkan hasil asesmen
yang dilakukan sebelum pembelajaran atau yang dikenal dengan asesmen diagnostis.

Minat Murid
Minat merupakan suatu keadaan mental yang menghasilkan respon terarah kepada suatu situasi atau
objek tertentu yang menyenangkan dan memberikan kepuasan diri. Minat terdiri dari 2 persfektif yaitu
sebagai minat situasional dan minat juga dapat dilihat sebagai sebuah kecenderungan indiividu untuk
terlibat dalam jangka waktu lama dengan objek atau topik tertentu.

Minat Murid
Beberapa cara untuk menarik minat murid diantaranya adalah dengan :
- Menciptakan situasi pembelajaran yang menarik perhatian murid (misalnya dengan humor, membuat
surprise atau kejutan-kejutan,dll)
- Menciptakan konteks pembelajaran yang dikaitkan dengan minat individu murid
- Mengkomunikasikan nilai manfaat dari apa yang dipelajari murid
- Menciptakan kesempatan-kesempatan belajar dimana murid dapat memecahkan persolaan ( Problem-
based learning)

Contoh mengidentifikasi atau memetakan kebutuhan murid berdasarkan minat


Ibu Putik menciptakan konteks pembelajaran yang dikaitkan dengan minat individu murid.
Profil Belajar Murid
Profil belajar murid mengacu pada bagaimana cara-cara kita sebagai individu paling baik dlaam
belajar. Tujuan dari mengidentifikasi atau memetakan kebutuhan belajar murid berdasarkan profil
belajar murid adalah untuk memebri kesempatan kepada murid untuk belajar secara natural dan efisien.

Contoh memetakan kebutuhan belajar murid berdasarkan Profil belajar murid


Dari ilustrasi di atas Pak Neon menggunakan berbagai metode pembelajaran untuk memenuhi
kebutuhan murid dengan gaya belajar yang berbeda. Guru dapat menyediakan berbagai sumber belajar
yang dpaat diakses oleh murid dengan gaya belajar yang berbeda. Guru dapat menciptakan lingkungan
belajar yang mendukung murid dengan gaya belajar yang berbeda.

Video mengidentifikasi kebutuha belajar murid


Memiliki preferensi belajar yang berbeda, minat berbeda dan belajar dengan kecepatan yang berbeda
sehingga kesipaan belajar mereka pun berbeda. Segala perbedaan ini tentunya memerlukan kebutuhan
murid yang berbeda pula. Hal yang perlu diperhatukan saat mengidentifikasi kebutuhan belajar murid
adalah pentingnya guru memahami tujuan pembelajaran sehingga akan mudah untuk mengidentifikasi
kebutuhan belajar murid dan pentingnya asesmen.

Contoh-contoh cara yang dilakukan guru untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar murid
Contoh lain cara-cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar murid ,
yaitu :
- Melakukan asesmen
- Mengamati saat proses pembelajaran berlangsung
- Membuat catatan-catatan perkembangan murid
- Diskusi dengan wali kelas
- Mencatat tentang profil murid
- Mencari tentang lingkungan murid berada akan sangat membantu untuk mengetahui kebutuhan
belajar murid.

Refleksi
1. Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan yang masuk akal (common sense) yang
dibuat oleh guru yang berorientasi pada kebutuhan murid, artinya guru harus memperhatikan kesiapan
belajar murid, minat murid dan profil belajar murid.
2. Karena mereka berasal dari latar belakang yeng berbeda, memiliki preferensi belajar yang berbeda,
minat yang berbeda dan kecepatan belajar yang berbeda, sehingga kesiapan belajar merekapun berbeda.
3. Yang dapat dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan murid diantaranya :
- Melakukan asesmen
- Mengamati saat proses pembelajaran berlangsung
- Membuat catatan-catatan perkembangan murid
- Diskusi dengan wali kelas
- Mencatat tentang profil murid
- Mencari tentang lingkungan murid berada
- Mendiskusikan kebutuhan murid dengan orang tua
- Mengamati murid ketika sedang menyelasaikan tugas individu atau aktivitas
- Bertanya atau mendiskusikan permaslaahan dengan murid.
Yang perlu dipertimbangkan atau diperhatikan adalah kesipaan belajar murid, minat murid dan profil
belajar murid.
2.1.a.4.1.

Informasi dan Fakta yang saya peroleh dari Video dan Artikel

Fakta Video 1

Tiga strategi diferensiasi yang bisa kita lakukan berdasarkan 3 kebutuhan belajar (kesiapan belajar,
minat dan profil belajar murid

1. Diferensiasi Konten

Konten adalah apa yang kita ajarkan pada murid -murid kita berdasarkan kesiapan belajar, minat dan
profil belajar murid.

2. Diferensiasi Proses

Proses seperti apa yang harus kita siapkan untuk memenuhi kebutuhan belajar murid, setelah kita
menganalisis kesiapan belajar, minat dan profil belajar murid.

3. Diferensiasi Produk

Taguhan apa yang kita harapkan dari murid, produk adalah unjuk kerja murid yang ada wujudnya.
Produk penting karena merupakan elemen kurikulum langsung dimiliki oleh murid.

Fakta Video 2

Berisikan mengenai informasi lingkungan belajar yang emndukung diferensiasi dibangun dengan
membuat :

1. Komunitas belajar setiap orang dalam kelas akan menyambut dan merasa disambut oleh orang
lain
2. Setiap orang didalam kelas saling menghargai
3. Murid merasa aman, menciptakan murid berani dlaam mengemukakan pendapat
4. Ada harapan bagi pertumbuhan, memahami pertumbuhan yang ditunjukkan murid.
5. Guru mengajak murid untuk mencapai kesuksesan, pengalam belajar mendorong murid lebih
cepat, sedikit melampaui apa yang telah dikuasainya.
6. Adanya bentuk keadilan dalam bentuk nyata, semua murid berhak mendapatkan perlakuan yang
sama dikelas
7. Guru berkolaborasi dengan murid untuk mencapai pertumbuhan dan kesuksesan bersama.
Strategi dan kemampuan menilai dan menganalissi hasil penilaian akan menjadi keterampilan
yang snagat penting bagi guru agar dapat mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi
dengan sukses.

Informasi Dalam Artikel

Dalam mengenali kebutuhan belajar murid, guru diibaratkan sebagai seorang dokter saat mendiagnosis
pasiennya. Tindakan yang akan dilakukan doketr tentunya akan berdasarkan hasil diagnosisnya. Begitu
juga dengan guru sebelum melakukan pembelajaran guru harus mengidentifikasi perbedaan
kemampuan dan kebutuhan murid.

1. Asessment For Learning

2. Asessment Of Learning

3. Asessment As Learning

Dalam praktik pembelajaran berdiferensiasi, penialian formatif memegang peranan penting.


2. Gagasan saya adalah menerapkan di kelas dan mentransformasikan ke rekan-rekan guru satu
sekolah, yaitu :

1. Tahap pertama saya akan melakukan analisis diagnostik terhadap 3 kebutuhan belajar
( kesiapan , minat dan profil belajar murid)
2. Merencanakan strategi diferensiasi yang terdiri dari diferensiasi konten, proses dan produk.
3. Akan mengajak murid-murid untuk dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang
berdiferensiasi
4. Merencanakan penilaian formatif menariksehingga semua murid bahagia dan termotivasi
belajar.

3, Apakah menurut Anda akan sulit diimplementasikan ? Mengapa?

Setelah saya mempelajari strategi diferensiasi, lngkungan belajar yang berdiferensiasi dan penilaain
pembelajaran berdiferensiasi, secara teori mungkin akan terasa sulit dan rumit karena memang harus
memerlukan persiapan yang matang. Namun, sebagai seorang guru yang profesional, membiasakan
yang biasa adalah cara terbaik agar terbiasa sehingga sesuatu yang awalnya terasa sulit akan lebih
mudah kedepannya. Pembelajaran berdiferensiasi tentunya akan lebih kompleks unsurnya sibanding
dengan pembelajaran yang tidak berdiferensiasi. Tentunya untuk emnciptakan pembelajaran yang
berdirensiasi perlu kolaborasi yang baik dengan murid bahkan dengan orang tua serta Kepala Sekolah
dan juga Rekan Guru lainnya.

4. Petanyaan apakah yang masih Anda miliki atau klarifikasi apakah yang masih Anda perlukan
terkait dengan isi video dan artikel tersebut ?

1. Bagaimanakah cara menyusun rencana pembelajaran berdiferensiasi secara tepat dan dapat
diselaraskan dengan kurikulum terbaru ?
2. Bangaimanakan bentuk perangkat pembelajaran, baik RPP beserta Rubrik penilaian
pembelajaran berdiferensiasi ?
3. Bagaimanakah menyediakan ragam konten dalam pembelajaran diferensiasi jika di satuan
pendidikan sangat minim sarana dan prasarana , bahkan biaya ?

Anda mungkin juga menyukai