Anda di halaman 1dari 7

2.1.a.4 Eksplorasi Konsep Modul 2.

1
Oleh Tetty Helen Br Tondang S.Pd

Dari SMA Negeri 1 Dolok Merawan

CGP Angkatan 9 Serdang Bedagai

1. Pengantar

Melihat betapa luas keberagaman murid-murid kita, maka sebagai guru,


kita perlu berpikir bagaimana caranya kita dapat menyediakan layanan
pendidikan yang memungkinkan semua murid mempunyai kesempatan
dan pilihan untuk mengakses apa yang kita ajarkan secara efektif sesuai
dengan kebutuhan mereka,karena setiap murid memiliki pola belajarnya
sendiri yang unik serta menyediakan lingkungan dan pengalaman belajar
terbaik bagi mereka. Guru juga membutuhkan dukungan dari komunitas
yang lebih besar untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung
semua siswa.

2. Pembelajaran Untuk Memenuhi Kebutuhan Belajar Semua Murid

Melihat betapa luas keberagaman murid-murid kita, maka sebagai guru,


kita perlu berpikir bagaimana caranya kita dapat menyediakan layanan
pendidikan yang memungkinkan semua murid mempunyai kesempatan
dan pilihan untuk mengakses apa yang kita ajarkan secara efektif sesuai
dengan kebutuhan mereka,karena setiap murid memiliki pola belajarnya
sendiri yang unik serta menyediakan lingkungan dan pengalaman belajar
terbaik bagi mereka. Guru juga membutuhkan dukungan dari komunitas
yang lebih besar untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung
semua siswa.

3. Pengertian Pembelajaran Berdiferensiasi

Cara yang bisa guru lakukan dalam mengelolan kelas dan memenuhi
kebutuhan murid yang berbeda adalah dengan menerapkan
pembelajaran berdiferensiasi. Pembelajaran Berdiferensiasi adalah usaha
guru untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi
kebutuhan belajar individu murid.

4. Sebuah Ilustrasi
Menurut Anda, apakah strategi yang dilakukan oleh Ibu Renjana tepat? Jika
ya, mengapa? Jika tidak, mengapa?
Apakah ada alternatif lain yang dapat dilakukan oleh Ibu Renjana?
Jika Anda adalah Ibu Renjana, apakah yang akan Anda lakukan? Jelaskanlah
mengapa Anda melakukan hal tersebut?
1) Menurut saya yang di lakukan ibu Renjana Kurang tepat karena baiknya
ketiga anak tersebut di minta menjadi tutor sebaya bagi murid yang lain.
2) Alternatif lain yang bisa di lakukan oleh ibu Renjana adalah misalnya
memberikan tambahan satu atau atau 2 soal HOTS .
3) Jika saya sebagai ibu Regina saya akan meminta murid yang memiliki
kemampuan tinggi untuk membantu temannya dan alternatif lain saya akan
memberikan tambahan soal 1-2 yang tingkatannya lebih hots untuk murid
yang memiliki kemampuan tinggi.

5. Miskonsepsi tentang Pembelajaran Berdiferensiasi

Pembelajaran berdiferensiasi adalah cara lain membentuk kelompok


homogen. Pembelajaran berdiferensiasi tidak berarti bahwa murid
harus dikelompokkan berdasarkan tingkat kemampuan mereka. Guru
dapat menggunakan berbagai strategi untuk memkelompokkan murid,
seperti berdasarkan minat, gaya belajar, atau profil belajar.
Pembelajaran berdiferensiasi bukan pembelajaran yang sama rata.
Pembelajaran berdiferensiasi bukan berarti bahwa murid akan
mendapatkan perlakuan yang berbeda. Guru tetap memberikan
pembelajaran yang berkualitas kepada semua murid, tetapi dengan cara
yang disesuaikan dengan kebutuhan belajar mereka.
6. Pengertian Pembelajaran Berdiferensiasi
Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan yang
masuk akal (common sense) yang di buat oleh guru yang berorintasi
pada kebutuhan murid artinya guru harus memperhatikan kesiapan
belajar murid, minat murid dan profil belajar murid.

7. Mengetahui Kebutuhan Murid


1) Kesiapan belajar adalah tingkat pengetahuan, keterampilan, dan
pemahaman murid tentang materi yang akan dipelajari. Murid dengan
kesiapan belajar yang berbeda membutuhkan pembelajaran yang berbeda
pula. 2) Minat murid adalah hal-hal yang menarik dan memotivasi murid
untuk belajar. Murid akan lebih mudah belajar jika mereka tertarik dengan
materi pembelajaran. 3) Profil belajar murid adalah cara yang disukai murid
untuk belajar. Murid memiliki gaya belajar yang berbeda-beda, seperti visual,
auditori, atau kinestetik. Dengan mengidentifikasi kebutuhan belajar murid
berdasarkan ketiga aspek tersebut, guru dapat mengembangkan
pembelajaran yang lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan murid.

8. Kesiapan belajar (Readiness)


Kesiapan belajar (readiness) adalah tingkat pemahaman dan kemampuan
murid terhadap materi yang akan dipelajari. Murid dengan kesiapan
belajar yang berbeda akan membutuhkan dukungan pembelajaran yang
berbeda pula. Kesiapan belajar dapat diukur dengan menggunakan
berbagai metode, seperti asesmen awal, asesmen formatif, dan asesmen
sumatif. Guru dapat menggunakan hasil asesmen tersebut untuk
menentukan tingkat kesiapan belajar murid, dan kemudian
menyesuaikan pembelajaran agar sesuai dengan kebutuhan murid.
9. Kesiapan belajar
Ada banyak cara untuk membedakan kesiapan belajar menurut
Tomlinson (2001: 46) mengatakan bahwa merancang pembelajaran
mirip dengan menggunakan tombol equalizer pada stereo atau pemutar
CD. Sebuah tugas yang mempertimbangkan tingkat kesiapan murid akan
membawa murid keluar dari zona nyaman mereka dan memberikan
mereka tantangan, namun dengan lingkungan belajar yang tepat dan
dukungan yang memadai, mereka tetap dapat menguasai materi atau
keterampilan baru tersebut.

10. Kesiapan belajar


Kesiapan belajar murid bukanlah tentang tingkat intelektualitas (IQ). Hal
ini lebih kepada informasi tentang apakah pengetahuan atau
keterampilan yang dimiliki murid saat ini, sesuai dengan keterampilan
atau pengetahuan baru yang akan diajarkan. Adapun tujuan melakukan
identifikasi atau pemetaan kebutuhan belajar murid berdasarkan tingkat
kesiapan belajar adalah untuk memodifikasi tingkat kesulitan pada bahan
pembelajaran, sehingga dipastikan murid terpenuhi kebutuhan
belajarnya (Joseph, Thomas, Simonette & Ramsook, 2013: 29).

11.Contoh mengidentifikasi atau memetakan kebutuhan belajar berdasarkan


kesiapan belajar

Guru memetakan kesiapan belajar murid tentang materi yang akan di


pelajari berdasarkan hasil asesmen yang dilakukan sebelum
pembelajaran atau yang di kenal dengan asesmen diagnogtis.

12. Minat Murid

Minat merupakan suatu keadaan mental yang menghasilkan respons


terarah kepada suatu situasi atau objek tertentu yang menyenangkan
dan memberikan kepuasan diri. Minat terdiri dalam 2 perspektif yaitu
sebagai minat situasional dan minat juga dapat dilihat sebagai sebuah
kecenderungan individu untuk terlibat dalam jangka waktu lama
dengan objek atau topik tertentu.

13.Minat murid
Beberapa cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk menarik minat
murid diantaranya adalah dengan: menciptakan situasi pembelajaran
yang menarik perhatian murid (misalnya dengan humor, menciptakan
kejutan-kejutan, dsb), menciptakan konteks pembelajaran yang
dikaitkan dengan minat individu murid, mengkomunikasikan nilai
manfaat dari apa yang dipelajari murid, menciptakan kesempatan-
kesempatan belajar di mana murid dapat memecahkan persoalan
(problem-based learning).

14.Contoh Mengidentifikasi atau Memetakan kebutuhan belajar berdasarkan


minat

Ibu Putik menciptakan konteks pembelajaran yang dikaitkan dengan


kemampuan dan minat individu murid

15.Profil bejar murid


Profil Belajar mengacu pada cara-cara bagaimana kita sebagai individu
paling baik belajar. Tujuan dari mengidentifikasi atau memetakan
kebutuhan belajar murid berdasarkan profil belajar adalah untuk
memberikan kesempatan kepada murid untuk belajar secara natural
dan efisien.

16.Contoh Mengidentifikasi atau Memetakan Kebutuhan Belajar Berdasarkan


Profil Belajar murid

Dari ilustrasi di atas guru (Pak Neon) menggunakan berbagai metode


pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan murid dengan gaya belajar
yang berbeda. Guru dapat menyediakan berbagai sumber belajar yang
dapat diakses oleh murid dengan gaya belajar yang berbeda. Guru dapat
menciptakan lingkungan belajar yang mendukung murid dengan gaya
belajar yang berbeda.

17.Video mengidentifikasi kebutuhan belajar murid


Setiap murid tidak ada yang sama. Mereka berasal dari latar belakang
yang berbeda, memiliki preferensi belajar yang berbeda, minat yang
berbeda dan belajar dengan kecepatan yang berbeda sehingga kesiapan
belajar merekapun berbeda. Segala perbedaan ini tentunya memerlukan
kebutuhan murid yang berbeda pula. Hal yang harus di perhatikan saat
mengidentifikasi kebutuhan belajar murid adalah pentingnya guru
memahami tujuan pembelajaran sehingga akan mudah untuk
mengidentifikasi kebutuhan belajar murid dan pentingnya asesmen.

18.Contoh cara-cara yang dapat dilakukan guru untuk mengidentifikasi


kebutuhan belajar murid

Melakukan asesmen, mengamati saat proses pembelajaran, membuat


catatan-catatan perkembangan murid, diskusi dengan wali kelas,
mencatat tentang profil murid, mencari tahu lingkungan murid berada
akan sangat membantu untuk mengetahui kebutuhan belajar murid.

19.Refleksi
1) Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk
akal (common sense) yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada
kebutuhan murid .
2) Karena mereka berasal dari latar belakang yang berbeda, memiliki
preferensi belajar yang berbeda, minat yang berbeda dan belajar
dengan kecepatan yang berbeda sehingga kesiapan belajar merekapun
berbeda.
3) Melakukan asesmen, mengamati saat proses pembelajaran, membuat
catatan-catatan perkembangan murid, diskusi dengan wali kelas,
mencatat tentang profil murid, mencari tahu lingkungan murid
mendiskusikan kebutuhan murid dengan orang tua atau wali murid;
mengamati murid ketika mereka sedang menyelesaikan suatu tugas
atau aktivitas; bertanya atau mendiskusikan permasalahan dengan
murid. Yang perlu di perhatikan adalah Kesiapan belajar murid, minat
murid dan profil belajar murid.

Anda mungkin juga menyukai