Anda di halaman 1dari 64

PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

Praktik Pembelajaran Yang Berpihak Pada Murid


Untuk Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid
PERKENALANAN

NARASUMBER & PESERTA


Tujuan Pembelajaran:
Setelah Pembelajaran diharapkan peserta dapat:
1. Menjelaskan konsep pembelajaran berdiferensiasi
2. Menjelaskan prinsip-prinsip pembelajaran ber-
diferensiasi
3. Menjelaskan tentang pelaksanaan pembelajaran
berdiferensiasi dengan benar
“MERDEKA BELAJAR”

Apa tujuan Pendidikan?


Bikin orang pinter ?
Bikin dapat nilai bagus?

Bikin dapat Ijazah untuk kerja?


Menurut
Ki Hajar Dewantara:

Tujuan Pendidikan adalah


Memerdekakan Manusia…

“Manusia Merdeka”
Selamat Raganya + Bahagia Jiwanya
Kunci mencapai “Manusia Merdeka”
Tri Kon:
Kontinu, Konvergen, Konsentris

Pendidikan=tuntunan=nuntun

Pendidikan:
menuntun kekuatan kodrat yg ada
pada anak-anak
BELIEF
● Kita percaya bahwa tiap anak adalah
Bagaimana menurut bapak ibu?

Untuk seleksi yang


adil setiap peserta
harus mengikuti
ujian yang sama :
panjatlah pohon
itu!
Pertanyaan Pemantik…
1. Bagaimana implementasi pembelajaran
berdiferensiasi di kelas/sekolah?
2. Bagaimana peran dari setiap komponen
warga sekolah dalam pembelajaran
berdiferensiasi?
3. Dukungan seperti apa yang diperlukan agar
pembelajaran berdiferensiasi bisa berjalan
efektif?
PENGERTIAN
PEMBELAJARAN
BERDIFERENSIAL
Pembelajaran berdiferensiasi adalah proses
belajar mengajar dimana peserta didik dapat
mempelajari materi pelajaran sesuai dengan
kemampuan, apa yang disukai, dan kebutuhannya
masing-masing sehingga mereka tidak frustasi dan
merasa gagal dalam pengalaman belajarnya
(Breaux dan Magee, 2010; Fox & Hoffman, 2011;
Tomlinson, 2017)
PENGERTIAN
PEMBELAJARAN
BERDIFERENSIAL
Latar Belakang:
● Setiap anak adalah istimewa dan telah dibekali
dengan kemampuan, minat dan bakat yang unik
dan luar biasa sejak lahir.
● Guru memetakan dan menggunakan potensi
tersebut guna meningkatkan potensi dan
capaian pembelajaran peserta didik.
● Guru melakukan asesmen terlebih dahulu untuk
memetakan kompetensi, minat dan bakat
peserta didik.
PENGERTIAN
PEMBELAJARAN
BERDIFERENSIAL
ASESMEN DIAGNOSTIK:
● Asesmen diagnostik non-kognitif (seperti tes
minat dan gaya belajar)
● Asesmen diagnosis kognitif/kejuruan untuk
mengetahui kesiapan belajar.
● Hasil asesmen tersebut digunakan oleh guru
untuk menerapkan pola dan proses
pembelajaran berdiferensiasi.
Tiga Aspek Pembelajaran
Berdiferensiasi
• terkait dengan apa yang akar diajarkan
Konten

• terkait apa yang akan dilakukan oleh peserta


Proses dalam proses belajar

• berupa pembuatan produk yang dilakukan di


bagian akhir yang dapat mengukur
Produk ketercapaian tujuan pembelajaran
Tantangan
Ada 3 tantangan yang dihadapi guru-guru ketika berjuang
untuk mewujudkan kelas berdiferensiasi, yaitu:
1. menjembatani dilema diferensiasi vs standarisasi,
2. mengatur waktu, dan kesiapan media
3. mengakses sumber-sumber yang bervariasi.
Guru Merespon Kebutuhan Belajar Siswa dengan
Prinsip-prinsip Pembelajaran Berdiferensiasi
Terkait dengan Pembelajaran Berdiferensiasi
1. Kurikulum yang memiliki tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas. Jadi bukan hanya guru
yang perlu jelas dengan tujuan pembelajaran, namun juga muridnya.
2. Bagaimana guru menanggapi atau merespon kebutuhan belajar muridnya. Bagaimana ia akan
menyesuaikan rencana pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar murid tersebut. Misalnya,
apakah ia perlu menggunakan sumber yang berbeda, cara yang berbeda, dan penugasan serta
penilaian yang berbeda

3. Bagaimana mereka menciptakan lingkungan belajar yang


“mengundang’ murid untuk belajar dan bekerja keras
untuk mencapai tujuan belajar yang tinggi. Kemudian juga
memastikan setiap murid di kelasnya tahu bahwa akan selalu
ada dukungan untuk mereka di sepanjang prosesnya..

4. Manajemen kelas yang efektif. Bagaimana guru


menciptakan prosedur, rutinitas, metode yang
memungkinkan adanya fleksibilitas. Namun juga
struktur yang jelas, sehingga walaupun mungkin
melakukan kegiatan yang berbeda, kelas tetap
dapat berjalan secara efektif
5. Penilaian berkelanjutan. Bagaimana guru tersebut menggunakan informasi yang didapatkan dari proses
penilaian formatif yang telah dilakukan, untuk dapat menentukan murid mana yang masih ketinggalan, atau
sebaliknya, murid mana yang sudah lebih dulu mencapai tujuan belajar yang ditetapkan
Mengidentifikasi Kebutuhan Belajar
Murid
1. Kesiapan Belajar
Murid (Readiness)

Identifikasi
2. Minat Murid Peta
Kebutuhan (interest) Kebutuhan
Belajar Murid. Murid

3. Profil Belajar Murid


(Learning Profiles)
Beberapa contoh cara mengidentifikasi
kebutuhan belajar murid
1. Mengamati perilaku murid-murid
2. Mengidentifikasi pengetahuan awal
3. Mereview dan melakukan refleksi terhadap
praktik pengajaran
4. Berbicara dengan guru murid sebelumnya
5. Membaca rapor murid dari kelas mereka
sebelumnya
Ingat.. Satu Ukuran Tidak akan Pas untuk Semua
Ciri-ciri Pembelajaran
Berdiferensiasi
Bersifat proaktif
• Guru secara proaktif dari awal sudah mengantisipasi kelas yang akan diajarnya
• Menekankan kualitas daripada kuantitas

Berakar pada asesmen


• Guru selalu mengases para peserta didik dengan berbagai cara untuk mengetahui
keadaan mereka dalam setiap pembelajaran
• Menyediakan berbagai pendekatan dalam konten, proses pembelajaran, produk
yang dihasilkan, dan juga lingkungan belajar

Berorientasi pada peserta didik


• Tugas diberikan berdasarkan tingkat pengetahuan awal peserta didik terhadap
materi yang akan diajarkan
• Merupakan campuran dari pembelajaran individu dan klasikal

Bersifat Hidup
• Guru berkolaborasi dengan peserta didik terus menerus termasuk untuk menyusun
tujuan kelas maupun individu dari para peserta didik.
• Guru memonitor bagaimana pelajaran dapat cocok dengan para peserta didik dan
bagaimana penyesuaiannya. Sumber
Prinsip Pembelajaran Berdiferensiasi

Asesmen
Berkelanjutan

Lingkungan Pengajaran
Belajar Responsif

Prinsi
p PB

Kepemimpin
an dan Kurikulum
Rutinitas Berkualitas
kelas
Keragaman Peserta Didik
Kesiapa
n
Minat Belajar

Profile
Belajar

Keragaman
Peserta Didik
Minat Murid (interest)
● Minat merupakan suatu keadaan mental yang menghasilkan
respons terarah kepada suatu situasi atau objek tertentu yang
menyenangkan dan memberikan kepuasan diri.

● Tujuan melakukan pembelajaran yang berbasis minat, diantaranya :


a. membantu murid menyadari bahwa ada kecocokan antara
sekolah dan kecintaan mereka sendiri untuk belajar;
b. mendemonstrasikan keterhubungan antar semua
pembelajaran;
c. menggunakan keterampilan atau ide yang dikenal murid
sebagai jembatan untuk mempelajari ide atau keterampilan yang
kurang dikenal atau baru bagi mereka,
d. meningkatkan motivasi murid untuk belajar.
Beberapa cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk
menarik minat murid :

a. menciptakan situasi pembelajaran yang menarik


perhatian murid (misalnya dengan humor,
b. menciptakan kejutan-kejutan, dsb); -
c. menciptakan konteks pembelajaran yang dikaitkan
dengan minat individu murid; -
d. mengkomunikasikan nilai manfaat dari apa yang
dipelajari murid, -
e. menciptakan kesempatan-kesempatan belajar di mana
murid dapat memecahkan persoalan (problem-based
learning).
Kesiapan Belajar Murid
Profil Belajar Murid (Learning
Profiless) 1. Saat mengajar, Pak Herman
melakukan hal-hal berikut ini:
● Pak Herman akan mengajar pelajaran ● Ia menggunakan banyak gambar atau
IPA, dengan tujuan pembelajaran yaitu alat bantu visual saat menjelaskan.
agar murid dapat mendemonstrasikan ● Ia juga menyediakan video y ang
pemahaman mereka tentang habitat dilengkapi penjelasan lisan yang dapat
makhluk hidup. diakses oleh murid.
● Berdasarkan identifikasi yang ia lakukan, ● Pak Herman juga membuat beberapa
Pak Herman telah mengetahui bahwa sudut belajar atau display y ang
ditempel di tempat-tempat berbeda
sebagian muridnya adalah pembelajar
untuk memberikan kesempatan murid
visual, sebagian lagi adalah pembelajar
bergerak saat mengakses informasi.
auditori, dan pembelajar kinestetik.
2. Saat memberikan tugas, Pak Herman
● Untuk memenuhi kebutuhan belajar memperbolehkan murid-muridnya memilih cara
murid-muridnya tersebut, Pak Herman mendemonstrasikan pemahaman mereka
lalu memutuskan untuk melakukan tentang habitat makhluk hidup. Murid boleh
menunjukkan pemahaman dalam bentuk
beberapa hal berikut ini : gambar, rekaman wawancara maupun
performance atau role-play
Pembelajaran Berdiferensiasi
“Serupa seperti para pengukir yang memiliki pengetahuan
mendalam tentang keadaan kayu, jenis-jenisnya, keindahan
ukiran, dan cara-cara mengukirnya. Seperti itulah seorang
guru seharusnya memiliki pengetahuan mendalam tentang
seni mendidik. Bedanya, Guru mengukir manusia yang
memiliki hidup l ahir dan batin.” Ki Hajar Dewantara

Text1 Text2

Text3
TEST GAYA BELAJAR
ANDA
● https://akupintar.id/tes-gaya-belajar
Strategi Mendiferensiasi
Pembelajaran
1. Mendiferensiasi Konten.

2. Mendiferensiasi Proses.

3. Mendiferensiasi Produk

4. Mendiferensiasi Lingkungan Belajar

Pembelajaran Sesuai Kebutuhan Murid


Diferensiasi Konten
● Diferensiasi Konten Berdasarkan Gaya Belajar
Peserta Didik
● Diferensiasi Konten Berdasarkan Kesiapan Belajar
Peserta Didik
● Diferensiasi Konten Berdasarkan Minat Peserta Didik
Contoh Diferensial Konten pada
Minat Peserta Didik
Seorang guru Sastra Indonesia di kelas 10 sedang mengajarkan mengenai
menulis analisis perbandingan 2 karya sastra puisi. Setelah melakukan
analisa profil dan kebutuhan peserta didik, guru kemudian mendapati
peserta didik memiliki minat yang berbeda-beda, kemudian guru
memberikan 2 puisi kepada peserta didik berdasarkan minatnya masing-
masing;
● Kelompok peserta didik yang menyukai alam (nature) diberi puisi yang
berhubungan dengan alam, misalnya: pantai, gunung, lautan, cakrawala,
tumbuhan, hewan, dll.
● Kelompok peserta didik yang menyukai musik diberi puisi yang
dimusikalisasi atau puisi yang berhubungan dengan seni, instrumen
musik, dll.
● Kelompok peserta didik yang menyukai hal-hal bersifat teoritis, diberikan
puisi yang berhubungan dengan hal-hal filosofis, proses berpikir abstrak,
perenungan diri, dll.
● Kelompok peserta didik yang menyukai hal-hal sosial diberi puisi
yang berhubungan dengan masalah sosial, keadaan
masyarakat, persamaan hak, emansipasi, toleransi, dll.
Pembelajaran
Berdiferensiasi Proses
● Diferensiasi Proses Berdasarkan
Kesiapan Belajar Peserta Didik
● Diferensiasi Proses Berdasarkan Minat
Peserta Dididk
● Diferensiasi Proses Berdasarkan Gaya
Belajar Peserta Didik
Contoh Diferensiasi Proses berdasarkan
Kesiapan Belajar Peserta Didik
Seorang guru Matematika kelas 3 sedang mengajarkan
mengenai perkalian dua digit. Guru melakukan pre-asesmen
dan mendapatkan pemetaan berdasarkan pemahaman konsep
perkalian. Berdasarkan kesiapan anak yang didapatkan dari
preasesmen, guru mengenalkan perkalian dalam beberapa
cara:
● Kelompok peserta didik yang masih membutuhkan media
untuk penjumlahan diberikan melalui penjumlahan berulang
menggunakan tabel angka
● Kelompok peserta didik yang mulai lancar penjumlahan
berulang tanpa media menggunakan pola dari hitung lompat
● Kelompok peserta didik yang sudah lancar menyelesaikan
perkalian menggunakan beberapa strategi mental math
untuk mulai lancar perkalian
Contoh Diferensiasi Proses
berdasarkan Minat Peserta Didik
Kegiatan Matematika kelas 2 mengenai satuan ukur,
peserta didik dapat mencoba menggunakan mistar ukur
untuk mengukur panjang objek yang sesuai dengan
minatnya.
● Kelompok peserta didik yang menyukai alam (nature)
dapat mengukur lingkar pohon, tinggi tanaman.
● Kelompok peserta didik yang menyukai seni dapat
mengukur dekorasi atau hiasan yang ada di kelas,
sekolah, atau rumah.
● Kelompok peserta didik yang menyukai kegiatan fisik
dapat mengukur jauh atau tinggi lompatan yang dapat
dilakukannya.
Contoh Diferensiasi Proses berdasarkan
Gaya Belajar Peserta Didik

Di kegiatan IPA kelas 3 mengenai sistem pencernaan,


peserta didik dapat menggali informasi mengenai
sistem pencernaani dari beberapa media
berdasarkan gaya belajar peserta didik:
● Audio visual: menggali informasi melalui video
pembelajaran,
● Kinestetik: menggali lingkungan sekitar,
● Visual: menggali informasi melalui buku dan
infografik.
Pembelajaran Berdiferensiasi Produk
● Diferensiasi Produk berdasarkan Minat
Peserta Didik
● Diferensiasi Produk berdasarkan Kesiapan
Belajar Peserta Didik
● Diferensiasi Produk berdasarkan Gaya
Belajar Peserta Didik
Contoh Diferensiasi Produk
berdasarkan Minat Peserta Didik
Seorang guru Bahasa Indonesia kelas 5 memiliki tujuan pembelajaran
agar peserta didik mampu menganalisis ide utama dari bacaan. Oleh
karena itu di akhir pembelajaran guru tersebut memberikan pilihan kepada
peserta didiknya untuk mengerjakan asesmen sumatif berdasarkan minat
peserta didik.
● Kelompok peserta didik yang gemar menulis, dapat menganalisis ide
utama bacaan melalui tulisan dari cerita yang dipilih oleh peserta didik.
● Kelompok yang yang gemar bercerita/berbicara dapat menganalisis ide
dari bacaan yang dipilihnya melalui video atau presentasi di kelas.
● Kelompok peserta didik yang meminati hal – hal yang berhubungan
dengan ruang atau bangun geometri dapat membuat analisis ide utama
bacaan dan menyusunnya dalam sebuah bangun ruang.
Contoh Diferensiasi Produk berdasarkan
Kesiapan Belajar Peserta Didik
Dalam pelajaran Matematika di kelas yang sedang membahas mengenai
penanganan data dan statistik, guru mendapatkan informasi melalui
asesmen diagnostik guru kemudian dapat membedakan produk akhir
setiap kelompok peserta didik.
● Kelompok peserta didik yang masih harus mengulangi pemahaman
dalam mean, median, modus, akan diberi tugas menampilkan laporan
analisis sebuah data melalui sebuah tabel dan diagram sederhana
● Kelompok peserta didik yang sudah memahami konsep dasar statistik;
mean, median, modus, akan diberi tugas menampilkan laporan
analisis dua buah data menggunakan sebuah model diagram
● Kelompok peserta didik yang sudah siap diberikan tantangan dalam
penanganan data akan diminta untuk menampilkan laporan analisis
dua buah data dalam berbagai model diagram
Diferensiasi Produk berdasarkan
Gaya Belajar Peserta Didik
Tujuan pembelajaran IPS di SMA kelas X adalah mengimplementasikan
fungsi manajemen dalam kegiatan sekolah. Dengan mempertimbanhkan
profil belajar peserta didik sesuai dengan preferensi belajarnya, peserta
didik dapat melaporkan kegiatan mereka terkait manajemen kegiatan
sekolah melalui produk yang berbeda
● Peserta didik yang cenderung belajar secara visual dapat memilih
produk akhir berupa poster, cerita bergambar, atau komik untuk
menjelaskan manajemen kegiatan sekolah yang telah dilakukannya.
● Peserta didik yang cenderung belajar lebih baik secara kinestetis dapat
membuat produk akhir berupa role play, bermain peran, dengan
memperagakan manajemen kegiatan sekolah menggunakan properti
atau alat bantu
● Peserta didik yang cenderung belajar secara audio dapat membuat
podcast, atau video pendek yang menjelaskan manajemen kegiatan
sekolah yang telah dilakukannya
Pembelajaran Berdiferensiasi
Lingkungan Belajar
● Diferensiasi Lingkungan Belajar
berdasarkan Kesiapan Belajar
● Diferensiasi Lingkungan Belajar
berdasarkan Minat Peserta Didik
● Diferensiasi Lingkungan Belajar
berdasarkan Gaya Belajar
Diferensiasi Lingkungan Belajar
berdasarkan Kesiapan Belajar
Guru membagi ruangan menjadi 3 kelompok sesuai dengan
kesiapan belajar masing-masing peserta didik. Setelah
penjelasan awal, guru membagi para peserta didik sesuai
dengan kesiapan mereka, kemudian meminta mereka untuk
pergi ke sentra belajarnya masing-masing. Di setiap sentra guru
sudah menyiapkan materi pelajaran sesuai dengan kesiapan
belajarnya.
● 1: untuk peserta didik dengan kesiapan belajar awal;
● 2: untuk peserta didik dengan kesiapan belajar menengah;
● 3: untuk peserta didik dengan kesiapan belajar lanjutan.
Contoh Diferensiasi Lingkungan
Belajar berdasarkan Minat Peserta
Didik
Pembagian sentra atau pojok belajar berdasarkan minat, seperti
misalnya pada pembelajaran Bahasa Inggris, guru membagi sentra
berdasarkan:
● sentra 1: untuk peserta didik yang menyukai teknologi disediakan
computer atau tablet untuk membuat infografis, atau mendengarkan
rekaman audio;
● sentra 2 untuk peserta didik yang gemar membaca disediakan
perpustakaan mini dengan buku-buku yang sesuai materi; dan
● sentra 3 untuk peserta didik yang menyukai seni, disediakan
berbagai media seni untuk menginterpretasikan tulisan dalam
bentuk karya seni.
Contoh Diferensiasi Lingkungan Belajar
berdasarkan Minat Peserta Didik
● Pembagian sentra atau pojok belajar berdasarkan minat,
seperti misalnya pada pembelajaran Bahasa Inggris,
guru membagi sentra berdasarkan:
● sentra 1: untuk peserta didik yang menyukai teknologi
disediakan computer atau tablet untuk membuat
infografis, atau mendengarkan rekaman audio;
● sentra 2 untuk peserta didik yang gemar membaca
disediakan perpustakaan mini dengan buku-buku yang
sesuai materi;
● sentra 3 untuk peserta didik yang menyukai seni,
disediakan berbagai media seni untuk
menginterpretasikan tulisan dalam bentuk karya seni.
Diferensiasi Lingkungan Belajar
berdasarkan Gaya Belajar
● Ruang kelas di kondisikan dengan menyediakan pilihan tempat duduk
yang menghadap jendela untuk peserta didik yang mudah teralihkan
oleh gerakan temannya. Karpet dan sofa dapat dipilih peserta didik yang
membutuhkan ruang untuk bergerak. Peserta didik yang mudah
teralihkan oleh suara di sekitarnya diizinkan menggunakan headphone.
Untuk pelajaran matematika misalnya, ruang kelas disesuaikan
dengan:menyediakan berbagai permainan seperti engklek, atau galasin
berhitung untuk peserta didik dengan gaya belajar
kinestetik;menyediakan poster, infografis, atau bagan untuk peserta
didik dengan gaya belajar visual; danmenyediakan lagu, film dengan
musik dan kelompok diskusi untuk peserta didik dengan gaya belajar
auditory.Diferensiasi Lingkungan Belajar berdasarkan Gaya Belajar
Mari lihat Video Pembelajaran
Berdiferensiasi

https://www.youtube.com/watch?v=paq3eS36Mmo
PENILAIAN
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
Peniliaian Pembelajaran
Berdiferensiasi
● Prinsip penilaian pada pembelajaran
berdiferensiasi adalah penilaian
berdasarkan kriteria yang sudah
ditentukan oleh guru, bukan penilaian
berdasarkan norma.
Tiga Aspek Penilaian
● Penampilan mengacu pada pencapaian peserta
didik terhadap kriteria yang telah ditentukan oleh
guru sesuai dengan tujuan pembelajaran yang
sudah ditetapkan.
● Proses adalah penilaian terhadap kebiasaan
peserta didik dalam mengerjakan tugas dan
keterlibatan dalam pembelajaran selama mengikuti
proses pembelajaran.
● Progres adalah penilaian untuk melihat
kemajuan peserta didik dari tugas pertama
sampai dengan tugas terakhir. Melalui berbagai
tugas, guru dapat memberikan penilaian
proses.
Capaian Pembelajaran
1. Mengevaluasi implementasi pembelajaran
berdiferensiasi untuk mengakomodasi
kebutuhan belajar murid yang berbeda
2. Menguatkan pemahaman tentang
pembelajaran diferensiasi
3. Menguatkan kesadaran akan pentingnya
dukungan pemimpin pembelajaran untuk
meningkatkan penerapan pembelajaran
berdiferensiasi yang efektif.
Rencana Pembelajaran /RPP/Modul Ajar
berdiferensiasi
1. Rencanaan pembelajaran yang memuat
Pembelajaran Berdiferensiasi sama dengan
RPP/Modul Ajar yang lainya. Ini bukan sebuah
jenis perencanaan pembelajaran yang baru
2. Yang mungkin berbeda hanya proses
pembuatannya yang harus dimulai dengan
mempertimbangkan kebutuhan belajar murid
(dengan melihat pada kesiapan, minat, profil
belajar siswa)
Rencana Pembelajaran /RPP/Modul Ajar
3. Skenario pembelajaran dalam perencanaan
pembelajaran akan mendeskripsikan bagaimana cara
memenuhi kebutuhan belajar murid tersebut
4. Perencanaan pembelajaran yang memuat
pembelajaran berdiferensiasi akan mendeskripsikan
secara jelas apa yang ingin dicapai (tujuan
pembelajaran), bagaimana guru akan mengukur
ketercapaian tujuan (asesmen), dan bagaimana cara
guru membantu siswa untuk mencapai tujuan tersebut
(kegiatan pembelajaran)
TAHAPAN PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
BERDIFERENSIASI
Tahapan Pelaksanaan PD
A. Persiapan
• Pemetaan kondisi awal peserta didik
(kemampuan,…,termasuk minat dan bakat, dan
peminatan)
• Pembagian kelompok berdasarkan kesiapan
(dari tes awal (tahap awal, sedang, dan lanjut)),
minat (realistik, investigatif, artistik, sosial,
enterprising, dan konvensional), dan gaya
belajar peserta didik (visual, auditori, dan
kinestetik) …tes minat belajar :
https://akupintar.id/tes-jurusan-kuliah.…tes
gaya belajar peserta didik dapat mengikuti tes
yang disajikan oleh: https://akupintar.id/tes-
gaya-belajar.
Tahapan Pelaksanaan PD
B. Pelaksanaan

• Pada tahap proses, peserta didik akan dibagi


berdasarkan dua kriteria yaitu;
• 1. Kesiapan Belajar ⇒ Tahap Lanjut (A) dan Tahap
Awal (B)
• 2. Gaya belajar ⇒ Kinestetik (K) dan Audio Visual (V)
• Selanjutkan siswa dikelompokan menjadi 4, yaitu : 1)
Lanjut dan Kinestetik (AK), 2) Lanjut dan Audio visual
(AV), 3) Awal dan Kinestetik (BK) Awal dan 4) Audio
visual (BV)
• Pelaksanaan model PD
Beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan:

Persiapan pelaksanaan pembelajaran


berdiferensiasi
Pertimbangan

1. Guru perlu
menetapkan 2. Memeriksa 2. Kualitas
tujuan Pemahaman Keterlibatan Pelaksanaan
pembelajaran murid siswa Pembelajaran
yang jelas dari Berdiferensiasi
awal
1. Guru perlu dalam menetapkan tujuan
pembelajaran yang jelas dari awal
Langkah pertama menuju diferensiasi adalah
memiliki tujuan yang jelas.

Guru perlu menanyakan pada diri sendiri


pertanyaan ini setiap hari: “Apa yang akan
kita pelajari hari ini?”

Guru perlu mengetahui pengetahuan,


konsep, dan keterampilan yang
esensial yang perlu d ikuasai oleh
murid

Jika guru memiliki tujuan yang jelas,


mereka tahu bagaimana mereka dapat
memeriksa pemahaman murid

[Image Info] www.wizdata.co.kr - Note to customers : This image has been licensed to be used within this PowerPoint template only. You may not extract the image for any other use.
2. Memeriksa Pemahaman murid
Menggunakan Writing Tools
Selain Pertanyaan Tertulis
Guru juga dapat menggunakan writing tools
Ada banyak cara untuk (misalnya tulisan atau karangan, poster atau
diagram yang mereka buat, dsb) ;
memeriksa pemahaman performance tools, kuis, alat-alat teknologi,
murid. Bukan hanya dan sebagainya untuk mengetahui sejauh
pemahaman murid.
melalui tes tertulis Cara Memeriksa
Pemahaman Alat Penilaian Formal/ Non
Pertanyaan Guru Murid Formal
Lewat pertanyaan- Jadi dengan kata lain, guru dapat
pertanyaan yang mereka menggunakan alat-alat penilaian formal
berikan, guru dapat (yang mungkin membutuhkan waktu untuk
memberikan umpan balik kepada murid)
mengecek apakah murid-
atau, guru juga dapat menggunakan alat-
murid telah memahami apa alat penilaian informal yang cepat,
yang yang telah dipelajari misalnya melalui respon murid, exit ticket
(tiket keluar), dbs.
Contoh Video Praktik PD
● https://drive.google.com/drive/folders/1cMPyngPxjWtxUS4E
SogCr20yECaHi9sz?usp=sharing
● Mata Pelajaran Bahasa Indonesia :
https://youtu.be/3l33gtIEDjg
● Mata Pelajaran Bahasa Indonesia :
https://youtu.be/ZDEDcqZ2fjc
● Mata Pelajaran Matematika :
https://youtu.be/gBkzTM6dF8o
● Mate Pelajaran Matematika :
https://youtu.be/gBkzTM6dF8o
Lanjutan Video Pembelajaran:
● Mata Pelajaran Bhs Jerman : https://youtu.be/803Cx5xHvOs
● Mata Pelajaran IPA Listrik : https://youtu.be/I27ePPDEY5A
● Mata Pelajaran IPA Biologi : https://youtu.be/LyzzQvZ9gDE
● Mata Pelajaran IPA Fisika : https://youtu.be/1a0FenHVwIY
● Mata Pelajaran IPA Biologi : https://youtu.be/nhnqWRByV2s
● Mata Pelajaran IPA Kimia : https://youtu.be/h-yYkIxYEBU
● Mata Pelajaran IPA Fisika: https://youtu.be/wJBQS-5hrzc
● Mata Pelajaran IPS Ekonomi: https://youtu.be/uFiK6TKBqlo
● Mata Pejaran IPS Geografi: https://youtu.be/eOkFpz6Jt4s
Update Info BBGP JAWA TENGAH

IKUTI!
MEDIA SOSIAL BBGP PROV. JAWA TENGAH

bbgpjateng

bbgpjateng.kemdikbud.go.id

TERIMA KASIH
Selengkapnya :
linktr.ee/bbgpjateng

6
4

Anda mungkin juga menyukai