Pembelajaran Berdiferensiasi
Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid
Melalui Pembelajaran
Berdiferensiasi
Pembelajaran untuk Memenuhi
Kebutuhan Belajar Murid
Pembelajaran Diferensiasi
Definisi Ciri-ciri
murid yang pintar dan yang kurang kebutuhan belajar murid, dan
Jadi bukan hanya guru yang perlu jelas dengan tujuan pembelajaran, namun juga muridnya.
Bagaimana merespon kebutuhan belajar murid
Bagaiman memastikan setiap murid di kelasnya tahu bahwa akan selalu ada
dukungan untuk mereka di sepanjang prosesnya.
Manajemen kelas yang efektif
Bagaimana guru tersebut menggunakan informasi yang didapatkan dari proses penilaian
formatif yang telah dilakukan, untuk dapat menentukan murid mana yang masih ketinggalan,
atau sebaliknya, murid mana yang sudah lebih dulu mencapai tujuan belajar yang ditetapkan.
Penerapan Pembelajaran berdiferensiasi
Merencanakan Pembelajaran
berdiferensiasi berdasarkan hasil
2 pemetaan
• Memberikan berbagai pilihan
strategi, materi, dan cara belajar.
Untuk memenuhi kebutuhan belajar murid-muridnya tersebut, Pak Herman lalu memutuskan untuk
melakukan beberapa hal berikut ini:
membaca rapormurid
berbicara dari kelas mereka
denganguru murid sebelumnya
sebelumnya
3 STRATEGI DIFERENSIASI
Konten adalah apa yang Proses mengacu pada Produk adalah hasil
diajarkan kepada murid. bagaimana murid pekerjaan atau unjuk kerja
memahami/memaknai apa murid kepada guru (PjBL,
Dibedakan sebagai yang diajarkan. karangan, pidato, rekaman,
tanggapan terhadap foto/documenter).
kesiapan, minat, dan profil Dilakukan dengan:
belajar murid maupun a. Menggunakan kegiatan Produk yang diberikan:
kombinasi ketiganya. berjenjang. a. Memberikan tantangan
b. Menyediakan pertanyaan dan keragaman atau variasi.
Guru menyediakan bahan pemandu atau tantangan di b. Memberikan murid pilihan
dan alat sesuai dengan sudut minat. bagaimana mereka dapat
kebutuhan belajar murid. c. Membuat agenda mengekspresikan
individual untuk murid pembelajaran yang
d. Mengembangkan diinginkan.
kegiatan bervariasi.
Strategi Mendiferensiasi Pembelajaran
1. Mendiferensiasi Konten: Diferensiasi konten merujuk pada strategi membedakan
pengorganisasian dan format penyampaian konten. Konten adalah materi pengetahuan,
konsep, dan keterampilan yang perlu dipelajari murid berdasarkan kurikulum.
Strategi Mendiferensiasi Pembelajaran
2. Mendiferensiasi Proses: Merujuk pada strategi membedakan proses yang harus dijalani
oleh murid yang dapat memungkinkan mereka untuk berlatih dan memahami isi (content)
materi.
Contoh
Strategi Mendiferensiasi Pembelajaran
3. Mendiferensiasi Produk: Merujuk pada strategi memodifikasi produk hasil belajar murid,
hasil latihan, penerapan, dan pengembangan apa yang telah dipelajari.
Contoh
Sekilas tentang RP
P
Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:
● Guru juga dapat menggunakan writing tools (misalnya tulisan atau karangan, poster
diagram yang mereka buat, dsb); performance tools, kuis, alat-alat teknologi, dan sebagainya
untuk mengetahui sejauh pemahaman murid.
● Jadi dengan kata lain, guru dapat menggunakan alat-alat penilaian formal (yang mungkin
membutuhkan waktu untuk memberikan umpan balik kepada murid) atau, guru juga dapat
menggunakan alat-alat penilaian informal yang cepat, misalnya melalui respon murid, exit
ticket (tiket keluar), dbs.
3. Keterlibatan siswa
Penilaian formatif dapat digunakan untuk meningkatkan keterlibatan murid dalam belajar.
Contoh:
Jika guru tahu bahwa setengah jumlah siswanya ternyata telah menguasai materi yang akan ia
berikan minggu depan, maka ia bisa mengubah rencana pembelajarannya agar lebih sesuai
dengan kebutuhan siswa.
Di sisi lain, jika guru menggunakan penilaian formatif secara efektif, mereka dapat
membedakan untuk memberikan instruksi “secara tepat waktu” yang benar-benar dibutuhkan
dan dianggap relevan oleh siswa. Instruksi yang tepat waktu dan relevan menghasilkan
keterlibatan siswa yang lebih tinggi.
Refleksi PADLET
(P)enerapan ke
depan
Jelaskan 2 hal konkret yang akan Ibu/Bapak lakukan
untuk penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi di
masa depan. https://
padlet.com/elisjuariah74/uq3dhjsyodb4gqfw
(beri nama, sekolah tempat bertugas)
“Serupa seperti para pengukir yang memiliki pengetahuan mendalam
tentang keadaan kayu, jenis-jenisnya, keindahan ukiran, dan cara-cara
mengukirnya. Seperti itulah seorang guru seharusnya memiliki pengetahuan
mendalam tentang seni mendidik. Bedanya, Guru mengukir manusia yang
memiliki hidup lahir dan batin.”