Anda di halaman 1dari 11

Koneksi Antarmateri Modul 2.

3
Coaching dalam Supervisi
Akademik

Oleh : SUPRIHANTO TRIADI, S.Pd.SD

GURU PENGGERAK ANGKATAN 5


KABUPATEN BANJARNEGARA
Peran Guru Dalam Coaching
Peran Guru sebagai coaching hendaknya tidak mengajarkan atau
menginstruksikan sesuatu, tidak juga memberikan saran atau solusi secara
langsung. Guru membantu peserta untuk belajar dan bertumbuh. Bagaimana
caranya? Yaitu dengan mengajukan pertanyaan. Tentu saja bukan sembarang
pertanyaan. Namun pertanyaan-pertanyaan yang dapat memicu kesadaran
diri dan memprovokasi tindakan kreatif, menciptakan suasana nyaman dan
rasa percaya untuk memberikan kebebasan dan kemerdekaan dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan reflektif untuk menjadi murid kuat secara
kodrati, dengan demikian diharapkan guru dapat menuntun peserta didik
untuk menemukan solusi di setiap permasalahan dan meraih prestasi terbaik
dengan kekuatan yang dimilikinya.
Keterkaitannya dengan materi sebelumnya
Modul 2.1 Pembelajaran Berdiferensiasi
Pada modul 2.1 tentang pembelajaran berdifernsiasi dijelaskan bahwa Setiap
anak memiliki perbedaan cara dan kecepatan dalam belajar. Dengan
demikian seorang guru harus mampu memberikan hak belajar yang sama
kepada setiap siswa seperti kesiapan belajar yang rendah dan kecepatan
memahami materi pelajaran yang juga rendah. Selain itu, Teknik Coaching
pun dapat membantu para siswa yang mendapat scaffolding tersebut.
Dengan demikian kegiatan pembelajaran akan berajalan sesuai dengan
yangdiharapkan.
Keterkaitannya dengan materi sebelumnya
Modul 2.1 Pembelajaran Berdiferensiasi
Adapun teknik Coaching yang terkenal adalah coaching dengan teknik
TIRTA yakni akronim dari beberapa hal yaitu: 'T' untuk Tujuan Utama, 'I' untuk
Identifikasi masalah, 'R'untuk Rencana Aksi, 'TA'untuk Tanggung Jawab.
Keempat hal ini harus digunakan dalam proses mendampingi coachee.
Selain itu seorang ciach pun harus memenuhi tigakriteria utamaseorang
coach yaitu kehadiran penuh, mendengarkandengan rasa, dan memberikan
pertanyaa-pertanyaan berbobot. Dengan demikian proses pengidentifikasian
masalah akan semakin signifikan dan tepat sasaran. Sehingga rencana Aksi
jadi mudah dirumuskan. Dan solusi pemecahan masalah dapat ditemukan.
Keterkaitannya dengan materi sebelumnya
Modul 2.2 Pembelajaran KSE
Pada Modul 2.2 tentang pembelajaran sosial emosional den Konsep sosial
emosional. Dijelaskan bahwa seseorang haruslah dalam keadaam kesadaran
penuh atau mindfullness untuk menyadari emosi yang sedang ia rasakan.
Dengan demikian orang tersebut dapat membuat keputusan dengan jauh
lebih baik dari sebelumnya. Kesadaran sosial seperti empathi juga sangatlah
penting untuk dipelajari. Hal ini dilakukan guna menyadarkan bahwa diri
bukanlah satu-satunya orang yang punya masalah atau hambatan dalam
belajar.
Keterkaitannya dengan materi sebelumnya
Modul 2.2 Pembelajaran KSE
Dengan demikian Keterampilan sosial ini sanga butuh latihan sebagai wujud
resiliensi seseorang dalam memecahkan masalahnya. Dalam teknik Coaching
ada tanggung jawab dimana komitmen harus di lakukan. Dengan tujuan aksi
nyata dari apa yang akan ia lakukan dalam coaching dapat terealisasi
dengan baik.
Keterkaitan keterampilan coaching dengan
pengembangan kompetensi
Keterampilan coaching yang diawali dengan paradigm berpikir coaching
diantaranya paradigm tersebut adalah :
Fokus pada Coachee
Bersikap Terbuka dan Ingin Tahu
Memiliki Kesadaran Diri yang Kuat
Mampu Melihat Peluang Baru dan Masa Depan
Keterkaitan keterampilan coaching dengan
pengembangan kompetensi
Dalam keterampilan coaching yang diawali dengan paradigma berpikir
coaching, prinsip-prinsip dalam melakukan coaching, dan pelaksanaan
coaching yang mengunakan alur TIRTA semua bertujuan untuk
memberdayakan. Hal ini sesuai dengan konsep coaching yakni sebagai
sebuah proses kolaborasi yang berfokus pada solusi, berorientasi pada hasil
dan sistematis, dimana coach memfasilitasi peningkatanatas performa kerja,
hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi dari coachee (Grant,
1999).
Keterkaitan keterampilan coaching dengan
pengembangan kompetensi
Percakapan coaching yang menjadi acuan interaksi antara Pemimpin
Pembelajaran dan Kepala Sekolah yang disebut sebagai coach dan Rekan
Sejawat yang disebut sebagai coachee. Dalam percakapan coaching
tersebut ada sebuah alur percakapan coaching yang akan membantu peran
coach dalam membuat percakapan coaching menjadi efektif dan bermakna
yaitu alur TIRTA.
Keterkaitan keterampilan coaching dengan
pengembangan kompetensi
Percakapan coaching yang menjadi acuan interaksi antara Pemimpin
Pembelajaran dan Kepala Sekolah yang disebut sebagai coach dan Rekan
Sejawat yang disebut sebagai coachee. Dalam percakapan coaching
tersebut ada sebuah alur percakapan coaching yang akan membantu peran
coach dalam membuat percakapan coaching menjadi efektif dan bermakna
yaitu alur TIRTA.
2022 06

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai