KABUPATEN BANJARNEGARA Peran Guru Dalam Coaching Peran Guru sebagai coaching hendaknya tidak mengajarkan atau menginstruksikan sesuatu, tidak juga memberikan saran atau solusi secara langsung. Guru membantu peserta untuk belajar dan bertumbuh. Bagaimana caranya? Yaitu dengan mengajukan pertanyaan. Tentu saja bukan sembarang pertanyaan. Namun pertanyaan-pertanyaan yang dapat memicu kesadaran diri dan memprovokasi tindakan kreatif, menciptakan suasana nyaman dan rasa percaya untuk memberikan kebebasan dan kemerdekaan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan reflektif untuk menjadi murid kuat secara kodrati, dengan demikian diharapkan guru dapat menuntun peserta didik untuk menemukan solusi di setiap permasalahan dan meraih prestasi terbaik dengan kekuatan yang dimilikinya. Keterkaitannya dengan materi sebelumnya Modul 2.1 Pembelajaran Berdiferensiasi Pada modul 2.1 tentang pembelajaran berdifernsiasi dijelaskan bahwa Setiap anak memiliki perbedaan cara dan kecepatan dalam belajar. Dengan demikian seorang guru harus mampu memberikan hak belajar yang sama kepada setiap siswa seperti kesiapan belajar yang rendah dan kecepatan memahami materi pelajaran yang juga rendah. Selain itu, Teknik Coaching pun dapat membantu para siswa yang mendapat scaffolding tersebut. Dengan demikian kegiatan pembelajaran akan berajalan sesuai dengan yangdiharapkan. Keterkaitannya dengan materi sebelumnya Modul 2.1 Pembelajaran Berdiferensiasi Adapun teknik Coaching yang terkenal adalah coaching dengan teknik TIRTA yakni akronim dari beberapa hal yaitu: 'T' untuk Tujuan Utama, 'I' untuk Identifikasi masalah, 'R'untuk Rencana Aksi, 'TA'untuk Tanggung Jawab. Keempat hal ini harus digunakan dalam proses mendampingi coachee. Selain itu seorang ciach pun harus memenuhi tigakriteria utamaseorang coach yaitu kehadiran penuh, mendengarkandengan rasa, dan memberikan pertanyaa-pertanyaan berbobot. Dengan demikian proses pengidentifikasian masalah akan semakin signifikan dan tepat sasaran. Sehingga rencana Aksi jadi mudah dirumuskan. Dan solusi pemecahan masalah dapat ditemukan. Keterkaitannya dengan materi sebelumnya Modul 2.2 Pembelajaran KSE Pada Modul 2.2 tentang pembelajaran sosial emosional den Konsep sosial emosional. Dijelaskan bahwa seseorang haruslah dalam keadaam kesadaran penuh atau mindfullness untuk menyadari emosi yang sedang ia rasakan. Dengan demikian orang tersebut dapat membuat keputusan dengan jauh lebih baik dari sebelumnya. Kesadaran sosial seperti empathi juga sangatlah penting untuk dipelajari. Hal ini dilakukan guna menyadarkan bahwa diri bukanlah satu-satunya orang yang punya masalah atau hambatan dalam belajar. Keterkaitannya dengan materi sebelumnya Modul 2.2 Pembelajaran KSE Dengan demikian Keterampilan sosial ini sanga butuh latihan sebagai wujud resiliensi seseorang dalam memecahkan masalahnya. Dalam teknik Coaching ada tanggung jawab dimana komitmen harus di lakukan. Dengan tujuan aksi nyata dari apa yang akan ia lakukan dalam coaching dapat terealisasi dengan baik. Keterkaitan keterampilan coaching dengan pengembangan kompetensi Keterampilan coaching yang diawali dengan paradigm berpikir coaching diantaranya paradigm tersebut adalah : Fokus pada Coachee Bersikap Terbuka dan Ingin Tahu Memiliki Kesadaran Diri yang Kuat Mampu Melihat Peluang Baru dan Masa Depan Keterkaitan keterampilan coaching dengan pengembangan kompetensi Dalam keterampilan coaching yang diawali dengan paradigma berpikir coaching, prinsip-prinsip dalam melakukan coaching, dan pelaksanaan coaching yang mengunakan alur TIRTA semua bertujuan untuk memberdayakan. Hal ini sesuai dengan konsep coaching yakni sebagai sebuah proses kolaborasi yang berfokus pada solusi, berorientasi pada hasil dan sistematis, dimana coach memfasilitasi peningkatanatas performa kerja, hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi dari coachee (Grant, 1999). Keterkaitan keterampilan coaching dengan pengembangan kompetensi Percakapan coaching yang menjadi acuan interaksi antara Pemimpin Pembelajaran dan Kepala Sekolah yang disebut sebagai coach dan Rekan Sejawat yang disebut sebagai coachee. Dalam percakapan coaching tersebut ada sebuah alur percakapan coaching yang akan membantu peran coach dalam membuat percakapan coaching menjadi efektif dan bermakna yaitu alur TIRTA. Keterkaitan keterampilan coaching dengan pengembangan kompetensi Percakapan coaching yang menjadi acuan interaksi antara Pemimpin Pembelajaran dan Kepala Sekolah yang disebut sebagai coach dan Rekan Sejawat yang disebut sebagai coachee. Dalam percakapan coaching tersebut ada sebuah alur percakapan coaching yang akan membantu peran coach dalam membuat percakapan coaching menjadi efektif dan bermakna yaitu alur TIRTA. 2022 06