Anda di halaman 1dari 7

Modul 2.

2 Pembelajaran Sosial Emosional

Fasilitator : Ibu Ebah Suhaebah, S.Pd.,M.Pd


Anggota : Bapak Maman Rachman, S.Pd (SMP N 1 Kramatmulya)
Bapak Andri Maulana Awaludin, M.Kom (SMP N 1 Kuningan)
Ibu Ana Daniyati Hidayat, S.Pd (SMP N 4 Kuningan)
Bapak Irwan Andriyawan, S.Pd (SD N 2 Purwawinangun)
Pembelajaran sosial dan emosional dapat diberikan dalam tiga ruang lingkup:
1. Rutin: pada saat kondisi yang sudah ditentukan di luar waktu belajar akademik,
misalnya kegiatan lingkaran pagi (circle time), kegiatan membaca setelah jam
makan siang
2. Terintegrasi dalam mata pelajaran: misalnya melakukan refleksi setelah
menyelesaikan sebuah topik pembelajaran, membuat diskusi kasus atau kerja
kelompok untuk memecahkan masalah, dll.
3. Protokol: menjadi budaya atau aturan sekolah yang sudah menjadi kesepakatan
bersama dan diterapkan secara mandiri oleh murid atau sebagai kebijakan
sekolah untuk merespon situasi atau kejadian tertentu. Misalnya, menyelesaikan
konflik yang terjadi dengan membicarakannya tanpa kerasan, mendengarkan
orang lain yang sedang berbicara, dll
KASUS No. 1 KASUS No. 2

Dalam pembelajaran pak Maman sering kali menggunakan Di Sekolah pak Irwan berdasarkan kesepakatan Kepala Sekolah,
pendekatan kerja kelompok dalam penyelesaian tugasnya, tetapi Guru dan OSIS bahwa untuk meningkatkan dan mengembangkan
kenyataannya beberapa kelompok justru dikuasai oleh beberapa kesadaran sosial maka, digagaslah kegiatan yang Jumat Berkah,
orang saja, dan itu pun yang dianggap pintar oleh teman-tamannya yang rutin dilaksanakan setiap hari Jumat dengan menyasar siswa
sehingga murid yang lainnya tidak bida memberikan pendapatnya dan Guru untuk menyumbangkan sedikit rejekinya untuk diberikan
karena selalu dianggap kurang kompeten. kepada orang yang berhak menerima.

KASUS No. 3 KASUS No. 2

Seperti diketahui selama pembelajaran daring murid benyak sekali Sesuai dengan tugasnya seorang konseling adalah memberikan
beraktivitas di ruang digital, seperti mata pisau dampak yang pembinaan dan memberikan solusi terhadap permasalahan yang
ditimbulkan ruang digital bisa positif bisa juga negative tergantung muncul pada murid, sehingga murid mendapat fasilitas yang
orang yang menggunakan, untuk menghindari murid terpapar memadai, pembianaan yang dilakukan kepada murid disesuaikan
kegiatan negative dari ruang digital maka Pak Andri melakukan dengan permasalahan yang timbul, Bu Ana mencoba memahami
pembinaan kepada murid tentang berprilaku positif di ruang permasalahan murid dengan metode mindfulness.
digital.
Tabel 3.1 Penerapan Pembelajaran Sosial Emosional yang sudah dilakukan
N Bentuk Pembelajaran Sosial KSE yang Hal penting yang harus
Cara Penerapan Yang dilakukan guru
o Emosional dikembangkan disampaikan kepada murid

1 Diskusi Kelompok Murid didorong untuk mengahargai Keterampilan Relasi Meminta meminta murid Murid saling menghargai
pendapat, berpendapat dan saling menghargai pendapat, memberikan
menerima hasil kesepakatan pendapat dalam diskusi kesempatan untuk bergantian
bersama berbicara
Protokol (Budaya atau tata tertib)

2 Jumat Berkah Berbagi dan berempati Kesadaran Sosial Mengumpulkan Melatih mengembangkan
Rutin ( waktu khusus diluar kegiatan sumbangan dengan kesadaran social empati ke
akademik ) keropak yang di kelilingkan pada sesame atau orang
setiap kelas membutuhkan

3 Bijak dalam ruang Memahami cara berperilaku yang Kesadaran diri dan Menyampaikan Melakukan refleksi apa yang
Digital baik di ruang digital sehingga tidak Pengeloaan diri mindfulness dengan tehnik sudah dilakukan,kemudian
merugikan orang lain dan diri sendiri STOP memperbaiki diri agar lebih baik
Protokol (Budaya atau tata tertib)

4 Konseling Kesadaran murid untuk memperbaiki Pengambilan Memberikan pembinaan Melakukan mindfulness dengan
perilaku Keputusan yang kepada murid tehnik STOP
Protokol (Budaya atau tata tertib) Bertanggung Jawab
Tabel 3.2 Ide Penerapan 5 Kompetensi Sosial dan Emosional (KSE) yang akan dilakukan
Jenjang Pendidikan: B (SD) dan C (SMP)
KSE yang Bentuk Penerapan Hal penting yang harus
Cara Penerapan Yang Dilakukan Guru
dikembangkan Pembelajaran Sosial Emosional disampaikan kepada murid

Keterampilan Relasi Pembelajaran Bagaimana murid membangun Memberikan pemahaman Ketrampilan membuat konten yang
pembuatan Blog relasi dengan orang sehingga kepada murid bahwa dengan baik dan membangun komunikasi
memiliki kemampuan bersosialisasi membangun relasi dapat
Rutin ( waktu khusus diluar membangun komunitas
kegiatan akademik )

Kesadaran Sosial – Peduli dengan sesama Bagaimana memposisikan diri Melatih berempati, dengan Memiliki rasa yang peka atau empati
ketrampilan Empati sebagai orang lain dalam situasi membuka cara pandang, dengan lingkungan sekitar.
yang sama pemikiran dan perasaan Agar murid dapat lebih mudah untuk
Rutin ( waktu khusus diluar dengan sedang terjadi di merasakan apa yang mungkin
kegiatan akademik ) sekitar dirasakan orang

Kesadaran Sosial Menerapkan budaya Bagaimana murid melakukan Mengajak murid untuk Mengajarkan kesabaran dan saling
antri budaya antri dalam situasi yang memberi kesempatan lebih menghormati serta disipilin
terburu-buru (misal di kantin dahulu pada murid yang
sekolah) datang lebih awal

Keterampilan Teknik 3 S (Senyum, Guru menanti murid di pintu Guru menyapa murid dengan Memiliki sikap serta kemampuan
Berhubungan Sosial – Sapa, Salam) gerbang sekolah dengan ucapan salam, senyum dan yang baik dan positif dengan semua
Daya Lenting menerapkan 3 S (Senyum, Sapa, ramah untuk menimbulkan warga sekolah
(Resiliensi) Salam) dengan ramah budaya positif di sekolah

Anda mungkin juga menyukai