Anda di halaman 1dari 23

PEMBELAJARAN

BERDIFERENSIASI

ARUM PURI SURYANDARI, S.Si., M.Pd


Mulai Dari Diri
1. Bagaimana implementasi pembelajaran
kurikulum merdeka di kelas?
2. Bagaimana peran dari setiap komponen
warga sekolah dalam
pembelajaran berdiferensiasi?
3. Dukungan seperti apa yang diperlukan agar
pembelajaran
berdiferensiasi bisa berjalan efektif?
PRO KONTRA
TANTANGAN
Ada 3 tantangan yang dihadapi guru-guru ketika
mereka berjuang untuk
mewujudkan kelas berdiferensiasi, yaitu:
1. menjembatani dilema diferensiasi vs
standarisasi,
2. mengatur waktu, dan
3. mengakses sumber-sumber yang bervariasi.
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
ADALAH SERANGKAIAN KEPUTUSAN
MASUK AKAL (COMMON SENSE) YANG
DIBUAT OLEH GURU YANG
BERORIENTASI KEPADA KEBUTUHAN
MURID (CAROL ANN TOMLINSON)
Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal (common sense)
yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid
Keputusan-keputusan yang dibuat tersebut adalah yang terkait dengan:

1.Kurikulum yang memiliki tujuan


pembelajaran yang didefinisikan 3.Bagaimana mereka menciptakan lingkungan
secara jelas. belajar yang “mengundang’ murid untuk
belajar dan bekerja keras untuk mencapai
tujuan belajar yang tinggi.

2. Bagaimana guru menanggapi atau


merespon kebutuhan belajar
muridnya 4. Managemen Kelas yang efektif

5. Penilaian Berkelanjutan
Tomlinson (2001) dalam bukunya yang berjudul How to Differentiate
Instruction in Mixed Ability Classroom menyampaikan bahwa kita
dapat mengkategorikan kebutuhan belajar murid, paling tidak
berdasarkan 3 aspek.
Ketiga aspek tersebut adalah:
1. Kesiapan belajar (readiness) murid
2. Minat murid
3. Profil belajar murid
Ibu Lili akan mengajar pelajaran Matematika. Tujuan
MENGIDENTIFIKASI Pembelajaran yang ia tetapkan adalah: murid dapat
KEBUTUHAN BELAJAR MURID menyajikan dan menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan keliling bangun datar.

1. Kesiapan Belajar
Murid
(Readiness)
Kesiapan belajar (readiness) adalah
kapasitas untuk mempelajari materi,
konsep, atau keterampilan baru.
Mengidentifikasi Kebutuhan Belajar Murid

2. Minat Murid (interest)

Ibu Zaenab ingin mengajarkan murid-muridnya keterampilan membuat tulisan


teks prosedur. Ia kemudian melihat pada catatan yang dimilikinya. Ia menemukan
bahwa di kelasnya ada:

●8 orang murid yang sangat menyukai kegiatan olahraga;


●6 orang yang menyukai hal-hal yang berkaitan dengan sains;
●4 orang senang membuat prakarya dan;
●2 orang senang memasak.
Setelah selesai mendiskusikan tentang apa dan bagaimana membuat tulisan
berbentuk prosedur, Bu Zaenab lalu meminta murid berlatih membuat sendiri
tulisan berbentuk prosedur tersebut. Setiap murid diperbolehkan untuk menulis
dengan topik sesuai dengan minat mereka. Ada murid yang memilih membuat
tulisan prosedur memasak nasi goreng, ada murid yang memilih membuat tulisan
tentang prosedur membuat bunga dari sedotan, dsb.
Mengidentifikasi Kebutuhan Belajar Murid

Pak Herman akan mengajar pelajaran IPA, dengan tujuan pembelajaran yaitu agar murid dapat
mendemonstrasikan pemahaman mereka tentang habitat makhluk hidup.

Berdasarkan identifikasi yang ia lakukan, Pak Herman telah mengetahui bahwa sebagian muridnya
adalah pembelajar visual , sebagian lagi adalah pembelajar auditori, dan pembelajar kinestetik.

Untuk memenuhi kebutuhan belajar murid-muridnya tersebut, Pak Herman lalu memutuskan untuk melakukan 3. Profil Belajar Murid
beberapa hal berikut ini:

1. Saat mengajar, Pak Herman melakukan hal-hal berikut ini: (Learning Profiles)
 Ia menggunakan banyak gambar atau alat bantu visual saat menjelaskan.
 Ia juga menyediakan video yang dilengkapi penjelasan lisan yang dapat diakses oleh
murid.
 Pak Herman juga membuat beberapa sudut belajar atau display yang ditempel di tempat-tempat
berbeda untuk memberikan kesempatan murid bergerak saat mengakses informasi.

2. Saat memberikan tugas, Pak Herman memperbolehkan murid-muridnya memilih cara


mendemonstrasikan pemahaman mereka tentang habitat makhluk hidup. Murid boleh
menunjukkan pemahaman dalam bentuk gambar, rekaman wawancara maupun performance
atau role-play
One Size Does Not Fits All – Satu Ukuran Tidak akan Pas untuk Semua
Beberapa contoh cara mengidentifikasi kebutuhan belajar murid

mengidentifikasi mereview dan


mengamati perilaku
pengetahuan awal melakukan refleksi
murid-murid
terhadap praktik
pengajaran

membaca rapor
berbicara dengan murid dari kelas
guru murid mereka sebelumnya
sebelumnya
STRATEGI
MENDIFERENSIASI
PEMBELAJARAN
1. Mendiferensiasi Konten: Diferensiasi konten merujuk pada strategi
membedakan pengorganisasian dan format penyampaian konten.
Konten adalah materi pengetahuan, konsep, dan keterampilan yang
perlu dipelajari murid berdasarkan kurikulum.

• Menggunakan bahan
bacaan pada
berbagai tingkat
keterbacaan
• Menyajikan ide
• Menggunakan teman
membaca
2. Mendiferensiasi Proses: Merujuk pada strategi
membedakan proses yang harus dijalani oleh murid yang
dapat memungkinkan mereka untuk berlatih dan
memahami isi (content) materi.
3. Mendiferensiasi Produk: Merujuk pada strategi
memodifikasi produk hasil belajar murid, hasil latihan,
penerapan, dan pengembangan apa yang telah dipelajari.
Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan
1. Guru perlu menetapkan tujuan pembelajaran yang jelas
dari awal

2. Memeriksa Pemahaman Murid

3. Keterlibatan siswa
PERAN KEPALA SEKOLAH
“Serupa seperti para pengukir yang memiliki pengetahuan mendalam
tentang keadaan kayu, jenis-jenisnya, keindahan ukiran, dan cara-cara
mengukirnya. Seperti itulah seorang guru seharusnya memiliki
pengetahuan mendalam tentang seni mendidik. Bedanya, Guru
mengukir manusia yang memiliki hidup lahir dan batin.”

(Ki Hajar Dewantara)


“Fair is giving
students what
they need.”
- Carol Ann
Tomlinson
Thank You

Anda mungkin juga menyukai