Contact:
Email emanuelfernandeznumba@gmail.com
WA 082145876543 - 082145700600
PRAKTIK PEMBELAJARAN YANG
BERPIHAK PADA MURID
Paket Modul
Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid
Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi
Alur Presentasi
https://bit.ly/3ATlWpB
Di mana posisi Anda berada
dalam perjalanan
pembelajaran Anda saat ini?
Mengapa kita melakukan Pembelajaran Berdiferensiasi?
DASAR-DASAR TANTANGAN
FAKTA UMUM PERTANYAAN
PRINSIP-PRINSIP PEMANDU
Jadi sifat dari informasi, Guru harus menyiapkan
ide-ide atau teks yang Bahan ajar yang sesuai yang
diakses oleh murid juga memungkinkan murid untuk
harus di level yang mengembangkan ide-ide,
mendasar
Diferensiasi Konten Berdasarkan Kesiapan Belajar Murid
Misalnya:
CONTOH PEMETAAN KEBUTUHAN BELAJAR DENGAN PERTIMBANGAN READINESS
Ibu Lusi akan mengajar pelajaran Matematika. Tujuan Pembelajaran yang ia tetapkan adalah: murid
dapat menyajikan dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling bangun datar.
Ia kemudian membuat pemetaan kebutuhan belajar dan memberikan penugasan seperti di bawah ini:
Kesiapan Beberapa murid telah Beberapa murid telah memahami konsep keliling Beberapa murid belum
belajar memahami konsep keliling; namun belum lancar dalam melakukan operasi memahami konsep
(Readiness) dapat melakukan hitung dasar. keliling.
operasi hitung dasar.
Tugas Murid diminta mengerjakan Murid menggunakan bantuan benda-benda Murid akan mendapatkan
soal-soal tantangan yang konkret untuk menghitung keliling bangun datar pembelajaran eksplisit
mengaplikasikan konsep (misalnya menggunakan lidi atau sedotan). Jika tentang konsep keliling.
keliling mengalami kesulitan, murid diminta menerapkan Guru akan memberikan
dalam kehidupan sehari-hari. strategi “3 before me” (bertanya kepada 3 teman scaffolding yang lebih
murid akan diminta untuk sebelum bertanya langsung pada guru). Guru akan banyak dalam proses ini.
bekerja secara mandiri dan sesekali datang ke kelompok ini untuk
saling memeriksa pekerjaan memastikan
masing-masing. tidak ada miskonsepsi.
Diferensiasi Konten Berdasarkan Minat
Minat adalah salah satu motivator penting bagi murid
untuk “terlibat aktif” dalam proses pembelajaran
Koneksikan (Tomlinson, 2001)
Menunjukkan
koneksi antar materi Jembatani
pembel Menjembatani pengetahuan
ajaran awal murid dengan
pengetahuan yang baru
Ibu Zaenab ingin mengajarkan murid-muridnya keterampilan membuat tulisan teks prosedur.
Ia kemudian melihat pada catatan yang dimilikinya. Ia menemukan bahwa di kelasnya ada:
● 8 orang murid yang sangat menyukai kegiatan olahraga;
● 6 orang yang menyukai hal-hal yang berkaitan dengan sains;
● 4 orang senang membuat prakarya dan;
● 2 orang senang memasak.
Setelah selesai mendiskusikan tentang apa dan bagaimana membuat tulisan berbentuk
prosedur, Bu Zaenab lalu meminta murid berlatih membuat sendiri tulisan berbentuk
prosedur tersebut. Setiap murid diperbolehkan untuk menulis dengan topik sesuai dengan
minat mereka. Ada murid yang memilih membuat tulisan prosedur memasak nasi goreng, ada
murid yang memilih membuat tulisan tentang prosedur membuat bunga dari sedotan, dsb.
Diferensiasi Konten Berdasarkan Profil Belajar
● Lingkungan: suhu, tingkat aktivitas, tingkat kebisingan, jumlah
cahaya, dsb.
● Budaya: santai - terstruktur, pendiam - ekspresif, personal -
impersonal.
● Gaya belajar: visual: belajar dengan melihat (diagram, power point,
catatan, peta, grafik organisator); Auditori: belajar dengan mendengar
(kuliah, membaca dengan keras, mendengarkan musik); Kinestetik:
belajar sambil melakukan (bergerak dan meregangkan tubuh,
kegiatan hands on, dsb).
● Kecerdasan Majemuk: Interpersonal, intrapersonal, bodily-
kinesthetic, musical, linguistic, logical, naturalistic, existential
CONTOH PEMETAAN KEBUTUHAN BELAJAR DENGAN PERTIMBANGAN LEARNING PROFILE
Pak Herman akan mengajar pelajaran IPA, dengan tujuan pembelajaran yaitu agar murid dapat
mendemonstrasikan pemahaman mereka tentang habitat makhluk hidup.
Berdasarkan identifikasi yang ia lakukan, Pak Herman telah mengetahui bahwa sebagian muridnya adalah
pembelajar visual , sebagian lagi adalah pembelajar auditori, dan pembelajar kinestetik.
Untuk memenuhi kebutuhan belajar murid-muridnya tersebut, Pak Herman lalu memutuskan untuk
melakukan beberapa hal berikut ini:
Bagaimana Proses seperti Apakah murid Berapa banyak Siapa saja yang
kebutuhan belajar apa yang harus bekerja secara jumlah bantuan memerlukan
murid bisa disiapkan mandiri atau yang diberikan bantuan
terpenuhi berkelompok kepada murid
Guru menggunakan
pengelompokan yang fleksibel
yang sesuai dengan kesiapan,
kemampuan dan minat
Strategi Diferensiasi
Produk
Tagihan apa yang
diharapkan dari murid
Produk merupakan
hasil pekerjaan (wujud)
yang harus ditunjukan
murid kepada kita
Dapat berbentuk karangan, tulisan, hasil test, pertunjukan,
presentasi, pidato, rekaman, diagram, dst...
Produk harus mencerminkan
pemahaman murid yang
berhubungan dengan tujuan
pembelajaran yang
diharapkan
Bagaimana kita
mendiferensiasi
produk
Mempertimbangkan Penugasan
kebutuhan belajar produk
Bukti yang menunjukkan
apa
yang murid telah pahami
DIFERENSIASI
PRODUK
Memberikan murid pilihan
bagaimana mereka dapat
mengekspresikan pembelajaran
yang diinginkan
Penting bagi guru untuk menentukan
ekspetasi apa yang diharapkan pada murid
Asesmen berasal dari kata latin “assidere” yang artinya duduk bersama atau
bersebelahan. Jadi, ini merupakan sesuatu yang kita lakukan bersama dengan- dan
untuk- murid, bukan sesuatu yang kita lakukan kepada- murid.
(Wiggins, cited in Green, 1998)
Saya percaya bila para guru menumbuhkan praktik baik penilaian formatif lebih
sering, diferensiasi akan muncul secara alami.
(Andrew Miller- A teacher)
Sekilas Tentang Penilaian
https://bit.ly/3cc3NJm
Bagikan pemikiranmu
Terus Bergerak!