Anda di halaman 1dari 5

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA

1. Berusaha Membuka Diri


Salah satu alasan mengapa seseorang tidak memiliki hasrat sama sekali pada materi atau pelajaran
tertentu adalah tidak mau membuka diri. Meski belum pernah mempelajarinya, mereka sudah
menganggap materi itu sulit. Akhirnya alih-alih mulai belajar, mereka lebih memilih untuk menutup diri.

Kalau kamu ingin meningkatkan minat belajar terkait apa pun, hal pertama yang harus dilakukan adalah
berusaha membuka diri. Kalau kamu tidak bisa membuka diri, semudah apa pun materinya tidak akan
mau belajar. Bahkan, mendengar namanya saja seperti sangat menyeramkan.

Kita ambil contoh sederhana saja, yaitu pelajaran matematika. Kalau seseorang sudah tidak mau
membuka diri, pelajaran ini akan terasa sangat mengerikan dan sulit dipelajari. Padahal kalau mau
membuka diri, masih ada cara untuk menguasainya dengan sempurna.

2. Mengaplikasikannya dalam Kehidupan Sehari-hari


Kesalahan terbesar yang sering kamu lakukan saat belajar adalah menganggap apa saja yang dipelajari
hanya berguna saat ujian. Kalau semua sudah selesai, materi akan dilupakan begitu saja. Itulah kenapa
banyak orang lebih memilih untuk belajar sekejap saja meski tidak minat.

Kalau kamu merasa sama seperti itu juga, coba tingkatkan hasrat belajar dengan cara mengaplikasikan
apa yang dipelajari di kehidupan sehari-hari. Kalau kamu bisa melakukan itu, materi yang terlihat sulit
sekali pun tidak akan terasa membebani.

Misal kamu sedang mempelajari tentang pemasaran. Coba praktikan hal itu ke kehidupan sehari-hari saat
berjualan barang atau melakukan promosi. Kalau materi ini hanya dipelajari secara text book tentu terasa
membosankan dan bertele-tele.

3. Mencari Teman untuk Belajar

Belajar sendirian saja dan materinya cukup sulit akan membuat seseorang akhirnya mengalami
kebosanan. Kalau seseorang mengalami kebosanan, materi apa pun yang akan dipelajari tidak akan masuk
ke pikiran. Kalaupun bisa masuk, tidak akan maksimal kalau kamu mempelajari materi menarik.

Nah, salah satu cara untuk mengatasi masalah itu adalah dengan mencari teman untuk mempelajari materi
secara bersama-sama. Misal saat ini kamu sedang ada keinginan belajar bahasa asing. Carilah teman yang
ingin mempelajari hal serupa agar bisa menjadi partner.

Memiliki teman saat belajar juga akan memudahkan kamu dalam mengatasi masalah dan berbagi metode
belajar yang efektif. Hal seperti ini akan memudahkan kamu dalam menguasai suatu materi dari awal
sampai akhir dengan sempurna.

Konsep belajar bersama juga diaplikasikan di sekolah. Berbagai metode belajar berkelompok dilakukan
agar materi bisa dipelajari dengan baik dan ada kolaborasi antar siswa. Selain itu belajar berkelompok
bisa mengatasi bosan, apalagi ada permainan yang berhubungan dengan materi.
4. Menyesuaikan dengan Kemampuan

Sesuaikan kemampuan kamu untuk meningkatkan minat dalam belajar. Kalau kamu memiliki
kemampuan dalam mempelajari biologi, minat pada bidang itu akan meningkat dengan sendirinya.
Apalagi kalau materi yang diberikan cukup menarik dan juga menantang.

Kalau kamu mempelajari hal baru dan tidak ada hubungannya dengan pendidikan resmi, coba cari yang
sekiranya mampu dilakukan. Misal kamu ada kemampuan dalam bidang public speaking. Pelajari materi
MC, ceramah, atau presentasi agar lebih sempurna.

Sebaliknya kalau kamu tidak ada kemampuan dalam bidang tertentu dan terpaksa mempelajarinya,
kemampuan untuk menguasai akan rendah. Selain itu minat untuk mempelajarinya juga semakin rendah.
Kamu mungkin bisa mempelajarinya, tapi penguasaannya bisa saja lama dan tidak sempurna.

5. Menggunakan Media Pembelajaran


Kalau ingin meningkatkan minat dan hasrat belajar, gunakan media pembelajaran yang sesuai. Selama ini
kita belajar berbagai hal hanya dilakukan melalui buku saja. Selanjutnya guru menjelaskan agar semua
orang paham. Cara ini tentu membosankan kalau dilakukan berulang-ulang setiap harinya.

Salah satu cara terbaik untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menggunakan media pembelajaran.
Media pembelajaran yang digunakan ada banyak mulai dari manipulatif sampai menggunakan media
komputer yang modern.

Gunakan media pembelajaran seperti video, aplikasi, atau sejenisnya agar minat belajar bisa meningkat.
Kalau kamu merasa senang saat belajar, berbagai jenis materi yang disajikan bisa dikuasai dengan lebih
mudah.

6. Mengetahui Masalah yang Dialami


Minat dan hasrat belajar seseorang bisa mengalami penurunan kalau mereka mengalami masalah. Kondisi
ini akan terus berlanjut kalau masalah tidak segera diatasi dengan baik. Kalau berlarut-larut, kamu juga
bisa semakin malas dan akhirnya susah mempelajarinya.

Bila ada penurunan minat pada materi tertentu, coba ketahui apa saja penyebabnya. Apa karena materinya
terlalu sulit, tidak ada media, bosan, atau masalah lainnya. Selanjutnya kamu juga bisa mengatasi satu per
satu masalah yang terjadi agar proses belajar kembali menyenangkan.

Kalau kamu merasa tidak mampu menyelesaikan masalah sendirian saja, coba meminta bantuan
seseorang yang lebih ahli. Dengan begitu proses belajar bisa kembali terjadi dan kamu semangat untuk
melakukannya.

7. Belajar yang Bisa untuk Karier di Masa Depan


Belajar untuk meningkatkan karier kamu di masa depan. Kalau kamu merasa materi itu sangat penting,
kemungkinan untuk semangat mempelajarinya bisa besar. Apalagi kalau materi yang dipelajari bisa
meningkatkan skill atau kemampuan yang disyaratkan oleh banyak perusahaan.
Pilih materi yang sekiranya cocok untuk menunjang karier seperti coding, copywriting, public speaking,
sampai materi tentang self help. Pilih yang sekiranya bisa segera dipraktikkan ke dunia nyata dan
bermanfaat.
Kamu juga bisa kuliah di kampus yang memberikan kemampuan praktik atau terapan secara langsung
seperti LP3I. Belajar di sana akan memberikan kamu semangat, apalagi peluang mendapatkan pekerjaan
lebih besar.
Demikian ulasan tentang cara meningkatkan minat belajar dan hasrat yang sering sekali mengalami
kemunduran. Hal ini sebenarnya wajar dan bisa terjadi pada siapa saja yang mengalami kebosanan.
Namun, bukan berarti harus pasrah dengan rasa bosan itu bukan?

Cara meningkatkan minat belajar di atas tidak hanya berlaku pada siswa yang belajar buku teks saja.
Siapa pun yang ingin mempelajari hal baru harus melakukannya agar apa yang diinginkan bisa segera
tercapai.

HASIL BELAJAR

Hasil belajar adalah ada atau tidaknya perubahan tingkah laku pada diri seseorang
sebagai dampak dari sebuah proses pembelajaran Baik itu perubahan pada tingkat
pengetahuan, keterampilan, atau sikapnya.  Perubahan diarahkan pada diri peserta didik
secara terencana, baik dalam aspek pengetahuan, keterampilan, maupun sikap.

Untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan pembelajaran khusus, guru perlu


mengadakan tes formatif pada setiap menyajikan suatu bahasan kepada siswa. Penilaian
formatif ini untuk mengetahui sejauh mana siswa telah menguasai tujuan pembelajaran
khusus yang ingin dicapai. Fungsi penelitian ini adalah untuk memberikan umpan balik
pada guru dalam rangka memperbaiki proses belajar mengajar dan melaksanakan
program remedial bagi siswa yang belum berhasil. Karena itulah, suatu
proses belajar mengajar dinyatakan berhasil apabila hasilnya memenuhi tujuan
pembelajaran  khusus dari bahan tersebut. 

Indikator Hasil Belajar Siswa
Yang menjadi indikator utama hasil belajar siswa adalah sebagai berikut:
a. Ketercapaian Daya Serap terhadap bahan pembelajaran yang diajarkan, baik secara
individual maupun kelompok. Pengukuran ketercapaian daya serap ini biasanya
dilakukan dengan penetapan Kriteria Ketuntasan Belajar Minimal (KKM)
b. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pembelajaran telah dicapai oleh siswa, baik
secara individual maupun kelompok.

Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa


Hasil belajar dapat dipengaruhi oleh berbagai hal.  Secara
umum Hasil belajar dipengaruhi 3 hal atau faktor Faktor-faktor tersebut akan saya
uraikan dibawah ini, yaitu : 
1. Faktor internal (factor dalam diri) 
2. Faktor eksternal (factor diluar diri) 
3. Faktor pendekatan belajar 

Faktor internal
Faktor internal yang mempengaruhi Hasil belajar yang pertama adalah Aspek fisiologis.
Untuk memperoleh hasil Hasil belajar yang baik, kebugaran tubuh dan kondisi panca
indera perlu dijaga dengan cara : makanan/minuman bergizi, istirahat, olah raga. Tentunya
banyak kasus anak yang prestasinya turun karena mereka tidak sehat secara fisik.

Faktor internal yang lain adalah aspek psikologis. Aspek psikologis ini meliputi : inteligensi,
sikap, bakat, minat, motivasi dan kepribadian. Factor psikologis ini juga merupakan factor
kuat dari Hasil belajar, intelegensi memang bisa dikembangkang, tapi sikap, minat,
motivasi dan kepribadian sangat dipengaruhi oleh factor psikologi diri kita sendiri. Oleh
karena itu, berjuanglah untuk terus mendapat suplai motivasi dari lingkungan sekitar,
kuatkan tekad dan mantapkan sikap demi masa depan yang lebih cerah. Berprestasilah. 

Faktor eksternal
Selain faktor internal, Hasil belajar juga dipengaruhi oleh faktor eksternal. Faktor eksternal
meliputi beberapa hal, yaitu: 

1) Lingkungan sosial, meliputi : teman, guru, keluarga dan masyarakat. 


Lingkungan sosial, adalah lingkungan dimana seseorang bersosialisasi, bertemu dan
berinteraksi dengan manusia disekitarnya. Hal pertama yang menjadi penting dari
lingkungan sosial adalah pertemanan, dimana teman adalah sumber motivasi sekaligus
bisa menjadi sumber menurunnya prestasi. Posisi teman sangat penting, mereka ada
begitu dekat dengan kita, dan tingkah laku yang mereka lakukan akan berpengaruh
terhadap diri kita. Kalau kalian sudah terlanjur memiliki lingkungan pertemanan yang
lemah akan motivasi belajar, sebisa mungkin arahkan teman-teman kalian untuk belajar.
Setidaknya dengan cara itu kaluan bisa memposisikan diri sebagai seorang pelajar. 
Keluarga, juga menjadi faktor yang mempengaruhi Hasil belajar seseorang. Biasanya
seseorang yang memiliki keadaan keluarga yang berantakan (broken home) memiliki
motivasi terhadap prestasi yang rendah, kehidupannya terlalu difokuskan pada
pemecahan konflik kekeluargaan yang tak berkesudahan. Maka dari itu, bagi orang tua,
jadikanlah rumah keluarga kalian surga, karena jika tidak, anak kalian yang baru lahir
beberapa tahun lamanya, belum memiliki konsep pemecahan konflik batin yang kuat,
mereka bisa stress melihat tingkah kalian wahai para orang tua yang suka bertengkar, dan
stress itu dibawa ke dalam kelas.

Yang terakhir adalah masyarakat, sebagai contoh seorang yang hidup dimasyarakat
akademik mereka akan mempertahankan gengsinya dalam hal akademik di hadapan
masyarakatnya. Jadi lingkungan masyarakat mempengaruhi pola pikir seorang untuk
berprestasi. Masyarakat juga, dengan segala aktifitas kemasyarakatannya mepengaruhi
tidakan seseorang, begitupun juga berpengaruh terhadap siswa dan mahasiswa. 

2) Lingkungan non-sosial, meliputi : kondisi rumah, sekolah, peralatan, alam (cuaca).


Non-sosial seperti hal nya kondiri rumah (secara fisik), apakah rapi, bersih, aman,
terkendali dari gangguan yang menurunkan Hasil belajar. Sekolah juga
mempengaruhi Hasil belajar, dari pengalaman saya, ketika anak pintar masuk
sekolah biasa-biasa saja, prestasi mereka bisa mengungguli teman-teman yang
lainnya. Tapi, bila disandingkan dengan prestasi temannya yang memiliki kualitas
yang sama saat lulus, dan dia masuk sekolah favorit dan berkualitas, prestasinya
biasa saja. Artinya lingkungan sekolah berpengaruh. cuala alam, berpengaruh
terhadap hasil belajar. 

Penilaian Hasil Belajar
Bahwa untuk mengukur dan mengevaluasi hasil belajar siswa tersebut dapat dilakukan
melalui tes prestasi belajar. Berdasarkan tujuan dan ruang lingkunya, tes
prestasi belajar dapat digolongkan ke dalam jenis penilaian, sebagai berikut:

a. Tes Formatif, penilaian ini dapat mengukur satu atau beberapa pokok bahasan tertentu
dan tujuan untuk memperoleh gambaran tentang daya serap siswa terhadap pokok
bahasan tersebut. Hasil tes ini dimanfaatkan untuk memperbaiki
proses belajar mengajar dalam waktu tertentu.

b. Tes Subsumatif, tes ini meliputi sejumlah bahan pengajaran tertentu yang telah diajarkan
dalam waktu tertentu. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran daya serap siswa
untuk meningkatkan tingkat prestasi belajar atau hasil belajar siswa. Hasil tes
subsumatif ini dimanfaatkan untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan
diperhitungkan dalam menentukan nilai rapor.

c. Tes Sumatif, tes ini diadakan untuk mengukur daya serap siswa terhadap bahan pokok-
pokok bahasan yang telah diajarkan selama satu semester, satu atau dua bahan
pelajaran. Tujuannya adalah untuk menetapkan tarap atau tingkat
keberhasilan belajar siswa dalam satu periode belajar tertentu. Hasil dari tes sumatif
ini dimanfaatkan untuk kenaikan kelas, menyusun peringkat (rangking) atau sebagai
ukuran mutu sekolah. 

Anda mungkin juga menyukai