Anda di halaman 1dari 3

1.

Refleksi Materi Pembelajaran

Contoh refleksi pembelajaran yang paling umum dilakukan yaitu dengan cara mengulas kembali
materi belajar sebelumnya. Biasanya dapat dilakukan secara mandiri, Yaitu membaca dari awal
semua catatan yang berkaitan kemudian memahaminya dan mencatat poin-poin penting.

Setelah selesai mencatat baru kemudian menutup catatan tersebut. Lalu menjelaskan sendiri di
depan kamera perekam atau orang lain untuk membantu menyimak tanpa melihat buku. Cara satu
ini dinilai mampu membuat siswa memahami materi dan bisa menjelaskan, tidak hanya sekedar
menghafal.

2. Refleksi Manfaat dari Materi yang Dipelajari

Selain kepandaian di bidang pelajaran, yang tidak kalah penting adalah membentuk karakter siswa.
Maka dari itu penting sekali melakukan relfeksi pembelajaran dari segi manfaat yang didapatkan
oleh murid ketika usai mempelajari suatu materi. Secara tidak langsung mengajari anak untuk
berpikir luas.

Hal ini perlu dilakukan agar menciptakan pola pikir yang berkualitas. Karena banyak anak tumbuh
pintar namun hanya mampu mencerna soal-soal atau materi yang serupa. Ketika diberikan
pembelajaran dengan sedikit modifikasi, maka cenderung kebingungan hingga tidak dapat
menyelesaikannya.

3. Refleksi Tentang Sikap Positif yang Bisa Didapatkan Selama Belajar

Memahami materi saja memang tidak cukup. Karena seseorang hanya akan pintar mengerjakan soal
atau mengerti tentang pelajaran. Namun ketika diminta terjun ke masyarakat, kurang bisa membaur
dan menyelesaikan permasalahan di lingkungan sekitar. Itulah sebabnya refleksi mengenai sikap
positif selama belajar perlu dilakukan.

Refleksi sikap positif yang bisa didapatkan selama belajar oleh siswa ini sebaiknya dilakukan sejak
dini. Paling tidak ketika menduduki bangku sekolah dasar. Hal ini karena nanti akan membiasakan
anak agar tidak memiliki sikap sombong karena merasa paling pintar, justru membantu teman-
teman lainnya yang sedang kesulitan.

4. Refleksi Rencana Perilaku Kedepan Untuk Meningkatkan Belajar


Contoh refleksi pembelajaran berikutnya yaitu merencanakan perilaku di hari-hari kedepan guna
memperbaiki kebiasaan buruk dalam belajar. Sebelum memutuskannya, maka terlebih dahulu harus
mengetahui kesalahan-kesalahan seperti apa yang bisa menghambat kegiatan belajar.

Setelah memahaminya itu pertanda bahwa Anda sadar akan hal-hal buruk yang sering dilakukan.
Untuk merubahnya membutuhkan kemauan dan niat. Caranya mengurangi intensitas perilaku
buruk yang akan berdampak pada kualitas belajar dan menggantinya dengan cara positif,
berbanding terbalik dengan sebelumnya. 5. Refleksi Terhadap Metode Belajar

Setiap siswa memiliki tingkap pemahaman yang berbeda-beda satu dengan lainnya. wajar saja
karena diciptakan dengan kepala dan pikiran tidak serupa. Itulah sebabnya seringkali satu metode
yang diterapkan di sekolah atau tempat belajar lalu digunakan banyak murid dinilai kurang efektif.

Akibatnya ada siswa yang tertinggal karena tidak mampu mengikuti. Juga terdapat pula anak dengan
kategori cepat menangkap materi sehingga tergolong pandai. Inilah pentingnya melakukan refleksi
setiap murid untuk mengatakan kesulitan menggunakan metode belajar yang sudah disepakai.

6. Refleksi Terhadap Penerimaan Informasi

Anak sekolah tidak hanya belajar cara pintar buku pelajaran. Namun juga harus diimbangi dengan
caranya berpikir dan menyampaikan pendapatnya. Seperti ketika mendapatkan informasi dari guru
atau pihak lain di sekolah, sebaiknya disampaikan ke orangtua sebagaimana mestinya.

Setelah itu melakukan refleksi individu terkait apa yang disampaikan memiliki banyak kecocokan
atau tidak dengan versi aslinya. Jika benar, maka pemahaman atau konsentrasi anak cukup bagus.
Banyak sekali contoh refleksi pembelajaran yang bisa dilakukan untuk mendukung kegiatan belajar
anak. Mulai dari dilakukan secara individu hingga bersama-sama dalam satu kelompok. Bahkan
dapat pula dibantu oleh guru atau pembimbing.

Cara memulai refleksi pembelajaran. Meski merefleksi pembelajaran sebetulnya terkesan mudah.
Sederhananya tiap siswa berusaha memahami materi yang sudah diajarkan dengan cara mengulas
kembali. Namun kesadaran para orangtua, guru, hingga murid masih kurang, karena faktor
kebingungan cara memulainya.

1. Lakukan Secara Berkelompok


Tidak semua orang bisa mengendalikan dirinya sendiri. Ada beberapa siswa yang cukup kesulitan bila
harus mengevaluasi pribadinya. Alasan yang paling sering terdengar yaitu sikap canggung ketika
menilai diri. Bahkan selain malu, ada pula yang tidak memikirkan sama sekali karena dianggap tidak
perlu.

Mengatasi tipe murid seperti ini maka bentuk refleksi pembelajaran yang bisa diterapkan cukup
mudah. mengumpulkan siswa dengan sifat dan sikap serupa kemudian menggabungkannya dalam
satu kelompok. Barulah satu sama lain diminta saling menilai, secara tidak langsung masing-masing
akan belajar mengeluarkan pendapatnya.

2. Mulai dengan Pertanyaan Sederhana

Refleksi pembelajaran siswa jika terlalu sulit dilakukan secara mandiri. Ada baiknya dibantu oleh
orangtua atau guru di sekolah. Namun kegiatan evaluasi ini bukan bertujuan untuk menghukum atau
menghakimi murid yang kurang memahami materi padahal sudah dijelaskan. Karena bisa
menimbulkan sifat tertutup.

Sebaliknya, lakukan refleksi pembelajaran dengan memanfaatkan pancingan pertanyaan sederhana


yang dilontarkan ke para murid. Seperti memberitahu tindakan yang salah sekaligus menjelaskan
dampak baik dan buruk yang diitmbulkan. Dalam hal pelajaran, tanyakan saja pokok bahasan dengan
singkat sehingga akan lebih diingat.

3. Lakukan Secara Rutin

Hasil yang baik akan timbul dari proses secara terus-menerus. Begitu pun refleksi pembelajaran.
Semakin sering dilakukan maka murid menjadi lebih mudah dan siap menerima materi beikutnya.
Sebaiknya kegiatan tersebut dilakukan dengan waktu sesering mungkin serta jumlah paling minimal.

Hal ini perlu dilakukan karena tingkat ingatan manusia lebih mudah mencerna yang sederhana tetapi
diulang-ulang berkali-kali. Daripada mengatakan lengkap namun hanya beberapa kali atau
dilontarkan dengan jarak waktu yang cukup lama. Akibatnya ingatan lama terkikis dengan yang baru.

Anda mungkin juga menyukai