BIDANG PRIBADI:
SIKAP MALAS BELAJAR
NAMA ANGGOTA:
MUHAMMAD NAZRIL
NABILAH ZAMZAMY
KELAS IX C – SESI 2
KATA PENGANTAR
Assalamualikum wr.wb puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta
karunia-Nya sehingga makalah dengan berjudul “sikap malas belajar” dapat
selesai. Dalam pembuatan tugas ini, banyak kesulitan yang kami alami terutama
disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan sumber-sumber info yang masih
terbilang terbatas. Namun berkat bantuan dari para rekan-rekan akhirnya tugas
ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Oleh karena itu, kami mengucapkan
terima kasih kepada semua rekan-rekan yang telah membantu dalam penyusunan
tugas ini. Terimakasih juga tak lupa kami ucapkan kepada Ibu Guru Mata
Pelajaran Bimbingan Konseling yaitu Ibu Hj.Mariati s.Ag. yang telah memberikan
kami tugas ini. Semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Tak ada
gading yang tak retak. Begitu pula dengan tugas yang kami buat ini yang masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami memohon maaf apabila ada
kekurangan ataupun kesalahan. Kritik dan saran sangat diharapkan agar tugas ini
menjadi lebih baik serta berguna dimasa yang akan datang.
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar belakang
BAB 2 ISI
A. Pengertian belajar
B. Pengertian sikap malas belajar
C. Faktor-faktor malas belajar
D. Penyebab malas belajar
E. Dampak negatif dari malas belajar
F. Cara mengatasi sikap malas belajar
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada saat ini malas sering terjadi di kalangan pelajar. Padahal perilaku
malas sangat merugikan. Tapi perilaku ini masih bisa diubah menurut para
psikolog, seseorang berperilaku malas terhadap suatu belajar atau kegiatan
disebabkan karena dia tidak memiliki motivasi yang kuat. Penyakit malas
merupakan penyakit yang sangat mengerikan, selain kita tidak produktif
penyakit malas ini akan menimbulkan gejala-gejala psikolog yang membuat
orang tidak mampu mengembangkan potensi dirinya. Tingkat penyakit malas
ini bervariasi mulai dari yang hanya malas untuk mengerjakan sesuatu
pekerjaan sampai malas tingkat akhir yaitu malas untuk melakukan apapun.
Dan dalam hal inilah bagi kami untuk mengetahui penyebab timbulnya rasa
malas dalam belajar khususnya remaja. Karena dimana remaja adalah
merupakan suatu generasi penerus bangsa yang seharusnya menjadi
seseorang remaja yang dapat membawa nama baik bangsa.
BAB 2
ISI
A. PENGERTIAN BELAJAR
Belajar adalah perubahan yang relative permanen dalam perilaku atau
potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat.
Belajar adalah proses diamana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan
atau diubah melalui praktek atau latihan. Belajar adalah suatu kegiatan
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku dengan memperoleh
suatu informasi baru melalui pengalaman. Belajar merupakan suatu
kegiatan untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Belajar juga merupakan
sesuatu yang
dilakukan untuk menguasai hal tertentu.
2. Faktor Ekstrinsik
Artinya perilaku malas individu disebabkan oleh faktor faktor yang ada di luar
diri individu dan berpengaruh terhadap kehidupan individu. Contoh faktor
eksrintsik, yang menyebabkan individu malas, sebagai berikut.
BAB 3
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pada dasarnya keadaan siswa mampu memahami materi
pelajaran dengan baik, asalkan mereka bisa diperhatikan situasi dan
kondisi sewaktu belajarnya. Dengan strategi dan metode
pembelajaran yang sesuai dengan kemampuansiswa, maka proses
dan hasil pembelajaran akan tercapai dengan baik.
Sebagai guru dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya
tidak hanya mengajar untuk menyampaikan materi pelajaran saja.
Menyampaikan materi sesuai dengan program tanpa memperhatikan
kondisi siswa pada saat mereka menerima pelajaran tersebut. Bisa
saja dengan materi yang sama disampaikan dengan kondisi siswa
yang berbeda akan diterima dengan hasil yang berbeda. Pada saat
siswa sakit atau sedang jengkel atau marah, pelajaran diterimanya
dengan malas. Sebelum guru menghadapi siswa, dia harus
memperhatikan kondisi siswa tersebut. Tidak asal tersampaikannya
materi pelajaran sesuai target yang ingin dicapainya.
Guru sebagai media motivasi para siswa harus lebih kreatif
dalam proses pembelajaran. Contohnya sang guru harus
menghubungkan materi yang ia bawakan dengan kehidupan tokoh-
tokoh yang berhasil dalam suatu bidang agar siswa dapat lebih baik
mencerna pelajaran dengan bukti yang konkrit seperti yang
dipaparkan sang guru. Guru juga perlu memaparkan bahwa dasar
dari kesuksesan itu adalah belajar.
B. Saran
Makalah yang kami susun masih jauh dari kesempurnaan, maka dari
itu saya mengharap kritik dan saran dari para pembaca.