Anda di halaman 1dari 10

KELOMPOK 3

BIDANG PRIBADI:
SIKAP MALAS BELAJAR

NAMA ANGGOTA:

MUHAMMAD NAZRIL

NABILAH ZAMZAMY

NEYLA AWALIA ANDINI PUTRI

MULYANA AYU KASRANI

KELAS IX C – SESI 2
KATA PENGANTAR

Assalamualikum wr.wb puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta
karunia-Nya sehingga makalah dengan berjudul “sikap malas belajar” dapat
selesai.  Dalam pembuatan tugas ini, banyak kesulitan yang kami alami terutama
disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan sumber-sumber info yang masih
terbilang terbatas. Namun berkat bantuan dari para rekan-rekan akhirnya tugas
ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Oleh karena itu, kami mengucapkan
terima kasih kepada semua rekan-rekan yang telah membantu dalam penyusunan
tugas ini. Terimakasih juga tak lupa kami ucapkan kepada Ibu Guru Mata
Pelajaran Bimbingan Konseling yaitu Ibu Hj.Mariati s.Ag. yang telah memberikan
kami tugas ini. Semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi kita semua.  Tak ada
gading yang tak retak. Begitu pula dengan tugas yang kami buat ini yang masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami memohon maaf apabila ada
kekurangan ataupun kesalahan. Kritik dan saran sangat diharapkan agar tugas ini
menjadi lebih baik serta berguna  dimasa yang akan datang.
DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar belakang

BAB 2 ISI

A. Pengertian belajar
B. Pengertian sikap malas belajar
C. Faktor-faktor malas belajar
D. Penyebab malas belajar
E. Dampak negatif dari malas belajar
F. Cara mengatasi sikap malas belajar

BAB 3 PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Malas adalah suatu perasaan dimana seseorang akan enggan melakukan


sesuatu karena dalam pikirannya sudah memiliki penilaian negative atau tidak
adanya keinginan untuk melakukan hal tersebut. Malas sejatinya merupakan
sejenis penyakit mental siapapun yang dihinggapi rasa malas akan kacau
kinerjanya dan ini jelas-jelas merugikannya.

Pada saat ini malas sering terjadi di kalangan pelajar. Padahal perilaku
malas sangat merugikan. Tapi perilaku ini masih bisa diubah menurut para
psikolog, seseorang berperilaku malas terhadap suatu belajar atau kegiatan
disebabkan karena dia tidak memiliki motivasi yang kuat. Penyakit malas
merupakan penyakit yang sangat mengerikan, selain kita tidak produktif
penyakit malas ini akan menimbulkan gejala-gejala psikolog yang membuat
orang tidak mampu mengembangkan potensi dirinya. Tingkat penyakit malas
ini bervariasi mulai dari yang hanya malas untuk mengerjakan sesuatu
pekerjaan sampai malas tingkat akhir yaitu malas untuk melakukan apapun.

Dan dalam hal inilah bagi kami untuk mengetahui penyebab timbulnya rasa
malas dalam belajar khususnya remaja. Karena dimana remaja adalah
merupakan suatu generasi penerus bangsa yang seharusnya menjadi
seseorang remaja yang dapat membawa nama baik bangsa.
BAB 2

ISI
A. PENGERTIAN BELAJAR
Belajar adalah perubahan yang relative permanen dalam perilaku atau
potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat.
Belajar adalah proses diamana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan
atau diubah melalui praktek atau latihan. Belajar adalah suatu kegiatan
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku dengan memperoleh
suatu informasi baru melalui pengalaman. Belajar merupakan suatu
kegiatan untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Belajar juga merupakan
sesuatu yang
dilakukan untuk menguasai hal tertentu.

B. PENGERTIAN SIKAP MALAS BELAJAR


Sikap malas belajar merupakan perilaku individu yang ditunjukan dengan
cara enggan melakukan suatu tindakan, atau tidak suka untuk bertindak
dan memilih untuk diam. Malas merupakan tindakan tidak mau bekerja
atau tidak mau mengerjakan sesuatu. Malas memiliki arti tidak mau bekerja
atau mengerjakan sesuatu dan kemalasan memiliki arti sifat (keadaan)
malas. Kemalasan dalam belajar berarti peserta didik tidak mau mengikuti
pelajaran. Kemalasan ini dinimbulkan dari beberapa aspek diantaranya guru
atau pengajar, peserta didik itu sendiri, lingkungan bermain atau keluarga.

C. FAKTOR-FAKTOR MALAS BELAJAR

Faktor-faktor yang menyebabkan seorang individu malas atau enggan


melakukan suatu tindakan, dibedakan menjadi dua faktor, sebagai berikut.
1. Faktor Intinsik

Artinya perilaku malas atau tidak produktif deisebabkan oleh faktor-faktor


yang ada dari diri individu itu sendiri. Contoh faktor instrinsik yang
menyebabkan individu malas untuk melakukan kegiatan, yaitu perasaan sedih
karena bertengkar dengan teman sebaya, dimarahi orang lain atau faktor lain
yang memicu rasa sedih; kurangnya minat dan motivisi untuk belajar, sehingga
menganggap belajar merupakan sesuatu yang melelahkan atau membuang
waktu; dan aktifitas yang terlalu banyak sehingga menyebabkan kelelahan.

2. Faktor Ekstrinsik

Artinya perilaku malas individu disebabkan oleh faktor faktor yang ada di luar
diri individu dan berpengaruh terhadap kehidupan individu. Contoh faktor
eksrintsik, yang menyebabkan individu malas, sebagai berikut.

1) Fasilitas yang kurang memadai di rumah, misalkan seorang anak


memperoleh tugas dari guru untuk mengerjakan tugas biologi, namun anak
tersebut tidak memiliki buku diktat biologi, akhirnya dia memilih untuk
mengerjakan tugasnya di sekolah dan mencontek tugas milik temannya.
2) Kurangnya perhatian orang tua terhadap anak, misalkan dela merupakan
anak berprestasi sebenarnya, namun karena orang tuanya lebih
memperhatikan adik barunya, akhirnya dela jarang mendapat perhatian
dari kedua orang tuanya, dalam gaduh saat sedang belajar atau
mengerjakan tugas sekolah, akhirnya nilai sekolah menjadi jelek.

D. PENYEBAB MALAS BELAJAR


 Lingkungan belajar yang kurang mendukung
 Masalah selama proses belajar
 Gaya belajar yang kurang tepat
 Anak mengalami perundungan (bullying)
 Gangguan dalam emosi
 Sulit berkonsentrasi terlalu lama
 Terpapar gadget
 Tidak ada motivasi
 Tidak menyukai pelajarannya

E. DAMPAK NEGATIF DARI MALAS BELAJAR


 Kurang memahami ilmu pengetahuan
 Sering melakukan hal berdasarkan ego
 Nilai akademis rendah
 Tidak memiliki tujuan dan motivasi
 Cendrung lalai terhadap tugas yang diberikan
 Menjadi bodoh
 Kesulitan menjawab pertanyaan ketika sedang berdiskusi dengan teman
 Susah masuk sekolah

F. CARA MENGATASI SIKAP MALAS BELAJAR


1. Membuat jadwal belajar. Artinya penting bagi individu untuk membuat
aktifitas yang akan dilakukan selama satu hari, mulai dari pagi hari
hingga malam hari. Dalam aktifitas yang dilakukan, individu perlu
menuliskan pada pukul berapa kegaitan belajar akan dilakukan dan
berapa lama belajar.
2. Membuat tujuan belajar. Artinya kegiatan belajar yang dilakukan, perlu
dikembangkan tujuan yang hendak dicapai. Misalkan belajar
matematika tentang logaritma, tujuan belajarnya untuk menguasai
materi logaritma
agar mahir dalam mengerjakan soal tersebut.
3. Menciptakan suasana belajar yang baik dan nyaman.perlunya bagi
individu untuk menciptakan suasana belajar yang baik dan nyaman agar
dapat belajar dengan tenang, sehingga dapat berkonsentrasi. Suasana
belajar yang nyaman tentu saja disertai lampu penerangan yang cukup
dan tempat yang nyaman, jauh dari kebisingan.

BAB 3

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pada dasarnya keadaan siswa mampu memahami materi
pelajaran dengan baik, asalkan mereka bisa diperhatikan situasi dan
kondisi sewaktu belajarnya. Dengan strategi dan metode
pembelajaran yang sesuai dengan kemampuansiswa, maka proses
dan hasil pembelajaran akan tercapai dengan baik.
Sebagai guru dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya
tidak hanya mengajar untuk menyampaikan materi pelajaran saja.
Menyampaikan materi sesuai dengan program tanpa memperhatikan
kondisi siswa pada saat mereka menerima pelajaran tersebut. Bisa
saja dengan materi yang sama disampaikan dengan kondisi siswa
yang berbeda akan diterima dengan hasil yang berbeda. Pada saat
siswa sakit atau sedang jengkel atau marah, pelajaran diterimanya
dengan malas. Sebelum guru menghadapi siswa, dia harus
memperhatikan kondisi siswa tersebut. Tidak asal tersampaikannya
materi pelajaran sesuai target yang ingin dicapainya.
Guru sebagai media motivasi para siswa harus lebih kreatif
dalam proses pembelajaran. Contohnya sang guru harus
menghubungkan materi yang ia bawakan dengan kehidupan tokoh-
tokoh yang berhasil dalam suatu bidang agar siswa dapat lebih baik
mencerna pelajaran dengan bukti yang konkrit seperti yang
dipaparkan sang guru. Guru juga perlu memaparkan bahwa dasar
dari kesuksesan itu adalah belajar.

B. Saran
Makalah yang kami susun masih jauh dari kesempurnaan, maka dari
itu saya mengharap kritik dan saran dari para pembaca.

Anda mungkin juga menyukai