Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan atas kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga pembuatan makalah tentang “Masalah Belajar dan Pembelajaran”
dapat terselesaikan. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan
besar kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang
lurus berupa ajaran agama Islam yang sempurna dan menjadi anugerah serta rahmat bagi
seluruh alam semesta.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Diharapkan makalah ini dapat menambah wawasan mengenai
pendidikan terutama masalah yang terjadi pada proses belajar dan pembelajaran. Tidak lupa
juga diucapkan terima kasih kepada pihak yang telah ikut berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materi.

Dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan


pengetahuan dan pengalaman. Oleh karena itu, sangat diharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Palu, 24 November 2022

Moh. Ma’ruf

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar 1

Daftar Isi 2

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 3
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan 4

BAB II PEMBAHASAN

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan 12
B. Saran 12

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Istilah belajar dan pembelajaran merupakan suatu istilah yang memiliki


keterkaitan yang sangat erat dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain dalam proses
pendidikan. Belajar merupakan usaha seorang individu untuk merubah tingkah laku
menjadi lebih baik, baik dari segi afektif, kognitif dan psikomotor. Belajar juga dapat
diartikan sebagai aktivitas siswa di dalam lingkungan belajar yang didapat dari
pendidikan formal maupun non formal. Sedangkan pembelajaran merupakan
bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan
pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan
kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk
membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.

Perbedaan antara belajar dan pembelajaran terletak pada penekanannya.


Pembahasan masalah belajar lebih menekankan pada bahasan tentang siswa dan
proses yang menyertai dalam rangka perubahan tingkah lakunya. Sedangkan
pembelajaran lebih menekankan pada guru dalam upayanya untuk membuat siswa
belajar (Sugihartono dkk, 2015).

Layaknya melakukan perjalanan pasti ada saja halang rintang yang menghambat
perjalanan tersebut. Begitupun dengan belajar, ada-ada saja masalah yang harus
dilewati agar bisa mencapai tujuan dari belajar itu. Untuk melewati berbagi masalah
dalam belajar tersebut, harus tau terlebih dahulu apa yang menjadi masalah-masalah
dalam belajar itu, barulah dapat mengetahui cara untuk mengatasinya. Tentunya
masalah-masalah belajar yang dihadapi tiap peserta didik akan berbeda satu dengan
yang lainnya.

3
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang ada, rumusan masalahnya adalah sebagai


berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan masalah belajar dan pembelajaran?


2. Apa saja masalah-masalah belajar dan pembelajaran?
3. Apa saja faktor penyebab masalah belajar dan pembelajaran?
4. Bagaimana upaya penanganan masalah belajar dan pembelajaran?
C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah yang ada, tujuan pada makalah ini adalah sebagai
berikut:

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan masalah belajar dan


pembelajaran
2. Untuk mengetahui masalah-masalah belajar dan pembelajaran
3. Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab masalah belajar dan pembelajaran
4. Untuk mengetahui upaya yang dapat dilakukan untuk penanganan masalah
belajar dan pembelajaran

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Masalah Belajar dan Pembelajaran

Masalah adalah ketidaksesuaian antara harapan dengan kenyataan, ada yang


melihat sebagai tidak terpenuhinya kebutuhan seseorang, dan ada pula yang
mengartikannya sebagai suatu hal yang tidak mengenakan. Menurut pengertian secara
psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan dalam tingkah
laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya. Pengertian belajar dapat didefinisikan “Belajar ialah sesuatu proses yang
dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya”.

Dari definisi masalah dan belajar maka masalah belajar dapat diartikan atau
didefinisikan sebagai berikut: “Masalah belajar adalah suatu kondisi tertentu yang
dialami oleh murid dan menghambat kelancaran proses yang dilakukan individu untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan”.

B. Masalah Belajar dan Pembelajaran

Berikut ini ada beberapa permasalahan yang terjadi dalam proses belajar dan
pembelajaran, yaitu:

1. Learning Disorder atau kekacauan belajar 

adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya


respons yang bertentangan. Pada dasarnya, yang mengalami kekacauan belajar, potensi
dasarnya tidak dirugikan, akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya
respons-respons yang bertentangan, sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah
dari potensi yang dimilikinya. Contoh : siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras
seperti karate, tinju dan sejenisnya, mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar
menari yang menuntut gerakan lemah-gemulai.

5
2. Learning Disfunction atau Disfungsi belajar

merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi
dengan baik, meskipun sebenarnya siswa tersebut tidak menunjukkan adanya
subnormalitas mental, gangguan alat dria, atau gangguan psikologis lainnya. Contoh :
siswa yang yang memiliki postur tubuh yang tinggi atletis dan sangat cocok menjadi atlet
bola volley, namun karena tidak pernah dilatih bermain bola volley, maka dia tidak dapat
menguasai permainan volley dengan baik.

3. Under Achiever atau prestasi belajar rendah

mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang
tergolong di atas normal, tetapi prestasi belajarnya tergolong rendah. Contoh : siswa
yang telah dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong sangat
unggul (IQ = 130 – 140), namun prestasi belajarnya biasa-biasa saja atau malah sangat
rendah.

4. Slow Learner atau lambat belajar 

adalah siswa yang lambat dalam proses belajar, sehingga ia membutuhkan waktu
yang lebih lama dibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi
intelektual yang sama.

5. Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar 

mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghindari belajar,
sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya.

C. Faktor Penyebab Masalah Belajar dan Pembelajaran

Masalah-masalah belajar dapat disebabkan oleh faktor internal dan eksternal, yaitu
sebagai berikut:

1. Faktor Internal
Faktor Internal adalah faktor yang timbul dari dalam diri siswa baik kondisi jasmani
maupun rohani siswa. Faktor internal dibedakan menjadi:

6
a. Ciri Khas/Karakteristik Siswa

Dapat dilihat dari kesediaan siswa untuk mencatat pelajaran, mempersiapkan


buku, alat-alat tulis atau hal-hal yang diperlukan. Namun, bila siswa tidak memiliki
minat untuk belajar, maka siswa tersebut cenderung mengabaikan kesiapan belajar.

b. Sikap terhadap Belajar

Sikap siswa dalam proses belajar, terutama sekali ketika memulai kegiatan
belajar merupakan bagian penting untuk diperhatikan karena aktivitas belajar siswa
banyak ditentukan oleh sikap siswa ketika akan memulai kegiatan belajar. Namun,
bila lebih dominan sikap menolak sebelum belajar maka siswa cenderung kurang
memperhatikan atau mengikuti kegiatan belajar.

c. Motivasi Belajar

Di dalam aktivitas belajar, motivasi individu dimanfestasikan dalam bentuk


ketahanan atau ketekunan dalam belajar, kesungguhan dalam menyimak,
mengerjakan tugas dan sebagainya. Rendahnya motivasi merupakan masalah dalam
belajar yang memberikan dampak bagi tercapainya hasil belajar yang diharapkan.

d. Konsentrasi Belajar

Kesulitan berkonsentrasi merupakan indikator adanya masalah belajar yang


dihadapi siswa, karena hal itu akan menjadi kendala di dalam mencapai hasil belajar
yang diharapkan. Untuk membantu siswa agar dapat berkonsentrasi dalam belajar
tentu memerlukan waktu yang cukup lama, di samping menuntut ketelatenan guru.

e. Mengelola Bahan Ajar

Siswa mengalami kesulitan di dalam mengelola bahan, maka berarti ada kendala
pembelajaran yang dihadapi siswa yang membutuhkan bantuan guru. Bantuan guru
tersebut hendaknya dapat mendorong siswa agar memiliki kemampuan sendiri
untuk terus mengelola bahan belajar.

7
f. Rasa Percaya Diri

Rasa percaya diri umumnya muncul ketika seseorang akan melakukan atau
terlibat di dalam suatu aktivitas tertentu di mana pikirannya terarah untuk
mencapai sesuatu hasil yang diinginkannya.

g. Kebiasaan Belajar

Kebiasaan belajar adalah perilaku belajar seseorang yang telah tertanam dalam
waktu yang relatif lama sehingga memberikan ciri dalam aktivitas belajar yang
dilakukan. Ada beberapa bentuk kebiasaan belajar yang sering dijumpai seperti,
belajar tidak teratur, daya tahan rendah, belajar hanya menjelang ulangan atau
ujian, tidak memiliki catatan yang lengkap, sering datang terlambat, dan lain-lain

h. Tingkat Kecerdasan Rendah

Walaupun tingkat kecerdasan seorang siswa bukanlah nilai mutlak dan berubah-
ubah, hal ini tetap saja dapat menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan
belajar. Tingkat kecerdasan atau kemampuan dasar yang rendah bisa menjadi salah
satu penyebab kesulitan belajar pada diri siswa.

i. Kesehatan, Gangguan Fungsi Alat Indera, dan Alat Perseptual

Kondisi tubuh yang sakit, kurang gizi dan vitamin dapat menyebabkan kurang
maksimalnya proses belajar. Begitupun jika terjadi gangguan pada fungsi alat indera,
seperti gangguan penglihatan dan pendengaran yang dapat secara langsung menjadi
penyebab terjadinya keslitan dalam belajar. Hal yang sama juga dapat terjadi jika
terdapat gangguan dalam proses penafsiran pesan di otak (alat perseptual).

2. Faktor Eksternal
a. Guru

Guru yang kurang akrab dengan murid, kurang menghargai usaha-usaha murid
maka murid akan merasa kurang diperhatikan dan akan mengakibatkan murid itu
malas belajar atau kurangnya minat belajar sehingga anak itu akan mengalami
kesulitan belajar. Keberhasilan seorang murid dipengaruhi oleh faktor-faktor yang

8
berasal dari sekolah seperti guru yang harus benar-benar memperhatikan peserta
didiknya.

b. Keluarga

Masalah-masalah dalam keluarga dapat menyita pikiran dan konsentrasi anak


untuk fokus dalam belajar, beberapa diantaranya adalah:

1) Keluarga tidak utuh atau kurang harmonis;


2) Sikap orang tua yang tidak memperhatikan pendidikan anaknya;
3) Keadaan ekonomi;
4) Harapan orang tua yang terlalu tinggi;
5) Orang tua yang pilih kasih.
c. Lingkungan Sosial (teman sebaya)

Lingkungan sosial dapat memberi dampak positif dan negatif terhadap siswa.
Contoh seorang siswa bernama Rudi yang terpengaruh teman sebayanya dengan
kebiasaan rekan-rekannya yang baik, maka akan berdampak positif dan sebaliknya.
Tidak sedikit siswa yang mengalami peningkatan hasil belajar karena pengaruh
teman sebayanya yang mampu memberi motivasi kepadanya untuk belajar.

d. Kurikulum Sekolah

Kurikulum merupakan panduan yang dijadikan guru sebagai rangka atau acuan
untuk mengembangkan proses pembelajaran. Seluruh aktivitas pembelajaran, maka
dipastikan kurikulum tidak akan mampu memenuhi tuntunan perubahan di mana
perubahan kurikulum pada sisi lain juga menimbulkan masalah, yaitu :

1) Tujuan yang akan dicapai berubah;


2) Isi pendidikan berubah;
3) Kegiatan belajar mengajar berubah;
4) Evaluasi belajar.
e. Sarana dan Prasarana

Ketersediaan prasarana dan sarana pembelajaran berdampak pada terciptanya


iklim pembelajaran yang kondusif. Terjadinya kemudahan bagi siswa untuk

9
mendapatkan informasi dan sumber belajar yang pada gilirannya dapat mendorong
berkembangnya motivasi untuk mencapai hasil belajar yang lebih baik. Oleh karena
itu sarana dan prasarana menjadi bagian yang penting untuk tercapainya upaya
mendukung terwujudnya proses pembelajaran yang diharapkan.

D. Upaya Penanganan Masalah Belajar dan Pembelajaran

Berikut ini beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk menangani permasalahan-
permasalah yang terjadi dalam proses belajar dan pembelajaran, yaitu sebagai berikut:

1. Learning Disorder atau kekacauan belajar

Akar dari permasalahan ini adalah kebiasaan. Seorang anak yang biasa belajar
hitung-menghitung akan sangat sulit bila diminta untuk menghafal, begitupun sebaliknya
anak yang sangat hebat dalam menghafal akan sangat sulit bila diberi formula-formula
untuk menyelesaikan suatu soal. Metode yang tepat dalam mengatasi masalah ini ialah
dengan menemukan sebuah inovasi baru yang memotivasi si anak untuk melakukan
pelajaran di luar kebiasaannya. Contoh, pendidik bisa menjabarkan sambil bersabar
menjelaskan penggunaan suatu formula pada suatu soal. Atau untuk kasus lain, seorang
peserta didik bisa memberikan hadiah atau sebuah hukuman yang memaksa seorang
anak untuk menghafal.

2. Learning Disfunction atau disfungsi belajar

Masalah utama dalam masalah belajar ini adalah ketidaktahuan seorang pendidik
akan potensi yang dimiliki peserta didik. Cara mengatasinya hanya satu, yaitu seorang
pendidik harus berkoordinasi dengan wali peserta didik yang bersangkutan, untuk
menemukan dan memaksimalkan potensi yang dihadapi siswa.

3. Under Achiever atau prestasi belajar rendah

Ketidaksenangan akan seorang pendidik atau pelajaran tertentu bisa menjadi


penyebab masalah ini, atau seorang peserta didik yang banyak potensi namun malas
belajar. Tentunya yang harus memperbaiki masalah ini adalah si anak itu sendiri dengan
dibantu pendidik. Contoh mudahnya, seorang guru bisa memperbaiki prilakunya agar

10
bisa bersahabat dengan peserta didik atau membuat suatu inovasi baru dalam belajar
agar pelajaran tersebut bisa disenangi oleh peserta didik.

4. Slow Learner atau lambat belajar

Pelajaran tambahan, seorang guru harus bisa berkoordinasi dengan baik dengan wali
dari siswa yang mempunyai masalah ini. Bisa dengan melakukan pelajaran tambahan
atau les, hal ini merupakan pilihan terbaik untuk mengatasi masalah ini.

5. Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar 

Rasa malas, atau ketidaktahuan akan manfaat dari belajar adalah inti dari masalah
ini. Contohnya seorang anak, yang hanya memikirkan untuk bermain atau berkumpul
dengan teman-teman dan tidak memperdulikan proses belajar yang menurutnya hanya
membuang-buang waktu dan menghambat aktivitas lain yang ia nggap lebih penting.
Lagi-lagi pendidik sangat berperan dalam mengatsi masalah ini dengan menyadarkan
peserta didik tersebut akan pentingnya belajar guna masa depan yang baik.

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Dari berbagai pemaparan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa:

1. Masalah belajar adalah suatu kondisi tertentu yang dialami oleh murid dan
menghambat kelancaran proses yang dilakukan individu untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan.
2. Ada beberapa contoh masalah belajar dan pembelajaran yaitu Learning Disorder
atau kekacauan belajar, Learning Disfunction atau disfungsi belajar, under
achiever atau prestasi belajar rendah, lambat belajar, dan ketidakmampuan
belajar.
3. Banyak faktor yang menyebabkan timbulnya masalah belajar bagi peserta didik,
diantaranya adalah faktor internal yang terdiri dari karakteristik siswa, sikap
terhadap belajar, motivasi belajar, konsentrasi belajar, mengelola bahan ajar,
rasa percaya diri, kebiasaan belajar, tingkat kecerdasan rendah, dan kesehatan.
Selain itu juga ada faktor eksternal yang terdiri dari guru, keluarga, teman
sebaya, kurikulum, sarana dan prasarana.
4. Untuk mengatasi masalah-masalah dalam belajar, kita harus mengetahui terlebih
dahulu masalah apa yang sedang dihadapi oleh siswa dan harus bisa
mengidentifikasi akar dari permasalahan tersebut, karena beda masalah akan
berbeda pula cara mengatasinya.
B. Saran

Seorang pendidik harus mengetahui bagaimana keadaan dan kondisi siswa sebab
akan berdampak pada masalah siswa dalam belajar serta mampu mengidentifikasi
masalah-masalah dalam belajar, sehingga bisa membantu siswa yang mengalami
masalah-masalah dalam belajar agar bisa mencapai tujuan dari belajar itu sendiri.

12
DAFTAR PUSTAKA

Sugihartono, dkk. (2015). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.

https://www.pengetahuanku13.net/2018/05/makalah-masalah-masalah-
dalam.html#:~:text=Dari%20definisi%20masalah%20dan%20belajar,laku%20yang%20baru
%20secara%20keseluruhan%E2%80%9D.

https://unida.ac.id/pembelajaran/artikel/apa-itu-pembelajaran.html

https://wesunarkd.blogspot.com/2016/03/masalah-masalah-dalam-belajar.html

13

Anda mungkin juga menyukai