Anda di halaman 1dari 10

PROBLEM-PROBLEM PEMBELAJARAN DI KELAS DAN

DI LUAR KELAS (2)

MAKALAH

Disusun Guna Memenuhi Tugas Makalah


Mata Kuliah : Perencanaan Pembelajaran
Dosen Pengampu : Dr. Fihris, M.Ag

Disusun Oleh :
Kelompok 8

Muhammad Malik Ramadhan 1903016133


Fitriana Setiawati 1903016146

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS UIN WALISONGO SEMARANG
2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Belajar merupakan perubahan ke arah posistif yang dialami oleh individu setelah
melalui proses interaksi dengan lingkungan. Purwanto (2002) menyatakan bahwa belajar
berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang yang disebabkan oleh
pengalamannya yang berulang-ulang. Penyediaan sistem lingkungan yang mendukung
proses belajar itu semdiri didefinisikan sebagai pembelajaran.

Proses pembelajaran berlangsung dengan melibatkan unsur guru, siswa, aktivitas guru
dan siswa, interaksi antara guru dan siswa, bertujuan ke arah perubahan tingkah laku siswa
dan proses maupun hasil telah direncanakan. Pembelajaran sendiri merupakan sebuah
sistem yang dapat diartikan bahwa pembelajaran terdiri dari sejumlah komponen yang
terorganisir dan saling berhubungan. Komponen di dalamnya antara lain berupa tujuan
pembelajaran,materi pembelajaran, strategi dan metode pembelajaran, media
pembelajaran, pengorganisasian kelas, evaluasi pembelajaran, dan tindak lanjut
pembelajaran. Keberhasilan proses dan tujuan pembelajaran di kelas bergantung pada
unsur-unsur yang terlibat di dalamnya, termasuk guru. Guru memiliki tugas untuk terus
mengembangkan proses pembelajaran di kelas. Guru perlu melakukan refleksi dan
evaluasi terhadap keberlangsungan pembelajaran. Melalui refleksi dan evaluasi, guru
dapat menggali permasalahan-permasalahan atau problem pembelajaran diluar kelas
maupun di dalam kelas yang terjadi, sehingga dapat dengan segera mencari solusinya.

Dalam hal ini kelompok kami akan mengurai dan membahas problem-problem
pembelajaran diluar kelas ataupun didalam karena dengan adanya pembahasan ini para
calon guru atau pun para pendidik bisa berinvasi dalam memberi solusi dan
mengembangkan nya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Problem dalam pembelajaran ?
2. Apa saja Problem Pembelajaran di dalam Kelas?
3. Apa saja Problem Pembelajaran di luar Kelas?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang Problem Pembelajaran
2. Untuk mengetahui tentang Problem Pembelajaran di dalam Kelas
3. Untuk mengetahui tentang Problem Pembelajaran di luar Kelas

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Problem Pembelajaran


Istilah problema/problematika berasal dari bahasa Inggris yaitu
"problematic" yang artinya persoalan atau masalah. Sedangkan dalam kamus
bahasa Indonesia, problema berarti hal yang belum dapat dipecahkan; yang
menimbulkan permasalahan.1 Adapun masalah itu sendiri “adalah suatu kendala
atau persoalan yang harus dipecahkan dengan kata lain masalah merupakan
kesenjangan antara kenyataan dengan suatu yang diharapkan dengan baik, agar
tercapai hasil yang maksimal”2
Syukir mengemukakan problematika adalah suatu kesenjangan yang mana
antara harapan dan kenyataan yang diharapkan dapat menyelesaikan atau
dapat diperlukan.3 Kesimpulannya, problematika adalah berbagai persoalan-
persoalan sulit yang dihadapi dalam proses pemberdayaan, baik yang datang dari
faktor intern atau ekstern.
Istilah pembelajaran merupakan perpaduan dari kata dalam bahasa
Inggris instruction, yang berarti proses membuat orang belajar. Menurut Gagne
dan Briggs dalam Mulyono mendefinisikan pembelajaran sebagai “suatu
rangkaian events (kejadian, peristiwa, kondisi dsb.) yang secara sengaja dirancang
untuk mempengaruhi peserta didik (pembelajar), sehingga proses belajarnya dapat
berlangsung dengan mudah”. Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya
untuk mengarahkan peserta didik ke dalam proses belajar sehingga mereka dapat
memperoleh tujuan belajar sesuai dengan apa yang diharapkan.
Kata pembelajaran dalam Kamus Bahasa Indonesia berasal dari kata ajar
artinya petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui,dan mendapat
imbuhan pe-an sehingga artinya menjadi cara atau proses menjadikan orang
belajar.4
Maka Pengertian Problematika Pembelajaran adalah kendala atau persoalan
dalam proses belajar mengajar yang harus dipecahkan agar tercapai tujuan yang
maksimal.

B. Problem pembelajaran di dalam kelas

Pembelajaran di dalam kelas merupakan suatu kegiatan belajar mengajar


antara guru dan peserta didik yang dilakukan di dalam suatu ruangan atau kelas
sebagai kegiatan pembelajarannya.
1
Debdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Bulan Bintang, 2002), hal 276
2
Muh Rosihuddin, “Pengertian Problem Pembelajaran” https://www.banjirembun.com/2012/11/pengertian-
problematika-pembelajaran.html diakses pada 23 April 2021 pukul 21:02
3
Syukir, Dasar-dasar Strategi Dak wah Islami, (Surabaya : Al-Ikhlas, 1983), hal 65
4
Dikbud, Kamus Umum, hal 15-16

2
Di dalam kelas terdapat banyak sekali metode pembelajaran, salah satunya
adalah metode ekspositori, termasuk didalamnya adalah ceramah. Metode ini dinilai
sangat baik digunakan, terutama jika materi yang diajarkan harus berurutan dan tidak
boleh salah urutannya, materinya sangat banyak dan waktunya sangat sempit. Tapi
jika metode ini terus digunakan, Hasilnya adalah siswa menjadi pasif dan jenuh.

Kegiatan pembelajaran di dalam kelas tentu juga tidak lepas dari adanya
masalah yang kerap kali muncul, baik dari segi sarana prasarana nya ataupun dari segi
siswa itu sendiri. Berikut adalah beberapa masalah yang sering muncul saat kegiatan
pembelajaran di dalam kelas berlangsung :

1. Melamun saat guru mengajar


Masalah yang sulit untuk di utarakan dan belum terselesaikan sering membuat
seseorang khususnya siswa melamun. Hal ini sangat mengganggu siswa dalam
menyerap pelajaran yang diberikan guru saat proses belajar mengajar. Kejenuhan juga
dianggap sebagai masalah utama siswa melamun saat proses pembelajaran
berlangsung.

2. Mencontek saat ulangan


Mencontek sudah seperti masalah yang klasik dan sulit untuk di selesaikan. Hal ini
disebabkan karena siswa masih berpandangan mengejar nilai bukan mengejar ilmu.

3. Tidur saat guru mengajar


Banyak penyebab yang membuat siswa tidur di saat guru mengajar, bisa jadi siwa
tersebut mengantuk di karenakan dia membantu orang tua sampai malam hari,
mungkin juga siswa tersebut menyaksikan acara televisi hingga larut malam.

4. Mengobrol saat guru mengajar


Mengobrol saat guru mengajar bukan lagi hal baru bagi siswa, dan hal ini harus di
akui tidak baik bagi proses belajar mengajar. Penyebabnya bisa jadi karena siswa
merasa bosan dengan metode pengajaran guru sehingga siswa mencari pelarian
pembahasan dengan cara mengobrol.

5. Pasif saat guru memberi pertanyaan


Pasif saat guru memberi pertanyaan merupakan masalah hampir di seluruh Indonesia.
Hal ini mungkin di sebabkan rasa malu, dan takut salah, atau bisa juga di karenakan
siswa tersebut takut di katakan “sok pintar”.

6. Tidak konsentrasi saat guru mengajar


Tidak konsentarasi bisa disebabkan karena faktor kelelahan, faktor eksternal (masalah
pribadi).

7. Lama dalam memahami pelajaran

3
Hal ini bisa disebabkan karena pengaruh IQ atau kemampuan berfikir. Atau bisa juga
hal ini disebabkan karena siswa ada masalh sehingga dia sulit untuk berkonsentrasi.

8. Siswa tidak percaya diri untuk maju ke depan kelas


Penyebabnya bisa jadi karena siswa malu dan takut di ketawai saat melakukan
kesalahan didepan kelas.

9. Menggambar saat guru menerangkan


Penyebabnya bisa jadi karena siswa merasa bosan dan bisa pula karena siswa sangat
menggemari menggambar.

10. Membaca buku yang bukan mata pelajaran saat itu


Bisa jadi karena murid tersebut belum mengerjakan PR, sehingga dia ingin
menyelesaikannya sebelum jam pelajaran tersebut. Atau bisa jadi pula siswa kurang
meminati pelajaran yang sedang dipelajari, sehingga dia lebih memilih membaca buku
mata pelajaran yang lain5.

11. Hanya mengikut saja


Banyak siswa hanya memposisikan dirinya berada dibelakang, mereka tidak mau
menjadi yang terdepan. Mudah saja menemukan siswa seperti ini, mereka selalu
berusaha duduk dibelakang, tidak mau duduk didepan. Guru akan kesulitan memulai
pembelajaran apabila siswa tidak memiliki inisiatif untuk berbuat, apalagi paradigma
pendidikan saat ini telah berubah dari “diberi tahu” menjadi “mencari tahu”.

12. Guru kurang kreatif dan inovatif dalam mengajar


Guru hanya menggunakan metode ceramah dan siswa hanya sebagai pendengar
sehingga pelajaran terasa kurang menarik sehingga siswa menjadi jenuh dan kurang
memperhatikan.6

Masalah-masalah diatas tentu kerap kali muncul dan seingkali meresahkan


baik bagi guru maupun bagi peserta didik lainnya. Maka dari itu, sebagai guru
sebaiknya memiliki daftar atau list masalah dan solusi yang didasarkan pada karakter
siswa secara umum, dan jika diperlukan guru dapat pula membuatnya secara khusus
agar hasilnya dapat maksimal sesuai yang dihadarapkan.7 Hal-hal yang perlu dicatat
antara lain adalah :

1. Karakter siswa
Harus kita akui bahwa masing-masing orang memiliki karakter sendiri, yang
tidak dapat disamakan dengan orang lain, hukum ini juga berlaku pada siswa. Dua
puluh orang siswa yang anda hadapi, maka anda berhadapan dengan dua puluh
5
http://ekplorasialam.blogspot.com/2016/12/masalah-masalah-belajar-dalam-kelas.html diakses pada 23 April
2021 pukul 21:30
6
http://koranbogor.com/berita/kampus-kita/problematika-pendidikan-di-sekolah-dasar/ diakses pada 26 April
2021 pukul 00:15
7
http://idr.uin-antasari.ac.id/9293/5/BAB%20II.pdf diakses pada 25 April 2021 pukul 23:01

4
karakter pula. Guru harus menemukan sedikit persamaannya untuk menunjang
penerapan model dan metode pembelajaran, perumusan strategi pendekatan yang
diterapkan dan lain sebagainya.

2. Sikap dan perilaku


Sikap dan perilaku sebenarnya juga adalah bagian dari karakter yang dimiliki
oleh siswa, tetapi ini lebih di fokuskan lagi karena dari semua karakter yang dimiliki
oleh siswa, sikap dan perilakulah yang paling berpengaruh dan mempengaruhi budaya
siswa di sekolah.

3. Minat dan bakat


Guru diwajibkan untuk menemukan bakat dan minat siswa. Penyaluran bakat
dan minat siswa secara tepat dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, sebaliknya
akan menimbulkan masalah bagi guru, sekolah dan siswa itu sendiri. Siswa yang
terpendam bakat dan minatnya pada umumnya menjadi siswa yang agresif, melawan
dan suka melakukan tindakan-tindakan negatif yang melanggar tata tertib sekolah.
Gejala kenakalan siswa sebaiknya tidak direspon secara negatif tetapi patut diapresiasi
dengan baik dan dilakukan pencegahan sehingga tidak menimbulkan bentuk
kenakalan baru.

4. Daya serap siswa


Inilah kendala yang sering dihadapi oleh guru, tingkat daya serap siswa yang
rendah terhadap materi pelajaran akan mengganggu rencana guru, alokasi waktu
belajar, dan lain sebagainya. Jangan terlalu cepat mendiskreditkan siswa karena
kelambatannya menerima materi, namun sedapat mungkin guru menemukan strategi
yang tepat yang dapat mendorong siswa memaksimalkan kemampuannya menerima
dan menyerap materi yang diajarkan.

5. Kurangnya disiplin siswa


Kedisiplinan merupakan faktor penentu keberhasilan pembelajaran, disiplin
terhadap waktu, disiplin terhadap tugas yang diberikan, disiplin terhadap proses
pembelajaran dan lain sebagainya. Mengajar di kelas yang siswanya memiliki tingkat
kedisiplinan tinggi lebih menyenangkan dibandingkan dengan mengajar di kelas yang
memiliki disiplin rendah. Akan tetapi guru tidak boleh menyerah dengan
permasalahan ini, guru harus mengembalikan kedisiplinan siswa agar pembelajaran
berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

9. Pujian
Siswa sebenarnya haus dengan pujian, saat ini banyak guru mengabaikannya
karena lebih menitik beratkan pada penyelesaian materi pelajaran. Karena kurangnya
pujian yang diperolehnya sehingga mengurangi motivasi belajarnya, sementara
motivasi belajar merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan pembelajaran.

C. Problem pembelajaran di luar kelas

5
Pembelajaran diluar kelas adalah kegiatan belajar mengajar antara guru dan
murid, namun tidak di lakukan di dalam kelas, tetapi dilakukan di luar kelas
atau alam terbuka, sebagai kegiatan pembelajaran siswa. Yang dimaksud disini adalah
lingkungan sekolah, dimana siswa tidak hanya berinteraksi dengan satu sumber
belajar tapi bisa belajar dari pengalaman dan interaksinya dengan lingkungan.

Metode mengajar di luar kelas juga dapat dipahami sebagai sebuah


pendekatan pembelajaran yang menggunakan suasana diluar kelas sebagai situasi
pembelajaran terhadap berbagai permainan, sebagai media transformasi konsep-
konsep yang disampaikan dalam pembelajaran. Dengan demikian, mengajar diluar
kelas bisa kita pahami sebagai suatu kegiatan menyampaikan pelajaran diluar kelas,
sehingga kegiatan atau aktivitas belajar mengajar berlangsung diluar kelas atau di
alam bebas. Sebagian orang menyebutnya dengan outingclass, yaitu suatu kegiatan
yang melibatkan alam secara langsung untuk dijadikan sebagai sumber belajar.

Saat ini belum banyak guru yang menerapkan pembelajaran di luar kelas.
Banyak sekolah yang berfokus pada pembelajaran didalam kelas. Ahmad Saeifudin
menyatakan “Bagi sebagian guru, indoor learning tak bisa ditawar-tawar.
Padahal, ia memiliki banyak kelemahan, yakni sangat potensial membuat
siswa jenuh, apalagi jika pelajaran itu kurang diminati” 8 tapi Indoor juga tidak
menutup kemungkinan adanya masalah yang bisa menghambat proses pembelajaran
pada siswa, seperti :

1. Kurangnya konsentrasi pada siswa karna biasanya mereka akan mengambil


kesempatan belajar di ruang terbuka untuk bermain main tanpa menghiraukan
dan memperhatikan intruksi guru. Terutama bagi anak anak yang
berkebutuhan khusus yang sulit ditangani.
2. Pengelolaan siswa akan lebih sulit terkondisi karna secara alamiah mereka
akan lebih suka berpencar bersama teman temannya untuk melihat suatu hal
yang baru dan menarik perhatian.
3. Waktu akan tersita (kurang tepat waktu).
4. Penguatan konsep kadang terkontaminasi oleh siswa lain atau kelompok lain.
5. Akan muncul minat yang semu
6. Kurangnya pemahaman guru dalam memanfaatkan lingkungan untuk sumber
pembelajaran.
7. Pembelajaran yang dilakukan di luar kelas dengan melakukan perkunjungan
objek wisata memerlukan biaya dan terkadang itu tidak sedikit.

Selain beberapa masalah yang sudah di uraikan diatas, hal yang perlu
dipikirkan guru saat melakukan proses pembelajaran diluar kelas adalah :
kegiatan belajar diluar kelas akan menjadi daya tarik tersendiri sehingga banyak

8
https://www.merdeka.com/jateng/6-jenis-media-pembelajaran-beserta-contoh-dan-manfaatnya-kln.html
diakses pada 23 April 2021 pukul 20:21

6
orang yang datang melihat/menyaksikan. Tentu saja hal ini dapat mengganggu
proses pembelajaran. Pusat perhatian siswa tertuju kemana-mana karena
ditempat terbuka. Oleh karna itu, sebagai guru yang cerdas diperlukan kiat-kiat
tertentu untuk mengatasi kelemahan tersebut.9 Seperti meakukan beberapa
metode seperti :

a.Metode diskusi

Metode diskusi adalah metode mengajar yang sangat erat hubungannya


dengan memecahkan masalah. Metode ini lazim juga disebut sebagai diskusi
kelompok dan resitasi bersama.

b.Metode ceramah plus tanya jawab

Metode ini adalah metode mengajar gabungan antara ceramah


dengan tanya jawab dan pemberian tugas.

c. Metode percobaan

Metode percobaan adalah metode pemberian kesempatan kepada anak


didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau
percobaan.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

9
Husamah,PembelajranluarKelas(outdoorLearning),hal.24-32

7
Istilah problema/problematika berasal dari bahasa Inggris yaitu "problematic"
yang artinya persoalan atau masalah. Sedangkan dalam kamus bahasa Indonesia,
problema berarti hal yang belum dapat dipecahkan; yang menimbulkan
permasalahan. Sedangkan Kata pembelajaran dalam Kamus Bahasa Indonesia berasal dari
kata ajar artinya petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui,dan mendapat
imbuhan pe-an sehingga artinya menjadi cara atau proses menjadikan orang belajar.
Maka Pengertian Problematika Pembelajaran adalah kendala atau persoalan dalam proses
belajar mengajar yang harus dipecahkan agar tercapai tujuan yang maksimal.

Beberapa problem yang sering muncul saat kegiatan pembelajaran di dalam kelas
berlangsung adalah:

1. Melamun saat guru mengajar


2. Mencontek saat ulangan
3. Tidur saat guru mengajar
4. Mengobrol saat guru mengajar
5. Pasif saat guru memberi pertanyaan
6. Tidak konsentrasi saat guru mengajar
7. Lama dalam memahami pelajaran
8. Siswa tidak percaya diri untuk maju ke depan kelas
9. Menggambar saat guru menerangkan
10. Membaca buku yang bukan mata pelajaran saat itu
11. Hanya mengikut saja
12. Guru kurang kreatif dan inovatif dalam mengajar

Dengan melakukan proses pembelajaran di luar kelas pun tidak menutup kemungkinan
adanya masalah yang muncul saat proses pembelajaran berlangsung. Beberapa masalah yang
dapat muncul saat melakukan kegiatan pembelajaran di luar kelas antara lain :

1. Siswa tidak berkonsentrasi


2. Pengelolaan siswa akan lebih sulit terkondisi.
3. Waktu akan tersita (kurang tepat waktu).
4. Penguatan konsep kadang terkontaminasi oleh siswa lain atau kelompok lain.
5. Akan muncul minat yang semu
6. Kurangnya pemahaman guru dalam memanfaatkan lingkungan untuk sumber
pembelajaran.
7. Pembelajaran yang dilakukan di luar kelas dengan melakukan perkunjungan objek
wisata memerlukan biaya dan terkadang itu tidak sedikit.

DAFTAR PUSTAKA

8
Debdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Bulan Bintang, 2002

Muh Rosihuddin, “Pengertian Problem Pembelajaran”


https://www.banjirembun.com/2012/11/pengertian-problematika-pembelajaran.html

Syukir, Dasar-dasar Strategi Dak wah Islami, Surabaya : Al-Ikhlas, 1983

http://ekplorasialam.blogspot.com/2016/12/masalah-masalah-belajar-dalam-kelas.html
diakses pada 23 April 2021 pukul 21:30

http://idr.uin-antasari.ac.id/9293/5/BAB%20II.pdf diakses pada 25 April 2021 pukul 23:01

http://koranbogor.com/berita/kampus-kita/problematika-pendidikan-di-sekolah-dasar/ diakses
pada 26 April 2021 pukul 00:15

https://www.merdeka.com/jateng/6-jenis-media-pembelajaran-beserta-contoh-dan-
manfaatnya-kln.html diakses pada 23 April 2021 pukul 20:21

Husamah.Outdoor Learning, Cet. 1; Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2013

Anda mungkin juga menyukai