Anda di halaman 1dari 15

PERMASALAHAN YANG DIHADAPI OLEH GURU

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Profesi dan Kepribadian Guru

Dosen Pengampu : Rizki Amalia R, M.Pd

Disusun Oleh :

1. Rigus Ajiantoro (20208310019)

2. Krisantus Nedi Kantur (20208300001)

3. Raden Mohammad Luluk Herdiawan (20208300012)

4. Trophy Hutagalung (20208300018)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

STKIP KUSUMA NEGARA JAKARTA

2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga penyusun
dapat menyelesaikan makalah tentang Permasalahan yang dihadapi oleh Guru.
Makalah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu penyusun menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, penyusun menyadari sepenuhnya bahwa masih
ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata penyusun berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Bekasi, 22 November 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 1
BAB II PEMBAHASAN 2
1. Pengertian Problema Pendidikan Guru 2
2. Masalah-masalah Umum yang Dihadapi Guru 2
3. Masalah-masalah Khusus yang Dihadapi Guru 4
4. Tanda-tanda Seorang Guru Mempunyai Persoalan Pribadi 6
5. Problema yang Dihadapi Guru 7
6. Kesulitan yang Sering Timbul yang Dihadapi oleh Guru 7
7. Moral Kerja yang Rendah 8
8. Moral Kerja yang Tinggi 8
9. Cara Mengatasi Masalah 8
BAB III PENUTUP 11
A. Kesimpulan 11
B. Saran 11
Daftar Pustaka 12
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan, keberadaan peran dan fungsi guru merupakan
salah satu faktor yang sangat signifikan. Guru merupakan bagian terpenting dalam
proses belajar mengajar, baik di jalur pendidikan formal, informal maupun
nonformal. Oleh sebab itu, dalam setiap upaya peningkatan kualitas pendidikan di
tanah air, guru tidak dapat dilepaskan dari berbagai hal yang berkaitan dengan
eksistensi mereka.
Filosofi sosial budaya dalam pendidikan di Indonesia, telah menempatkan
fungsi dan peran guru sedemikian rupa sehingga para guru di Indonesia tidak
jarang telah di posisikan mempunyai peran ganda bahkan multi fungsi. Mereka
dituntut tidak hanya sebagai pendidik yang harus mampu mentransformasikan
nilai-nilai ilmu pengetahuan, tetapi sekaligus sebagai penjaga moral bagi anak
didik. Bahkan tidak jarang, para guru dianggap sebagai orang kedua, setelah orang
tua anak didik dalam proses pendidikan secara global.
Saat ini setidak-tidaknya ada empat hal yang berkaitan dengan
permasalahan yang dihadapi guru di Indonesia, yaitu : pertama, masalah
kualitas/mutu guru, kedua, jumlah guru yang dirasakan masih kurang, ketiga,
masalah distribusi guru dan masalah kesejahteraan guru.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana permasalahan yang di hadapi guru?
2. Bagaimana mengatasi/solusi penyelesaian masalah guru?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui permasalahan yang di hadapi guru.
2. Untuk mengetahui cara mengatasi/solusi penyelesaian masalah guru.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Problema Pendidikan Guru


Problema adalah perkara sulit (yang di hadapi); persoalan, masalah,
perkara sulit. Pendidikan adalah usaha membantu manusia menjadi manusia. Kata
membantu disini mempunyai arti agar manusia itu berhasil menjadi manusia.
Manusia akan dikatakan berhasil apabila memiliki nilai (sifat) kemanusiaan. Itu
menunjukkan bahwa tidaklah mudah menjadi manusia.
Pendidikan menurut Hadi supeno adalah bimbingan atau pertolongan yang
diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa untuk mencapai tujuan pendidikan.
Sedangkan tujuan pendidikan itu sendiri adalah mampu menolong atau membantu
proses peserta didik dalam menentukan jati dirinya. Pendidikan dalam hakikat
sebenarnya adalah penumpukan pengetahuan yang besar yang ditambahkan
kedalam warisan para pemikir dan praktisi dari generasi ke generasi.
Guru adalah figur sumber manusia yang menempati posisi dan memegang
peranan penting dalam pendidikan. Problema pendidikan guru adalah
permasalahan-permasalahan yang harus dihadapi oleh seorang guru guna
membantu proses peserta didik dalam menentukan jati dirinya.

2. Masalah-masalah Umum yang Dihadapi Guru


a. Model rancangan proses belajar mengajar
Dalam bukunya Peter F. Olivia (1984: 84-87) mengemukakan beberapa
model rancangan proses mengajar antara lain:
1) Model sederhana
a) Perencanaan. Isinya mengenai segala apa yang akan diajarkan
b) Pelaksanaan. Menetapkan bagaimana cara menyajikan pelajaran
c) Evaluasi. Menyusun evaluasi hasil belajar
2) Model empat bagian
Pada tahap ini telah dikembangkan lebih dahulu dua kegiatan, yaitu
perumusan tujuan dan penentuan prates
b. Menyiapkan Bahan Pelajaran
Menyiapkan bahan pelajaran adalah substansi yang akan disampaikan
dalam proses belajar mengajar. Tanpa bahan pelajaran proses belajar mengajar
tidak akan berjalan. Ada dua persoalan dalam menguasai bahan pelajaran ini,
yakni, penguasaan bahan pelajaran pokok dan bahan pelajaran pelengkap.
Menurut Dr. Suharsimi Arikunto (1990) bahwa pelajaran merupakan unsur inti
yang ada didalam kegiatan belajar mengajar, karena memang bahan pelajaran
itulah yang diupayakan untuk dikuasai oleh anak didik. Karena itu, guru
khususnya atau pengembang kurikulum umumnya, harus memikirkan bahan-
bahan yang topiknya tertera dalam silabus berkaitan dengan kebutuhan anak didik
pada usia dan dalam lingkungan tertentu. Minat anak didik akan bangkit bila suatu
bahan diajarkan sesuai dengan kebutuhan anak didik.
c. Kegiatan Mengajar
Dalam kegiatan belajar mengajar, guru dan anak didik terlibat dalam
sebuah interaksi dengan bahan pelajaran sebagai media umumnya. Dalam
interaksi itulah anak didik yang lebih aktif, bukan guru, guru hanya berperan
sebagai motivator dan fasilitator.
Dalam kegiatan belajar mengajar, guru sebaiknya memperhatikan
perbedaan individual anak didik, yaitu pada aspek biologis, intelektual dan
psikologis. Kerangka berpikir demikian dimaksudkan agar guru mudah dalam
melakukan pendekatan kepada setiap anak didik secara individual. Pemahaman
terhadap tiga aspek tersebut akan merapatkan hubungan guru dengan anak didik,
sehingga memudahkan dalam melakukan pendekatan “Mastery Learning”dalam
mengajar.
d. Metode Mengajar
Dalam kegiatan belajar mengajar, guru tidak harus terpaku dengan
menggunakan satu metode, tetapi guru sebaiknya menggunakan metode yang
bervariasi agar jalannya pengajaran tidak membosankan tetapi menarik perhatian
anak didik. Tetapi juga penggunaan metode yang bervariasi tidak akan
menggantungkan kegiatan belajar mengajar bila penggunaannya tidak tepat dan
sesuai dengan situasi yang mendukungnya dan dengan kondisi psikologis anak
didik. Oleh karena itu, pemilihan dan penggunaan metode yang bervariasi tidak
selamanya menguntungkan bila guru mengabaikan faktor-faktor yang
mempengaruhi penggunaannya.

3. Masalah-masalah Khusus yang Dihadapi Guru


a. Membantu Guru Dalam Menghadapi Kesulitan Dalam Mengajarkan Bidang
Studi
Menghadapi masalah khusus seperti ini kepala sekolah yang berfungsi
sebagai supervisor dapat menggunakan orang dijadikan sebagai sumber. Orang
sumber itu boleh seorang guru kunci yang sudah dibina ditingkat nasional atau
orang sumber dari perguruan tinggi IKIP.
Beberapa contoh masalah yang dihadapi guru-guru dalam bidang studi
tertentu sebagai rancangan untuk dikembangkan sendiri.
1) Pelajaran IPA
Dalam pembelajaran IPA kemungkinan guru dapat mengemukakan
pandangan ahli ilmu pengetahuan tentang perkembangan makhluk hidup dengan
prinsip-prinsip keagamaan dan norma-norma ethis. Kemampuan dan keterbatasan
guru/ sekolah dalam memberikan teori disebabkan alat-alat untuk mengadakan
percobaan tidak lengkap. Kesulitan cara menganalisis masalah ke dalam materi,
kekurangan waktu dalam mengajar suatu materi, serta kekurangan buku sumber
pada daerah-daerah tertentu.
2) Pelajaran IPS
Dalam mengajarkan IPS pada tiga bahan kajian, yaitu geografi, ekonomi
dan sejarah. Di tempat yang kekurangan guru maka ketiga bahan itu disajikan oleh
seorang guru. Bagaimana mengatasi masalah itu.
3) Pelajaran Matematika
Bagaimana cara mengajarkan matematika sehingga anak Indonesia itu
lebih banyak punya minat dan kemampuan matematika yang tinggi. Pada
umumnya ada anak yang cenderung untuk belajar bidang sosial daripada
matematika dan teknik.
b. Membantu Guru Dalam Memecahkan Masalah-Masalah Pribadi (Personal
Problem)
Sebagai manusia biasa guru-guru sering mempunyai masalah-masalah
pribadi. Masalah pribadi berpengaruh besar terhadap ketenagakerjaan, diantaranya
adalah:
1) Perbedaan yang ada pada guru-guru
Masing-masing individu guru berbeda-beda dalam hal:
a) Latar belakang pendidikan
 Banyaknya ijazah
 Intelegensi dan scholarship
 Kursus-kursus yang pernah diikuti
 Orientasi profesi
b) Sifat-sifat pribadi
 Kemampuan untuk self analysis
 Kesehatan dan vitalitas
 Penampilan pribadi
 Kemampuan bekerja sama
c) Pengalaman
 Pengalaman mengajar seluruhnya
 Pengalaman dalam pekerjaan sekarang
 Pengalaman lain
d) Kompetensi mengajar
 Pengetahuan tentang murid-murid dan mata pelajaran
 Keterampilan metodologis
 Progresivitas
e) Sikap profesional
 Pelaksanaan etika jabatan
 Aktivitas-aktivitas dalam jabatan
 Sikap terhadap pengajaran, sekolah dan masyarakat
f) Guru yang tidak berpengalaman
 Belum banyak mempunyai pandangan, pengetahuan atau simpati terhadap
permasalahan
 Minat terhadap pekerjaan kurang positif, dan oleh karena itu minat jabatan dan
moralnya perlu dikembangkan
 Guru baru hendaknya lebih banyak menerima saran-saran dan informasi yang
menjamin keberhasilan kerjanya
 Guru hendaknya mengenal hal ikhwal tentang murid, misalnya prestasi
belajar, minat, tingkah laku, sikap dan sifat-sifat pribadi mereka
 Kesulitan dalam menjalankan tugasnya sebagai guru, misalnya: menstimulir
belajar anak, memelihara disiplin yang baik, menyesuaikan pengajaran dengan
perbedaan individual dan memilih bahan kepustakaan
g) Bantuan khusus bagi guru yang lemah
 Mengadakan study terhadap aktivitas-aktivitas dan kesanggupan guru tersebut
yang dilakukan oleh supervisor
 Berusaha mengadakan perbaikan, bisa melalui diskusi, diklat bagi guru yang
lemah dan intervisition
h) Guru-guru yang tidak cocok dengan pembinaan pengajaran masa sekarang,
biasanya memiliki ciri-ciri:
 Tak pernah menimbangkan metode dan prosedur pengajaran yang baru secara
serius
 Memiliki konsep-konsep yang salah tentang falsafah, prinsip-prinsip dan
teknik-teknik pengajaran modern
 Guru-guru yang pernah memperoleh sedikit pengetahuan tentang metode
modern yang menyamakannya dengan taraf modernisasi metode lainnya.

4. Tanda-tanda Seorang Guru Mempunyai Persoalan Pribadi


 Bila di sekolah duduk dengan tidak tenang, berbicara atau mengajar dengan
tidak tenang, malah sering marah-marah terhadap murid atau orang lain.
 Bila seorang guru dalam keadaan sehari-hari aktif gembira tapi tiba-tiba diam.
 Bila guru selalu mengalami ketegangan dengan murid atau dengan rekan guru
atau kepala sekolah.
 Bila guru sedang menyiapkan tugasnya selalu salah menulis atau waktu
mengajar selalu salah mengucapkan sesuatu.
 Bila menceritakan selalu dengan nada yang sama tentang seseorang tertentu
atau suatu masalah tertentu. Misalnya: selalu membicarakan uang gaji yang
tidak cukup.
 Bila ada rapat ia tidak dapat menunggu orang lain berbicara terlalu lama dan
sering mengadakan interupsi.
 Bila seorang guru semula suka bergaul kemudian mengasingkan diri.
 Bila seorang guru selalu cinta pada tugasnya dan aktif mengerjakan tugas
dengan penuh kegembiraan. Tiba-tiba tidak puas dalam pekerjaan dan
menunjukkan reaksi penolakan.

5. Problema yang Dihadapi Guru


 Kebanyakan murid-murid nampak kurang berinisiatif dalam kerja
 Kebanyakan murid nampaknya kurang punya minat dalam belajar
 Masyarakat kurang menyediakan fasilitas rekreasi seperti yang diharapkan
 Gaji yang kurang cukup sehingga bisa mencukupi kebutuhan hidup yang
memadai sehingga kebutuhan guru cukup menyenangkan
 Kehidupan sosial dalam masyarakat yang menyebabkan guru merasa selalu
kekurangan
 Sedikit sekali kesempatan untuk menemukan teman yang cocok dari yang
berbeda jenis
 Mencapai disiplin yang baik nampaknya merupakan hal yang khusus
 Murid-murid bosan dan kurang sopan
 Beberapa murid ada yang tidak mandi dan mengenakan pakaian yang agak
kotor
 Fasilitas perpustakaan yang kurang memadai

6. Kesulitan yang Sering Timbul yang Dihadapi oleh Guru


 Kesulitan dalam memperlengkapi perbedaan individu di antara murid-murid
 Kesulitan dalam metode mengajar
 Kesulitan dalam disiplin, pengawasan, perkembangan sosial tiap siswa
 Kesulitan dalam motivasi, menumbuhkan minat siswa, dan membina
kerjasama
 Kesulitan dalam cara belajar siswa
 Kesulitan dalam mengorganisir dan mengadministrasikan kelas
 Kesulitan dalam memilih materi pelajaran yang tepat
 Kurangnya waktu selama jam pelajaran untuk melakukan apa yang harus
dikerjakan
 Kesulitan dalam mengorganisir pelajaran
 Kesulitan dalam merencanakan dan mengerjakan tugas-tugas
 Kesulitan dalam tes dan evaluasi
 Kesulitan pribadi dari guru-guru
 Kesulitan dalam mengajar membaca
 Kesulitan dalam merancangkan rencana pelajaran

7. Moral Kerja yang Rendah


 Sering melamun
 Suka mengganggu
 Sering meninggalkan tugas
 Sering datang terlambat

8. Moral Kerja yang Tinggi


 Penuh kegembiraan
 Ketetapan hati
 Antusiasme
 Rasa senasib seperjuangan
 Ingin bekerja sama
 Selalu mengambil inisiatif

9. Cara Mengatasi Masalah


a. Masalah Umum
Guru harus bisa menganalisis gaya belajar siswa, antara lain :
1) Gaya belajar tahap demi tahap.
2) Gaya belajar yang mengutamakan salah satu alat indera.
3) Gaya belajar dengan menggunakan macam-macam alat indera
4) Gaya belajar dengan melibatkan emosi
5) Gaya belajar tetap, sehingga anak mengeksplorasi sendiri secara relevan
6) Gaya belajar melalui kegagalan yang telah dialami
7) Gaya belajar yang berbeda-beda.
8) Guru harus bisa memperhatikan keluh kesah siswa
9) Guru harus memperhatikan perkembangan dan kebutuhan siswa
10) Guru harus memperlakukan siswa secara adil
11) Guru harus memberi pujian dan dorongan positif pada anak
12) Guru harus bersifat riang, harmonis, dan demokratis
13) Guru harus tegas, wibawa, dan menguasai kelas.
b. Masalah Persoalan Pribadi
1) Rasa aman dan hidup layak
2) Kondisi kerja yang menyenangkan
3) Rasa diikutsertakan
4) Perlakuan yang wajar dan jujur
5) Rasa mampu
6) Pengakuan dan penghargaan atas prestasi
7) Ikut ambil bagian dalam pembentukan kebijakan sekolah
8) Memperoleh kesempatan untuk mempertahankan self-respect
c. Masalah Pada Saat Belajar Mengajar
1) Sebelum mengajar sebaiknya seorang guru telah mempersiapkan bahan
ajarnya dan merupakan hasil karyanya sendiri, sehingga ia tahu apa yang akan
diberikan kepada siswa.
2) Mempersiapkan media yang berhubungan dengan materi pembelajaran,
biasanya dilakukan pada awal tahun ajaran baru. Media dapat diambil dari
bahan-bahan bekas atau yang ada di sekitar lingkungan sekolah, atau rumah
siswa.
3) Sering-seringlah membawa siswa melihat langsung objek pembelajaran yang
sedang dipelajari agar dapat merasakan kejadian-kejadian penting, hal-hal
penting dalam kehidupan mereka. Sehingga mereka selalu belajar dari
lingkungan sekitar mereka.
4) Kuasailah berbagai macam metode-metode dalam mengajar seperti:
Contextual Teaching Learning, Quantum Teaching, Inquiry, project based
learning, picture and picture dan lain-lain.
5) Gunakan metode pembelajaran yang menggunakan keterpaduan dan asah
kemampuan untuk menghubung-hubungkan pelajaran dengan pelajaran lain.
Sehingga manfaatnya dapat menambah wawasan dan ilmu anak secara
optimal.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Guru adalah semua orang yang berwenang dan bertanggung jawab untuk
membimbing dan membina anak didik, baik secara individual maupun klasikal, di
sekolah maupun di luar sekolah.
Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru menciptakan dan memelihara
kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam
proses interaksi edukatif. Sehingga kegiatan-kegiatan tersebut dapat menciptakan
dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses interaksi
edukatif, misalnya penghentian tingkah laku anak didik yang menyelewengkan
perhatian kelas, pemberian ganjaran bagi ketepatan waktu penyelesaian tugas
anak didik, atau penetapan norma kelompok yang produktif.
Mutu pendidikan adalah persoalan mikro di sekolah, bahkan perorangan.
Hal ini bisa terwujud jika proses pendidikan di sekolah benar-benar menjadikan
siswa belajar dan belajar sebanyak mungkin serta harus dilihat dari meningkatnya
kemampuan belajar siswa secara mandiri.
Ada beberapa hal yang perlu dihidupkan dalam proses belajar mengajar,
yaitu perkembangan anak didik, Kemandirian anak, vitalisasi model hubungan
demokratis, vitalisasi jiwa eksploratif, kebebasan, menghidupkan pengalaman
anak, kecerdasan emosional dan Spiritual, keseimbangan pengembangan aspek
personal dan sosial.

B. Saran
Diharapkan bagi semua pihak baik itu pemerintah maupun masyarakat
mampu bekerja sama dalam mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada di
dalam sistem pendidikan ini.
DAFTAR PUSTAKA

Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer, Arkola, Surabaya: 1994


Ahmad Tafsir, Filsafat Pendidikan Islami, Remaja Rosdakarya, Bandung: 2006
http, // Filosouf Gaul, Wordpress. Com
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif; Suatu
Pendekatan Teoritis Psikologis, Rineka Cipta, Jakarta: 2005
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, Rosdakarya, Bandung: 2005
Piet A. Sahertian, Konsep Dasar dan Tehknik Supervisi Pendidikan, Rineka Cipta,
Jakarta: 2008
Hendiyat Soetopo, Wasty Soemanto, Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan,
Bina Aksara, Jakarta: 1988

Anda mungkin juga menyukai