OLEH:
MUNAWWARAH H.A
1747042006
M6.1
2020
BAB I
PENDAHULUAN
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokrasi serta bertanggung
membaca, menulis dan berhitung. Hal ini di tekankan dalam SISDIKNAS tahun
membaca, menulis dan berhitung bagi segenap warga negara. Pendidikan dasar
bukan cuman guru di sekolah dasar akan tetapi orang tua. Juga pasal 7 ayat 2
menjelaskan orang tua dari anak usia wajib belajar, berkewajiban memberikan
sehingga potensi dalam diri anak tidak dapat tereksplorasi secara maksimal. Salah
satu kebutuhan anak yakni pembimbingan anak saat belajar di rumah serta
perhatian orang tua kedapa anaknya. Disamping itu, banyaknya perubahan yang
terjadi pada dunia sekolah menyebabkan sebagian murid (anak) tidak dapat
yang bervariasi.
kepada anak atau siswa untuk mencapai tujuan yaitu kecerdasan dan
dengan usaha pendidikan yaitu bimbingan sebagai suatu proses orang dewasa
sebagai pendidik anak dan tujuan belajar serta perhatian orang tua sebagai pondasi
maupun sosial.
Menurut Crow & Crow (Prayitno, 2004: 94) bimbingan adalah bantuan
yang diberikan oleh seseorang, yang memiliki kepribadian yang memadai dan
pemberian bantuan seseorang pada orang lain dalam menentukan pilihan dan
perhatian orang tua yang ditujukan pada kegiatan belajar anak terutama pada
Hal ini tentu saja berdampak pada perkembangan murid di sekolah. Implikasi
yang muncul adalah anak lebih suka bermain di rumah dapat berdampak di
itu, bimbingan belajar bukan hanya dapat dilakukan oleh suatu badan pendidikan
yang berpengalaman tetapi dapat pula dilakukan oleh orang tua di rumah dengan
mengatur jadwal bimbingan berdasarkan waktu anak dan orang tua, dimana orang
beberapa mata pelajaran, salah satunya mata pelajaran Bahasa Indonesia. Dimana
bosan dan memilih untuk bermain dengan temannya. Meskipun guru telah
kualitas belajar, akan tetapi pada kenyataannya ada beberapa murid yang
maksimal.
mengangkat judul yakni “Pengaruh Bimbingan Belajar dan Perhatian Orang Tua
Makassar”.
B. Rumusan Masalah
5. Apakah ada pengaruh perhatian orang tua terhadap hasil belajar membaca
C. Tujuan Penelitian
sebagai berikut:
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis:
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
belajar mengajar.
merupakan suatu bantuan yang dapat diberikan oleh seseorang yang telah terdidik
pada orang lain yang dimana usianya tidak ditentukan untuk dapat menjalani
Jadi, bimbingan belajar adalah suatu bentuk kegiatan dalam proses belajar
yang dilakukan oleh seseorang yang telah memiliki kemampuan lebih dalam
banyak hal untuk diberikan kepada orang lain yang mana bertujuan agar orang
lain dapat menemukan pengetahuan baru yang belum dimilikinya serta dapat
oleh orang tua murid di rumah guna membantu murid dalam memahami suatu
baik dalam situasi belajar. Dengan bimbingan ini diharapkan setiap siswa dapat
belajar dangan sebaik mungkin, sesuai dengan kemampuan yang ada pada dirinya.
Menurut Syamsu Yusuf & Nurihsan, 2005 : 15. Tujuan dari bimbingan
belajar adalah :
a. Agar siswa memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif, seperti
kebiasaan membaca buku, disiplin dalam belajar, mempunyai perhatian
terhadap semua pelajar, dan aktif mengikuti semua kegiatan belajar.
b. Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat.
c. Memiliki keterampilan atau teknik belajar yang efektif, seperti keterampilan
membaca buku, menggunakan kamus, mencatat pelajaran, dan
mempersiapkan diri menghadapi ujian.
d. Memiliki keterampilan menetapkan tujuan dan perencanaan penidikan,
seperti membuat jadwal belajar, mengerjakan tugas-tugas memantapkan diri
dalam pelajaran tertentu, dan berusaha memperoleh informasi tentang
berbagai hal dalam rangka mengembangkan wawasan yang lebih luas.
e. Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian.
diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan dari layanan bimbingan belajar
siswa secara optimal dengan cara memberikan motivasi untuk belajar sepanjang
hayat melalui kebiasaan kegitan belajar yang positif dan efektif sesuai dengan
kemampuan, minat dan kesempatan yang ada untuk mencapai tujuan dari
mandiri.
a. Pendekatan Direktif
Adalah suatu proses pendekatan yang mana yang menjadi pusatnya yaitu
b. Pendekatan Non-Direktif
Adalah suatu proses pendekatan dimana yang menjadi pusatnya yaitu klien,
1) Masalah dan situasi penyuluh selalu berbeda yang tak terbatas pada
satu bidang kehiudpan.
2) Langkah-langkah pembimbing harus selalu disesuaikan dengan
keperluan yang dituntut oleh situasi bimbingan.
Dan beberapa teknik dalam bimbingan belajar yang dapat dilakukan oleh
(www.pangandaraninfo.com) yaitu:
a. Memberikan Nasihat
Bentuk dari bimbingan orang tua adalah memberikan nasihat kepada anak.
memiliki pengaruh yang cukup besar dalam membuka mata anak-anak terhadap
kesadaran akan hakikat sesuatu serta mendorong mereka untuk melakukan sesuatu
kadang kala orang tua juga dapat menggunakan hukuman. Hukuman diberikan
jika anak melakukan sesuatu yang buruk, misalnya ketika anak malas belajar atau
menghentikan tingkah laku yang kurang baik, dan tujuan selanjutnya adalah
mendidik dan mendorong anak untuk menghentikan sendiri tingkah laku yang
tidak baik.
b. Pengawasan Belajar
pengawasan yang kontinu dari orang tua besar kemungkinan pendidikan anak
tidak akan berjalan lancar. Pengawasan orang tua tersebut dalam arti mengontrol
atau mengawasi semua kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh anak baik
secara langsung maupun tidak langsung. Pengawasan yang diberikan orang tua
masalah belajar. Dengan cara ini orang tua akan mengetahui kesulitan apa yang
dialami anak, kemunduran atau kemajuan belajar anak, apa saja yang dibutuhkan
orang tua dapat membenahi segala sesuatunya hingga akhirnya anak dapat meraih
anak untuk berkreasi tetapi lebih ditekankan pada pengawasan kewajiban anak
yang bebas dan bertanggung jawab. Ketika anak sudah mulai menunjukkan tanda-
tanda penyimpangan, maka orang tua yang bertindak sebagai pengawas harus
segera mengingatkan anak akan tanggung jawab yang dipikulnya terutama pada
c. Pemberian Motivasi
Sebagai pendidik yang utama dan pertama bagi anak, orang tua hendaknya
bukan hanya tanggungjawab guru semata, tetapi orang tua juga berkewajiban
memotivasi anak untuk lebih giat belajar. Jika anak tersebut memiliki prestasi
yang bagus hendaknya orang tua menasihati kepada anaknya untuk meningkatkan
aktivitas belajarnya.
memberikan semacam hadiah untuk menambah minat belajar bagi anak itu
sendiri. Namun jika prestasi belajar anak itu jelek atau kurang maka tanggung
jawab orang tua tersebut adalah memberikan motivasi atau dorongan kepada anak
sangat diperlukan karena dimungkinkan kurangnya dorongan dari orang tua akan
Tindakan ini perlu dilakukan oleh orang tua baik kepada anak yang berprestasi
baik ataupun kurang baik dari berbagai jenis aktivitas, seperti mengarahkan cara
belajar, mengatur waktu belajar dan sebagainya, selama pengarahan dari orang tua
Kebutuhan belajar adalah segala alat dan sarana yang diperlukan untuk
menunjang kegiatan belajar anak. Kebutuhan tersebut bisa berupa ruang belajar
kebutuhan belajar ini sangat penting bagi anak, karena akan dapat mempermudah
positif dalam aktivitas belajar anak. Anak-anak yang tidak terpenuhi kebutuhan
belajarnya sering kali tidak memiliki semangat belajar. Lain halnya jika segala
motivasi belajar mempunyai pengaruh yang sangat kuat. Hal itu dapat diketahui
dalam upaya meningkatkan prestasi belajar. Karena buku merupakan salah satu
sumber belajar, di samping sumber belajar yang lain. Dengan dicukupinya buku
yang merupakan salah satu sumber belajar, akan memperlancar proses belajar
mengajar di dalam kelas dan mempermudah dalam belajar di rumah. Dan juga
akan dapat meningkatkan semangat belajar bagi anak. Dengan demikian sudah
sepatutnya bagi para orang tua untuk memperhatikan dan berusaha memenuhi
fungsi jiwa untuk dipusatkan pada sesuatu hal baik yang ada diluar maupun ada
aktivitas yang dilakukan. Dalam Depdiknas ( 2001: 802 ) disebutkan bahwa yang
pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditujukan pada
konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditunjukan kepada sesuatu atau
objek.
Orang tua adalah komponen keluarga yang terdiri dari ayah dan ibu, dan
merupakan hasil dari sebuah ikatan perkawinan yang sah yang dapat membentuk
suatu keluarga. Orang tua memiliki tanggung jawab untuk mendidik, mengasuh,
demikian perhatian orang tua merupakan pemusatan atau konsentrasi orang tua
yang direksi, maka sedikit banyak akan timbul perhatian pada objek
tertentu.
2) Latihan dan kebiasaan, meskipun dirasa tidak ada bakat pembawaan, tetapi
timbulnya perhatian.
dipenuhi oleh orang tua. Maka demi terlaksananya suatu tugas, apa yang
kapan saja.
6) Suasana jiwa, keadaan batin perasaan, fantasi, pikiran, dan sebagainya
mempengaruhi perhatian.
8) Kuat tidaknya perangsang anak itu sendiri, kuat tidaknya perangsang yang
yang mempengaruhi perhatian individu sebagai berikut: (a) Minat, seberapa besar
individu merasa suka/tidak suka terhadap sesuatu. Karena sesuatu yang diminati
akan lebih menarik perhatian; (b) Kondisi fisik/kesehatan, kondisi fisik yang baik
fisik yang kurang baik perhatian terhadap suatu objek akan berkurang; (c)
Keletihan, jika individu sedang merasa keletihan maka ia akan sukar untuk
memperhatikan sesuatu; (d) Motivasi, individu yang memiliki motivasi yang besar
akan lebih banyak memperhatikan sesuatu, karena dengan motivasi yang besar
akan lebih merangsang objek untuk melakukan sesuatu; (e) Kebutuhan perhatian,
akan memperhatikan orang lain; (f) Harapan, perkiraan individu terhadap suatu
tujuan akan mendorong individu tersebut untuk dapat lebih banyak memberikan
yang timbul dengan disengaja. Oleh karena itu, harus ada kemauan yang
Perhatian yang sempit ialah perhatian individu pada suatu saat yang
yang luas adalah perhatian individu yang pada suatu saat dapat
pada beberapa objek pada waktu yang sama. Misalnya seseorang yang
sebagai berikut: (a) Atas dasar intensitasnya, yaitu banyak sedikitnya kesadaran
perhatian intensif dan perhatian tidak intensif; (b) Atas dasar cara timbulnya
yang dilakukan orang tua terhadap anaknya. Orang tua yang satu dengan orang tua
Perhatian orang tua merupakan bentuk kasih sayang, kepedulian maupun simpati
orang tua terhadap keadaan anaknya. Bentuk kasih sayang orang tua yang
merupakan perhatian orang tua terhadap anaknya sangat beragam. Misalnya orang
tua memberi dorongan belajar kepada anak agar mencapai prestasi yang
memuaskan. Selain itu orang tua yang membimbing kegiatan belajar anak yaitu
dalam penyediaan waktu belajar. Juga orang tua yang memperhatikan tentang
maju mundurnya belajar anak. Bentuk kepedulian orang tua terhadap anaknya
Ada juga yang setiap kenaikan kelas orang tua membelikan seragam
sekolah baru. Dan menjadi teman diskusi mengenai pelajaran anak. Bentuk
simpati orang tua terhadap keadaan anak yaitu bantuan mengatasi masalah
itu orang tua yang memberi penghargaan pada anak setelah anaknya mendapatkan
nilai yang bagus. Pada saat hasil ulangan anak jelek, orang tua tetap memberi
semangat kepada anak agar anak tetap bersemangat dan berusaha agar yang akan
Taraf kesadaran akan meningkat jika jiwa dalam mereaksi sesuatu juga
sesuatu.
a) Kebutuhan fisiologis
c) Kebutuhan sosial
g) Kebutuhan estetik
Dari uraian diatas jelaslah bahwa orang tua yang menaruh perhatian yang besar
kepada anaknya tercermin dalam perilaku, pemenuhan kebutuhan dasar anak, yang
dan mengerti dan kebutuhan setetik. Selain itu perhatian orang tua dapat membantu
kesulitan belajar yang dialami anak seperti selalu menanyakan kepada anak, apakah
ada yang kekurangan dimengerti atau tidak tahu tadi pada waktu di sekolah.
3. Konsep belajar
a. Pengertian belajar
proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh pembaruan perilaku baru
secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam
berinteraksi dengan lingkungannya. Artinya belajar adalah proses pembaruan
lain.
diperlukan untuk mengerti maksud di balik kata-kata yang tertera. Bagi pembaca
wajar, keterampilan membaca kerap terasa biasa, mudah dan otomatis. Akan
tetapi, proses belajar membaca ialah sesuatu yang rumit karena berdasarkan
b. Tujuan Belajar
Tujuan adalah batas cita-cita yang diinginkan dalam suatu usaha. Tujuan
dapat pula diartikan sebagai sesuatu yang ingin dicapai dalam suatu kegiatan.
Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem lingkungan
belajar yang kondusif melalui kegiatan pembelajaran. Dengan kata lain, untuk
tertentu pula.
Pada dasarnya, belajar pada diri manusia, merupakan suatu kegiatan yang
a. Pengertian Membaca
hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktifitas visual,
menerjemahkan simbol tulis (huruf) kedalam kata-kata lisan. Sebagai suatu proses
Semua yang diperoleh melalui bacaan itu akan memungkinkan orang tersebut
didik.
sebagai suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk
memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-
kata atau bahasa tulis. Membaca mencakup: (1) membaca merupakan suatu
proses, (2) membaca adalah strategis, dan (3) membaca merupakan interaktif.
pengetahuan yang dimiliki oleh pembaca mempunyai peranan yang utama dalam
membentuk makna.
Menurut Rahim (2005: 1), terdapat tiga istilah yang sering digunakan
decoding, dan meaning. Recording merujuk pada kata-kata dan kalimat kemudian
kata. Penekanan membaca pada tahap recording dan decoding merupakan proses
terkandung dalam bahan bacaan. Pesan atau makna yang terkandung dalam teks
bacaan merupakan interaksi timbal balik, interaksi aktif, dan interaksi dinamis
antara pengetahuan dasar yang dimiliki pembaca dengan kalimat-kalimat fakta
b. Proses Membaca
aktivitas, baik berupa kegiatan fisik maupun mental. Menurut Burns (Rahim,
2008: 12) mengemukakan: Bahwa dalam proses membaca terdiri dari sembilan
mereka. Tanpa perhatian yang penuh ketika membaca, siswa sulit mendapatkan
sesuatu dari bacaan. Motivasi dan kesenangan membaca sangat membantu siswa
c. Tujuan Membaca
dengan suatu tujuan cenderung lebih memahami dibandingkan dengan orang yang
1) Kesenangan
diperoleh dari suatu teks dalam beberapa cara lain dan mempelajari
membaca adalah modal utama membaca. Tujuan yang jelas akan memberikan
dalam membaca.
B. Kerangka Pikir
Kerangka pikir dari penelitian ini, yakni pengaruh bimbingan belajar dan
perhatian orang tua terhadap murid, dengan harapan dapat meningkatkan hasil
C. Hipotesis Penelitian
murid”.
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif yakni penelitian ini
perhatian orang tua. Bimbingan belajar ini berfokus pada bagaimana proses
pada perhatian orang tua saat murid selesai bimbingan ataupun selesai menerima
pembelajaran di sekolah.
tua saat di rumah. Hasil membaca murid ini di ukur dari setelah pemberian
B. Desain Penelitian
Judul : Pengaruh Bimbingan Belajar dan Perhatian Orang Tua Terhadap Hasil
r1
X1
Y
R
X2
r2
C. Variabel Penelitian
Variabel bebas X1 / Bimbingan belajar adalah proses belajar yang
diberikan oleh orang tua murid di rumah guna membantu murid dalam
permasalahan.
kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar yang telah di
Makassar. Sampelnya adalah Murid kelas III SD yang belum mampu membaca.
n = ukuran sampel
N
n= N = ukuran populasi
1 + Ne2 e = hasil belajar membaca di rumah
1. Angket
tua dalam proses pembelajaran siswa di rumah. Hal ini dilakukan untuk orang tua
X1 = bimbingan belajar
siswa dalam bentuk nilai pada ujian terakhir yang diadakan oleh sekolah serta
F. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa angket yang
mengungkap tentang bimbingan belajar dan perhatian orang tua saat di rumah
terhadap hasil belajar membaca anak. Angket yang digunakan dalam penelitian
ini adalah angket tertutup. Angket tertutup adalah angket yang pertanyaan atau
sesuai pendapat dan keinginan mereka (Gantina Komalasari, dkk. 2011 : 82).
diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan krakteristik dirinya
maupun anaknya. Dimana skala yang digunakan adalah Skala Guttman yaitu
hanya ada dua interval yaitu Ya atau Tidak. Penelitian menggunakan skala ini
jawaban yang dibuat. Skor tertinggi satu dan terendah nol. Misalnya untuk
jawaban setuju diberi skor 1 dan tidak setuju diberikan skor 0 dengan
responden yang terdiri dari nama, jenis kelamin, tempat/tanggal lahir dan alamat.
Identitas Responden
Alamat : .....................................................................................
anak ?
a. Selalu c. Sering
membaca ?
a. Selalu c. Sering
a. Selalu c. Sering
a. Selalu c. Sering
a. Selalu c. Sering
a. Selalu c. Sering
a. Selalu c. Sering
a. Selalu c. Sering
a. Selalu c. Sering
a. Selalu c. Sering
a. Selalu c. Sering
b. Kadang-kadang d. Tidak pernah
a. Selalu c. Sering
a. Selalu c. Sering
a. Selalu c. Sering
15) Apakah bapak ibu memberikan perhatian kepada anak saat belajar di
rumah?
a. Selalu c. Sering
16) Dalam membaca di rumah Apakah bapak ibu memberi perhatian terhadap
anak ?
a. Selalu c. Sering
17) Didalam rumah apakah anak sering bertanya atau menyuruh bapak ibu
menyelesaikan tugas-tugas ?
a. Selalu c. Sering
18) Apakah anak sering membaca di rumah saat bapak ibu menyuruh?
a. Selalu c. Sering
19) Apakah anak sering membaca di rumah tanpa bapak ibu menyuruhnya ?
a. Selalu c. Sering
a. Selalu c. Sering
Tabel 3.1
Pola skor pilihan respon angket hasil belajar membaca
pernyatan Skor
Ya Tidak
Bimbingan belajar
Perhatian orang tua
Teknik analisis data ini memakai uji statistik parametrik, dimana uji
parameter populasi, jenis data interval atau rasio, distribusi data normal atau
mendekati normal.
Dalam teknik analisis data ini menggunakan uji normalitas dengan kriteria
Uji Chi Square / Uji Chi kuadrat. Chi Square ini untuk menguji distribusi norma
Keterangan :
Persyatan model Chi-Square, jika indeks singnifikansi > 0,05 maka nilai
residual berdistribusi normal. Jika indeks singnifikansi < 0,05 maka nilai residual
Cases
Valid Missing Total
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmadi dan Ahmad Rohani. 1992. Bimbingan dan Konseling di sekolah.
Jakarta : rineka Cipta
Syamsu Yusuf & Nurihsan. 2005. Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung
Remeha Rosdakarya