“Pisikologi Pendidikan”
Dosen Pengampu:
Hasnah M.Pd
2022M/1444H
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas rahmat-Nya maka
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul “Prisip Dasar
Bimbingan Belajar”
Pemakalah
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2. Siswa yang berprestasi memang sesuai dengan apa yang
diperkirakan berdasarkan teskemampuan belajarnya.
3. Siswa yang prestasinya ternyata lebih rendah dai apa yang
diperkirakan berdasarkan hasil teskemampuan belajarnya.
c. Adanya penerapan waktu untuk menyelesaikan suatu program
pembelajaran. Dan klasifikasikan siswadalam hal ini antara lain :
1. Siswa yang ternyata dapat menyelesaikan pelajaran lebih cepat dari
waktu yang disesuaikan.
2. Siswa yang dapat menyelesaikan pelajaran sesuai waktu yang telah
disesuaikan.
3. Siswa yang ternyata tidak dapat menyelesaikan pelajaran sesuai
dengan waktu yang telahditentukan.
d. Adanya penggunaan norma acuan yang mana yang membandingkan
prestasi siswa yang satudengan yang lainnya. Dan klasifikasi siswa
berdasarkan perstasinya itu antara lain :
1. Siswa yang prestasi belajarnya selalu berada di atas nilai rata-rata
prestasi kelompoknya.
2. Siswa yang prestasi belajarnya selalu berada di sekitar nilai rata-rata
dari kelompoknya.
3. Siswa yang prestasinya selalu berada di bawah nilai rata-rata prestasi
kelompoknya.
Setelah mengetahui begitu banyak permasalahan yang dihadapi
oleh setiap siswa dalam kegiatanbelajarnya, maka diperlukanlah suatu
bentuk layanan bimbingan belajar. Hal ini dimaksudkanagar para siswa
yang memiliki permasalahan dalam pembelajarannya dapat segera
memperolehnyabantuan atau bimbingan dalam kegiatan belajar yang
diperlukannya. Jadi, layanan bimbinganbelajar sangat diperlukan oleh
semua orang yang sedang melakukan proses atau kegiatanbelajar.
3
B. Diognostik Kesulitan Belajar
4
b. Pengertian menyelesaikan Belajar
5
begitu banyak kemungkinan penyebab, gejala-gejala, perawatan, serta
penanganan. LD ( Learning Disorder / Gangguan belajar) yang memiliki
beragam pembelajaran ini, sangatlah sulit untuk didiagnosis dan dicari
penyebabnya secara pasti. Hingga saat ini, belum ditemukan obat atau
perawatan yang mampu menyembuhkan mereka sepenuhnya.
Tidak semua kesulitan dalam proses belajar dapat disebut LD
( Gangguan Belajar /Gangguan Belajar). Sebagian anak mungkin hanya
mengalami kesulitan dalam mengembangkan bakatnya. Kadang-kadang,
seseorang memperlihatkan ketidakwajaran dalam perkembangan alaminya,
sehingga
Kriteria yang harus dipenuhi sebelum seseorang dinyatakan
menderita LD ( Learning Disorder / Gangguan belajar) tertuang dalam
buku petunjuk yang berjudul DSM (Diagnostic and Statistical Manual of
Mental Disorders). hasil belajar dibagi menjadi tiga kategori besar. Yaitu:
6
gejalanya adalah keterlambatan atau keterbelakangan dalam memahami
bahasa, kemampuan akademis serta motorik yang mempengaruhi
kemampuannya untuk memelajari sesuatu. Tapi bedanya, ini semua tidak
sesuai kriterianya dengan jenis-jenis keterlambatan belajar yang sudah
kami bahas sebelumnya. Gejala-gejala ini juga mencakup gangguan
koordinasi tubuh yang pada akhirnya dapat mengakibatkan buruknya
tulisan seseorang, demikian pula halnya dengan kesulitan mengeja serta
mengingat.
7
kesulitan belajar disekolah. Istilah siswa lamban belajar dan berprestasi
rendah mengandung pengertian yang tidak jauh berbeda, dua-duanya
saling berkaitan satu sama lain. Siswa lamban belajar dan berprestasi
rendah adalah siswa yang kurang mampu menguasai pengetahuan dalam
batas waktu yang telah ditentukan karena ada faktor tertentu yang
mempengaruhinya. faktor itu antara lain disebabkan lemahnya
kemampuan menguasai siswa pengetahuan dan eterampilan dasar tertentu
pada sebagian materi pelajaran yang harus dikuasai
sebelunya. Pengetahuan dan keterampilan dasar itu pada umumnya
berkisar pada pelajaran membaca, menulis, dan berhitung. Akibat
kelemahan itu.
Ciri-ciri umum lamban belajar dapat dipahami melalui pengamatan
fisik siswa, perkembangan mental, intelektual, sosial, ekonomi,
kepribadian, dan proses-proses belajar yang dilakukannya di sekolah dan
di rumah. Ciri-ciri itu dianalisis agar diperoleh kejelasan yang konkret
tentang gejala dan sebab-sebab kesulitan belajar siswa di sekolah dan di
rumah.rincian analisisnya merangkum hal-hal sebagai berikut: fisik,
perkembangan mental, sosial, perkembangan kepribadian, proses-proses
belajar yang dilakukannya . Namun dari hal tersebut Roldan,
dalam bukunya Learning Disbailities and Their Relation to
Reading, mengemukakan pendapatnya bahwa ciri-ciri uum siswa lamban
belajar adalah sebagai berikut..
8
g. Tingkah laku lamban belajar selalu berubah-ubah dari hari ke hari.
h. Siswa lambanbelajar suka terdorong oleh perasaan emosional dalam
pergaulan, mudah dihukum, dan sering marah.
i. Siswa lamban belajar kurang mampu melakukan koordinasi dengan
lingkungannya.
j. Penampilannya kasar.
k. Siswa lamban belajar kurang mampu bercerita dan sulit membedaan antara
kiri dan kanan.
l. Siswa lamban belajar lambat dalam perkembangan bicara. Isi
pembicaraannya kekanak-kanakan.
m. Siswa lamban belajar susah dalam memahami kata dan konsep.
n. Siswa lamban belajar sulit akrab dengan orang dan benda.
o. Kemampuan berbicaranya terbatas pada satu persoalan pokok.
p. Siswa lamban belajar mereaksi tidak cermat terhadap aksi yang datang
dari luar.
q. Siswa lamban belajar sulit menyesuaikan diri terhadap perubahan-
perubahn yang terjadi dalam lingkungan.
9
Menurut Arikunto (2006), remedial adalah suatu kegiatan yang
diberikan kepada siswa yang belum menguasai bahan pelajaran yang telah
diberikan guru dengan maksud mempertinggi penguasaan bahan ajar
sehingga siswa diharapkan mampu mencapai tujuan belajar yang telah
ditentukan untuk mencapai ketuntasan belajar yang nantinya berdampak
baik bagi prestasi belajar siswa.
Menurut Mulyadi (2008), remedial adalah segala usaha yang
dilakukan untuk memahami dan menetapkan jenis sifat kesulitan belajar.
Faktor-faktor penyebabnya serta cara menetapkan kemungkinan
mengatasinya, baik secara kuratif (penyembuhan) maupun secara preventif
(pencegahan) berdasarkan data dan informasi yang seobyektif mungkin.
Menurut Sukardi (2011), remedial adalah upaya guru (dengan atau
tanpa bantuan/ kerjasama dengan ahli pihak lain) untuk memungkinkan
individi atau kelompok siswa dengan karakteristik tertentu lebih mampu
mengembangkan dirinya (meningkat prestasi, penyesuaian kembali)
seoptimal mungkin sehingga dapat memahami kriteria keberhasilan
minimal yang diharapkan, dengan melalui suatu proses interaksi yang
berencana, terorganisasi, terarah terhadap keamanan kondisi objektif
individu dan atu kelompok siswa yang bersangkutan serta daya dukung
sarana lingkungannya.
10
c. Memilih materi dan fasilitas belajar secara tepat untuk mengatasi
kesulitan belajarnya.
d. Mengembangkan sikap-sikap dan kebiasaan baru yang dapat mendorong
tercapainya hasil belajar yang baik.
e. Menyelesaikan dan melaksanakan tugas-tugas belajar yang diberikan
kepadanya dengan benar dan baik.
11
kepribadian peserta didik yang diperkirakan menunjukkan adanya
penyimpangan.
1. Prinsip-prinsip Remedial
a. Adaptif
b. Interaktif
Sejalan dengan sifat keunikan dan kesulitan belajar peserta didik yang
berbeda-beda, maka dalam pembelajaran remedial perlu digunakan berbagai
metode mengajar yang sesuai dengan karakteristik peserta didik.
12
d. Pemberian umpan balik sesegera mungkin
13