Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan
lingkungan. Siswa mengalami suatu proses belajar. Dalam perspektif
psikologi, belajar adalah merupakan proses dasar dari perkembangan hidup
manusia. Dengan belajar, manusia melakukan perubahan-perubahan kualitatif
individu sehingga tingkah lakunya berkembang. Semua aktivitas dan prestasi
hidup manusia tidak lain adalah hasil dari belajar. Belajar itu bukan sekedar
pengalaman, belajar berlangsung secara aktif dan integratif dengan berbagai
bentuk perbuatan untuk mencapai suatu tujuan (Nidawati, 2013: 13).
Secara alamiah, setiap anak bersifat unik, memiliki keragaman
individual, berbeda satu sama lain dalam berbagai hal, seperti dalam hal
kecerdasan (inteligensi), bakat, kepribadian, dan kondisi jasmani.
Berdasarkan keragaman karakteristik tersebut, perlu dipikirkan model
pendidikan yang dapat memfasilitasi perkembangan anak sesuai dengan
keunikan karakteristiknya (Yusuf, 2012: 160).
Dalam proses pembelajaran di sekolah, tidak semua siswa memiliki
kemampuan belajar yang sama dan tidak semua pembelajaran berjalan
dengan baik. Seringkali siswa mengalami kesulitan belajar pada mata
pelajaran tertentu. Sedangkan kita tahu, semua siswa memiliki kesempatan
yang sama untuk memperoleh pengajaran dan memperoleh hasil maksimal
dalam proses pembelajaran.
Menanggapi hal di atas, maka muncul permasalahan mengenai apa
yang harus dilakukan oleh pendidik. Salah satu tindakan yang diperlukan
adalah pemberian program pembelajaran remedial atau perbaikan. Pemberian
program pembelajaran remedial didasarkan atas latar belakang bahwa
pendidik perlu memperhatikan perbedaan individual peserta didik. Dengan
diberikannya pembelajaran remedial bagi peserta didik yang belum mencapai
tingkat ketuntasan belajar, maka peserta didik ini memerlukan waktu lebih
lama daripada mereka yang telah mencapai tingkat penguasaan.
Sebaliknya, jika ada peserta didik yang lebih mudah dan cepat
mencapai penguasaan kompetensi minimal yang ditetapkan, maka sekolah
perlu memberikan perlakuan khusus berupa program
pembelajaran pengayaan. Pembelajaran pengayaan berupaya
mengembangkan keterampilan berpikir, kreativitas, keterampilan
memecahkan masalah, eksperimentasi, inovasi, penemuan, keterampilan seni,
keterampilan gerak, dsb. Pembelajaran pengayaan memberikan pelayanan
kepada peserta didik yang memiliki kecerdasan lebih dengan tantangan
belajar yang lebih tinggi untuk membantu mereka mencapai kapasitas optimal
dalam belajarnya.
B. Batasan Masalah
Agar penulisan ini dapat dilakukan lebih fokus, sempurna, dan
mendalam maka penulis memandang permasalahan penulisan yang diangkat
perlu dibatasi variabelnya. Oleh karena itu, penulis membatasi diri hanya
berkaitan dengan “Desain Program Pengayaan”.

C. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana pengertian pengayaan?
2. Bagaimana kaitan KKM dan pengayaan?
3. Bagaimana tujuan dan fungsi pengayaan?
4. Bagaimana strategi pengayaan?

D. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui pengertian pengayaan.
2. Untuk mengetahui kaitan KKM dan pengayaan.
3. Untuk mengetahui tujuan dan fungsi pengayaan.
4. Untuk mengetahui strategi pengayaan.

E. Kegunaan Penulisan
1. Kegunaan praktis
a. Bagi jurusan Tarbiyah Prodi PAI, hasil penulisan ini diharapkan dapat
menjadi masukan yang berguna untuk meningkatkan ilmu
pengetahuan tentang desain program pengayaan.
b. Bagi penulis, hasil penulisan ini diharapkan dapat lebih memantapkan
penguasaan fungsi keilmuan yang dipelajari selama mengikuti
program perkuliahan Perencanaan pembelajaran PAI.
2. Kegunaan akademis
Bagi perguruan tinggi, hasil penulisan ini diharapkan dapat menjadi
dokumen akademik yang berguna untuk dijadikan acuan bagi aktivitas
akademik.

F. Definisi Operasional
1. Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan
lingkungan.
2. Pengayaan adalah memperkaya ilmu pengetahuan atau memperluas ilmu
pengetahuan siswa dengan memberi tugas tambahan, baik tugas yang
dikerjakan di rumah maupun tugas yang dikerjakan di kelas.

G. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN berisikan tentang latar belakang, batasan masalah,
rumusan masalah, tujuan penulisan, kegunaan penulisan, definisi operasional
dan sistematika penulisan.
BAB II PEMBAHASAN berisikan tentang pengertian pengayaan, kaitan
KKM dan Pengayaan, tujuan dan fungsi pengayaan serta strategi pengayaan.
BAB III PENUTUP berisikan tentang kesimpulan dan saran.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengayaan
Istilah pengayaan ini sudah menyiratkan “kecukupan”, artinya bahwa
siswa yang hendak diberikan pengayaan itu sudah memiliki pengetahuan
yang cukup mengenai materi yang diajarkan. Program pengayaan ini
merupakan suatu program belajar yang disusun dengan menggunakan materi
“di atas program standar” untuk para siswa yang dinilai memiliki kemampuan
belajar yang lebih tinggi daripada yang dituntut oleh program belajar yang
standar.1
Dalam Panduan Remedial dan Pengayaan Sekolah Menengah Atas
yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2015
menyatakan bahwa Pembelajaran pengayaan adalah pembelajaran yang
diberikan kepada peserta didik yang telah melampaui ketuntasan minimal
yang ditentukan oleh pendidik sehingga dapat lebih optimal.
Menurut Masbur Pengayaan adalah memperkaya ilmu pengetahuan
atau memperluas ilmu pengetahuan siswa dengan memberi tugas tambahan,
baik tugas yang dikerjakan di rumah maupun tugas yang dikerjakan di kelas.2
Menurut Tynan pengayaan bertumpang tindih dengan akselerasi
karena keduanya merupakan kesempatan mengembangkan bakat anak diluar
jalur sekolah yang normal.3 Tapi program pengayaan tidak sama dengan
akselerasi belajar. Lebih tepatnya program pengayaan membantu anak anda
menjelajahi masalah dengan lebih dalam dan luas dibandingkan yang biasa

1
Mukhtar dan Rusmini. 2008. Pengajaran Remedial: Teori dan Penerapannya dalam
Pembelajaran.Jakarta: PT. Nimas Multima. ISBN: 979-9005-88-4. Hal.6
2
Masbur. 2012. Remedial Teaching sebagai Suatu Solusi: Suatu Analitis
Teoritis. Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA. Vol 12(2). ISSN: 1411-612x.hal.356
3
Tynan, Bernadette. 2005. Melatih Anak Berpikir Jenius: Menemukan dan
Mengembangkan Bakat yang Ada pada Setiap Anak. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.hal.46
mereka dapatkan di sekolah.Biasanya sekolah mengadakan program
pengayaan didalam kurikulumnya, tapi anda tidak mengenalnya sebagai
program pengayaan. Mungkin anda mendengar istilah perjalanan
belajar (study tour) ke teater dan tempat tempat  wisata bersejarah atau
program pertukaran pelajar. Semua itu adalah bentuk program pengayaan.
Kegiatan pengayaan adalah kegiatan yang diberikan kepada siswa
kelompok cepat dalam memanfaatkan kelebihan waktu yang dimilikinya
sehingga mereka memiliki pengetahuan yang lebih kaya dan keterampilan
yang lebih baik. Secara umum kegiatan pengayaan dapat diartikan sebagai
pengalaman atau kegiatan peserta didik yang telah melampaui persyaratan
minimal yang ditentukan oleh kurikulum dan tidak semua peserta didik dapat
melakukannya.4
Untuk melayani para siswa yang memiliki kemampuan unggul, dapat
dilakukan program pengayaan, yaitu memberikan tugas-tugas tambahan yang
relevan dengan bidang studi yang diterimanya. Tugas-tugas tambahan itu,
seperti membaca buku-buku yang isinya relevan dengan mata pelajaran yang
sedang dipelajari, dan mengerjakan soal-soal tambahan. Model pengayaan ini
dapat memenuhi harapan atau kebutuhan siswa dalam mengembangkan
kemampuan intelektualnya, dengan tidak memisahkan mereka dari teman-
teman sekelasnya.5
B. Kaitan KKM dengan Pengayaan
Menurut Pangastikawati Proses pembelajaran memiliki standar
penilaian yang ditetapkan oleh pemerintah yang tercantum dalam Badan
Standar Penilaian (BSNP). Hasil dari proses penilaian kemudian ditafsirkan
yang beracuan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hasil dari penilaian
terdapat 2 macam yaitu hasil penilaian dibawah KKM dan diatas KKM. Hasil

4
Rohmah,K.N., dkk. 2016. Rancangan Buku Pengayaan Pengetahuan “Kajian Fisis
Lubang Hitam”.Vol.5. p-ISSN: 2339-0654.hal.42
5
Yusuf,LN,S. 2012. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan Bagian IV Pendidikan Lintas
Bidang: Pendidikan Anak Berbakat. Bandung: PT IMPERIAL BHAKTI UTAMA. ISBN: 978-
979-16173-0-7.hal.171
penilaian dibawah KKM akan mengikuti program remedial dan hasil
penilaian diatas KKM akan mengikuti program pengayaan.6
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23
Tahun 2016 disebutkan bahwa salah satu prinsip penilaian dalam kurikulum
2013 adalah beracuan kriteria. Hal ini berarti bahwa penilaian didasarkan
pada ukuran pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan. Oleh karena itu,
satuan pendidikan harus menetapkan Ketuntasan Belajar Minimal (KKM)
setiap mata pelajaran sebagai dasar dalam menilai pencapaian kompetensi
peserta didik.   Penetapan ketuntasan belajar minimal belajar merupakan
tahapan awal pelaksanaan penilaian proses pembelajaran dan penilaian hasil
belajar.7
Dalam Mardapi, dkk Saat ini, kurikulum yang digunakan pemerintah
yakni kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) ataupun kurikulum 2013
merupakan kurikulum berbasis kompetensi. Pada kurikulum ini, siswa
dikatakan berhasil jika telah menguasai kompetensi tertentu yang telah
ditetapkan dalam kurikulum. Indikator bahwa siswa telah menguasai
kurikulum yakni kemampuan hasil belajar yang diukur telah mencapai
kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditetapkan, bahkan sebaiknya
melampaui KKM.  Dengan KKM ini, siswa yang telah berhasil dapat
melanjutkan belajar untuk dapat menguasai kompetensi selanjutnya, dan yang
belum menguasai dapat memperdalam yang belum dikuasai melalui remidi.
Hal ini menunjukkan pentingnya KKM dalam menentukan keberlanjutan
belajar peserta didik.
Selama ini, kriteria ketuntasan minimal atau dalam istilah pengukuran
sering disebut dengan batas lulus (cut of score) ditentukan menggunakan
kebijakan. Sekolah menentukan KKM yang cukup tinggi ketuntasan ulangan
harian atau untuk kelulsan ujian sekolah, misalnya 7,5. Nilai ini ditetapkan

6
Pangastikawati, Luthfiani. 2017.Penyusunan Modul Pengayaan Keanekaragaman
Jenis Echinodermata Pantai Drini Gunungkidul Bagi Siswa Kelas X SMA. Jurnal Prodi
Pendidikan Biologi. Vol.6(2).hal.2
7
Nuraisiah. 2017. Upaya Meningkatkan Kemampuan Guru Dalam Menetapkan
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) melalui Workshop dan Pendampingan di SD Negeri 1
Mataram.Media Bina Ilmiah. Vol. 11(12) ISSN: 1978-3787.hal. 1
oleh musyawarah guru berdasarkan intake, kompleksitas, dan daya dukung
yang dimiliki sekolah.
Adanya penetapan KKM tersebut menyebabkan terjadinya dua macam
kegiatan tambahan yaitu kegiatan remedial dan pengayaan. Pengayaan
merupakan kegiatan tambahan yang diberikan kepada peserta didik yang telah
mendapatkan nilai di atas kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah
ditetapkan. Kegiatan ini dapat dilaksanakan dengan berbagai cara antara lain
dengan memberikan tugas, materi ataupun soal tambahan kepada peserta
didik. Namun seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang semakin pesat saat ini, hendaknya tenaga pendidik mampu
memanfaatkan perkembangan teknologi tersebut menjadi sebuah inovasi baru
dalam pembelajaran misalnya dengan menerapjannya pada kegiatan
pengayaan.
Pengayaan merupakan program pembelajaran yang diberikan kepada
peserta didik yang telah melampaui KKM. Fokus pengayaan adalah
pendalaman dan perluasan dari kompetensi yang dipelajari. Pengayaan
biasanya diberikan segera setelah peserta didik diketahui telah mencapai
KKM berasarkan hasil PH. Pembelajaran pengayaan biasanya hanya
diberikan sekali, tidak berulang kali sebagaimana pembelajaran remedial.
Pembelajaran pengayaan umumnya tidak diakhiri dengan penilaian. Bentuk
pelaksanaan pembelajaran pengayaan dapat dilakukan dengan belajar mandiri
atau kelompok.8
C. Tujuan dan Fungsi  Pengayaan
Menurut Masbur Fungsi pengayaan yaitu dapat memperkaya proses
belajar mengajar. Pengayaan dapat melalui atau terletak dalam segi metode
yang dipergunakan dalam pengajaran remedial sehingga hasil yang diperoleh
lebih banyak, lebih dalam atau dengan singkat prestasi belajarnya lebih kaya.
Adanya daya dukung fasilitas teknis, serta sarana penunjang yang diperlukan.

8
http://rinisiski13.blogspot.com/2018/12/makalah-konsep-pengayaan-dan-konsep.html
diakses tanggal 15 November 2020
Sasaran pokok fungsi ini ialah agar hasil remedial itu lebih sempurna dengan
diadakannya pengayaan.
Menurut dalam Antari Secara umum tujuan program pengayaan untuk
meningkatkan pemahaman dan wawasan terhadap materi yang sedang atau
telah dipelajarinya serta agar siswa dapat belajar secara optimal baik dalam
hal pendayagunaan kemampuannya maupun perolehan dari hasil belajar.
Dalam Panduan Remedial dan Pengayaan Sekolah Menengah Atas
yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2015
menyatakan bahwa Pembelajaran pengayaan merupakan pembelajaran
tambahan dengan tujuan untuk memberikan kesempatan pembelajaran baru
bagi peserta didik yang telah mencapai ketuntasan sehingga mereka dapat
mengoptimalkan perkembangan minat, bakat, dan kecakapannya.
Pembelajaran pengayaan berupaya mengembangkan keterampilan berpikir,
kreativitas, keterampilan seni, keterampilan gerak, dsb.
Menurut Mukhtar dan Rusmini menyatakan bahwa evaluasi yang
dilakukan terhadap program belajar tuntas dengan program perbaikan
(remedial) dan program pengayaan (enrichment) di dalamnya, menunjukkan
bahwa para siswa yang mengikuti program ini secara umum dapat belajar
dengan lebih baik dan memiliki tingkat pencapaian yang lebih tinggi, serta
mereka mempunyai rasa percaya diri terhadap kemampuan belajar dan
keberadaan diri mereka sebagai pelajar.
Program pengayaan berupaya mengembangkan keterampilan berpikir,
kreativitas, keterampilan memecahkan masalah, eksperimen, inovasi,
penemuan, keterampilan seni, keterampilan gerak, dan sebagainya.
Pengayaan memberikan pelayanan kepada peserta didik yang lebih cepat
menguasai materi dengan tantangan belajar yang lebih tinggi untuk
membantu mereka mencapai kapasitas optimal dalam belajarnya.9
Menurut Wu Pengayaan "mengacu pada pengalaman pendidikan yang
lebih kaya dan lebih bervariasi, kurikulum yang dimodifikasi untuk

9
http://rinisiski13.blogspot.com/2018/12/makalah-konsep-pengayaan-dan-konsep.html
diakses tanggal 15 November 2020
memberikan kedalaman dan keluasan yang lebih besar daripada yang
umumnya disediakan" (Davis & Rimm, 2004, p.120). Program-program
semacam itu dimaksudkan untuk memperluas kegiatan dan kurikulum kelas,
dan untuk memasukkan lebih banyak materi dan informasi yang tidak ada
dalam pembelajaran dalam kelas biasa (Piirto, 1999). Davis dan Rimm (2004)
memberikan daftar kategori yang berguna mengenai program pengayaan
sebagai berikut:
1. Pencapaian maksimum keterampilan dasar, berdasarkan kebutuhan, bukan
usia.
2. Konten dan sumber daya di luar kurikulum yang ditentukan.
3. Paparan berbagai bidang studi.
4. Konten yang dipilih siswa, termasuk pendalaman studi.
5. Kompleksitas konten yang tinggi- teori, generalisasi, dan aplikasi.
6. Pemikiran kreatif dan pemecahan masalah
7. Keterampilan berpikir tingkat tinggi, berpikir kritis, perpustakaan, dan
keterampilan penelitian
8. Pengembangan afektif, termasuk pemahaman diri dan      pengembangan
etika
9. Pengembangan motivasi akademik, pengarahan diri-sendiri, dan aspirasi
karir yang tinggi
10. Pengembangan keterampilan komputer.10
D. Strategi Pengayaan
1. Identifikasi Kemampuan Berlebih
Dalam Panduan Remedial dan Pengayaan Sekolah Menengah Atas
yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun
2015 menyatakan bahwa Identifikasi kemampuan berlebih peserta didik
dimaksudkan untuk mengetahui jenis serta tingkat kelebihan belajar
peserta didik. Kelebihan kemampuan belajar itu antara lain meliputi:
a. Belajar lebih cepat

10
http://rinisiski13.blogspot.com/2018/12/makalah-konsep-pengayaan-dan-konsep.html
diakses tanggal 15 November 2020
Peserta didik yang memiliki kecepatan belajar tinggi ditandai dengan
cepatnya penguasaan kompetensi (KI/KD) mata pelajaran tertentu.
b. Menyimpan informasi lebih mudah
Peserta didik yang memiliki kemampuan menyimpan informasi lebih
mudah, akan memiliki banyak informasi yang tersimpan dalam
memori/ ingatannya dan mudah diakses untuk digunakan.
c. Keingintahuan yang tinggi
Banyak bertanya dan menyelidiki merupakan tanda bahwa seorang
peserta didik memiliki hasrat ingin tahu yang tinggi.
d. Berpikir mandiri
Peserta didik dengan kemampuan berpikir mandiri umumnya lebih
menyukai tugas mandiri serta mempunyai kapasitas sebagai
pemimpin.
e. Superior dalam berpikir abstrak
Peserta didik yang superior dalam berpikir abstrak umumnya
menyukai kegiatan pemecahan masalah.
f. Memiliki banyak minat
Mudah termotivasi untuk meminati masalah baru dan berpartisipasi
dalam banyak kegiatan.11

Menurut Renzulli dan Hartman (1971) dalam Yusuf, menyatakan


bahwa Skala penilaian karakteristik tingkah laku anak berbakat
berdasarkan 4 kategori, yaitu karakteristik belajar, karakteristik motivasi,
karakteristik kreativitas, dan karakteristik kepemimpinan. Masing-masing
kategori mempunyai ciri dan tingkah laku yang lebih menonjol
dibandingkan anak-anak yang tidak berbakat.

a. Karakteristik yang menonjol dalam belajar, misalnya menguasai


jumlah kosakata yang luar biasa, memiliki pengetahuan yang luas,
cepat memahami hubungan sebab akibat, mudah menangkap
pelajaran, banyak membaca sendiri, dan sebagainya.
11
http://rinisiski13.blogspot.com/2018/12/makalah-konsep-pengayaan-dan-konsep.html
diakses tanggal 15 November 2020
b. Karakteristik yang menonjol dalam motivasi, antara lain terlihat
serius menghadapi topik tertentu, mudah bosan dengan tugas dengan
tugas rutin, tekun, ulet, tahan lama dalam menghadapi tugas, selalu
berusaha mencapai prestasi tinggi.
c. Karakteristik kepemimpinan yang menonjol adalah mudah bekerja
sama dengan orang lain, rasa tnggung jawab yang besar, dapat
mempengaruhi teman-temannya, mudah menyesuaikan diri sehingga
dipilih untuk memimpin kegiatan, dan sebagainya.
d. Karakteristik kreativitas yang menonjol adalah banyak
mengemukakan gagasan, mudah menyesuaikan gagasan dengan
keadaan yang ada serta sering mempunyai gagasan yang baru dan
orisinal.12
2. Teknik
Teknik yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi kemampuan
berlebih peserta didik dapat dilakukan antara lain melalui: tes IQ, tes
inventori, wawancara, pengamatan, dsb.
a. Tes IQ (Intelligence Quotient),yaitu tes yang digunakan untuk
mengetahui tingkat kecerdasan seseorang. Dari tes ini dapat diketahui
tingkat kemampuan spasial, interpersonal, musikal, intrapersonal,
verbal, logik/matematik, kinestetik, naturalistik, dsb.
b. Tes Inventori, yaitu tes yang digunakan untuk menemukan dan
mengumpulkan data mengenai bakat, minat, hobi, kebiasaan belajar,
dsb.
c. Wawancara dilakukan melalui interaksi lisan engan peserta didik
untuk menggali lebih dalam mengenai program pengayaan yang
dinimati.
d. Pengamatan (observasi), dilakukan dengan jalan melihat secara
cermat perilaku belajar peserta didik. Dari pengamatan tersebut

12
http://rinisiski13.blogspot.com/2018/12/makalah-konsep-pengayaan-dan-konsep.html
diakses tanggal 15 November 2020
diharapkan dapat diketahui jenis maupun tingkat pengayaan yang
perlu diprogramkan untuk peserta didik.

3. Implementasi
Bentuk-bentuk pelaksanaan pembelajaran pengayaan dapat
dilakukan secara lain melalui:
a. Belajar kelompok, yaitu sekelompok peserta didik yang memiliki
minat tertentu diberikan pembelajaran bersama pada jam-jam
pelajaran sekolah biasa, sambil menunggu teman-temannya yang
mengikuti pembelajaran remedial karena belum mencapai ketuntasan.
b. Belajar mandiri, yaitu secara mandiri peserta didik belajar mengenai
sesuatu yang diminati.
c. Pembelajaran berbasis tema, yaitu memadukan kurikulum di bawah
tema besar sehingga peserta didik dapat mempelajari hubungan antara
berbagai disiplin ilmu.
d. Pemadatan kurikulum, yaitu pemberian pembelajaran hanya untuk
kompetensi/materi yang belum diketahui peserta didik. Dengan
demikian tersedia waktu bagi peserta didik untuk memperoleh
kompetensi/materi baru, atau bekerja dalam proyek secara mandiri
sesuai dengan kapasitas maupun kapabilitas masing-masing.13

Menurut Mukhtar dan Rusmini (2008: 67) Kegiatan pengayaan ini


ada dua macam, yaitu:

a. Pengayaan horizontal, yaitu upaya memberikan tugas sampingan yang


akan memperkaya pengetahuan seorang siswa mengenai materi yang
sama, karena dalam suatu kelas, siswa dan teman-temannya yang
memiliki perbedaan tingkat pengetahuan, mungkin akan merasa bosan
atau jenuh bila seorang guru tetap menerrangkan bahan yang sudah
dikuasainya.
13
http://rinisiski13.blogspot.com/2018/12/makalah-konsep-pengayaan-dan-konsep.html
diakses tanggal 15 November 2020
b. Pengayaan vertikal, yaitu kegiatan pengayaan yang berupa
peningkatan dari tingkat pengetahuan yang akan diajarkan, sehingga
siswa maju dari satuan pelajaran yang sedang diajarkan ke satuan
pelajaran berikutnya menurut kemampuan dan kecepatannya sendiri.

Dengan kata lain, program pengayaan ini pada prinsipnya


merupakan pemberian kesempatan kepada siswa yang pandai untuk
meningkatkan pengetahuannya dengan cara dan kecepatan yang sesuai
dengan kemampuannya, dapat berupa penugasan membantu teman yang
masih mengalami kesulitan atau berbagai kegiatan perseorangan seperti:

a. Menerapkan konsep yang telah dipelajarinya ke dalam situasi baru


yang konkret, bisa ditindaklanjuti dengan pengadaan benda-benda
atau penciptaan alat-alat yang cara pembuatannya dapat dipelajarin
dalam materi yang disajikan.
b. Memperdalam pengetahuannya mengenai konsep-konsep dari materi
yang diajarkan dengan jalan menggali lebih lanjut mengenai aspek-
aspek lainnya.
c. Melakukan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan materi
pelajaran dalam paket belajar, maupun kegitan yang tidak
berhubungan dengan materi pelajaran dalam paket belajar, tetapi
masih dalam  bidang studi yang sama, atau dalam bidang studi yang
berlainan.14

14
http://rinisiski13.blogspot.com/2018/12/makalah-konsep-pengayaan-dan-konsep.html
diakses tanggal 15 November 2020
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Pengayaan adalah kegiatan yang diberikan guru kepada seorang atau
sekelompok siswa yang telah mendapatkan hasil ujian melampaui Kriteria
Ketuntasan Minimal(KKM)dengan memberikan tugas-tugas tambahan
yang relevan dengan bidang studi yang diterimanya. Adanya penetapan
KKM menyebabkan terjadinya dua macam kegiatan tambahan yaitu
kegiatan remedial dan pengayaan. Pengayaan merupakan kegiatan
tambahan yang diberikan kepada peserta didik yang telah mendapatkan
nilai di atas kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditetapkan.
2. Pembelajaran pengayaan antara satu peserta didik dengan peserta didik
lain bisa jadi berbeda, tergantung minat dan karakteristik peserta didik
tersebut. Pembelajaran pengayaan juga mesti ditujukan dalam rangka
memperkaya pengetahuan, pengalaman, dan wawasan peserta didik.
Pembelajaran pengayaan bersifat menyenangkan, membangkitkan minat,
mengajak berpikir kritis, dan meningkatkan daya imajinasi.
3. Pengajaran pengayaan dapat terselenggara dengan baik, apabila
direncanakan, dilaksanakan, dan dilakukan evaluasi dengan baik, selain
itu dukungan dari berbagai pihak sangat diperlukan. Peranan Kepala
Sekolah, Waka Kurikulum, serta Guru Mata Pelajaran sangat penting
dalam hal ini.
4. Dalam melaksanakan Pengayaan diperlukan strategi yang diawali dengan
identifikasi kemampuan berlebih siswa, memilih teknik serta bentuk
pengayaan yang sesuai yang akan diimplementasikan di kelas.
B. Saran
Pengayaan merupakan kegiatan yang penting untuk
mengembangkan  minat belajar siswa dengan kemampuan lebih. Sehingga
dibutuhkan perhatian lebih untuk program ini agar lebih terarah.
DAFTAR PUSTAKA

Masbur. 2012. Remedial Teaching sebagai Suatu Solusi: Suatu Analitis


Teoritis. Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA. Vol 12(2). ISSN: 1411-612x.

Mukhtar dan Rusmini. 2008. Pengajaran Remedial: Teori dan Penerapannya


dalam Pembelajaran.Jakarta: PT. Nimas Multima. ISBN: 979-9005-
88-4.

Pangastikawati, Luthfiani. 2017.Penyusunan Modul Pengayaan Keanekaragaman


Jenis Echinodermata Pantai Drini Gunungkidul Bagi Siswa Kelas X
SMA. Jurnal Prodi Pendidikan Biologi. Vol.6(2).

Rohmah,K.N., dkk. 2016. Rancangan Buku Pengayaan Pengetahuan “Kajian


Fisis Lubang Hitam”.Vol.5. p-ISSN: 2339-0654.

Tynan, Bernadette. 2005. Melatih Anak Berpikir Jenius: Menemukan dan


Mengembangkan Bakat yang Ada pada Setiap Anak. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.

Yusuf,LN,S. 2012. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan Bagian IV Pendidikan Lintas


Bidang: Pendidikan Anak Berbakat.  Bandung: PT IMPERIAL
BHAKTI UTAMA. ISBN: 978-979-16173-0-7.

http://rinisiski13.blogspot.com/2018/12/makalah-konsep-pengayaan-dan-
konsep.html
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-
Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Adapun judul
dalam makalah ini adalah “Desain Program Pengayaan”.

Tak lupa pula saya mengucapkan terima kasih kepada Dosen


Pembimbing yang telah membimbing kami dalam pembuatan makalah ini
sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Saya juga
mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan yang telah membantu dalam
pembuatan makalah ini sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya.

Makalah ini saya buat agar dapat bermanfaat bagi para pembaca
khususnya untuk saya. Oleh karena itu, saya mengharapkan saran dan kritik yang
dapat membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Sanana, November 2020

Penulis

Nursia Hi. M. Sayuti


DAFTAR ISI

COVER............................................................................................................ i

KATA PENGANTAR.................................................................................... ii

ABSTRAK....................................................................................................... iii

DAFTAR ISI................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1

A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Batasan Masalah................................................................................... 2
C. Rumusan Masalah................................................................................. 2
D. Tujuan Penulisan.................................................................................. 2
E. Kegunaan Penulisan.............................................................................. 2
F. Definisi Operasional............................................................................. 3
G. Sistematika Penulisan........................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 4

A. Pengertian Pengayaan........................................................................... 4
B. Kaitan KKM dengan Pengayaan.......................................................... 5
C. Tujuan dan Fungsi Pengayaan.............................................................. 7
D. Strategi Pengayaan................................................................................ 9

BAB III PENUTUP......................................................................................... 14

A. Kesimpulan........................................................................................... 14
B. Saran..................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA
MAKALAH

“DESAIN PROGRAM PENGAYAAN”

DISUSUN OLEH :

DISUSUN OLEH :
NAMA : NURSIA HI. M. SAYUTI
JURUSAN : TARBIYAH
PRODI : PAI
SEMESTER : V (LIMA)
RUANG : II (DUA)
MATA KULIAH : PERENCANAAN PEMBELAJARAN PAI
DOSEN : SAHRUL TAKIM, S.Pd.I., M.Pd.I

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)


BABUSSALAM SULA MALUKU UTARA
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
ABSTRAK

NURSIA Hi. SAYUTI, DESAIN PROGRAM PENGAYAAN, JURUSAN


TARBIYAH, PRODI PAI, RUANG II, SEMESTER V, SEKOLAH TINGGI
AGAM ISLAM, MAKALAH, NOVEMBER 2020 3 Bab, 14 Halaman
(Dibimbing oleh : Sahrul Takim, S.Pd.I., M.Pd.I)
Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman
individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan.
Pengayaan adalah memperkaya ilmu pengetahuan atau memperluas ilmu
pengetahuan siswa dengan memberi tugas tambahan, baik tugas yang dikerjakan
di rumah maupun tugas yang dikerjakan di kelas.
Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui desain program pengayaan.
Hasil penulisan : Pengayaan adalah kegiatan yang diberikan guru kepada seorang
atau sekelompok siswa yang telah mendapatkan hasil ujian melampaui Kriteria
Ketuntasan Minimal(KKM)dengan memberikan tugas-tugas tambahan yang
relevan dengan bidang studi yang diterimanya. Adanya penetapan KKM
menyebabkan terjadinya dua macam kegiatan tambahan yaitu kegiatan remedial
dan pengayaan. Pengayaan merupakan kegiatan tambahan yang diberikan kepada
peserta didik yang telah mendapatkan nilai di atas kriteria ketuntasan minimal
(KKM) yang telah ditetapkan. Pembelajaran pengayaan antara satu peserta didik
dengan peserta didik lain bisa jadi berbeda, tergantung minat dan karakteristik
peserta didik tersebut. Pembelajaran pengayaan juga mesti ditujukan dalam
rangka memperkaya pengetahuan, pengalaman, dan wawasan peserta didik.
Pembelajaran pengayaan bersifat menyenangkan, membangkitkan minat,
mengajak berpikir kritis, dan meningkatkan daya imajinasi. Pengajaran pengayaan
dapat terselenggara dengan baik, apabila direncanakan, dilaksanakan, dan
dilakukan evaluasi dengan baik, selain itu dukungan dari berbagai pihak sangat
diperlukan. Peranan Kepala Sekolah, Waka Kurikulum, serta Guru Mata Pelajaran
sangat penting dalam hal ini. Dalam melaksanakan Pengayaan diperlukan strategi
yang diawali dengan identifikasi kemampuan berlebih siswa, memilih teknik serta
bentuk pengayaan yang sesuai yang akan diimplementasikan di kelas.

Kata Kunci : Desain Program Pengayaan

Anda mungkin juga menyukai